Apabila penduduk desa cukup banyak dan desa itu besar, maka panti gizi desa
desa dapat diperluas jangkauannya dengan mendirikan pos penimbangan/pos pelayanan
gizi. Dengan demikian jangkauan kegiatan juga dapat diperluas sehingga lebih banyak
anak balita yang dapat dicakup oleh kegiatan UPGK itu.
Pelayanaan gizi di pos penimbangan dan di panti gizi desa dilakukan dengan tata
cara yang disebut jalur pelayanan 4 meja.
Anak balita yang dibawa oleh ibunya ke pos pelayanan gizi/pos penimbangan di
meja I. setelah selesai maka anak akan ditimbang berat badannya oleh petugas
pelaksana meja II.
Setelah selesai penimbangan, maka pelayanan dilanjutkan ke meja III. di meja
itu berat badan anak sewaktu di timbang akan dicatat di buku penimbangandan juga
diterapkan pada KMS yang dibawa oleh ibu.
Di meja IV akan diberikan bimbingan dan penyuluhan kepada ibu dari anak balita
tersebut, baik berkaitan dengan berat badan anak, laju pertumbuhan anak, pengaturan
makanan anak, maupun berkaitan dengan kesehatan umum anak dan ibu, pemberian
vitamin A dosis tinggi, dan sebagainya.
c) Pelayanan kesehatan Terpadu
Beberapa bentuk program pelayanan kesehatan selain ditujukan bagi sasaran
yang sama yaitu anak balita dan ibu, juga mempunyai tujuan yang sama yaitu
meningkatkan kesehatan anak dan menurunnya angka kematian bayi dan anak.
Program-program pelayanan kesehatan itu antara lain : program kebaikan gizi
(UPGK), program pemeliharaan kesehatan ibu dan anak (KIA), program imunisasi,
program penanggulangan diare pada anak- anak, program keluarga berencana (KB), dan
sebagainya.
Apabila program-program pelayanan kesehatan yang ditujukan pada sasaran yang
sama tersebut dapat dilakukan secara serentak bersama-sama di suatu wilayah atau
desa, maka setiap anak balita yang menjadi sasaran program pelayanan akan
mendapatkan beberapa macam pelayanan kesehatan sekaligus.
Jadi seorang anak yang dibawa oleh ibunya ke panti gizi atau pos penimbangan
selain memperoleh pelayanan gizi (penimbangan, penyuluhan, pemberian-pemberian
pertolongan gizi, makanan tambahan) juga sekaligus dapat memperoleh layanan
imunisasi, pemeriksaan kesehatan, jika anak mencret maka kepada anak tersebut akan
diberikan oralit dan obat, dan Ibu akan memperoleh mengenai cara perawatan
kesehatan keluarga. Selain itu Ibu yang memerlukan layanan KB juga sekaligus dapat
dilayani di pos penimbangan atau panti gizi.
Pelayanan seperti inilah yang disebut pelayanan kesehatan terpadu yang
dikembangkan oleh departemen kesehatan di desa-desa di seluruh Indonesia.
Bagi keluarga sendiri pelayanan kesehatan terpadu itu sangat menguntungkan
karena ibu tidak perlu berkali-kali datang ke pos penimbangan, ke pos KB, ke pos
kesehatan yang sering kali letaknya terpisah-pisah dan jauh.