Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN TOJO UNA - UNA

DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK


DAN KELUARGA BERENCANA
PUSKESMAS DOLONG
Kode Puskesmas : 1070326, Alamat Desa Dolong B Kec. Walea Kepulauan
KERANGKA ACUAN
PROGRAM PERBAIKAN GIZI
PUSKESMAS DOLONG

A. Pendahuluan
Gambaran pembangunan kesehatan di tingkat kabupaten dapat dilihat dari tiga
komponen utama yang salin berkaitan dan berhubungan, ketiga komponen tersebut adalah
status perkembangan dan kelangsungan hidup, status kesehatan dan status pelayanan
kesehatan. Status pelayanan kesehatan terdiri dari cakupan pengelolaan pelayanan program
kesehatan dan sarana perasarna kesehatan.
Puskesmas merupakan penanggung jawab penyelenggaraan upaya kesehatan
tingkat pertama. Untuk menjangkau seluruh wilayah kerjanya, puskesmas diperkuat dengan
puskesmas pembantu, puskesmas keliling, dan upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM)
yang disebut puskesmas dan jejaringnya.
Pada tingkat puskesmas, program perbaikan gizi merupakan salah satu dari program
dasar yang ada selain program KIA, Program kesehatan lingkungan, program promosi
kesehatan, Program pencegahan dan penanggulangan penyakit (P2P).
B. Latar Belakang
Hasil riset kesehatan dasar (RISKESDAS Tahun 2013), besaran masakah gizi pada
balita di Indonesia yaitu 19,6% gizi kurang, diantaranya 5,7% gizi buruk, gzii lebih 11,9%,
stanting (pendek) 37,2%. Proporsi gemuk menurut kelompok umur, terdapat angka tertinggi
baik pada balita perempuan dan laki-laki pada priode umur 0-5 bulan dan 6-11 bulan
dibandingkan kelompok umur yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa sampai saat ini masih
banyak masyarakat khususnya ibu balita yang mempunyai persepsi tidak benar terhadap anak
gemuk. Data masalah gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI) berdasarkan hasil survey
nasional tahun 2003 sebesar 11,1% dan menurut riskesdas 2013 anemia pada ibu hamil
sebesar 37,1%.
Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatn yang menyebutkan tujuan
perbaikan gizi adalah untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat. Mutu gizi
akan tercapai antara lain melalui penyediaan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
professional di semua institusi pelayanan kesehatan. Pendekatan pelayan gizi dilakukan
melalui kegiatan spesifik dan sensitife, sehingga peran program dan sektor terkait harus
berjalan sinergis.
Pelayanan gizi di puskesmas terdiri dari pelayanan gizi di dalam gedung dan luar
gedung. Pelayanan gizi di dalam gedung umumnya bersifat individual, dapat berupa
pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatife. Kegiatan didalam gedung juga
meliputi perencanaan program pelayan gizi yang akan dilakukan di luar gedung.
Sedangkan peayanan gizi di luar gedung umumnya pelayanan gizi pada kelompok dan
masyarakat dalam bentuk promotif dan preventif. Dalam pelaksanaan pelayanan gizi di
puskesmas, diperlukan pelayanan yang bermutu shingga dapat menghasilkan status gizi yang
optimal dan mempercepat proses penyembuhan pasien. Pelayanan gizi yang bermutu dapat
diwujudkan apabila tersedia acuan untuk melaksanakan pelayanan gizi yang bermutu sesuai
dengan 4 pilar dalam pedoman Gizi seimbang (PGS).
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tersediannya acuan dalam melaksanakan pelayanan gizi di puskesmas dan jejaringnya.
2. Tujuan Khusus
a. Tersediannya acuan tentang jenis pelayanan gizi, peran dan fungsi ketenagaan, sarana
dan prasarana di puskesmas dan jejaringnya.
b. Tersediannya acuan untuk melaksanakan pelayanan gizi yang bermutu di puskesmas
dan jejaringnya.
c. Tersediannya acuan bagi tenaga gizi puskesmas untuk bekerja secara professional
memberikan pelayanan gizi yang bermutu kepada pasien/klien di puskesmas dan
jejaringnya.
d. Tersediannya acuan monitoring dan evaluasi pelayanan gizi di puskesmas dan
jejaringnya.
D. Kegiatan Pokok dan rincian kegiatan
1. Pelayanan gizi didalam gedung
a. Pengkajian Gizi
b. Pelaksanaan Intervensi Gizi
c. Pengelolaan pemberian tablet tambah darah untuk ibu hamil dan ibu nifas
d. Konseling ASI Eksklusif
2. Pelayanan Gizi diluar gedung
a. Kunjungan bayi balita dan ibu hamil bermaslah gizi
b. Pemberian PMT Lokal balita gizi kurang
c. Pemberian PMT Lokal Ibu hamil KEK
d. Pelatihan tim pelaksanan pemberian PMT Lokal
e. Rapat validasi evaluasi data gikia
f. Lokakarya pembuatan SOP balita stunting dan gizi buruk
g. Rujukan balita stunting dan gizi buruk
E. SASARAN
1. Tenaga Gizi puskesmas dan tenaga kesehatan lainnya di puskesmas
2. Pengelola program kesehatan dan lintas sector terkait lainnya
3. Pengambil kebijakan di provensi, kabupaten/Kota
F. Jadwal Pelaksanaan kegiatan
1. Pelayanan gizi didalam gedung
a. Pengkajian Gizi
Setiap hari Kerja
b. Pelaksanaan Intervensi Gizi
Setiap hari Kerja
c. Pengelolaan pemberian tablet tambah darah untuk ibu hamil dan ibu nifas
Setiap hari Kerja
d. Konseling ASI Eksklusif
Setiap hari Kerja
2. Pelayanan Gizi diluar gedung
a. Kunjungan bayi balita dan ibu hamil bermaslah gizi
Setiap bulan
b. Pemberian PMT Lokal balita gizi kurang
Selama 3 bulan setiap hari
c. Pemberian PMT Lokal Ibu hamil KEK
Selama 3 bulan setiap hari
d. Pelatihan tim pelaksanan pemberian PMT Lokal
Satu kali dalam setahun
e. Rapat validasi evaluasi data gikia
Empat kali dalam setahun
f. Lokakarya pembuatan SOP balita stunting dan gizi buruk
Satu kali dalam sethun
g. Rujukan balita stunting dan gizi buruk
Dua kali dalam setahun
G. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Pencatatan, pelaporan, monitoring dan evaluasi dilaksanakan di puskesmas, data dan
informasi dari hasil pencatatan diolah dan dianalisa serta dilaporkan di Dinas kesehatan
kabupaten/kota.
Pencatatan dan pelaporan untuk mendokumentasikan pelayanan gizi didalam dan luar gedung
menggunakan instrument antara lain :
1. Buku register pasien
2. Rekap jumlah pasien yang mendapat konseling
3. Rekapitulasi hasil sistem informasi puskesmas (Simpus)
4. Rekapitulasi hasil sistem informasi Posyandu (SIP)
5. Dokumentasi asuhan Gizi
6. Penginputan di aplikasi EPPGB

Mengetahui, Dolong, 2 Januar 2023

Kepala Puskesmas Dolong Pengelola Gizi

Ruslan, A.Md.Kep Damiman R. Katili, A.Md.Gz


Nip. 19870225 201101 1 004 Nip. 19910710 201903 2 008

Anda mungkin juga menyukai