Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MAKARTI MULYA
Jl. Poros Blok D Desa Makarti Mulya kab.OKI Kode Pos 30681
Call center 082377380404 Email :pkmmakartimulya2010@gmail.com

KERANGKA ACUAN
PROGRAM GIZI

I. PENDAHULUAN
A LATAR BELAKANG
Kesehatan dan Gizi merupakan faktor penting yang secara langsung
berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM).Sumber daya manuasia
yang sehat dan berkualitas merupakan modal utama atau investasi dalam
pembangunan kesehatan. Program perbaikan Gizi merupakan bagian integral dari
program kesehatan yang mempunyai peranan penting dalam menciptakan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.Untuk mencapai tujuan tersebut,
program perbaikan gizi harus dilakukan secara sitematis dan berkesinambungan. Hal
ini dilakukan melalui suatu rangkaian upaya terus menerus mulai dari perumusan
masalah, penetapan tujuan yang jelas, penentuan strategi intervensi yang tepat
sasaran, identifikasi yang tepat serta kejelasan tugas pokok dan fungsi institusi yang
berperan di berbagai tingkat administrasi.
Kurang gizi masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia, hal ini ditandai
dengan masih tingginya prevalensi balita gizi kurang yaitu sebesar 28 % (Susenas,
2005). Dibanyak negara 15-20% dari jumlah bayi secara keseluruhan merupakan
BBLR, sedangkan di Indonesia diperkirakan sekitar 14-17% (Depkes, 2007).Bayi
dengan BBLR akan berpotensi mengalami gizi buruk. Setiap anakdengan status gizi
buruk mempunyai resiko kehilangan IQ point 10-13 point. Potensi kehilangan IQ
sebesar 50 point per orang juga terdapat pada penduduk yang tinggal di daerah rawan
gangguan akibat kurang yodium (GAKY). Berdasarkan Survei Nasional tahun 2003
angka TGR (Total Goiter Rate) pada anak sekolah dasar sebesar 11,1 %, dan
persentase konsumsi garam dengan kandungan yodium cukup ditingkat rumah tangga
hanya sebesar 72.81%. Masalah kurang Vitamin A juga perlu diwaspadai, 50 % balita
masih menunjukan kadar vitamin dalam serum <20 mcg/dl. Masalah kurang vitamin A
selain berdampak pada resiko kebutaan juga berdampak pada resiko kematian karena
infeksi ( Gizi Dalam Angka,2006).
Beberapa dekade hingga saat ini telah dilakukan upaya perbaikan gizi melalui
intervensi yang mencakup penyuluhan gizi di posyandu, pemantauan pertumbuhan,
pemberian suplemen gizi (melalui pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi dan tablet
besi), fortifikasi garam beryodium, pemberian makanan tambahan termasuk MP-ASI,
pemantauan dan penanganan gizi buruk. Intervensi terhadap masalah gizi dapat
dilakukan dengan tepat oleh para pengelola/pelaksana program, bila tersedia
data/informasi yang akurat dan berkesinambungan. Data tersebut dipantau secara
terus menerus melalui Instrumen Pemantauan Wilayah Setempat-Gizi (PWS-Gizi).
Berdasarkan dari informasi data hasil PWS-Gizi, para pengelola program dan penentu
kebijakan di setiap tingkat administrasi pemerintahan khususnya di Kabupaten/Kota
dapat mengetahui besaran masalah gizi dan menentukan tindakan yang tepat untuk
memecahkan masalah tersebut di wilayahnya. Disamping itu data hasil PWS-Gizi
merupakan salah satu sumber data rutin untuk kajian epidemiologi SKD-KLB Gizi
Buruk. Indikator kegiatan gizi yang dilakukan meliputi : prevalensi ibu hamil Kurang
Energi Kronis (Bumil KEK), prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR), cakupan Asi
Ekslusif, cakupan desa dengan garam beryodium baik,pemantauan pertumbuhan,
cakupan tablet tambah darah ibu hamil, cakupan kapsul vitamin A dosis tinggi untuk
balita dan ibu nifas.
B Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatnya kualitas pelayanan gizi melalui Standarisasi Operasional Prosedur
sehingga dapat mencegah dan menanggulangi masalah gizi.

2. Tujuan Khusus
a. Menurunkan prevalensi bumil KEK
b. Menurunkan prevalensi BBLR
c. Meningkatkan cakupan Asi Ekslusif
d. Meningkatkan cakupan kunjungan posyandu
e. Meningkatkan cakupan pemberian vitamin A sehingga tidak terjadi resiko
kekurangan vitamin A
f. Meningkatkan cakupan pemberian Fe pada ibu hamil.
g. Menurunkan cakupan anak BGM

C TATA NILAI PUSKESMAS MAKARTI MULYA


Pengertian Tata Nilai adalah merupakan suatu perilaku atau tingkah laku dari
petugas Puskesmas Makarti Mulya yang secara tidak langsung akan membudaya dan
menjadi kebiasaan untuk menuju kebaikan.
TATA NILAI “MULYA’
M : Mudah
U : Unggul
L : Loyal
Y : Yakin
A : Adil

D Kegiatan
1. Kegiatan Pokok.
Kegiatan pokok gizi yang dilakukan ada 3 :
- Pendidikan gizi
- Pemberdayaan Masyarakat
- Peningkatan gizi masyarakat

2. Rincian Kegiatan
Kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh gizi diantaranya :
- Penyuluhan gizi
- Pendataan dan pemantauan balita BGM
- Surveilen dan pelacakan gizi buruk
- Sweeping pemberian kapsul vitamin A
- Pendistribusian PMT pemulihan posyandu
- Penjaringan Bumil KEK
- Pemantauan pertumbuhan balita berkala
- Pemberian makanan tambahan untuk balita dan bumil
- Pemantauan surveilen dan kasus gizi buruk
- Pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri tingkat SLTP/SLTA Sederajat

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan Gizi dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Makarti
Mulya.Pelaksanaannya dilakukan di wilayah posyandu, sekolah SD,SLTP dan SMA
sederajat. Metode yang dilaksanakan dengan ceramah, tanya jawab
dan .Melaksanakan penimbangan BB dan pengukuran TB. Pendistribusian PMTGizi.

F. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Pelaksanaan kegiatan gizi ada yang dilakukan setiap bulan dan ada yang set.
G. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan dilaksanakan setelah dilaksanakan
kegiatan.

H. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN.


Pencatatan ,pengolahan data dan pelaporan data kegiatan serta evaluasi kegiatan
dilakukan setiap bulan,triwulan, semester dan tahunan.

Mengetahui,
PIMPINAN PUSKESMAS MAKARTI MULYA

ERMA YULIANTI PRIHATININGSIH, S.Si.T


NIP.19730702199302003

Anda mungkin juga menyukai