DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SARUDU 1
Jln. Trans Sulawesi Kec Sarudu, Pasangkayu Kode Pos 91571
Call Center 081934434287 e-mail : pkm.sarudu01@gmail.com
C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Dengan terselanggaranya programkesehatan keluarga di Puskesmas di
harapkan dapat meningkatkan kemandirian individu, keluarga
,kelompok/masyarakat (rawan kesehata) untuk mengatasi masalah
kesehatan /keperawatannya sehingga tercapai derajat keschatan
masyarakat yang optimal
2. Tujuan khusus
a. Dipahaminya pengertian sehat sakit oleh Masyarakat
b. Kemampuan individu kelompok keluarga Masyarakat untuk
melaksanakan keperawatan dasar dalammengatasi masalah
Kesehatan
c. Tertanganinya keluarga rawan yang .memerlukan pembinaan
dan pelayanan keperawatan
I. Pendahuluan
Sctiap kita ketahui bahwa anak kematian ibu dan bayi merupakan
salah satu indikator dalam tujuan pcmbangyunan keschatan indonesia. Secara
nasional tren angka kcmatian ibu (AKI) saat ini berhasil diturunkan dari 390
per 100.000 kclahiran hidup ( data SDKI tahun 1990) menjadi 359 pcr
100.000 kclahiran hidup hidup. Namun demikian, jika di bandingkan dengan
target MDGs 4 yaitu: 23 per 100.000 kelahiran hidup
Kematian Ibu dan anak merupakan hasil intcraksi berbagai aspek baik
aspek klini, aspek sistem pelayanan kesehatan maupun faktor• faktor non
kesehatan yang mempengaruhi pemberian pelayanan klinis dan
terselenggaranya sislem pclayanan kesehatan secara optimal.
Sala satu stratcgi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan cakupan
dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak dalam rangka membantu
mempercepat pelayanan kesehatan secara optimal.
IV. Tujuan
A. Tujuan Umum
1. Sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan berita, keterangan dari
pihak ke pihak yang lain secara berkesinambungan
2. Untul mengumpulkan data, menentukan maslah, membuat rencana
menentukan tindakan serta membuat evaluasi
3. Sebagai umpan balik dalam rangka penempurnaan pelayanan
4. Meningkatkan rasa tanngungjawab
5. Untuk dokumentasi riset dan informasi
B. Tujuan khusus
1. Tercatatnya semua data hasil kegialan sesuai kebutuhan secara benar,
berkelanjutan, dan teratur. Terlapornya data ke jenjang administrasi
berikutnya sesuai kebutuhan dengan menggunakan format yang telah
ditetapkan secara benar, bekelanjutan, dan teratur.
I. Pendahuluan
Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu dan Bayi
merupakan salah satu indikator dalam tujuan pembangunan kesehatan
indonesia. Secara nasional trend Angka kematian Ibu ( AKI) saat ini
telah berhasil diturunkan dari 390 per 100.00 kelahiran hidup (data
SDKI tahun 1990) menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup. Namun
demikian, jika dibandingkan dengan target MGDs 5 pada tahun 2015
sebesar 102 per 100.00 kelahiran hidup masih cukup jauh. Semntara
kematian bayi (AKB) berdasarkan data SDKI tahun 2012 tahun 2012
adalah 32 per 1.000 kelahiran hidup juga masih jauh dari target MDGS4
yaitu 23 per 1. 000 kelahiran hidup.
Kematian Ibu dan Anak merupakan hasil interaksi berbagai aspek, baik
aspek klinis, aspek sistem pelayanan kesehatan, maupun faktor• faktor
non kesehatan yang mempengaruhi pemberian pelayanan klinis dan
terselenggaranya sistem pelayanan kesehatan secara optimal
III. Tujuan
1. Tujuan umum
Meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap dan perilaku ibu
agar memahami tentang pemeriksaan kchamilan agar ibu dan janin
sehat, persalinan aman, nifas nyaman, ibu dan bayi sehat.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan intcraksi dan berbagai pengaJaman antar peserta
(ibu hamil dengan ibu hamil) dan antar ibu hamil dengan petugas
kesehatan/ bidan;
b. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku tentang perawatan
kehamilan, persalinan, nifas
I. Pendahuluan
Bayi baru lahir atau nconatus meliputi umur 0-28 hari.
Kehidupan pada masa neonatus ini sangat rawan oleh
karena memcrlukan penyesuaian fisiologik agar bayi diluar
kandungan dapat hidup sebaik-baiknya. Hal ini dapat dilihat dari
tingginya angka kesakitan dan angka kernatian neonatus.
Diperkirakan 2/3 kematian bayi dibawah umur satu tahun terjadi
pada masa neonatus. Peralihan dari kehidupan intrauteri ke
ekstrauteri mermerlukan berbagai perubahan biokimia dan faali.
Dengan terpisahnya dari bayi ibu, maka tejadilah awal proses fisiologik.
I. Pendahuluan
Supervisi / pembinaan jaringan merupakan bentuk kegiatan yang
mengacu pada upaya perbaikan mutu secara sistimatis dan terarah
berbasisi data serta pemberdayaan objek binaan secara
berkesinambungan. Besarnya jumlah tenaga bidan sebagai pelaksana
pelayanan KIA menurut pembinaan klinis profesi bidan dan manajemen
program KIA-KB yang terarah dan sistematis agar kualitas pelayanan KIA
di tingkat dasar meningkat dan mendorong upaya percepatan
penurunan Angka Kematian Ibu dan Anak
III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kualitas pelayanan dan mempercepat penurunan AKI dan
AKB.
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan klinis, sikap dan
prilaku profesi bidan
b. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan bidan dalam
pengelolaan KIA
c. Melakukan penentuan, penyeliaan dan evaluasi program
KIA, termasuk penilaian terhadap prasarana dan logistik
Fasilitas pendukung kinerja klinis dan kinerja manajerial
bidan di wilayah kerjanya.
IV. Kegiatan
Kunjungan puskesdes , pustu , pemondokan bidan secara berkala dan
berkesinambungan
V. Sasaran
VI. Jadwal kegiatan
VII. Rencana evaluasi
VIII. Pencatatan pelaporan
KERANGKA ACUAN KEGIATAN SWEEPING
IBU HAMIL
I. Pendahuluan
Sweeping terhadap ibu hamil ( Bumil) oleh bidan desa. Tujuan
utamanya untuk mengetahui adanya ibu hamil di wilayah setempat dan
tujuan utarnanya untuk mengetahui asupan gizi bumil mengawaJ
kelahiran bayisebagai generasi yang berkualitas. Sweeping bumil itu
juga dalam rangka pemeriksaan golongan darah dan HB bagi ibu hamil
yang harus di lakukan sampai 4 kali. Menurut kesehatan pada sweeping
bumil semakin cepat melakukan deteksi terhadap bumil maka sernakin
cepat langkah-langkah untuk rnelakukan penanganan. Deteksi terhadap
ibu hamil harus dilakukan lebih cepat, kita tidak bisa fasif dan
menunggu puskesrnas saja untuk rnemeriksakan golongan darah dan
HB bumil, harus aktif dengan cara turun langsung ke desa-desa untuk
melakukan langkah tersebut. Kenapa asupan gizi bumil harus
diperhatikan secara serius, karena asupan gizi bu.mil adalah hal utama.
Tujuannya untuk mengawal kelahiran bagi sebagian generasi yang
berkuaJitas
II. Latar belakang
Puskesrnas barukku terdiri dari 9 Desa/kelurahan.dengan jumlah
sasaran ibu hamil 378 pada tahun 2016. Masih ada beberapa indikator
program KIA yang belum capai target. Salah satunya adaJah sweeping
ibu hamil, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya, banyak
ibu hamil enggang memeriksakan kehamilannya ke pusat pelayanan
kesehatan ( bidan desa) dengan berbagai alasan seperti hamil di luar
nikah (HDN), malu memeriksakan kehamilanya karena jarak kehamilan
terlalu dekat
b. Tujuan Khusus
1. Menjalin hubungan saling percaya antar petugas kesehatan dan
pasien
2. Mendeteksi permasalahan keluarga pasien
3. Memberikan motipasi yang positip kepada pasien
VI. Sasaran
Sasaran program dalam kegiatan ini adalah Kepala
Desa/Kelurahan, Kader, Toko Masyarakat dan masyarakat di wilayah
kerja puskesmas
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMANTAUAN IBU
HAMIL RISIKO TINGGI
I. Pendahuluan
Angka kematian ibu merupakan salah satu indikatoruntuk
/
melihat derajat kesehatan Perempuan
Angka kematian ibu merupakan
salah satu target yang telah di tentukan dalam tujuan
pembangunan meliputi angka kematian ibu, dimana target tahun
2015 berkurang sampai ¼ resiko dari kematian ibu. Kematian ibu
bisa dikurangi dengan cara pemantauan ANC secara rutin setiap
posyandu oleh bidan desa yang bertanggung jawab di desa tersebut.
Pemeriksaan ibu hamil di posyandu selain ANC juga dilaksanakan
pengukuran LILA,tinggi badan,berat badan yang gunanya untuk
mengetahui faktor resiko yang mungkin terjadi selama kehamilan sampai
melahlrkan.
II. Latar belakang
Sebagai ibu hamil yang tidak pernah memeriksakan kehamilannya sejak
awal kehamilan,sehingga banyak ibu ham.il resiko tinggi yang tidak
terdeteksi.
III. Tujuan Kegiatan
Didapat status ibu hamil Risiko tinggi
Didapatkan pelayanan yang lebih spesifik terhadap ibu hamil Rist
IV. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Menetapkan status kesehatan ibu hamil risti berdasarkan faktor risiko
Pemeriksaan fisik
Pemberian Pankes tentang kehamilan Risti yang di alami ibu hamiJ
Pencatatan basil pelayanan ANC
Melakukan pencatatan ibu hamil Risti
V. Cara melaksanakan kegiatan
Kunjungan rumah bumil Risti yang di lakukan oleh bidan desa
dan dilaksanakan pada waktu yang di tentukan
VI. Sasaran
Semua ibu ham.ii di wiJayah desa masing-masing yang
berada diwilayah kerja puskesmas
VII. Jadwal pelaksanaan kegiatan
Di luar gedung (kunjungan rurnah) yang di tentukan oleh
bidan desa
A. PENDAHULUAN
Untuk pencapaian tujuan menurunk an angka kematian
Anak dan meningkatkan kesehatan Ibu menemui berbagai
tantangan di Indonesia . Pemerintah telah menggulir kan berbagai
program yang dapat mengatasi secara langsung masalah KIA serta
beberapa program yang bersifat mendukung pelaksanaan program
KIA tersebut. Direktorat Jendral Gizi dan KIA Kementrian Kesehatan
RI sedang mengembangkan Program emas ( Ekspanding Maternal
And Neonatal Survival )Program emas cliharapkan dapat
meningkatkan kualitas Poned dan Ponek , memperbaiki system
rujukan dan meningkatkan akses masyarakat untuk
menggun akan fasilitas kesehatan.
B. Latar Belakang
Salah satu cara yang ditetapkan untukTahun 2010 adalah
Menurunkan angka kematian ibu menjadi 125/ 100.000
kelahiran hidup dan angka kematian neonatal 16/1000
kelahiran hidup. Namun sampai saat ini sasaran belum tercapai
menurut data survey demografi dan kesehatan Indonesia Tahun
2007:
1. Angka kematian neonatal di Indonesia sebesar 19
kematian' 1000 kelahiran hidup
2. Angka kematian bayi 26 kematian/ 1000 Kelahiran hidup3.N
Angka kematian balita sebesar 44 kematian/ 1000 kelahiran
hidup
3. Angka kematian Ibu hamil dan bersalin masih mencapai
228/100.000
4. kelahiran hidup
Padahal Sasaran pembangunan menetapkan 2015 angka
tersebut harus ditekan hingga mencapai 102 kematian /
100.000 kelahiran hidup,Oleh sebab itu program kesehatan Ibu
dan Anak serta keluarga berencana dilaksanakan secara
berkesinambungan dan terpadu untuk mempercepat penurunan
AKI,AKN,AKB dan AKBAL.
C. Tujuan kcgiata
1. Umum
Tercapainya kemampuan hidup schat melalui penitgkatan
derajat keschatan yang optimal bagi Ibu dan keluarganya serta
meninghatnya derajat kesehatan Anak untuk menjamin
proses Tumbuh kembang Optimal yang merupaka landasan bagi
peningakatan kualitas manusi seutuhnya.
2. Khusus
a. Meningkatnya kemauan ibu (pengetahuan sikap dan perilaku )dalam
mengatasi Kesehatan diri dan keluarganya
b. Meningkatnya Upaya pembinaan Kesehatan balita dan anak prasekolah
secara mandiri
c. Meningkatnya jangkauan pelayanan Kesehatan bayi , anak belita , ibu
hamil ibu bersalin, inu nifas dan ibu menyusui
d. Meningkatnya mutu pelayan Kesehatan bagi ibu dan anak
e. Meningkatnya kemampuan dan peran serta Masyarakat, keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah Kesehatan ibu dan anak