Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS GUNUNG KEMBANG
Desa Gunung Kembang Kec. Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma
E-mail : pkmgunungkembang@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PROGRAM GIZI UPT PUSKESMAS GUNUNG KEMBANG
TAHUN 2018

I .PENDAHULUAN
Dasar Hukum
1.Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1995/Menkes/SK/VII/2010
Tentang standar Antropometri Penilaian Status gizi
2.Peraturan Menteri Kesehatan RI No.41 Th.2014 Tentang Gizi Seimbang
3.Peraturan Menteri Kesehatan No.23 Th.2014 tentang upaya Perbaikan
Gizi
4.UU No.36 Th.2009 Tentang Kesehatan
5.Peraturan Pemerintah No 32 th.2009 Tentang Kesehatan

Pembangunan kesehatan dan Gizi bertujuan meningkatkan derajat


kesehatan dan gizi masyarakat pada seluruh siklus kehidupan ,baik tingkat
individu,keluarga maupun masyarakat.Dalam dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, tercantum hal ‘meningkatnya
status gizi masyarakat’ menjadi salah satu prioritas pembangunan, dengan
sasaran utama menurunkan prevalensi stunting dan wasting masing-masing
menjadi 14% dan 7% di tahun 2024. Sasaran pokok lainnya adalah 1) Prevalensi
Ibu Hamil Kurang Energi Kronik; 2) Persentase Kabupaten/Kota yang
Melaksanakan Surveilans Gizi; 3) Persentase Puskesmas Mampu Tata Laksana
Gizi Buruk pada Balita; 4) Persentase Bayi usia kurang dari 6 bulan
mendapatkan ASI Eksklusif; 5) Persentase balita mendapat suplementasi gizi
mikro.Hal ini didasar atas Regulasi dan Kebijakan Nasional yaitu
1. Undang-undang nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025,
2. Undang-undangnomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan,
3. Undang-undangnomor 18 tahun 2012 tentang Pangan.
4. Peraturan Pemerintah nomor 33 Tahun 2012 tentang ASI Eksklusif
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 25 Tahun 2014
Tentang Upaya Kesehatan Anak.
6. Peraturan Pemerintah nomor 17 Tahun 2015 tentangKetahanan
Pangan dan Gizi
7.PeraturanPresiden nomor 18 tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024.
8. Peraturan Presiden nomor 83 tahun 2018 tentang Kebijakan Strategis
Pangan dan Gizi
9. PeraturanMenteri Kesehatan nomor 21 Tahun 2020 tentang Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2023
10.Permenkes nomor 51 tahun 2016 tentang Standar Produk
Suplementasi Gizi 10. Permenkes nomor 2 tahun 2020 tentang
Standar Antropometri Anak

I. LATAR BELAKANG

Kesehatan dan Gizi merupakan faktor penting , yang secara


langsung berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia
(SDM).Sumber daya manuasia yang sehat dan berkualitas merupakan
modal utama atau investasi dalam pembangunan kesehatan.
Program perbaikan Gizi merupakan bagian integral dari program
kesehatan yang mempunyai peranan penting dalam menciptakan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.Untuk mencapai tujuan
tersebut,program perbaikan gizi harus dilakukan secara sitematis dan
berkesinambungan.Hal ini dilakukan melalui suatu rangkaian upaya terus
menerus mulai dari perumusan masalah, penetapan tujuan yang jelas,
penentuan strategi intervensi yang tepat sasaran, identifikasi yang tepat
serta kejelasan tugas pokok dan fungsi institusi yang berperan di berbagai
tingkat administrasi.
Kurang gizi masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia, hal
ini ditandai dengan masih tingginya prevalensi balita gizi kurang yaitu
sebesar 28 % (Susenas, 2005). Dibanyak negara 15-20% dari jumlah bayi
secara keseluruhan merupakan BBLR, sedangkan di Indonesia
diperkirakan sekitar 14-17% (Depkes, 2007).Bayi dengan BBLR akan
berpotensi mengalami gizi buruk. Setiap anak dengan status gizi buruk
mempunyai resiko kehilangan IQ point 10-13 point. Potensi kehilangan IQ
sebesar 50 point per orang juga terdapat pada penduduk yang tinggal di
daerah rawan gangguan akibat kurang yodium (GAKY). Berdasarkan
Survey Nasional tahun 2003 angka TGR (Total Goiter Rate) pada anak
sekolah dasar sebesar 11,1 %, dan persentase konsumsi garam dengan
kandungan yodium cukup ditingkat rumah tangga hanya sebesar 72.81%.
Masalah kurang Vitamin A juga perlu diwaspadai, 50 % balita masih
menunjukan kadar vitamin dalam serum <20 mcg/dl. Masalah kurang
vitamin A selain berdampak pada resiko kebutaan juga berdampak pada
resiko kematian karena infeksi ( Gizi Dalam Angka,2006).
Beberapa dekade hingga saat ini telah dilakukan upaya perbaikan
gizi melalui intervensi yang mencakup penyuluhan gizi di posyandu,
pemantauan pertumbuhan, pemberian suplemen gizi (melalui pemberian
kapsul vitamin A dosis tinggi dan tablet besi), fortifikasi garam beryodium,
pemberian makanan tambahan termasuk MP-ASI, pemantauan dan
penanganan gizi buruk. Intervensi terhadap masalah gizi dapat dilakukan
dengan tepat oleh para pengelola/pelaksana program, bila tersedia
data/informasi yang akurat dan berkesinambungan. Data tersebut
dipantau secara terus menerus melalui Instrumen Pemantauan Wilayah
Setempat-Gizi (PWS-Gizi).
Berdasarkan dari informasi data hasil PWS-Gizi, para pengelola
program dan penentu kebijakan di setiap tingkat administrasi
pemerintahan khususnya di Kabupaten/Kota dapat mengetahui besaran
masalah gizi dan menentukan tindakan yang tepat untuk memecahkan
masalah tersebut di wilayahnya. Disamping itu data hasil PWS-Gizi
merupakan salah satu sumber data rutin untuk kajian epidemiologi SKD-
KLB Gizi Buruk. Indikator kegiatan gizi yang dilakukan meliputi :
prevalensi ibu hamil Kurang Energi Kronis (Bumil KEK), prevalensi bayi
berat lahir rendah (BBLR), cakupan Asi Ekslusif, cakupan desa dengan
garam beryodium baik, pemantauan pertumbuhan, cakupan tablet
tambah darah ibu hamil, cakupan kapsul vitamin A dosis tinggi untuk
balita dan ibu nifas.

II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatnya kualitas pelayanan gizi
diwilayahkerjaPuskesmasGunung Kembang Kabupaten Seluma
melalui Standarisasi OperasionalProsedur sehingga dapat
mencegahdan menanggulangi masalah gizimasyarakat.

2. Tujuan Khusus
a. Menurunkan prevalensi bumil KEK
b. Menurunkan prevalensi BBLR
c. Meningkatkan cakupan Asi Ekslusif
d. Meningkatkan cakupan kunjungan posyandu
e. Meningkatkan cakupan pemberian vitamin A sehingga tidak
terjadi resiko kekurangan vitamin A
f. Meningkatkan cakupan pemberian Fe pada ibu hamil.
g. Menurunkan cakupan anak BGM

III. TAHAPAN DAN RINCIAN TAHAPAN KEGIATAN


Kegiatan dilaksanakanmelaluitahapanyaitu:
1.Kegiatan Pokok.
Kegiatan pokok gizi yang dilakukan ada 3 :
1) Pendidikan gizi
2) Pemberdayaan Masyarakat
3) Peningkatan gizi masyarakat
2.Rincian Kegiatan
Kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh Program gizi diantaranya :
1) Penyuluhan gizi
2) Pemeriksaan garam yodium di sekolah dan dimasyarakat
3) Pendataan dan pemantauan balita BGM ( Gizi kurang dan Gizi
buruk )
4) Surveilen dan pelacakan gizi buruk
5) Sweeping pemberian kapsul vitamin A
6) Pendistribusian PMT pemulihan posyandu
7) Pembinaan keluarga dengan balita BGM
8) Penjaringan Bumil KEK
9) Pembinaan bumil KEK
10) Sweeping D/S
11) Pemantauan pertumbuhan balita berkala
12) Pemberian tablet tambah darah
13) Pemberian makanan tambahan untuk balita dan bumil
14) Pemantauan surveilen dan kasus gizi buruk
15) Pemberian upah kader
16) Pemberian PMT-AS
17) Pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri tingkat
SLTP/SLTA sederajat
18) Melakukan posyandu
19) Pemantauan pemberian ASI Ekslusif.

IV. LOKASI DAN CARA PELAKSANAKAN KEGIATAN PROGRAM GIZI

Kegiatan Gizi dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Gunung


Kembang Pelaksanaannya dilakukan di wilayah Posyandu, sekolah
SD,SLTP dan SMA sederajat. Metode yang dilaksanakan dengan ceramah,
tanya jawab dengan membagi dorprice.Melaksanakan penimbangan BB
dan pengukuran TB. Pendistribusian obat Gizi.

V. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Pelaksanaan kegiatan gizi ada yang dilakukan setiap bulan dan ada yang
setahun sekali, juga setahun dua kali
.
VI. INDIKATOR KERJA PROGRAM GIZI
No UNIT Indikator Sasaran Mutu UKM Target Capaian

1 Gizi 1. Persentase Balita Gizi Buruk  <2


2. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat  100%
perawatan
3. Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak  100%
Balita
 100%
4. Balita Yang ditimbang BB
 100%
5. Balita 6-59 bln mendapatkan Vit A
 75%
6. Bayi 0-6 bln mendapatkan Asi Ekslusif
 85%
7. Ibu Hamil mendapatkan FE 90 Tab
 100%
8. Cakupan Pemberian Makanan
VII. RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK) PROGRAM GIZI TAHUN 2018

Kebutu
Kebutuhan Indikator Sumber
N Target Penaggung han Mitra Waktu
Kegiatan Tujuan Sasaran Anggaran Kinerja Biaya
o Sasaran Jawab Sumbe Kerja Pelaksanaan
r Daya
1 Pendataa Untuk Bayi 6 Desa Petugas Bidan Kader Januari – Rp.3.300.00 Sasaran BOK
n bayi mengetahui Gizi Desa Desember 0 diketahu
jumlah sasaran idengan
dengan real pasti
2 Pemanta Memantau Balita 6 Desa Petugas Bidan Kader Januari – Rp..900.000 Pertumb BOK
uan pertumbuhan, Gizi desa Desember uhan,
kesehata perkembangan perkem
n balita dan status gizi bangan
(Penguku balita dan
ran status
pertumbu gizi
han dan balita
perkemb terpanta
angan u
3 Pemberia Meningkatkan Balita 2 kali - Petugas Bidan Kader Januari – Rp.600.000 Kesehat BOK
n vitamin kesehatan kegiatan Gizi Desa Desember an balita
A bulan balita - Petugas meningk
Februari at
KIA
dan
Agustus
4 Pelaksan Memberikan Balita 6 Desa - Petugas BidanD Kader, Januari – Rp.900.000 Pengeta BOK
aan kelas pengetahuan Gizi esa Kepala Desember huanibu
balita kepada ibu - Petugas Desa/ meningk
tentang Perang attentan
PromkeS
kesehatan kat g
balita - Petugas Desa kesehat
KIA/KB an balita
5 Pemberia Meningkatkan Balita 6 Desa - PetugasGi Bidand Kader, Januari – Rp.9.00.000 Status BOK,
n PMT status gizi dengan zi esa Kepala Desember , Gizi Dana
Pemuliha balita status - PetugasPr Desa/ balita Desa
n gizi Perangk meningk
omkeS
kurang, at Desa at
giziburuk - Petugas
dan KIA/KB
stunting
6 Pemanta Memantau Balita 6 Desa - Petugas Bidan Kader Januari – Rp.9.00.000 Status BOK
uan pertumbuhan, Gizi desa Desember , Gizibalit
kesehata perkembangan - Petugas amening
n balita dan status gizi kat
Promkes
stunting balita
- Petugas
KIA/KB
7 Pemberia Meningkatkan Remaja 2 - Petugas Bidan Kepala Januari – Rp.800.000, Kesehat BOK
n TTD kesehatan putrid sekolah Gizi Desa sekolah, Desember - an
untuk remajaputri - Petugas guru remaja
remaja dan putri
Promkes
putri siswi- meningk
siswi at
VIII. SUMBER DANA PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM GIZI DI
PUSKESMAS GUNUNG KEMBANG
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan program GIZI yang ada di puskesmas di Biayai
oleh DPA anggaran Puskesmas melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik berupa
Bantuan Dana Operasiona (BOK) Puskesmas,

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Dalam pelaksanaan kegiatan program GIZI puskesmas ini,akan dilakukan evaluasi
secara berkala setiap 1 bulan sekali,Disertai juga dengan proses pencatatan pelaporan
yang akan dilaksanakan oleh penanggungjawab program gizi yang akan dilaporkan se
cara berkala kepada kepala puskesmas setiap Akhir bulanya dan diteruskan kepada
kepala Dinas Kesehatan kabupaten Seluma.

X. PENUTUP
a) KESIMPULAN
Berdasarkan uraian seluruh data tentang kegiatan Program GIZI yang ada di
puskesmas,maka kami Tim Penyusun Kerangka Acuan Kegiatan Program GIZI
menyimpulkan bahwa kegiatan Program GIZI merupakan program yang sangatlah
penting di Puskesmas Kami terutama pada masa sekarang ini ,terkait dengan upaya
mendukung secara penuh Isu Nasional tentang program penurunan STUNTING.

b) SARAN
Kami sebagai tim Penyusun Kerangka Acuan Program GIZI dalam proses
penyusunan ini masih banyak terdapat kekurangan,hal ini dikarenakan masih
terbatasnya ilmu pengetahuan kami terhadap program ini.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangatlah kami
harapkan,sebagai bahan evaluasi kami kedepanya.Sehingga bisa menghasilkan
kerangka Acuan Kegiatan (KAK) yang lebih baik lagi dan bermanfaat untuk orang
banyak.

Mengetahui, Gunung Kembang, Januari


Kepala UPT Puskesmas Gunung 2018
Kembang Penanggung jawab Program GIZI

SUDARTO, SKM
NELLY MEGA YATI.SKM
NIP.19681229 198803 1 001 NIP. 19780805 200604 2 019

Anda mungkin juga menyukai