Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN POSYANDU

Oleh :

Khuzaimatul Abidah (201701147)

Riska Virnanda (201701146)

S1 keperawatan

STIKES BINA SEHAT PPNI KABUPATEN MOJOKERTO


I.            LATAR BELAKANG
Pos Pelayanan Keluarga Berencana - Kesehatan Terpadu (Posyandu) adalah kegiatan
kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh
petugas kesehatan. Konsep Posyandu berkaitan erat dengan keterpaduan. Keterpaduan yang
dimaksud meliputi keterpaduan dalam aspek sasaran, aspek lokasi kegiatan, aspek petugas
penyelenggara, aspek dana dan lain sebagainya.
           Posyandu dipandang sangat bermanfaat bagi masyarakat namun keberadaanya di
masyarakat kurang berjalan dengan baik, oleh karena itu pemerintah mengadakan revitalisasi
posyandu. Revitalisasi posyandu merupakan upaya pemberdayaan posyandu untuk
mengurangi dampak dari krisis ekonomi terhadap penurunan status gizi dan kesehatan ibu
dan anak. Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan status gizi serta kesehatan ibu dan
anak melalui peningkatan kemampuan kader, manajemen dan fungsi posyandu (Depdagri,
1999).
Manfaat kegiatan posyandu secara umum memperoleh kemudahan untuk
mendapatkan informasi dan yankes dasar terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan
AKB, memperoleh bantuaan secara professional dalam pemecahan masalah kesehatan
terutama terkait kesehatan ibu dan anak, efesiensi dalam mendapatkan pelayanan terpadu
kesehatan dan sector lain yang terkait ( Buku pedoman posyandu,depkes,1997)
BAB I
PENDAHULUAN

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat ( UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar.(Depkes RI, 2012)
Pos Pelayanan Terpadu atau posyandu adalah unit kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat dengan pembimbing tenaga kesehatan dari Puskesmas yang bertujuan untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal. (Depkes RI, 2012)
Sasaran posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya adalah bayi, anak balita, ibu hamil,
ibu nifas, ibu menyusui, Pasangan Usia Subur (PUS), dan lansia (Depkes, 2012).

A. Kegiatan Posyandu
Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan/pilihan.
Kegiatan utama yang dilaksanakan Posyandu Dahlia meliputi:
a. Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA )
Salah satu hal yang penting untuk mendukung keberhasilan melahirkan bayi yang
sehat adalah seorang ibu yang sehat di waktu kehamilannya. Bayi yang akan lahir dari
seorang ibu ditumbuhkan oleh gizi di dalam rahim. Zat gizi tersebut diambil dari bagian
lain tubuh ibu melalui tali pusat. Bila ibu hamil kurang makan, maka bayi yang akan
dilahirkan kecil dan lemah karena itu kesehatan ibu amatlah penting.
Kegiatan Posyandu Dahlia terkait dengan KIA antara lain penyuluhan pada ibu
hamil untuk mencegah terjadinya KEK ( kekurangan energi kalori ) dan pemberian pil
tambah darah, penyuluhan ibu nifas terkait dengan pentingnya menjaga kebersihan
vagina pasca melahirkan, pemberian makanan tambahan serta penyuluhan balita terkait
dengan pencegahan gizi buruk pada balita.
A. Keluarga Berencana ( KB )
Keluarga Berencana adalah perencanaan kehamilan, sehingga kehamilan
terjadi pada waktu yang diinginkan. Jarak antara kelahiran diperjarang untuk
membina kesehatan bagi keluarga. Keberhasilan KB harus diikuti dengan
penurunan angka kematian bayi dan anak balita atau ibu keluarga atau
sebaliknya, untuk itu maka perlu adanya upaya peningkatan pelestarian
pemakaian alat kontrasepsi yang efektif serta pengayoman medis terhadap
penderita.kegiatan posyandu dahlia terkait dengan program KB dilaksanakan
akan tetapi biasanya warga langsung datang ke tempat praktek bidan terdekat.
Jadi kegiatan kB dilakukan di posyandu melainkan di tempat bidan praktek.

b. Imunisasi
Imunisasi balita berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Anak
diimunisasi berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu.
Tingkat kekebalan terhadap penyakit tertentu belum tentu kebal terhadap
penyakit lain. Imunisasi didapatkan oleh anak melalui pemberian vaksin
secara sengaja. Imunisasi yang diberikan terdiri dari imunisasi BCG untuk
mencegah penyakit TBC (Tubercolosis), imunisasi DPT untuk mencegah
penyakit difteri, pertusis dan tetanus, imunisasi Polio untuk mencegah
penyakit kelumpuhan, imunisasi Campak untuk mencegah penyakit campak
dan imunisasi Hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis.
Setiap anak sebelum umur 1 tahun harus mendapatkan imunisasi lengkap.
Imunisasi yang diberikan pada waktu kegiatan di posyandu antara lain BCG,
DPT I, II, III, Polio I, II, III,IV, Campak pada umur 9 bulan dan Hepatitis B.
Pemberian imunisasi lengkap kepada balita yaitu vaksin BCG satu kali, DPT
tiga kali, Polio empat kali, Campak satu kali dan Hepatitis B tiga kali.
Imunisasi awal dilakukan dilakukan di RS bersalin, sedangkan yang dilakukan
di posyandu hanyalah pemberian dosis booster. Pada saat kami melakukan
kunjungan, diilakukan kegiatan pemberian imunisasi dosis booster DPT dan
polio.
c. Gizi
Tujuan pelayanan gizi yang utama adalah untuk menurunkan angka Kurang
Kalori Protein (KKP) dan kebutaan karena kekurangn vitamin A pada balita,
serta anemia gizi pada ibu hamil
. Pelayanan gizi di Posyandu Dahlia meliputi :
- Pemantauan pertumbuhan melalui penimbangan berat badan
- Pemberian kapsul vitamin A
- Penyuluhan gizi dan pemberian makanan tambahan.
Untuk menu PMT, disusun oleh bidan dan kader untuk jangka waktu 1
tahun. Pada saat kunjungan, menu PMT yang diberikan nasi lembek,
sayur bayam dan pisang.
d. Pencegahan dan penanggulangan diare
Diare adalah penyebab utama kematian balita. Penanggulangan diare dapat
dilakukan dengan : memberikan oralit, bila oralit tidak ada dapat diganti
dengan membuat larutan gula garam, pemberian penyuluhan tentang
pencegahan diare, dan penyuluhan tentang perawatan pada anak dengan diare.
Penanggulangan diare yang dilakukan posyandu dahlia adalah memberikan
oralit pada anak yang terkena diare.

Pelayanan Tambahan yang Diberikan 

1. Pelayanan bumil dan menyusui. 


2. Program Pengembangan Anak Dini Usia (PADU) yang diintegenerasikan dengan
program Bina Keluarga Balita (BKB) dan kelompok bermain lainnya.
3. Program dana sehat atau JPKM dan sejenisnya, seperti tabulin, tabunus dan
sebagainya.
4. Program penyuluhan dan penyakit endemis setempat.
5. Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman.
6. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD).
7. Program diversifikasi pertanian tanaman pangan.
8. Program sarana air minum dan jamban keluarga (SAMIJAGA) dan perbaikan
lingkungan pemukiman.
9. pemanfaatan pekarangan.
10. Kegiatan ekonomis produktif, seperti usaha simpan pinjam dan lain-lain.
11. Dan kegiatan lainnya seperti: TPA, pengajian, taman bermain

B. Tujuan penyelenggara Posyandu.


1. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil,
melahirkan dan nifas)
2. Membudayakan NKKBS.
3. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera.
4. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan
Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera

C. Manfaat Posyandu
Manfaat Posyandu menurut Depkes RI (2012):
1. Bagi masyarakat
a. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan
bagi ibu, bayi dan anak balita.
b. Pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang atau gizi
buruk.
c. Bayi dan anak balita mendapat kapsul vitamin A.
d. Bayi memperoleh imunisasi lengkap.
e. Ibu hamil akan terpantau berat badannya dan memperoleh tablet tambah darah (Fe)
serta imunisasi Tetanus Toksoid (TT).
f. Ibu nifas memperoleh kapsul vitamin A dan tablet tambah darah (Fe).
g. Memperoleh penyuluhan kesehatan terkai tentang kesehatan ibu dan anak.
h. Apabila terdapat kelainan pada bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas dan ibu
menyusui dapat segera diketahui dan dirujuk ke Puskesmas.
i. Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu, bayi dan anak
balita.
2. Bagi kader, pengurus posyandu dan tokoh masyarakat
a. Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan lebih lengkap.
b. Ikut berperan secara nyata dalam perkebangan tumbuh kembang anak balita dan
kesehatan ibu.
c. Citra diri meningkat dimata masyarakat sebagai orang yang terpercaya dalam bidang
kesehatan.
d. Menjadi panutan karenatelah mengabdi demi pertumbuhan anak dan kesehatan ibu
D.Pelaksanaan Kegiatan Posyandu.
1. Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD, Kader, Tim Penggerak
PKK Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan dari KB. Pada hari buka Posyandu dilakukan
pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu :
a. Meja I : Pendaftaran.
b. Meja II : Penimbangan
c. Meja III : Pengisian KMS
d. Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS.
e. Meja V : Pelayanan KB Kes :
 Imunisasi
 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat
 tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus.
 Pembagian pil atau kondom
 Pengobatan ringan.
 Kosultasi KB-Kes.
Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V
merupakan meja pelayanan paramedis (Jurim, Bindes, perawat dan petugas KB).
2. Sasaran Posyandu :
 Bayi/Balita.
 Ibu hamil/ibu menyusui.
 WUS dan PUS.
Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi :
1) Kesehatan ibu dan anak :
 Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
 Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan
Agustus)
 PMT
 lmunisasi.
 Penimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui
pertambahan berat badan setiap bulan. Keberhasilan program terlihat melalui
grafik pada kartu KMS setiap bulan.
2) Keluarga berencana, pembagian Pil KB dan Kondom.
3) Pemberian Oralit dan pengobatan.
4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan
dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS alita
dan ibu hamil. Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN
S : Semua baita diwilayah kerja Posyandu.
K : Semua balita yang memiliki KMS.
D : Balita yang ditimbang.
N : Balita yang naik berat badannya.
Keberhasilan Posyandu berdasarkan :
1)D
--- Baik/kurangnya peran serta masyarakat.
S
2) N
----- Berhasil tidaknyaProgram posyandu
D
Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh Kader PKK sedangkan meja V
merupakan meja pelayanan para medis (Jurim, Bindes, Perawat dan Petugas KB)
3. Dana
Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong
royong dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta
sumbangan dari donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan
Dana Sehat.
Posyandu adalah singkatan dari Pos Pelayanan Terpadu yang mengandung makna:
uatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat oleh dan untuk
masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak
dini. Tujuan Posyandu untuk menurunkan AKB/AKI, membudayakan NKKBS dan
meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengembangkan kegiatan KB-Kes serta
kegiatan pembangunan lainnya untuk mencapai keluarga sejahtera. Kegiatan Pokok Posyandu
mencakup Program KIA, KB, Imunisasi, Gizi dan Penanggulangan Diare. SIP (Sistem
Informasi Posyandu) adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan informasi yang sesuai
dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi pengelola Posyandu. Posyandu
mandiri merupakan Posyandu percontohan terbaik dengan ciri sebagai berikut :
 Kegiatan secara teratur dan mantap.
 Cakupan program/kegiatan baik.
 Mempunyai program tambahan.
 Memiliki dana sehat dan JPKM yang mantap.
LKMD dan PKK merupakan lembaga masyarakat yang merupakan wadah partisipasi
masyarakat dalam pembangunan yang berfungsi Kades/lurah untuk tercapainya masyarakat
sehat dan sejahtera.
Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Kedatangan Ibu di Posyandu:

 Pengetahuan ibu tentang manfaat posyandu.


 Motivasi ibu untuk membawa anaknya ke posyandu 
 Pekerjaan iu 
 Dukungan dan motivasi dari kader posyandu dan tokoh masyarakat 
 Sarana dan prasarana di posyandu 
 Jarak dari posyandu tersebut

Anda mungkin juga menyukai