1.3 Tujuan
a. Untuk memahami konsep dasar dari posyandu
b. Untuk mengetahui dan memahami apa saja sistem kerja posyandu
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dengan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi (Depkes, 2011).
Posyandu merupakan suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan
kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyrakat yang mempunyai nilai strategis dalam
mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. Posyandu merupakan pusat kegiatan
masyrakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana (Meilani, 2009).
2.2 Sasaran
Sasaran utama pelayanan Posyandu adalah kelompok-kelompok rentang yakni ibu
hamil, ibu menyusui, bayi dan balita. Oleh sebab itu pelayanan Posyandu mencakup
pelayanan-pelayanan kesehatan ibu dan anak, imunisasi, gizi, penanggulangan diare, dan
keluarga berencana. Tujuan dikembangkan Posyandu sejalan dengan tujuan pembangunan
kesehatan (Depkes, 2009).
2.3 Tujuan
Menurut Sulistyorini (2011) tujuan penyelenggaraan Posyandu adalah sebagai berikut
:
a) Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (AKI) baik ibu
hamil, melahirkan dan nifas.
b) Membudayakan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera).
c) Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyrakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan Keluarga Berencana (KB) serta kegiatan lainnya yang
menunjang untuk tercapainya masyrakat sehat sejahtera.
d) Posyandu berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera,
Gerakan Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera.
e) Menghimpun potensi masyarakat untuk berperan serta secara aktif meningkatkan
kesejahteraan ibu, bayi, balita dan keluarga serta mempercepat penurunan angka
kematian ibu, bayi dan balita.
Input :
Puskesmas Sangurara, Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga merupakan puskesmas yang
memiliki capaian terendah kunjungan balita ke posyandu pada tahun 2019, yaitu 51,3% dan
mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2018 kunjungan balita ke posyandu
mencapai 83,6% dan memperjelas semakin berkurangnya kunjungan balita ke posyandu
untuk setiap tahunnya. ( menurut kepala Puskesmas Sangurara, 2020).
Dari data yang dikumpulkan, kurangnya balita datang ke posyandu pada saat pandemi
dikarenakan oleh beberapa hal yaitu
Kehawatirat ibu terhadap balitanya
Pengetahuan ibu ke posyandu masih minim
Ibu terlalu sibuk dengan pekerjaan
Jarak antara tempat tinggal dan posyandu jauh
Proses :
Memberikan edukasi kepada ibu tentang pentingnya imunisasi dan datang ke
Posyandu untuk memantau tumbuh kembang anak.
Pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun yang tercatat dalam Buku
KIA/KMS (BB tidak naik 2 bulan atau di bawah garis merah → rujuk ke sarana
pelayanan kesehatan)
Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) minimal 2 kali
dalam setahun
Pemberian vit.A dosis tinggi (200.000 IU), 2 kali dalam setahun
Kepemilikan dan pemanfaatan buku KIA
Pelayanan anak balita sakit sesuai standar dengan menggunakan pendekatan MTBS
Output :
Ibu sudah sering membawa anaknya ke posyandu sesuai dengan jadwal yang
ditentukan dari pihak posyandu/puskesmas
Tumbuh kembang anak menjadi lebih baik
Pengetahuan ibu tentang kesehatan ibu dan anak dapat meningkat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dengan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian
ibu dan bayi. Sasaran utama pelayanan Posyandu adalah kelompok-kelompok rentang
yakni ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita. Oleh sebab itu pelayanan Posyandu
mencakup pelayanan-pelayanan kesehatan ibu dan anak, imunisasi, gizi, penanggulangan
diare, dan keluarga berencana. Tujuan dikembangkan Posyandu sejalan dengan tujuan
pembangunan kesehatan. Tujuan dikebangkan Posyandu sejalan dengan tujuan
pembangunan kesehatan. Manfaat posyandu bagi kader, bagi puskesmas, maupun bagi
sektor lain bermacam-macam sesuai dengan perannya masing-masing. Akan tetapi masih
ada sektor yang mempengaruhi ketidakberhasilan posyandu itu sendiri. Sehingga angka
kematian bayi dan balita serta angka kematian ibu masih belum terjadi penurunan sesuai
dengan target yang diharapkan.
3.2 Saran
Sebagai tenaga kesehatan yang profesional selain mengetahui dan melaksanakan
tindakan kebidanan yang sesuai dengan SOP, hendaknya juga dibekali dengan
pengetahuan mengenai perkembangan kesehatan bayi dan balita di Indonesia khususnya
tentang konsep posyandu balita dan faktor yang mempengaruhi ketidakberhasilan
posyandu tersebut. Sehingga sebagai tenaga kesehatan dapat memperbaiki perihal yang
telah terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://id.scribd.com/document/346312555/M
AKALAH-POSYANDU-BALITA&ved=2ahUKEwiVhOKOr-
LzAhXG4zgGHRb8AJAQFnoECC0QAQ&usg=AOvVaw233Bui1vCNs3S
YMZNSdnac
http://www.indonesian-publichealth.com/manajemen-posyandu/
http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/57839/16.LAMPIR
AN%20modul.pdf?sequence=16&isAllowed=y