Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS CILAWU
Jalan Raya Garut – Tasikmalaya KM.08 Telp. (0262) 238667 Faksimil (0262) 238667
website : https://pkmcilawugarut.com - e-mail : puskesmascilawudtp@gmail.com
GARUT – 44181

PROGRAM GIZI MASYARAKAT


KERANGKA
ACUAN No.Dokumen : /KAK/PKM-CLW/I/2020
KEGIATAN Revisi ke : 02
(KAK) Tanggal Terbit : 02 Januari 2022

A. PENDAHULUAN

Program perbaikan gizi merupakan bagian integral dari program kesehatan

yang mempunyai peranan penting dalam menciptakan derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk mencapai tujuan tersebut, program

perbaikan gizi harus dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan. Hal

ini dilakukan melalui suatu rangkaian upaya terus menerus mulai dari perumusan

masalah, penetapan tujuan yang jelas, penentuan strategi intervensi yang tepat

sasaran, identifikasi kegiatan yang tepat serta adanya kejelasan tugas pokok dan

fungsi institusi yang berperan di berbagai tingkat administrasi.

Masalah gizi terjadi di setiap siklus kehidupan, dimulai sejak dalam

kandungan (janin), bayi, anak, dewasa dan usia lanjut. Periode dua tahun pertama

kehidupan merupakan ,asa kritis, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan

perkembangan yang sangat pesat. Gangguan gizi yang terjadi pada periode ini

bersifat permanen tidak dapat dipulihkan walaupun kebutuhan gizi pada masa

selanjutnya terpenuhi.

Status gizi masyarakat di Provinsi Jawa Barat dihadapkan pada 5 masalah

gizi utana yaitu Kurang Energi Protein (KEP), Kekurangan Vitamin A (KVA),

Gangguan Akibat kekurangan Yodium (GAKY), Anemia GIzi Besi (AGB) dan Gizi

Lebih.

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai unit pelaksana teknis

Dinas Kesehatan kabupaten/kota yang terdepan, bertanggung jawab


menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan kesehatan masyarakat di

suatu wilayah kerja. Upaya perbaikan gizi masyarakat merupakan upaya

kesehatan wajib yang bertujuan untuk menanggulangi masalah gizi dan

meningkatkan status gizi masyarakat.

B. LATAR BELAKANG

Hasil tiga kali Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yaitu pada tahun 2007,

2010, dan 2013 menunjukan tidak terjadi banyak perubahan pada prevalensi

balita gizi kurang maupun balita pendek. Berikut cakupan hasi Riskesdas pada

Tahun 2007, 2010, dan 2013.

Hasil Cakupan
Indikator
2007 2010 2013

Prevalensi Balita Gizi Buruk-Kurang 18,4% 17,9% 19,6%

Prevalensi Balita Pendek/Stunting 36,6% 35,6% 37,2%

Secara nasional cakupan pemberian Air Susu Ibu (ASI) Ekslusif 0-6 bulan

berfluktasi dari waktu kewaktu. Pada tahun 2007 cakupan ASI Ekslusif sebesar

62,2% turun menjadi 61,3% pada tahun 2009 meningkat menjadi 64,9% pada

tahun 2013. Demikian juga cakupan pemberian ASI Ekslusif pada bayi sampai 6

bulan meningkat dari 28,6% pada tahun 2007 menjadi 34,3% pada tahun 2009

dan 44% pada tahun 2013 (Susenas 2007-2013).

Indikator Kinerja Hasil Cakupan Upaya Kesehatan Gizi Masyarakat UPT

Puskesmas Cilawu Tahun 2020 di dapatkan sebagai berikut:

Hasil Capaian
Indikator
Tahun 2020 (%)
Cakupan Ibu Hamil Mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD)
99,34
minimal 90 Tablet
Cakupan Bayi Baru Lahir Mendapatkan Insiasi Menyusui Dini
81,99
(IMD)
Cakupan Bayi 0-6 bulan mendapatkan ASI Ekslusif 64,74
Cakupan Balita Ditimbang (D) 87,14
Cakupan Balita Naik Timbangan (N) 84,38
Cakupan Balita Mempunyai KMS/Buku KIA 90,03
Cakupan Balita 6-59 Bulan Mendaptkan Kapsul Vit A 100
Cakupan Remaja Putri di Sekolah Usia 12-18 Tahun 100
Cakupan Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) 100
Cakupan Balita Kurus mendapatkan Makanan Tambahan 100

Berdasarkan uraian diatas terkait bahwa masalah gizi masih menjadi

masalah yang harus diperhatikan untuk diselesaikan dalam rangka meningkatkan

derajat kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Cilawu oleh sebab tiu maka

perlu dilakukan berbagai upaya.

C. TUJUAN

1. TUJUAN UMUM

Sebagai upaya untuk mewujudkan kondisi gizi yang baik dalam siklus

kehidupan manusia sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

2. TUJUAN KHUSUS

a. Menurunkan cakupan Balita Underweight dari 3,75% menjadi 3%.

b. Menurunkan cakupan Balita Stunting dari 11,9% menjadi 11%.

c. Menurunkan cakupan Balita Wasting dari 2,11% menjadi 2%.

d. Menurunkan cakupan Ibu Hamil Anemia

e. Menurunkan cakupan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (<2500gr).

f. Meningkatkan cakupan Bayi Kurang dari 6 bulan mendapatkan ASI

Ekslusif dari 64,74% menjadi 65,50%.

g. Meningkatkan cakupan Distribusi Tablet Fe 90 Tablet pada Ibu Hamil dari

99,34% menjadi 100%.

h. Mempertahankan cakupan Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang

mendapatkan Makanan Tambahan 100%

i. Mempertahankan Balita Kurus Mendapatkan Makanan Tambahan 100%.

j. Remaja Putri Mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) 1 minggu 1 kali

50%.
k. Meningkatkan Bayi Baru Lahir mendapatkan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

81,99% menjadi 85%.

l. Meningkatkan cakupan balita Ditimbang Berat Badannya dari 87,94,14%

menjadi 89%.

m. Meningkatkan cakupan Balita mempunyai KIA/KMS dari 90,03% menjadi

92%.

n. Meningkatkan cakupan balita Ditimbang Naik Berat Badarnnya dari 84,38

menjadi 85%.

o. Menurunkan cakupan Balita ditimbang yang Tidak Naik Berat Badannya

dua kali berturut-turut (2T).

p. Mempertahankan cakupan Balita 6-59 bulan mendapatkan Vitamin A

100%.

q. Mempertahankan cakupan ibu Nifas mendapatkan kapsul vitamin A 100%.

r. Mempertahankan cakupan Rumah Tangga yang mengkonsumsi Garam

Beryodium 100%.

s. Mempertahankan cakupan Kasus Balita Gizi Buruk mendapatkan

perawatan 100%.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan yang

harus dilakukan sehingga tercapainya tujuan program/kegiatan. Kegiatan pokok

dan rincian kegiatan program gizi masyarakat adalah :

Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

Pemantauan Status Gizi Kunjungan Rumah/posyandu


Penentuan status gizi (balita underweight,
stunting, dan wasting)
Intervensi (Pemeriksaan/PMT)

Pemantauan Bayi Baru Lahir Rekap Bayi yang menadapat IMD


Rekap bayi BBLR

Pemantauan ASI Ekslusif Penyuluhan


Kunjungan Posyandu
Rekap data Asi Ekslusif

Pemberian Tablet Fe Menentukan jumlah sasaran Fe yaitu ibu


hamil, ibu nifas dan remaja puteri.
Distribusi Fe berdasarkan sasaran.
Pemantauan di posyandu
Rekap hasil pemebrian Fe

Pemantauan Ibu Hamil KEK/ Kunjungan rumah/posyandu


Anemia Penentuan status gizi
Intervensi ( pemeriksaan atau PMT)

Pemantauan Pertumbuhan Penyuluhan/Kelas Ibu Hamil dan Balita


Kunjungan Posyandu
Rekap data hasil penimbangan (SKDNTOB,
BGM,2T)
Bulan Penimbangan Balita

Pemberian Vitamin A Menentukan jumlah sasaran vit A yaitu 6-11


bulan untuk vitamin A biru, 12-59 bulan untuk
vitamin A merah dan ibu nifas untuk vitamin A
Bufas
Distribusi vitamin A berdasarkan sasaran
Pemantauan di posyandu
Rekap hasil Vitamin A

Pemantauan garam beryodium Pemeriksaan garam di wilayah sampel


Rekap data garam beryodium

Gizi Buruk Mendapat Perawatan Kunjungan rumah/posyandu


Penentuan status gizi
Intervensi ( pemeriksaan atau PMT)
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Cara pelaksanaan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan

pokok dan rincian kegiatan. Cara melaksanakan kegiatan program gizi masyarakat

adalah sebagai berikut :

Tablet - Menyusun rencana kegiatan 1. Bidan Desa 1. Kader


antara lain menentukan - Menyusun rencana kegiatan - Mencatat sasaran ibu hamil
jumlah sasaran Fe yaitu ibu antara lain menentukan jumlah dan ibu nifas
hamil, ibu nifas dan remaja sasaran Fe yaitu ibu hamil, ibu
puteri tingkat puskesmas. nifas dan remaja puteri.
- Distribusi Fe berdasarkan - Pemberian Fe di posyandu
sasaran tingkat desa - Membuat laporan cakupan Fe
- Pemantauan di posyandu tingkat desa
- Membuat laporan cakupan Fe 2. KIA
tingkat puskesmas - Koordinasi dalam pembuatan
laporan cakupan Fe tingkat
puskesmas

n Ibu - Membuat laporan cakupan ibu 1. KIA 1. Kader


hamil KEK dan Anemia - Koordinasi tentang laporan - Turut memantau ibu hamil
a berdasarkan laporan KIA jumlah Ibu Hamil KEK dan kek dan anemia
beserta identitas ibu hamil Anemia yang ada dalam - Turut memantau intervensi
KEK/Anemia laporan KIA
- Pemantauan Ibu hamil - Merencanakan intervensi
KEK/Anemia di posyandu (PMT, pelaksanaan Kelas Ibu
berdasarkan laporan hamil dan Balita)
KIA/Bides 2. Bidan Desa
- Merencanakan intervensi - Membuat laporan jumlah dan
dengan KIA/Bides identitias ibu hamil KEK dan
Anemia
- Bersama petugas gizi, KIA
merencanakan intervensi

n - Menyusun rencana kunjungan 1. KIA 1. Kader


n ke posyandu terutama yang - Koordinasi untuk pembuatan - Koordinasi kegiatan
D/S nya rendah, terdapat kunjungan yang akan
BGM, Gizi Buruk dan 2T form laporan KIA dan Gizi dilaksanakan dan
- Koordinasi dengan bidan desa - Koordinasi jadwal kunjungan mengkoordinir sasaran
akan dilakukan kunjungan dengan kegiatan KIA seperti - Pembuatan laporan
untuk mengetahui jadwal SDIDTK dan Kelas Ibu hamil SKDNTOB, BGM, 2T
posyandu dan Balita tingkat posyandu
- Kegiatan Kunjungan
- Bulan Penimbangan balita 2. Bidan Desa
- Membuat laporan SKDNTOB, - Koordinasi jadwal posyandu
2T,BGM tingkat puskesmas - Koordinasi kegiatan yang akan
dilaksanakan
- Pembuatan laporan
SKDNTOB, 2T, BGM tingkat
desa

- Menyusun rencana kegiatan 1. Bidan Desa 1. Kader


antara lain menentukan - Menyusun rencana kegiatan - Mengkoordinir sasaran agar
jumlah sasaran vit A yaitu 6- antara lain menentukan datang ke posyandu untuk
11 bulan untuk vitamin A biru, jumlah sasaran vit A yaitu 6- pemberian viatamin A
12-59 bulan untuk vitamin A 11 bulan untuk vitamin A biru, - Ikut melakukan pemberian
merah dan ibu nifas untuk 12-59 bulan untuk vitamin A vitamin A
vitamin A Bufas tingkat desa merah dan ibu nifas untuk - Pembuatan laporan ASI
- mendistribusikan vitamin A vitamin A Bufas tingkat Ekslusif tingkat posyandu
dan form laporan berdasarkan posyandu sesuai dengan form laporan
sasaran kepada bidan desa - mendistribusikan vitamin A yang telah di sediakan
- Pemantauan dan Sweeping di dan form laporan
posyandu berdasarkan sasaran kepada
- Membuat laporan cakupan kader posyandu
Pemberian Vitamin A tingkat - Pemberian Vitamin A
puskesmas - Membuat laporan cakupan
Pemberian Vitamin A tingkat
desa
2. KIA
- Koordinasi dalam pembuatan
laporan cakupan Vitamin A
Bufas

n - Menyusun rencana kegiatan 1. Bidan Desa 1. Kader


dium antara lain posyandu yang - Koordinasi untuk pemeriksaan - Mengkoordinir sasaran
menjadi sampel, kebutuhan garam pada posyandu yang untuk membawa garam
iodine test, pembuatan form menjadi sampel yang di gunakan di rumah
laporan - Penyerahan form laporan dan - Ikut melakukan
- Koordinasi dengan bidan desa Iodine test pemeriksaan
tentang rencana kegiatan - Pembuatan laporan Garam - Pembuatan laporan ASI
- Pemantauandan pemeriksaan Beryodium tingkat desa Ekslusif tingkat posyandu
ke posyandu
- Membuat laporan cakupan
Pemantauan Garam
Beryodium tingkat puskesmas

Buruk - Melacak kasus/menerima 1. Bidan Desa 1. Kepala Desa/TP PKK Desa


laporan - Melaporkan kasus - Melaporkan kasus dan
- Koordinasi dengan bidan desa - Koordinasi dengan petugas pemberitahuan rencana
untuk validasi/kunjungan gizi untuk validasi/kunjungan intervensi
- Menyiapkan form pelacakan - Kunjungan 2. Kader
- Validasi/kunjungan 2. Surveilans - Validasi/kunjungan
- Membuat perencanaan - Melacak kasus - Koordinir tentang
intervensi perencanaan intervensi
- Membuat laporan kegiatan
n Ibu - Membuat laporan cakupan ibu 1. KIA 1. Kader
hamil KEK dan Anemia - Koordinasi tentang laporan - Turut memantau ibu hamil
a berdasarkan laporan KIA jumlah Ibu Hamil KEK dan kek dan anemia
beserta identitas ibu hamil Anemia yang ada dalam - Turut memantau intervensi
KEK/Anemia laporan KIA
- Pemantauan Ibu hamil - Merencanakan intervensi
KEK/Anemia di posyandu (PMT, pelaksanaan Kelas Ibu
berdasarkan laporan hamil dan Balita)
KIA/Bides 2. Bidan Desa
- Merencanakan intervensi - Membuat laporan jumlah dan
dengan KIA/Bides identitias ibu hamil KEK dan
Anemia
- Bersama petugas gizi, KIA
merencanakan intervensi
F. SASARAN

Berdasarkan Indikator Kinerja dan Target Kegiatan Perbaikan Gizi Kabupaten

Garut Tahun 2020-2024 yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Garut

sasaran program atau target kegiatan adalah sebagai berikut :

Target Kinerja ( %)
NO INDIKATOR SURVEILANS GIZI
2020 2021 2022 2023 2024
A. INDIKATOR MASALAH GIZI          
Persentase Balita Berat Badan Kurang
1 (Underweight ) *dgn z-score kurang dari -2 SD 13 12,5 12 11,5 11
(BB/U)
Persentase Balita Pendek (Stunting) *dgn z-score
2 26 23 20 17 14
kurang dari -2 SD (TB/U)
Persentase Balita Gizi Kurang (Wasting) **dgn z-
3 3 2.8 2.7 2.6 2.5
score kurang dari -2 SD (BB/TB)
Persentase Remaja Putri Anemia (Hb kurang dari
4 24 23 22 21 20
12,0 g/dl)
Persentase Ibu Hamil Anemia (Hb kurang dari
5 16.50 16.0 15.5 15 14.5
11,0 g/dl)
Persentase Ibu Hamil Risiko Kurang Energi
6 12 11.5 11 10.5 10
Kronik (KEK) * LILA kurang dari 23,5 cm
Persentase Bayi dengan Berat Badan Lahir
7 2 1,9 1,8 1,7 1,6
Rendah (bb < 2500 gram)

B. INDIKATOR KINERJA PROGRAM GIZI          

Persentase Bayi usia kurang dari 6 bulan


8 78,5 79 79,5 80 80,5
mendapat ASI Eksklusif (Proses)
Persentase Bayi usia 6 bulan mendapat ASI
9 74 74,5 75 75,5 80
Eksklusif (LULUS)
Persentase Ibu hamil yang mendapatkan Tablet
98,2
10 Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama 97,25 97,5 97,75 98
5
masa Kehamilan

Persentase Ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK)


11 100 100 100 100 100
yang mendapat makanan tambahan (MT)
Persentase Balita kurus yang mendapat makanan
12 50 52 54 56 58
tambahan (MT)

13 Persentase Remaja puteri mendapat TTD 48 48,5 49 49,5 50

14 Persentase Bayi yang baru lahir mendapat IMD 77,5 78 78,5 79 79,5
Persentase Balita yang ditimbang berat
15 86,5 87 87,5 88 88,5
badannya (D/S)

16 Persentase Balita mempunyai buku KIA/KMS 93 93,5 94 94,5 95


Persentase Balita yang ditimbang yang naik berat
17 90 90,1 90,2 90,3 90,4
badannya (N/D')

Persentase Balita yang tidak naik berat badannya


18 1,07 1,06 1,04 1,02 1
dua kali berturut-turut (2T)
Persentase Balita 6-59 bulan mendapat kapsul
19 92 92,5 93 93,5 94
vitamin A

20 Persentase Ibu nifas mendapat kapsul vitamin A 93 94 95 96 97

Persentase Rumah tangga mengonsumsi garam


21 98 98 98 98 98
beriodium

Persentase Kasus balita gizi buruk yang


22 100 100 100 100 100
mendapat perawatan

G. JADWAL

Jadwal adalah merupakan perencanaan waktu untuk tiap-tiap rincian kegiatan

yang akan dilaksanakan yang akan di tuangkan dalam bagan di bawah ini:

BULAN
N KEGIATAN Fe Me Ju Ok No De
O Jan Mar Apr Jun Agu Sep
b i l t v s
Pelacakan dan Pemantauan
1 Gizi Buruk
               
       
Pemantauan Pertumbuhan/
2 Kelas Ibu hamil dan Balita
               
       

Pemantauan Garam
3 Beryodium
               
       
Pengambilan Data Anemia
4 dan Ibu Hamil KEK
               
       

Pemberian Suplementasi Gizi


5 (Sweeping Vitamin A)
               
       
Pemberian Makanan
6 Tambahan (PMT) dan PMT                
penyuluhan dan pemantauan
       

Remaja Puteri mendapat


7 Tablet Tambah Darah
                       

8 Bulan Penimbangan Balita                


       

9 Sosialisasi/ Pertemuan Gizi                


       
10 Pembuatan Laporan Rutin                        

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA

Evalusi pelaksanaan kegiatan dilakukan terhadap jadwal yang telah

direncanakan. Evaluasi ini biasanya dilaksanakan setiap sebulan sekali terutama


untuk kegiatan rutin seperti posyandu. Evaluasi ini dilakukan bersama dengan

lintas program terkait. Pada kegiatan gizi sendiri evaluasi ini biasanya

dilaksanakan oleh petugas gizi dengan bidan desa dan bidan koordinator.

Pelaporan Evaluasi dibuat saat ada perubahan jadwal kegiatan kepada pihak

yang akan melaksanakan kegiatan. Pada kegiatan gizi evaluasi jadwal kegiatan

dilakukan oleh bidan desa kemudian dilaporkan kepada bidan koordinator dan

bidan koordinator akan memberitahukan kepada petugas yang akan

melaksanakan kegiatan.

I. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN

Alur pencatatan, pelaporan dan Evalusi Kegiatan adalah sebagi berikut :

1. Pencatatan kegiatan program gizi dilakukan secara berjenjang mulai dari

pencatatan oleh kader di posyandu untuk tingkat posyandu, kemudian

dilakukan pencatatan oleh bidan desa untuk tingkat desa dan oleh tenaga

pelaksana gizi untuk tingkat puskesmas. Pencatatan kegiatan dilakukan

dengan mengumpulkan sumber data dari laporan bidan desa dan laporan KIA.

2. Pelaporan data merupakan hasil dari pencatatan kegiatan yang kemudian

dilakukan pengolahan data yang dilaksanakan secara berjenjang mulai dari

posyandu, desa, puskesmas, dinas kabupaten. Pelaporan dilaksanakan setiap

satu bulan sekali pada tanggal 25, enam bulan sekali dalam PKP Puskesmas

dan satu tahun sekali dalam laporan tahunan gizi dan laporan tahunan

Puskesmas. Laporan diserahkan kepada PJ UKM untuk dianalisa dan untuk

mebuat rencana tindak lanjut. Setelah itu PJ UKM menyerahkan kepada

Kepala TU dan di tanda tangani oleh Kepala Puskesmas yang kemudian

dilaporkan kepada dinas kabupten oleh Kepala TU.

3. Evalusi kegiatan disampaikan setiap satu bulan sekali oleh pelaksana program

dan setiap 3 bulan sekali di evaluasi oleh PJ UKM dalam kegiatan lokakarya

mini. Namun evaluasi dapat dilaksanakan sewaktu-waktu jika ada kegiatan

yang memerlukan evalusi kegiatan.


Mengetahui Garut, 2 Januari 2020

Kepala UPT Puskesmas Cilawu Pelaksana Program

dr. Inge Andriani Heriawan, M.Si Nadia Nurdiniyati, S.Gz


NIP. 197611042011012001 NIP. 19940910 202012004

Anda mungkin juga menyukai