DINAS KESEHATAN
Jl. MH. Thamrin No. 21 Raha Telp. (0403) 2521068 Fax. (0403) 2522417
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
1. Undang-Undang No 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah
Pusat dan Daerah;
3. Undang-Undang 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
5. Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 2004, tentang Penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2004
No 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406);
6. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) RI Tahun 2005-2025.
7. Kepmenkes RI Nomor 374 Tahun 2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional;
8. Rencana Kementerian Kesehatan RI Tahun 2020–2025;
9. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengggara Tahun 2019-2024.
2. Gambaran Umum
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional
dalam rangka mewujudkan visi dan misi Presiden dan implementasi Nawa Cita kelima yaitu
meningkatkan kualitas hidup manusia indonesia. Untuk mewujudkan derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya, diselenggaran upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan
promotif, preventif, tanpa meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu,
menyeluruh dan berkesinambungan.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, mengamanatkan Dana Alokasi Khusus (DAK)
sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi daerah dalam pelaksanaan desentralisasi,
diantaranya untuk meningkatkan pembangunan kesehatan, sehingga Pemerintah Pusat
maupun Pemerintah Daerah dapat menyediakan pelayanan kesehatan yang merata,
terjangkau dan berkualitas. DAK Nonfisik Bidang Kesehatan adalah dana yang bersumber
dari APBN dan dialokasikan kepada daerah dengan tujuan membantu mendanai kegiatan
yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas Nasional.
Pemanfaatan DAK Non Fisik Bidang Kesehatan tahun 2023 mencakup Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) Provinsi, BOK Kabupaten/Kota, BOK Puskesmas, BOK
Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Dukungan Akreditasi Puskesmas.
Adapun BOK Kabupaten meliputi kegiatan Kesehatan Masyarakat tingkat Kabupaten,
Pembudayaan gerakan masyarakat hidup sehat tingkat Kabupaten,Upaya deteksi dini,
preventif, dan respons penyakit.
Rincian
No Uraian
Menu/Komponen
UKM ESENSIAL SEKUNDER
1 Penurunan AKI-AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
1.1 Surveilans dan Tata laksana Kesehatan Ibu dan Anak
a. Rapat Pembentukan dan Kegiatan tersebut membahas mengenai pemeriksaan
Evaluasi Jejaring skrining kehamilan yang bertujuan untuk meningkatkan
layak hamil, ANC dan kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil secara
stunting optimal, hingga mampu menghadapi masa persalinan,
nifas, menghadapi persiapan pemberian ASI secara
eksklusif, serta kembalinya kesehatan alat reproduksi
dengan waja serta kondisi gagal tumbuh pada anak
balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan
gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan
pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi
stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun.
b. Rapat pengkajian kasus Kegiatan ini di lakukan tiap 3 bualn sekali, membahas
kematian ibu dan anak mengenai menurunkan angka kematian ibu dan
triwulanan kematian Balita. Perlu dilakukan optimalisasi
penggunaan buku kesehatan ibu dan anak (KIA) dalam
mendukung kesehatan ibu dan anak.
c. Supervisi layanan dan Kegiatan ini dilakukan untuk mengeahui sejauh mana
program KIA dan Gizi dan pelayanan Program KIA dan Gizi pada kegiatan
dalam pengelolaan Posyandu.
Posyandu
d. Rapat Koordinasi Bidang Kegiatan ini di lakukan untuk mengetahui jenis – jenis
Kesmas (1 kali setahun) kegiatan bidang Kesmas serta mengevaluasi capaian –
capaian kinerja kurun waktu 1 tahun terakhir.
b On the Job training kasus Kegiatan ini merupakan pelatihan yang dilaksanakan
kegawatdaruratan Ibu dan dengan tujuan peningkatan kapasitan pelayanan pada
anak bagi dokter, bidan, bidang kesehatan.
dan perawat FKTP ke RS
B. PENERIMA MANFAAT
Menggambarkan siapa penerima manfaat misalnya, ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir,
kader posyandu, tokoh masyakarakat, lintas sektor dan lain-lain.
No Nama Kegiatan Jumlah Penerima
Manfaat
1 Rapat Pembentukan dan Evaluasi Jejaring skrining 100 Orang (petugas
layak hamil, ANC dan stunting Dinkes)
2 Rapat pengkajian kasus kematian ibu dan anak 100 Petugas Puskesmas
triwulanan dan Dinkes
3 Supervisi layanan dan program KIA dan Gizi dan 200 Petugas Puskesmas
dalam pengelolaan Posyandu
4 Rapat Koordinasi Bidang Kesmas (1 kali setahun) 100 Petugas Puskesmas
5 Pendampingan Tim Ahli (SpA & SPOG) ke 100 Petugas Puskesmas
puskesmas dan FKTP lainnya dalam pelayanan KIA,
kegawatdaruratan, dan sistem rujukan maternal
dan neonatal
6 On the Job training kasus kegawatdaruratan Ibu 100 Petugas Puskesmas
dan anak bagi dokter, bidan, dan perawat FKTP ke
RS
7 Transport rujukan persalinan 80 Petugas Puskesmas
8 Sewa Tempat Tunggu Kelahiran
9 Konsumsi ibu hamil dan pendamping
10 Rapat koordinasi bagi kelompok kerja operasional 250 Petugas Puskesmas
posyandu, Puskesmas, Camat, PKK< dan mitra dan Dinkes
dalam pengelolaan Posyandu Prima dan Posyandu
dalam transformasi layanan primer
11 Penyediaan media KIE untuk posyandu/alat bantu
Kader
12 Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan Epidemiologi (PE)/ 250 Petugas Puskesmas
Pelacakan Kontak Penyakit Berpotensi KLB/Wabah
dan Penyakit Infeksi Emerging, PD3I, Zoonosis,
hewan berbisa beracun, NTD's, dan penyakit
menular lainnya
13 Pelaksanaan surveilans aktif Rumah Sakit dan 200 Petugas Puskesmas
fasilitas pelayanan kesehatan swasta untuk kasus
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I) dan penyakit menular lainnya
14 Biaya Pemeriksaan Sampel ke Lab Rujukan SHK 60 Petugas Puskesmas
15 Biaya Packing dan Transport dari FKTP/RS ke Jasa 60 Petugas pUskesmas
Pengiriman (sesuai peraturan keuangan daerah
dan Jasa Pengiriman Sampel Screening Hypotiroid
Kongenital (SHK) ke Laboratorium Rujukan SHK)
16 Pembinaan pendampingan teknis pelaksanaan 180 Petugas Puskesmas
deteksi dini dan pengendalian faktor risiko dan
PTM prioritas ke Puskesmas dan institusi
17 Pembinaan pendampingan teknis pelaksanaan 180 Petugas Puskesmas
Konseling Upaya Berhenti Merokok di FKTP
18 Pembinaan pendampingan teknis penerapan KTR 180 Petugas Puskesmas
di 7 tatanan
19 Pendampingan pembinaan teknis penyelenggaraan 180 Petugas Puskesmas
kesehatan lingkungan di Sarana Tempat dan
Fasilitas Umum, Tempat Pengelolaan Pangan,
Sarana Air Minum dan Fasyankes
20 Pendampingan Pelaksanaan Pemberian Obat 180 Petugas Puskesmas
Pencegahan Masal Filariasis/cacingan/ Frambusia
dan pemantauan kejadian ikutan pasca POPM
21 Pendampingan teknis asesmen eliminasi atau 180 Petugas Puskesmas
eradikasi Penyakit Tropis Terabaikan
(Kusta/frambusia/schistosomiasis/Filariasis)
22 Pembinaan dan pendampingan teknis pelaksanaan 180 Petugas Puskesmas
imunisasi
23 Pendampingan pembinaan teknis pelaksanaan 180 Petugas Puskesmas
penemuan kasus pencegahan pengendalian
Penyakit Tropis Terabaikan (Kusta/frambusia/
schistosomiasis/Filariasis/cacingan) dan penyakit
menular lainnya
24 rapat koordinasi dan evaluasi pelaksanaan deteksi 100 Petugas Puskesmas
dini, preventif dan respons penyakit tingkat dan Dinkes
kab/kota
25 rapat koordinasi lintas program dan lintas sektor
(rapat gabungan antara p2p, kesmas dan yankes)
26 Pelaksanaan Gerakan Cegah Stunting, Aksi Bergizi, 120 Petugas puskesmas
Bumil Sehat, Aktifkan Posyandu, Jambore Kader,
Vaksinasi bersama Mitra/kelompok Masyarakat
27 Pelaksanaan Gerakan Pengendalian Penyakit 120 Petugas puskesmas
Prioritas (Kardiovaskuler, DM, TB) serta kebugaran
Jasmani
28 Pendampingan skrining dan penanganan masalah 120 Petugas puskesmas
kesehatan jiwa di Sekolah, Tempat Kerja dan
kelompok beresiko lainnya
29 Rapat dan Supervisi Program Kesehatan Kerja bagi 120 Petugas puskesmas
perusahaan dan pekerja bersama disnaker dan dan dinkes
BPJS-TK
30 Penguatan kapasitas FKTP melalui pemantauan 80 Puskesmas dan
mutu Dinkes
31 Survey Akreditasi puskesmas 50 Puskesmas dan
Dinkes
32 Praktek Lapangan (Kalakarya) MTBS di Tingkat 120 Puskesmas
Puskesmas
33 Pelatihan pelayanan klaster pengendalian penyakit 30 Puskesmas
(Peningkatan kapasitas pemetaan daerah reseptif
malaria
34 Pelatihan tenaga entomologi puskesmas 100 Puskesmas dan
Dinkes
35 Pelatihan petugas TBC 100 Puskesmas dan
Dinkes
36 Pelatihan tenaga sanitasi lingkungan (pengawasan 100 Puskesmas dan
kualitas kesehatan lingkungan Dinkes
37 Pelatihan tenaga kesehatan imunisasi dan 100 Puskesmas dan
surveilans PD3I Dinkes
Mengetahui,
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Muna