Anda di halaman 1dari 25

PEMERINTAH KABUPATEN PASANGKAYU

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SARUDU 1
Jln. Trans Sulawesi Kec Sarudu, Pasangkayu Kode Pos 91571
Call Center 081934434287 e-mail : pkm.sarudu01@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PROGRAM KESEHATAN KEUARGA
A. Pendahuluan
Kesehatan keluarga adalah pengetahuan tentang keadaan sehat fisik,
Jasmani dan sosial dari individu individu yang terdapat dalam satu
keluarga. Di anatara individu yang satu dengan yang lainya saling
mempengaruhi dalam lingkaran siklus keluarga untuk mencapai derajat
kesehatan keluarga yang optimal. Keluarga yang sehat adalah salah satu
kekayaan yang tak terhingga. Tapi tak sedikit dari kita yang masi mencari
pormulasi yang tepat untuk mengajak seluru anggota
B. Latar belakang
Kesehatan keluarga adalah ujud kekeluargaan
sehat,kecil,bahagia dan sejahtra yang terdiri dari suami istri,anak dan
anggota keluarganya lainya. (UU Rl No.23 Tahun 1992)
Kebijakan penyelanggaraan penbinaan kesehatan keluarga dan
refruduksi berdasarkan rekomendasi stategi regional WHO untuk
Negara Negara asia tengara, maka kegiatan pelayanan reproduksi adalah
 Kesehatan ibu dan anak
 Kesehat anak usia sekola
 Kesehatan anak usia sekola
 Kesehatan remaja ,termasuk pencegahan serta penanganan pms
 (Penyakitmenular akibat hubungan seks,HIV/AIDS
 Keluarga berencana
 Kesehatan usia lanjut (Program pengembangan puskesmas)

C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Dengan terselanggaranya programkesehatan keluarga di Puskesmas di
harapkan dapat meningkatkan kemandirian individu, keluarga
,kelompok/masyarakat (rawan kesehata) untuk mengatasi masalah
kesehatan /keperawatannya sehingga tercapai derajat keschatan
masyarakat yang optimal

2. Tujuan khusus
a. Dipahaminya pengertian sehat sakit oleh Masyarakat
b. Kemampuan individu kelompok keluarga Masyarakat untuk
melaksanakan keperawatan dasar dalammengatasi masalah
Kesehatan
c. Tertanganinya keluarga rawan yang .memerlukan pembinaan
dan pelayanan keperawatan

D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


1. Kegiatan pokok
a. Pemeriksaan AN C
b. Persalinan di Fasyankes
c. Pelayanan kesehatan bufas
d. Kunjugan neonatal lengkap
e. Kunjugan balita lengkap
f. Pelayanan MTB
g. Pelayanan peserta didik kelas 1 penjaringan kesehatan
h. Pelayanan peserta didik kelas 7 yang mendapatkan penjaringan
kesehatan
i. Penyuluhan KB
j. Pelayanan kesehatan lansia di posyandu
k. Kunjugan rumah lansia risti
E. Cara Melaksanakan Kegiatan
1. Kegiatan tiap program didahului dengan mengadakan sosialisasi
2. Melakukan korclinasi dengan seluruh lintas program dan lintas sector
yang terkait
3. Membuatjadwal pelaksanaan kegiatan masing masing program
4. Pelaksanaan kegiatan tiap program melalui sosialilasi,peningkatan
wawasan pelayanan kesehatan ,media promosi,kunjungan
lapangan,dan konseling.
5. Melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan setiap program
dengan mengadakan pertemuan .
F. Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan tiap program bidang kesga
Sasaran
Sasaran dalam kegiatan program ini adalah:
1. Individu yang mempunyai masalah kesehatan dapat merupakan entry
poin
2. Keluarga: keluarga rawan
3. Kelompok : lembaga permasyarakatan,pondok pesantren lokalisasi
keluarga rawan non institusi
4. Masyrakat : masyarakat , daerah endemis penyakit daerah
kuning,pemukiman baru
5. Yang mempunyai masalah kesehatan akibat factor ketidaktahuan ,
ketidakmauan maupun ketidakmampuan dalam menyelesaikan
masalah kesehatan
6. Lintas program: sesuai yang terkait dengan masing masing program
7. Lintas sektoral:sesuai yang terkait dengan masing masing program
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN KESEHATAN IBU DAN ANAK

I. Pendahuluan

Sctiap kita ketahui bahwa anak kematian ibu dan bayi merupakan
salah satu indikator dalam tujuan pcmbangyunan keschatan indonesia. Secara
nasional tren angka kcmatian ibu (AKI) saat ini berhasil diturunkan dari 390
per 100.000 kclahiran hidup ( data SDKI tahun 1990) menjadi 359 pcr
100.000 kclahiran hidup hidup. Namun demikian, jika di bandingkan dengan
target MDGs 4 yaitu: 23 per 100.000 kelahiran hidup
Kematian Ibu dan anak merupakan hasil intcraksi berbagai aspek baik
aspek klini, aspek sistem pelayanan kesehatan maupun faktor• faktor non
kesehatan yang mempengaruhi pemberian pelayanan klinis dan
terselenggaranya sislem pclayanan kesehatan secara optimal.
Sala satu stratcgi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan cakupan
dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak dalam rangka membantu
mempercepat pelayanan kesehatan secara optimal.

II. Latar belakang

Manajemen kebidanan merupakan metode atau bentuk pendekatan


yang digunakan bidan dalam memberikan asuhan kebidanan sehingga
langkah-langkah dalam manajemen kebidanan merupakan alu.r piket bidan
dalam pemecahan masalah atau pengambilan keputusan klinis. Asuhan
yang dilakukan harus dicatat secara benar, sederhana, jelas dan logis
sehingga perlu suatu metode pendokumentasian.
Dokumentasi ini perlu karena dapat digunakan sebagai bahan untuk
mempertanggung jawabkan tindakan yang dilakukan dan juga ada kejadian
gugatan, maka dokumentasi kebidanan dapat membantu. Bidan sebagai tenaga
kesehatan dan pelaksana asuhan kebidanan bidan wajib mencatat dan

melaporkan kegiatannya yang dokumentasiannya harus tersimpan dengan


bail. Aspek pelayanan yang didokumentasikan adalah semua pelayanan
mandiri yang diberikan oleh bidan pelayanan konsultasi dan pelayanan
kolaborasi
III. Pengertian

Pencatatan dan pelapoan adalah salah satu kegiatan pencatatan dengan


berbagai alat tulis mengenai keterangan data yang ada diperlukan
sehingga terwujud tulisan yang dapat di baca, dilapor, dikirim, dan disimpan.
Pencatalan dan pelaporan merupakan salah satu kegiatan administrasi yang
harus dilakukan atau dikerjakan dan dipertanggungjawabkan oleh bidan

IV. Tujuan
A. Tujuan Umum
1. Sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan berita, keterangan dari
pihak ke pihak yang lain secara berkesinambungan
2. Untul mengumpulkan data, menentukan maslah, membuat rencana
menentukan tindakan serta membuat evaluasi
3. Sebagai umpan balik dalam rangka penempurnaan pelayanan
4. Meningkatkan rasa tanngungjawab
5. Untuk dokumentasi riset dan informasi
B. Tujuan khusus
1. Tercatatnya semua data hasil kegialan sesuai kebutuhan secara benar,
berkelanjutan, dan teratur. Terlapornya data ke jenjang administrasi
berikutnya sesuai kebutuhan dengan menggunakan format yang telah
ditetapkan secara benar, bekelanjutan, dan teratur.

V. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


A. Tahapan persiapan
1. Pengumpulan data dari semua program KIA di puskesmas
2. Pengumpulan data dari semua bidan desa / kelurahan
B. Tahapan pelaksanaan
1. Persiapan Fasilitator untuk melakukan pencatatan
2. Pelaksana mereka pitulasi data yang dicatat baik didalam serta laporan
yang diterima dari puskesmas pembantu dan bidan di desa
3. Pelertemuan dengan program KIA dan bidan desa / kelurahan
C. Pemantauan dan evaluasi
Evaluasi pencatatan dilaksanakan dengan mengadakan
pertemuan dengan program KIA dan bidan desa / kelurahan untuk
membahas hasil dari pencatatan dan pelaporan yang telah dilakukan.

VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


KENGKA ACUAN KEGIATAN
KELAS IBU HAMIL

I. Pendahuluan
Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu dan Bayi
merupakan salah satu indikator dalam tujuan pembangunan kesehatan
indonesia. Secara nasional trend Angka kematian Ibu ( AKI) saat ini
telah berhasil diturunkan dari 390 per 100.00 kelahiran hidup (data
SDKI tahun 1990) menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup. Namun
demikian, jika dibandingkan dengan target MGDs 5 pada tahun 2015
sebesar 102 per 100.00 kelahiran hidup masih cukup jauh. Semntara
kematian bayi (AKB) berdasarkan data SDKI tahun 2012 tahun 2012
adalah 32 per 1.000 kelahiran hidup juga masih jauh dari target MDGS4
yaitu 23 per 1. 000 kelahiran hidup.
Kematian Ibu dan Anak merupakan hasil interaksi berbagai aspek, baik
aspek klinis, aspek sistem pelayanan kesehatan, maupun faktor• faktor
non kesehatan yang mempengaruhi pemberian pelayanan klinis dan
terselenggaranya sistem pelayanan kesehatan secara optimal

II. Latar belakang


Puskesmas terdiri dari 9 Desa/Kelurahan, dengan jumlah
sasaran ibu hamil 378 dan balita 1422. Pada tahun 2016 masi ada
beberapa indikator program KIA yang belum mencapai target. Salah satunya
adalah cakupan kunjungan K4 ibu hamil, hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor diantaranya terkait defenisi operasional cakupan K4
(masih ada ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pertama kali pada
trimester kedua dan ketiga). Ini menunjukkan bahwa masih ada
masyarakat yang kurang memahami tentang pentingnya pemeriksaan
kehamilan sedini mungkin
Salah satu upaya strategis dalam meningkatkan kemandirian
keluargn dan masyarakat dalam memelihara dan merawat kesehatan ibu
dan anak adalah melalui penggunaan buku KIA. Agar buku KIA tersebut
dapat digunakan dengan benar dan dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat, maka perlu diberikan pemahaman tentang buku KIA
melalui wadah komunikasi yang ada dimasyarakat yang kemudian
disebut kelas ibu hamil

III. Tujuan
1. Tujuan umum
Meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap dan perilaku ibu
agar memahami tentang pemeriksaan kchamilan agar ibu dan janin
sehat, persalinan aman, nifas nyaman, ibu dan bayi sehat.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan intcraksi dan berbagai pengaJaman antar peserta
(ibu hamil dengan ibu hamil) dan antar ibu hamil dengan petugas
kesehatan/ bidan;
b. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku tentang perawatan
kehamilan, persalinan, nifas

IV. Kegiatan dan rincian pokok


A. Tahap Persiapa
1. Pengkajian kebutuhan dasar dan analisa situasi
2. Organisasi pelaksanaan kelas ibu hamil
3. Perencanaa
B. Tahap pelaksanaan
1. Fasilitator kelas ibu yang sudah dilatih bekerja sama dengan
penanggung jawab wilayah
2. Promosi kelas ibu hami
3. Pelaksanaan pertemuan kelas ibu hamil
C. Pemantauan dan evaluas
Evaluasi penerapan kelas ibu hamil dilaksanakan dengan
mengadakan pertemuan setahun sekali pada tribulan ke empat
dengan peserta seluruh petugas puskesmas, Pustu, dan bidan di
desa.

V. Cara melaksanakan kegiatan

Proses belajar bersama dengan menggunakan metode


belajar orang dewasa (curah pendapat) oleh fasilitator kelas ibu hamil
denganmenggun akan buku KIA, lembar balik kelas ibu, LCD
dalam pelaksanakan kelas ibu
VI. Sasaran
A. Ibu hamil yang ada di wilayah kerja
B. Suami dan keluarga
C. Jumlah peserta maksial 10 ora
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PEMANTAUAN NEONATAL

I. Pendahuluan
Bayi baru lahir atau nconatus meliputi umur 0-28 hari.
Kehidupan pada masa neonatus ini sangat rawan oleh
karena memcrlukan penyesuaian fisiologik agar bayi diluar
kandungan dapat hidup sebaik-baiknya. Hal ini dapat dilihat dari
tingginya angka kesakitan dan angka kernatian neonatus.
Diperkirakan 2/3 kematian bayi dibawah umur satu tahun terjadi
pada masa neonatus. Peralihan dari kehidupan intrauteri ke
ekstrauteri mermerlukan berbagai perubahan biokimia dan faali.
Dengan terpisahnya dari bayi ibu, maka tejadilah awal proses fisiologik.

II. Latar Belakang


Banyak masalah pada abayi baru lahir yang berhubungan dengan
gangguan atau kegagalan penyesuaian biokimia dan faali yang
di sebabkan oleh prematuritas, kelainan anatomik, dan linhkungan
yang kurang baik dalam kandungan, pada persalinan maupun
sesudah lahir.
Masalah pada neonatus biasanya timbul sebagai akibat
yang spesifi.k terjadi pada masa perinatal. Tidak hanya merupakan
penyebab kematian tetapi juga kecatatan. Masalah ini timbul
sebagai akibat burukn ya kesehatan ibu,perawatan kehamilan yang
kurang memadai, manejemen persalinan yang kurang tepat dan tidak
bersih,kurangnya perawatan bayi baru lahir. Kalau ibu meninggal pada
waktu melahirkan, si bayi akan mempunyai kesempatan hidup yang
kecil
Yang termasuk neonatus resiko tinggi yaitu diantaranya sebagai
berikut:
1. BBLR
2. Asfiksia neonatorum
3. Sindrom gangguan pernapasan
4. Icterus
5. Perdarahan tali pusat
6. Kejang
7. Hypotermi
8. Hypertermi
9. Hypoglikemia
10.Tetanus neonatorum

III. Tujuan kegiatan


 Tujuan Umum
Kegiatan ini di maksudkan untuk lebih meningkatkan pemantauan bayi
dengan resiko tinggi, menilai dan meningkatkan kemampuan ibu dan
keluarga dalam merawat bayi dengan resiko tinggi sehingga bayi
mendapatkan perawatan dengan optimal.
 Tujuan Khusu
1. Menurunkan angka kematian bayi dan balita
2. Ibu dan keluarga menjadi trampil merawat bayi

IV. Kelurahan yang diharapkan


 Indikator kelurahan
Menurutnya angka kematian bayi dikecamatan pintu riase dan seluruh
bayi dengan komplikasi mendapatkan pelayanan tenaga Kesehatan
sesuai taerget MDGs
 Kelurahan
Laporan hasil kegiatan pemantauan bayi dengan resiko tinggi

V. Cara melaksanakan kegiatan


a. Metode pelaksanaaan
 Pemantauan kasus
 Pemantauan
 Kie keluarga tentang tata cara perawatan bayi
b. Tahap kegiatan
 Persiapan sasaran
 Pelaksanaan kegiatan
 Pelaporan
VI. Sasaran
Neonatal dan resiko tinggi

VII. Jadwal pelaksanaan kegiatan


VIII. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Pencatatan dilakukan oleh bidan desa setiap selesai melakukan
kegiatan
Laporan pelaksanaan kegiatan dibuat dan di laporkan setiap bulan
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PEMBINAAN PELAYANAN ANTENATAL
CARE (SUPERVISI)

I. Pendahuluan
Supervisi / pembinaan jaringan merupakan bentuk kegiatan yang
mengacu pada upaya perbaikan mutu secara sistimatis dan terarah
berbasisi data serta pemberdayaan objek binaan secara
berkesinambungan. Besarnya jumlah tenaga bidan sebagai pelaksana
pelayanan KIA menurut pembinaan klinis profesi bidan dan manajemen
program KIA-KB yang terarah dan sistematis agar kualitas pelayanan KIA
di tingkat dasar meningkat dan mendorong upaya percepatan
penurunan Angka Kematian Ibu dan Anak

II. Latar Belakang


Keterampilan bidan yang bertugas di desa dan di puskesmas
sangat bervariasi, sehingga menjadi beban kerja tersendiri dalam
pembinaannya. Oleh karena itu diperlukan adanya tenaga khusus
dalam pembinaan bidan di desa dan puskesmas

III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kualitas pelayanan dan mempercepat penurunan AKI dan
AKB.
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan klinis, sikap dan
prilaku profesi bidan
b. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan bidan dalam
pengelolaan KIA
c. Melakukan penentuan, penyeliaan dan evaluasi program
KIA, termasuk penilaian terhadap prasarana dan logistik
Fasilitas pendukung kinerja klinis dan kinerja manajerial
bidan di wilayah kerjanya.
IV. Kegiatan
Kunjungan puskesdes , pustu , pemondokan bidan secara berkala dan
berkesinambungan
V. Sasaran
VI. Jadwal kegiatan
VII. Rencana evaluasi
VIII. Pencatatan pelaporan
KERANGKA ACUAN KEGIATAN SWEEPING
IBU HAMIL

I. Pendahuluan
Sweeping terhadap ibu hamil ( Bumil) oleh bidan desa. Tujuan
utamanya untuk mengetahui adanya ibu hamil di wilayah setempat dan
tujuan utarnanya untuk mengetahui asupan gizi bumil mengawaJ
kelahiran bayisebagai generasi yang berkualitas. Sweeping bumil itu
juga dalam rangka pemeriksaan golongan darah dan HB bagi ibu hamil
yang harus di lakukan sampai 4 kali. Menurut kesehatan pada sweeping
bumil semakin cepat melakukan deteksi terhadap bumil maka sernakin
cepat langkah-langkah untuk rnelakukan penanganan. Deteksi terhadap
ibu hamil harus dilakukan lebih cepat, kita tidak bisa fasif dan
menunggu puskesrnas saja untuk rnemeriksakan golongan darah dan
HB bumil, harus aktif dengan cara turun langsung ke desa-desa untuk
melakukan langkah tersebut. Kenapa asupan gizi bumil harus
diperhatikan secara serius, karena asupan gizi bu.mil adalah hal utama.
Tujuannya untuk mengawal kelahiran bagi sebagian generasi yang
berkuaJitas
II. Latar belakang
Puskesrnas barukku terdiri dari 9 Desa/kelurahan.dengan jumlah
sasaran ibu hamil 378 pada tahun 2016. Masih ada beberapa indikator
program KIA yang belum capai target. Salah satunya adaJah sweeping
ibu hamil, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya, banyak
ibu hamil enggang memeriksakan kehamilannya ke pusat pelayanan
kesehatan ( bidan desa) dengan berbagai alasan seperti hamil di luar
nikah (HDN), malu memeriksakan kehamilanya karena jarak kehamilan
terlalu dekat

III. Tujuan Kegiatan


a. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan untuk mengubah sikap dan prilaku ibu agar
dapat memahami tentang pentinggnya pemeriksaan kehamilan pertama
di sarana kesehatan (bidan desa) wilayah tersebut.

b. Tujuan Khusus
1. Menjalin hubungan saling percaya antar petugas kesehatan dan
pasien
2. Mendeteksi permasalahan keluarga pasien
3. Memberikan motipasi yang positip kepada pasien

IV. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


No Kegiatan pokok Rincian kegiatan
Sweeping ibu a. Sweeping ibu hamil
hamil b. Menyampaikan kepada toko
masyarakat tentang pentinggnya
pemeriksaan kehamilan pertama
c. Bekerjasama dengan lintas sektor
d. Berkerja sama dengan kader
posyandu

V. Cara melaksanakan kegiatan


Melakukan kunjungan rumah ke rumah, meminta informasi dari
kader atau masyarakat di wilayah tersebut.

VI. Sasaran
Sasaran program dalam kegiatan ini adalah Kepala
Desa/Kelurahan, Kader, Toko Masyarakat dan masyarakat di wilayah
kerja puskesmas
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMANTAUAN IBU
HAMIL RISIKO TINGGI
I. Pendahuluan
Angka kematian ibu merupakan salah satu indikatoruntuk
/
melihat derajat kesehatan Perempuan
Angka kematian ibu merupakan
salah satu target yang telah di tentukan dalam tujuan
pembangunan meliputi angka kematian ibu, dimana target tahun
2015 berkurang sampai ¼ resiko dari kematian ibu. Kematian ibu
bisa dikurangi dengan cara pemantauan ANC secara rutin setiap
posyandu oleh bidan desa yang bertanggung jawab di desa tersebut.
Pemeriksaan ibu hamil di posyandu selain ANC juga dilaksanakan
pengukuran LILA,tinggi badan,berat badan yang gunanya untuk
mengetahui faktor resiko yang mungkin terjadi selama kehamilan sampai
melahlrkan.
II. Latar belakang
Sebagai ibu hamil yang tidak pernah memeriksakan kehamilannya sejak
awal kehamilan,sehingga banyak ibu ham.il resiko tinggi yang tidak
terdeteksi.
III. Tujuan Kegiatan
 Didapat status ibu hamil Risiko tinggi
 Didapatkan pelayanan yang lebih spesifik terhadap ibu hamil Rist
IV. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
 Menetapkan status kesehatan ibu hamil risti berdasarkan faktor risiko
 Pemeriksaan fisik
 Pemberian Pankes tentang kehamilan Risti yang di alami ibu hamiJ
 Pencatatan basil pelayanan ANC
 Melakukan pencatatan ibu hamil Risti
V. Cara melaksanakan kegiatan
 Kunjungan rumah bumil Risti yang di lakukan oleh bidan desa
dan dilaksanakan pada waktu yang di tentukan

VI. Sasaran
Semua ibu ham.ii di wiJayah desa masing-masing yang
berada diwilayah kerja puskesmas
VII. Jadwal pelaksanaan kegiatan
Di luar gedung (kunjungan rurnah) yang di tentukan oleh
bidan desa

VIII. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Sasaran ibu hamil Risti tercatat secara menyeluruh dan
dapat di tangani dengan baik sesuai dengan faktor risiko
yang di alami

IX. Pencatatan Pelaporan Evaluasi Kegiatan


Dilaksanakan sesuai dengan prosedur pelayanan ibu hamil
risti dan di laporkan setiap bulan ke Dinas Kesehatan
Pengendalian Penduduk dan KB
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KIA

A. PENDAHULUAN
Untuk pencapaian tujuan menurunk an angka kematian
Anak dan meningkatkan kesehatan Ibu menemui berbagai
tantangan di Indonesia . Pemerintah telah menggulir kan berbagai
program yang dapat mengatasi secara langsung masalah KIA serta
beberapa program yang bersifat mendukung pelaksanaan program
KIA tersebut. Direktorat Jendral Gizi dan KIA Kementrian Kesehatan
RI sedang mengembangkan Program emas ( Ekspanding Maternal
And Neonatal Survival )Program emas cliharapkan dapat
meningkatkan kualitas Poned dan Ponek , memperbaiki system
rujukan dan meningkatkan akses masyarakat untuk
menggun akan fasilitas kesehatan.
B. Latar Belakang
Salah satu cara yang ditetapkan untukTahun 2010 adalah
Menurunkan angka kematian ibu menjadi 125/ 100.000
kelahiran hidup dan angka kematian neonatal 16/1000
kelahiran hidup. Namun sampai saat ini sasaran belum tercapai
menurut data survey demografi dan kesehatan Indonesia Tahun
2007:
1. Angka kematian neonatal di Indonesia sebesar 19
kematian' 1000 kelahiran hidup
2. Angka kematian bayi 26 kematian/ 1000 Kelahiran hidup3.N
Angka kematian balita sebesar 44 kematian/ 1000 kelahiran
hidup
3. Angka kematian Ibu hamil dan bersalin masih mencapai
228/100.000
4. kelahiran hidup
Padahal Sasaran pembangunan menetapkan 2015 angka
tersebut harus ditekan hingga mencapai 102 kematian /
100.000 kelahiran hidup,Oleh sebab itu program kesehatan Ibu
dan Anak serta keluarga berencana dilaksanakan secara
berkesinambungan dan terpadu untuk mempercepat penurunan
AKI,AKN,AKB dan AKBAL.

C. Tujuan kcgiata
1. Umum
Tercapainya kemampuan hidup schat melalui penitgkatan
derajat keschatan yang optimal bagi Ibu dan keluarganya serta
meninghatnya derajat kesehatan Anak untuk menjamin
proses Tumbuh kembang Optimal yang merupaka landasan bagi
peningakatan kualitas manusi seutuhnya.
2. Khusus
a. Meningkatnya kemauan ibu (pengetahuan sikap dan perilaku )dalam
mengatasi Kesehatan diri dan keluarganya
b. Meningkatnya Upaya pembinaan Kesehatan balita dan anak prasekolah
secara mandiri
c. Meningkatnya jangkauan pelayanan Kesehatan bayi , anak belita , ibu
hamil ibu bersalin, inu nifas dan ibu menyusui
d. Meningkatnya mutu pelayan Kesehatan bagi ibu dan anak
e. Meningkatnya kemampuan dan peran serta Masyarakat, keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah Kesehatan ibu dan anak

No Kegiatan pokok Rincian kegiatan


1. Kelas ibu hamil  Memberikan penjelasan
tenntang kehamilan,
persalinan , nifas,
perawatan bayi baru lahir
dan KB pasca salin, mitos
penyakit menular , akte
kelahiran
 Praktek senam ibu hamil
 Scheering dengan ibu
hamil dan pemateri
2. Pemantauan ibu - Mengukur TB dan BB
hamiul resti - Mengukur TTV
- Pemeriksaan fisik ibu
hamil
- Anamneses Riwayat
penyakit
- Pemeriksaan leb lengkap
- Menganalisis pemantauan
dan penangana ibu hamil
dengan factor resiko atau
resiko tinggi
3. Kunjungan bayi - Menimbang berat badan
dan balita bayi
- Mengukur Panjang badan
bayi
- Mengukur lingkar kepala
bayi
- Melihat perkembangan
anak dengan KPSP
- Tes daya dengar 0-3
bulan
- Mengisi formular SDIDTK
4. Kunjungan - Menimbang berat badan
APRAS bayi
- Mengukur Panjang badan
bayi
- Melihat perkembangan
anak dengan KPSP
- Tes daya dengar 0-3
bulan dan tes daya liat
- Tes mental emosional
(KMME , CHAT, GPPH)
- Mengisi formular SDIDTK
5. Pembinaan - Melakukan pembinaan
pelayanan pelayanan Kesehatan ibu
Kesehatan ibu kepada bidan desa
dengan menekankan
konseling setiap ibu hamil
pada sat ANC serta
menerapkan ANC terpadu
pada setiap pemeriksaan
6. Pemantauan - Memberi pelayan ada ibu
Kesehatan ibu masa 6 jam sampai 42
nifas hari melahirkan minimal 3
x dalam waktu 6 jam 3
hari 8-14 hari dan 36-42
hari
7. Pemantauan - Memberi pelayan
Kesehatan neonatus sesuai standar
neonatus pada 6-48 jam setelah
laahir, 1 kali pada hari ke
3, hari ke 7 dan 1 kali
pada hari ke-8 hari ke -28
8. Pemantauan - Memberi pelayan minimal
Kesehatan bayi 4 kali yaitu 1 kali pada
umur 29 hari -2 bulan , 1
kali pada umur 3-5 bulan
dan satu kali pada umur
6-8 bulan dan satu kali
pda umur 9-11 bulan
sesuai standar
9. Penyuluhan - Memberi penjelasan
Kesehatan umum tentang anatomi
reproduksi alat kelamin, tentang
disekolah Kesehatan reproduksi
remaja dikelas III SLTP
dan SLTA
10. Drop out KB - Menanyakan alas an DO
KB
- Memberi penjelasan
tenatang manfaat kb ,
kuntungan dan
klelemahan lat
kontrasepsi
11. Promosi KB -
D. Cara melaksanakan kegiatan dan sasaran
1. jadwal pelaksanaan kegiatan
2. sasaran
a. ibu hamil
b. neonatus
c. bayi
d. balita
e. remaja
f. PUS
E. Cara melaksanakan kegiatan
1. Kelas ibu hamil dilaksanakan dirumah masyrakat yang dihadiri oleh ibu hamil
yang ada diwilay setempat
2. Pemantauan ibu hamil risti dilaksnakan dirumah ibu hamil dan atau di wilayah
kerja puskemas
3. Kunjungan anak prasekolah
4. Pembinaan pelayanan Kesehatan ibu kapada bidan desa dilakukan di
poskesdes yang ada diwilayah
5. Pemantauan kesehatana ibu nifas dilaksanakan dirumah ibu nifas yaitu
kunjungan rumah dalam waktu 6 jam – 3 hari ,8-14 hari dan 36 – 42 hari
pasca salin
6. Pemantauan Kesehatan neonatus dilaksanakan paling sedikit 3 kali dengan
distribusi waktu 1 kali pada 6-48 jam , 1 kali pada hari ke 3 -7 dan kali pada
hari 8-hari
F. Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai