PENDAHULUAN
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas ) Tahun 2013, Besaran masalah gizi
pada Balita di Indonesia yaitu 19.6% gizi kurang, diantaranya 5,7% gizi buruk, gizi
lebih 11.9%, Stunting (Pendek) 37,2 %. Proporsi gemuk menurut kelompok umur,
terdapat angka tertinggi baik pada balita perempuan dan laki-laki pada periode umur
0-5 bulan dan 6-11 bulan dibandingkan pada kelompok umur yang lain. Hal ini
menunjukkan bahwa sampai saat ini masih banyak masyarakat khususnya ibu balita
yang mempunyai persepsi tidak benar terhadap balita gemuk. Data masalah
tahun 2003 sebesar 11.1% dan menurut hasil riskesdas 2013, anemia pada ibu hamil
sebesar 37.1%.
Puskesmas Cimanggung yaitu gizi kurang 9,26 %, gizi buruk BB/U 0.45 %, gizi
Kesehatan merupakan Hak Asasi Manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang
Indonesia Sehat.
1
Indonesia Sehat adalah suatu kondisi yang merupakan gambaran masyarakat
Indonesia di masa depan, yakni masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh
penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan
sehat bagi setiap orang. Pembangunan kesehatan dilaksanakan secara sistematis dan
bertambah berat, kompleks dan bahkan terkadang tidak terduga. (Depkes RI, 2009).
capaian IPM maka diperlukan intervensi yang progresif dengan upaya-upaya khusus
tersebut akan sangat sulit untuk diwujudkan apabila tidak dilakukan dengan suatu
partisipasi aktif seluruh warga dan keswadayaan masyarakat. (Depkes RI, 2009).
2
dilakukan sejak dalam kandungan, masa bayi, masa balita, usia prasekolah dan usia
anak. Kebutuhan anak berbeda dengan kebutuhan orang dewasa, karena makanan
gizi di puskesmas terdiri dari kegiatan pelayanan gizi di dalam gedung dan dluar
gedung. Pelayanan gizi di dalam gedung umumnya bersifat individual, dapat berupa
pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Kegiatan didalam gedung juga
meliputi perencanaan program pelayanan gizi yang akan dilakukan di luar gedung.
Sedangkan pelayanan gizi diluar gedung umumnya pelayanan gizi pada kelompok dan
dengan baik perlu ditunjang oleh manajemen Puskesmas yang baik. Manajemen
menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien. Ada tiga fungsi manajemen
3
dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan agar dapat mewujudkan visi dan
Pemberian Makanan Pendamping ASI bagi bayi dan balita usia 6 – 24 bulan
dengan status keluarga miskin berupa biskuit MP-ASI selama 90 hari,
Pemberian Makanan Tambahan bagi bayi dan balita usia 6-59 bulan dengan
status gizi kurang dan status keluarga miskin
Pemberian PMT Bumil bagi Ibu hamil KEK dan Anemia dengan status
keluarga miskin
Berdasarkan uraian diatas, maka upaya perbaikan gizi yang dilakukan di wilayah
UPT Puskesmas Cimanggung pun diarahkan kepada upaya promotif dan
preventif
4
1.2. Tujuan
b. Memperoleh data status gizi balita berdasarkan BB/U dan BB/TB pada
bulan penimbangan balita (BPB) dan PSG tahun 2017 di wilayah UPT
Puskesmas Cimanggung,
e. Memperoleh data cakupan ibu nifas dapat tablet tambah darah (Fe) dan
kapsul Vitamin A tahun 2017 di wilayah UPT Puskesmas Cimanggung
,
5
i. Memperoleh data cakupan ASI Eksklusif tahun 2017 di wilayah UPT
Puskesmas Cimanggung ,
j. Memperoleh data cakupan ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) dan
Ibu Hamil Hb Rendah tahun 2017 di wilayah UPT Puskesmas
Cimanggung ,
1.3. Manfaat
6
1.4. Landasan Hukum
2. Undang-undang
keluarga
6. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan
Gizi Pangan;
Nomor 100);
7
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1995 Tahun 2010 tentang Standar
11. Peraturan Menteri Kesehatan No.39 Tahun 2013 tentang Susu Formula Bayi
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2014 tentang Upaya Perbaikan
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Pelayanan
Kesehatan Anak (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2014 Nomor 825);
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi
1113);
17. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan
8
BAB II
ANALISA SITUASI
Simpang yang sehari-harinya ramai dilalui oleh kendaraan roda dua, roda empat
kecil dan besar serta kendaraan barang industri lainnya. Jarak dari ibu kota
berada pada perbatasan 3 kabupaten yaitu Bandung, Garut dan Sumedang, Batas-
9
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Pamulihan dan
Tanjungsari
Kabupaten Garut
- Perumahan/Pekarangan : 298,76 Ha
- Pesawahan : 374,2 Ha
- Tegalan/Ladang : 1.086,4 Ha
- Kolam : 31,5 Ha
- Hutan : 1.443,3 Ha
- Perkebunan : 831 Ha
- Penganggonan : 13,46 Ha
- Lain-lain : 86,9 Ha
10
Tabel 2.1 Jarak dan Waktu Tempuh Desa ke Puskesmas Cimanggung dan
Kabupaten
Rata- BIAYA
Jarak(Km) Rata-rata
Jarak(Km) rata
Ke PKM
Jumlah Jumlah Tempuh Waktu
Tempuh ke Waktu
NO DESA ke tempuh Roda
RW RT Puskesmas tempuh Ojeg
kabupaten 4
Ke
Ke ( Rp )
Kabupaten ( Rp )
PKM
Dari tabel di atas desa dengan jarak paling jauh dari Puskesmas
dan tepat tentunya kondisi ini berpotensi untuk terjadinya kasus kematian
11
kendaraan roda 4 dan tersedia jalur angkot, serta tersedianya Rumah Sakit
12
Desa Sindulang merupakan desa yang berada pada dataran paling
angka 92,9, ini berarti setiap 100 penduduk laki-laki terdapat 93 orang
13
penduduk perempuan. Banyaknya jumlah penduduk perempuan menandakan
14
Berdasarkan grafik diatas jumlah penduduk menurut kelompok umur di
produktif yaitu 20-59 tahun dengan jumlah sekitar 55 % dari seluruh jumlah
kerja lebih ekstra lagi dalam memberikan pelayanan khususnya KIA karena
15
Gambar 2.2 Grafik Persentasi jumlah penduduk menurut pekerjaan
sekitar 45 % dari jumlah seluruh penduduk tidak bekerja ini termasuk penduduk
dengan usia belum atau tidak produktif seperti bayi, balita, anak usia sekolah, wanita
yang tidak bekerja dan lansia atau penduduk yang dalam kondisi sakit, 14 %
Cimanggung, atau berprofesi sebagai tukang ojeg. Kesemuanya itu saling keterkaitan
16
Tabel 2.5. Data Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Cikahuripan 1073 12 632 2274 574 1045 448 1026 236 138 7458
Sindanggalih 880 1242 1240 1588 728 1452 599 931 529 590 9775
Sindangpakuon 1027 84 1119 1099 413 1275 243 2016 97 532 7905
Cimanggung 1209 145 1035 2037 1057 1786 461 1952 96 28 10006
Tegalmanggung 1421 426 580 2158 332 611 225 440 27 29 6249
Sindulang 876 432 585 1350 554 976 432 218 41 35 5499
Pasirnanjung 897 119 792 1813 397 1021 273 1457 94 169 7032
JUMLAH 7383 2460 5983 12319 4055 8166 2681 8040 1161 1721 53924
17
15 % tamat SLTP, 15 % tamat SLTA, 14 % tidak sekolah atau belum usia
tinggi.
Cimanggung perlu memiliki Soft Scill yang baik dalam menerapkan Ilmu
JUMLAH KK
MISKIN JUMLAH PENDUDUK MISKIN
NO DESA
PRA KS 1
KS LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 Cikahuripan 559 524 888 585
18
Berdasarkan tabel diatas jumlah KK miskin Pra KS sebanyak 16,7%
penduduk miskin laki-laki yang berjumlah 7773 atau sekitar 14,4% dari total
jumlah penduduk.
kematian atau kesakitan ibu juga bayi. Hal itu merupakan tantangan bagi
objek tetapi menjadi subjek pembangunan kesehatan ibu dan anak, hal ini
19
dapat dibuktikan dari tabel data peran serta masyarakat dalam menunjang
1 Cikahuripan 12 32 18 1 0 0 13 13
2 Sindanggalih 15 60 15 3 0 0 15 15
3 Sindangpakuon 12 41 19 0 0 12 12 12
4 Cimanggung 16 85 0 2 0 2 17 16
5 Tegalmanggung 9 35 2 3 0 0 9 9
6 Sindulang 5 26 0 2 0 9 5 5
7 Pasirnanjung 10 45 10 2 0 3 10 10
JUMLAH 79 324 64 13 0 26 81 80
Sumber laporan hasil bintek bidan koordinator tahun 2017
Data dari tabel diatas menunjukan bahwa dukun bayi berjumlah 13 orang
100% sudah bermitra dengan bidan, jumlah kader belum sebanding dengan
jumlah posyandu idealnya 1 posyandu minimal 5 orang kader karena mereka lebih
memilih menjadi buruh pabrik atau menjadi pengasuh anak, jumlah dasolin hanya
33% nya dari jumlah posyandu karena dengan adanya JKN sebagian warga
biaya pelayanan persalinan, tetapi ada sebagian dari mereka menggalang dana
20
Jumlah kelompok kelas ibu dan balita hampir seluruh posyandu ada. Dari
terlihat bahwa masyarakat sudah sangat peduli dan merasa butuh terhadap akses
layanan kesehatan .
terpadu dan dinamis seperti halnya program KB dan kesehatan atau berbagai program
lainnya yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat, selain itu diposyandu masyarakat
memperoleh pelayanan lengkap pada waktu dan tempat yang sama, tetapi ini juga
berkaitan dengan seberapa besar peran posyandu dapat melayani kebutuhan kesehatan
masyarakat tergantung dari tingkatan strata dari posyandu itui sendiri , tabel berikut
JML
N
DESA Pratama % Madya % Purnama % Mandiri %
O
POSY
21
2.6 DATA SUMBER BIAYA PROGRAM GIZI
Program Gizi, tanpa biaya Program Gizi mengalami kendala tetapi tidak
Delapan Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah) uraian kegiatan yang dibiayai BOK
yaitu :
22
BAB III
1. Penimbangan di Posyandu
Tujuan : Memantau secara rutin setiap bulan berat badan balita dan
Tujuan : Memperoleh data berat badan balita dan Memperoleh data status
Tujuan : Memantau secara rutin setiap bulan berat badan balita dan
23
Waktu pelaksanaan : Januari - Desember 2017
Tujuan : Memperoleh data berat badan balita dan tinggi badan dan
1. Pemberian Kapsul Vitamin A Dua Kali Dalam Satu Tahun Pada Bayi
Dan Balita
3. Pemberian tablet tambah darah (Fe) dan kapsul Vitamin A Pada Ibu
Nifas
24
Tujuan : Mencegah anemia gizi besi pada Ibu nifas dan Menanggulangi
(MP-ASI)
25
6. Pemberian PMT Bumil KEK Bagi Bumil KEK Anemia Gakin
Tujuan : Mengetahui prevalensi ibu hamil Kurang Energi Protein (KEK) dan
Anemia
Puskesmas Cimanggung
26
3.3. Konseling dan Penyuluhan Gizi
Sasaran : Orang yang memiliki masalah gizi maupun orang yang tidak memiliki
masalah gizi
1. Penyuluhan Gizi
ibu menyusui
27
3.4. HASIL KEGIATAN
1. Penimbangan Di Posyandu
HASIL HASIL
INDIKATOR TARGET CAKUPAN CAKUPAN KESENJANGAN
2017 TERHADAP
2017 TARGET
2016
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa PWS Posyandu pada tahun
2017 yang tidak mencapai target adalah N/S dan N/D dan D/S .
Jumlah balita yang ditimbang dan yang naik berat badannya masih di
bawah target sehingga mempengaruhi hasil cakupan D/S, N/S dan N/D. Hal ini
diantaranya disebabkan :
3. Pola makan kurang baik pada bayi dan balita. Akibat kebiasaan makan yang
kurang baik dan sering mengkonsumsi jajanan yang kurang bergizi.
28
5. Pengetahuan dan keterampilan ibu yang masih kurang, akan pentingnya
posyandu dan penimbangan serta bagaimana cara memilih dan memberikan
makanan yang mengandung gizi baik dan makanan yang sesuai dengan usia
bayi dan balitanya.
6. Pola Asuh yang kurang baik, Sebagian besar ibu kurang telaten dan kurang
terampil dalam memberikan konsumsi kepada bayi – balitanya.
Hasil kenaikan berat badan (N) ini sangat berpengaruh pada kinerja
sebagai pelaksana gizi, untuk rencana tahun 2018 kinerja pelaksana gizi harus
ditingkatkan kembali salah satunya dengan rutinnya kunjungan ke posyandu,
pemantauan pertumbuhan secara berkelanjutan dan mengadakan kelompok
pendukung PMBA sehingga balita pertumbuhannya bisa baik.
Dilihat dari hasil cakupan D/S (70,32 %) yang belum mencapai target
(75 %). Hal ini menunjukkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu
Masih Kurang baik. Namun masih ada balita yang tidak ditimbang
diposyandu. Berarti tidak sedikit balita yang garis pertumbuhan dan
perkembangannya pada KMS terputus-putus, hal ini kemungkinan disebabkan
:
Dilihat dari hasil cakupan K/S (100%), Maka dapat disimpulkan cakupan
program penimbangan di posyandu sudah baik dan semua balita yang ada di
wilayah kerja UPT Puskesmas Cimanggung telah memiliki Kartu Menuju
Sehat ( KMS ).
HASIL
HASIL
STATUS CAKUPAN KESENJANGAN
TARGET CAKUPAN
GIZI TERHADAP
2017 2016 2017
BB/U TARGET
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil cakupan tahun 2017
prevalensi gizi baik (89,64%), gizi kurang (9,26%), gizi buruk (0.43%) dan gizi
lebih (0.67%). Semua Cakupan Status Gizi Berat badan Menurut umur sudah
memenuhi target, dan dilihat dari cakupan tahun 2016, di tahun 2017 cakupan
status gizi balita mengalami peningkatan. Namun jika dilihat dari jumlahnya
masih ada 21 balita yang mengalami gizi buruk berdasarkan status gizi berat
badan menurut umur yang perlu pemantauan secara berkala serta perhatian
khusus.
30
3. Status gizi TB/U
31
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa untuk distribusi Vitamin A baik
itu Vitamin A Biru (100.000 UI) maupun Vitamin A Merah ( 200.000 UI )
Cakupannya masih di bawah target .
Tabel 3.6 Hasil Pemberian 90 Tablet Tambah Darah (Fe) Pada Ibu
Hamil Di Wilayah UPT Puskesmas Cimanggung Tahun 2017
HASIL HASIL
CAKUPAN CAKUPAN PENYIMPANGAN
TARGET
INDIKATOR 2016 2017 TERHADAP
2017
TARGET
3. Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) Dan Kapsul Vitamin A Pada Ibu
Nifas
32
Tabel 3.7 Hasil Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) Dan Kapsul
Vitamin A Pada Ibu Nifas Di Wilayah UPTD Puskesmas Cimanggung
Tahun 2017
HASIL
HASIL CAKUPAN PENYIMPANGAN
TARGET
INDIKATOR CAKUPAN 2017 TERHADAP
2017
2016 TARGET
Fe 3 90 % 99,06 % 114,27 % + 24,27 %
Vitamin A 92 % 120,42 % 118,32 % + 26,32 %
Bufas
Ket : Sasaran berdasarkan proyeksi
HASIL
HASIL CAKUPAN PENYIMPANGAN
TARGET
INDIKATOR CAKUPAN 2017 TERHADAP
2017
2016 TARGET
Cakupan 100 % 5.73 % 11,29 % - 88,71 %
Keberhasilan 100 % 100 % 100 % 100 %
Berdasarkan tabel diatas cakupan pemberian MPASI masih rendah, hal ini
berkaitan dengan dana yang diberikan, karena tidak semua baduta gakin
mendapatkan MPASI dikarenakan dana terbatas, cakupan pemberian MPASI
tahun 2016 yaitu 11,29 % dan meningkat 5,56 % dari tahun sebelumnya yaitu
5.73 % sumber dana MPASI ini berasal dari dana Bantuan Kemenkes .
33
C. Pendataan Pemberian ASI Eksklusif
1. Sebagian Besar Bayi yang dilahirkan di RSU Tidak diberikan IMD dan
diberikan sufor pada awal kelahiran sehingga ASI Eksklusifnya gagal.
2. Sebagian besar ibu muda tidak sabar dan tidak telaten serta malas untuk
memberikan ASI kepada anaknya, karena ASI yang keluarnya sedikit atau
sama sekali tidak keluar dalam kurun waktu 1- 3 hari, akhirnya mereka
memberikan susu formula kepada bayinya.
34
5. Tidak sedikit juga ibu yang usianya sudah tergolong usia resti, yang
biasanya produksi ASI pun sudah berkurang sehingga anak diberikan susu
formula
Tabel 3.10 Hasil Prevalensi Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (Kek)
Dan Anemia
Di Wilayah UPT Puskesmas Cimanggung Tahun 2017
HASIL HASIL
TARGET KESENJANGAN
INDIKATOR CAKUPAN CAKUPAN
2016 TERHADAP TARGET
2015 2016
Bumil KEK 65 % 4,20 % 4,68 % - 60,32%
35
Anemia KEK secara berkala untuk mencegah Ibu hamil KEK dan Anemia dan
rencana tahun 2017 akan dilaksanakan kelas catin, kelas bumil, pemberian TTD
pada remaja putri, sehingga ibu hamil kek anemia bisa menurun angkanya, serta
pengelolaan kepada ibu hamil kek dan anemia akan lebih intensif supaya bayi yang
dilahirkan tidak BBLR.
HASIL
CAKUPAN
HASIL
CAKUPAN
GARAM DG KESENJANGAN
TARGET
YODIUM TERHADAP
DESA 2017
BAIK TARGET
2016 2017
Sindangpakuon 83 % 100 % 100 % 0%
Cimanggung 85 % 100 % 100% 0%
Sindulang 85 % 100 % 100 % 0%
Cikahuripan 85 % 100 % 100 % 0%
Sindanggalih 85 % 100 % 100 % 0 %
Tegalmanggung 85 % 100 % 100 % 0%
Pasirnanjung 85 % 100 % 100 % 0%
Puskesmas 85 % 100 % 100 % 0%
36
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil pemeriksaan
garam dengan menggunakan larutan iodin semua desa telah menggunakan garam
dengan kandungan yodium yang baik Desa Sindangpakuon(100%), Desa
Cimanggung(100%), Desa Sindulang (100%), Desa Cikahuripan ( 100%), dan
Desa Sindanggalih (100 %). Desa Tegalmanggung ( 100 % ) ,Desa
Pasirnanjung(100% )Sudah mencapai target yang diharapkan.
F. Pendidikan Gizi
1. Konseling Gizi
Dalam satu tahun ini, jumlah pasien yang melakukan konseling sebanyak
55 orang, kebanyakan masalah yang di temukan adalah kasus balita dengan
keluhan susah makan dan balita BGM. Selain itu ada juga pasien , Diabetes
mellitus, kadar asam urat tinggi, Hipertensi, lambung (Maag) dan lain-lain.
Terapi diet yang diberikan sesuai dengan keluhan pasien. Misalnya anak
dengan keluhan susah makan dan BGM diberikan terapi diet TKTP (Tinggi
Kalori Tinggi Protein), dengan pemberian makan porsi kecil tapi sering.
Pasien Tb Paru diberikan terapi diet TKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein),
pasien Diabetes mellitus diberikan terapi diet DM dengan jumlah kalori
37
disesuaikan dengan keadaan pasien, pemberian terapi diet secara bertahap.
Terpenting dalam terapi diet DM ini adalah penerapan 3 J (Tepat Jumlah,
Tepat Jenis dan Tepat Jadwal). Pasien dengan kadar Asam Urat Tinggi
diberikan terapi rendah purin, pasien dengan tekanan darah tinggi (Hipertensi)
diberikan terapi diet rendah garam, sedangkan untuk pasien lambung (Maag)
diberikan terapi diet lambung atau rendah lemak.
2. Penyuluhan Gizi
4. Kapsul Vitamin A
BAB IV
38
4.1. ANALISA MASALAH PROGRAM GIZI
4) Cakupan bayi dan balita yang mendapat kapsul Vitamin A dua kali dalam
satu tahun, tahun 2017 di wilayah UPT Puskesmas Cimanggung sebesar
95,82 % artinya cakupan tersebut Masih Kurang dari target.
5) Cakupan pemberian tablet tambah darah (Fe1 dan Fe 3) pada ibu hamil
tahun 2017 di wilayah UPTD Puskesmas Cimanggung adalah Fe1 125,27
% dan Fe 3 114,27 % artinya Cakupan Fe1 dan Fe 3 sudah memenuhi
target.
6) Cakupan pemberian kapsul Vitamin A pada ibu nifas tahun 2017 di wilayah
UPT Puskesmas Cimanggung sebesar 118,32 % artinya sudah memenuhi
target.
39
8) Cakupan Bumil KEK tahun 2017 di wilayah UPT Puskesmas Cimanggung
adalah 4,68 % dan Bumil Anemia 0,41 % dapat diartikan bahwa masalah
bumil KEK dan Anemia in dianggap sebagai masalah kesehatan yang
begitu rentan karena cakupan.
10) Hasil konseling Gizi tahun 2017 di wilayah UPT Puskesmas Cimanggung
diperoleh data sebanyak 20 orang.
Untuk membuat analisa program Gizi kami hanya menganalisa data yang ada
pada PWS KIA secara kuantitas membandingkan antara target dan cakupan mungkin
tidak ada masalah yang berarti. Berikut ini adalah daftar masalah, analisa masalah
serta pemecahan masalah yang dibuat dalam upaya pencegahan diwilayah Puskesmas
Masyarakat Belum 4 4 4 12 1
Mengetahui Manfaat dari
40
Kegiatan Posyandu
Kurangnya informasi
4 3 4 11 2
tentang Gizi Baik
Masyarakat belum
menjalankan PHBS dengan 3 3 3 9 7
baik
Metode USG adalah salah satu metode yang digunakan untuk menentukan
tingkat keseriusan masalah, dampak dari masalah membahayakan sistim atau tidak, G
masalah berkembang sehingga sulit dicegah. Skala yang digunakan dengan skala
Dari tabel diatas dapat dilihat urutan prioritas masalah dari 1 sampai dengan 8,
seluruh masalah program Gizi apalagi yang menyangkut kasus semua harus segera di
tanggulangi.
41
NO MASALAH PENYEBAB PEMECAHAN MASALAH
RUTIN DAN INOVATIF
garam
beryodium di Garam
Tk Beryodium
Rp
Masyarakat 1,820,000
Pemberian mencegah
Vitamin A terjadinya Bayi 6- 1 * Transport Vitamin A Mencegah
pada Kerusa bln 100% petugas Merah Pet Gizi Kebutaan BOK
Bayi dan Balita 1-4 1 org x 80 pada Bayi
Balita kan pada Mata th 90% psy x 2 kl dan Biru Kader dan Balita
Rp
20,800,000 Bides
Pemberian
Vit A pada Meningkatkan * Transport Vitamin A Tidak
Ibu kandungan Vit ibu Nipas 100% petugas merah Bides Terdapatnya BOK
A pada ASI Ibu Nipas
dan 1 org x 7 ds Kekurangan
sNipas memberikan Ibu 12 kl Pet. Gizi A
kekebalan
terhadap Rp
penyakit Nipas 10,920,000
43
Keluarga Keluarga
Pemantauan Mampudan * Transport Format mampu
Kadarzi mengenal Masyarakat 7 desa petugas Pemantauan Pet . Gizi menga BOK
mencegah
mengatasi 1 org x 7 ds x tasi masalah
masalah 2 kl Kader gizi setiap
gizi setiap Rp
anggotanya 1,820,000 anggotanya
Meningkatkan
Pemantauan Pengetahuan Ibu * Transport Pemberian
Kelas Ibu Ibu Menyusui 7 desa petugas Lembar Balik Pet Gizi ASI secara BOK
tentang Asi 1 org x 7 ds x
Eklusif 12 kl Bidan Eklusif
Rp
10,920,000
Bulan untuk
Penimbangan mendapatkan * Transport Di Dapatnya
Balita data status Bayi , Balita 100% petugas Dacin Pet .Gizi Data Status BOK
1 org x 80 Sarung
gizi Balita psy x 1 kl Timbang Kader Balita
Rp F1
10,400,000 Penimbangan Bides
Pemantauan untuk Tidak
Pemberian mencegah * Transport terdapat
FE Bumil Anemia Ibu Hamil 100% petugas Tablet FE Bides Bumil BOK
1 org x 7 ds x
pada Bumil 12 kl Pet.Gizi Anemia
Rp
10,920,000
Untuk Tidak
Pemberian mencegah * Transport terdapat
FE pada Anemia Pada Remantri 100% petugas Tablet FE Pet. Gizi Remantri BOK
1 org x 1 skl
Remantri Remantri x 12 kl Bides
Rp
1,560,000
Untuk Tidak
Surveilen Gizi Mendafatkan * Transport Format Terdapatnya
Balita Resti Data yang Bayi , Balita 100% petugas Surveilen Pet. Gizi Balita BOK
Akurat 5 org x 12 kl Gizi Buruk
Rp 7,800,00
0
Pemantauan * Transport
PMT Balita petugas Pet. Gizi BOK
Balita dan
Bumil Bumil 5 org x 12 kl
Rp
7,800,000
JUMLAH TOTAL Rp Rp 96,590,000,-
(Sembilan Puluh Enam Juta Lima Ratus Sembilan Puluh Ribu Rupiah)
4.4. RENCANA USULAN PELAKSANAAN
Tabel 4.20 Rencana Usulan Pelaksanaan
RENCANA KERJA PROGRAM DIARE UPT PUSKESMAS CIMANGGUNG TAHUN 2018
NO Kegiatan JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGS Sep OKT NOP DES KET
44
Penimbangan
1 Balita/Pelayanan Di
Posyanudu
Pemantuan Garam
3
Beryodium
Pemberian Vitamin A
4
pada bayi dan balita
Pemberian Vitamin A
5
pada ibu nifas
Pemantauan keluarga
6
sadar gizi
Pemantauan Kelas Ibu
7
Balita
Bulan Penimbangan
8
balita
Pemantauan pemberian
9 FE pada ibu hamil di
posyandu
Pemantauan pemberian
10
FE pada remaja putri
Surveilen gizi pada
11
balita resti
Pemantauan PTM pada
12
balita
Pemantauan PTM pada
13
balita
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
45
5.1 KESIMPULAN
46
Kematian bayi masih terjadi meskipun hanya 1 kasus Penyebab
kematian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) Ini berarti kondisi ibu yang
menjadi tanggung jawab Bidan dan pengelola Program KIA saja tetapi
upaya promatif dan preventif melalui kerja sama lintas program dan
47
yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi
tingginya .
4.2 SARAN
1. Diharapkan Dinas kesehatan Kabupaten Sumedang terus
masyarakatnya.
BAB V I
PENUTUP
48
Kegiatan Gabung atau Terintegrasi
Tahun 2017 Selain itu juga sebagai bahan evaluasi bagi kami guna
dengan KIA.
pelaksana kegiatan program KIA maupun program lain serta lintas sektor
Terwujud.
DOKUMENTASI KEGIATAN
49
50
51
52
53
54
55