DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS MUARA TIGA
Jln. Let.Jend. Harun Sohar Desa Muara Tiga Kec. Mulak Ulu Kode Pos 33145
Email : puskesmasmuaratiga99@gmail.com no. Telp 0821-8076-7488
A. PENDAHULUAN
Kesehatan dan Gizi merupakan faktor penting, yang secara
langsung berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM).
Sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas merupakan modal utama
atau investasi dalam pembangunan kesehatan.
Program perbaikan gizi merupakan bagian integral dari program
kesehatan yang mempunyai peranan penting dalam menciptakan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk mencapai tujuan
tersebut, program perbaikan gizi harus dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan. Hal ini dilakukan melalui suatu rangkaian upaya terus
menerus mulai dari perumusan masalah, penetapan tujuan yang jelas,
penentuan starategi intervensi yang tepat sasaran, identifikasi yang tepat
serta kejelasan tugas pokok dan fungsi institusi yang berperan di berbagai
tingkat administrasi.
B. LATAR BELAKANG
Upaya perbaikan gizi masyarakat sebagaimana disebutkan dalam
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, bertujuan untuk
meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat , antara lain melalui
perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi,
peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi serta kesehatan sesuai dengan
kemajuan ilmu dan teknologi.
Hasil pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2015,2016 dan 2017
menunjukkan tidak terjadi banyak perubahan prevalensi balita gizi kurang
maupun balita pendek (stunting). Pada tahun 2015, 2016 dan 2017
prevalensi balita gizi kurang (underweight) secara berturut-turut adalah
18,8%, 17,8% dan 17,8% Sedangkan prevalensi balita pendek berturut-turut
sebesar 29,0%, 27,5% dan 29,6%. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2013 dan 2018 terjadi penurunan prevalensi balita gizi
kurang dari 19,6% menjadi 17,7%, penurunan prevalensi balita pendek dari
37,2% menjadi 30,8% dan penurunan prevalensi balita gizi kurang (wasting)
dari 12,1% menjadi 10,2%. Riskesdas juga menunjukkan capaian kinerja
gizi yang masih kurang optimal seperti persentase ibu hamil yang mendapat
TTD sebesar 73,2%, persentase bayi 0-6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif
sebesar 37,3% dan persentase balita mendapat vitamin A mencapai 82,4%.
Berdasarkan hal tersebut , untuk memperoleh informasi pencapaian
kinerja perbaikan gizi masyarkat secara tepat, akurat, teratur berkelanjutan
dan dapat dipertanggung jawabkan perlu dilakukan kegiatan surveilans gizi
oleh Pemerintah Daerah kota.
Kegiatan-kegiatan program gizi dilaksanakan sesuai dengan tata
nilai di Puskesmas Muara Tiga yaitu MULAK : Melayani Dengan Sepenuh
Hati Utamakan Kesehatan Dan Keselamatan Lingkungan Bersih Dan Sehat
Aman Dan Nyaman Kerja Dengan Iklas. dalam memecahkan dan
meningkatkan analisis dampak atau masalah gizi yang terjadi sehingga
tercapai target yang diharapkan.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk memperoleh informasi pencapaian kinerja perbaikan gizi
masyarakat secara cepat, akurat, teratur, berkelanjutan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Tujuan Khusus
Melaksanakan kegiatan perbaikan gizi masyarakat yang dimonitor dan
dievaluasi melalui kegiatan surveilans gizi, antara lain :
1. Indikator Masalah Gizi :
a. Persentase balita berat badan kurang (underweight)
b. Persentase balita pendek (stunting)
c. Persentase balita gizi kurang (wasting)
d. Persentase remaja putri anemia
e. Persentase ibu hamil anemia
f. Persentase ibu hamil risiko Kurang Energi Kronik (KEK) dan
g. Persentase Berat Bdan Lahir rendah (BBLR)
2. Indikator Kinerja Program Gizi :
a. Cakupan bayi kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif
b. Cakupan bayi usia 6 bulan mendapat ASI Eksklusif
c. Cakupan ibu hamil yang mendapatkan Tablet Tambah Darah minimal
90 tablet selama masa kehamilan
d. Cakupan ibu hamil KEK yang mendapat makanan tambahan
e. Cakupan balita kurus yang mendapat makanan tambahan
f. Cakupan remaja putri yang mendapat Tablet Tambah Darah
g. Cakupan bayi baru lahir yang mendapat Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
h. Cakupan balita yang ditimbang berat badannya (D/S)
i. Cakupan balita mempunyai buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)/
Kartu Menuju Sehat (KMS)
j. Cakupan balita yang naik berat badannya (N/D)
k. Cakupan balita ditimbang yang tidak naik berat badannya dua kali
berturut-turut (2T)
l. Cakupan balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A
m. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A
n. Cakupan rumah tangga mengonsumsi garam beryodium dan
o. Cakupan kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan.
1. Kegiatan Pokok
Kegiatan pokok gizi yang dilakukan ada 3, yaitu:
a. Pendidikan Gizi
b. Pemberdayaan Masyarakat
c. Peningkatan gizi masyarakat
2. RincianKegiatan
Kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh petugas gizi, diantaranya:
a. Pemantauan pertumbuhan balita di posyandu
b. Pemberian Vitamin A untuk balita 6-59 bulan dan ibu nifas
c. Monitoring garam beryodium
d. Pemberian makanan tambahan untuk balita gizi buruk dan gizi
kurang serta ibu hamil KEK
e. Penyuluhan Gizi
f. Pelacakan kasus balita gizi kurang dan gizi buruk
g. Kunjungan rumah pendampingan balita gizi kurang dan gizi buruk
h. Membina kader posyandu melalui kegiatan refreshing kader
i. Pemberian tablet tambah darah untuk remaja putri
j. Pemberian suplemen taburia
k. Pemantauan status gizi anak sekolah
F. SASARAN
1. Sasaran pembinaan Secara Langsung
a. Pemantauan status gizi balita :
Bayi dan balita usia 0-59 bulan.
b. Pemberian Vitamin A :
Balita usia 6-59 bulan dan ibu nifas
c. Monitoring garam beryodium :
Siswa SD kelas 4 dan atau 5 sebanyak 26 orang di masing-masing
sekolah yang telah ditentukan.
d. Pemberian Makanan Tambahan :
- Balita usia 6-59 bulan dengan indeks BB/PB atau BB/TB
kurang dari -2 SD
- Ibu hamil KEK dengan LILA <23,5 cm dan Hb 11gr%
e. Penyuluhan Gizi :
Ibu hamil, Ibu Nifas, Ibu yang memiliki anak balita 0-59 bulan, anak sekolah,
remaja putri.
Jadwal Kegiatan
Nama
No
Apri
Agts
Juni
Sept
Mar
Nov
Okt
Mei
Kegiatan
Feb
Juli
Jan
Des
Pemantauan
Status Gizi
1
Balita di
Posyandu
Pemberian
2
Vitamin A
Monitoring
3 Garam
beryodium
Pemberian
4
PMT
Penyuluhan
5
Gizi
Pelacakan
6 Kasus Balita
KEP
Kunjungan
7 rumah balita
KEP
Refreshing
8
Kader
Pemberian
Tablet
Tambah
9
Darah
Remaja
Putri
Pemberian
10. Suplemen
Taburia
Pemantauan
11.
Status Gizi
Anak
Sekolah
Operasi
12.
Timbang
f. Pelacakan kasus Balita KEP :
Balita dengan indeks berat badan menurut z score kurang dari -2 SD
(Kurus dan Kurus Sekali) di wilayah kerja Puskesmas Muara Tiga
g. Kunjungan rumah balita gizi kurang dan gizi buruk :
Balita dengan indeks berat badan menurut z score kurang dari -2 SD
(Kurus dan Kurus Sekali) yang telah diintervensi dan mendapat
makanan tambahan di wilayah kerja Puskesmas Muara Tiga.
h. Refreshing Kader :
Kader Posyandu Balita
i. Pemberian Tablet Tambah Darah :
Remaja putri usia 12-18 tahun atau siswa SMP dan SMA di wilayah
Puskesmas Muara Tiga
j. Pemberian Suplemen Taburia :
Balita usia 6-24 bulan
k. Pemantauan status gizi anak sekolah :
Semua siswa sekolah yang ada di wilayah kerja Puskesmas Muara
Tiga
l. Operasi Timbang
Semua bayi dan balita usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas
Muara Tiga
2. Sasaran Pembinaan Tidak Langsung
Lintas sektor terkait, yaitu Kelurahan, Sekolah (TK/PAUD,SD,SMP,SMA)