Anda di halaman 1dari 21

PEMERINTAH KABUPATEN MUNA

DINAS KESEHATAN
Jl. MH. Thamrin No. 21 Raha Telp. (0403) 2521068 Fax. (0403) 2522417

KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE PELAKSANAAN


BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN KABUPATEN
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK BIDANG KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2023

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
1. Undang-Undang No 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah
Pusat dan Daerah;
3. Undang-Undang 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
5. Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 2004, tentang Penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2004
No 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406);
6. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) RI Tahun 2005-2025.
7. Kepmenkes RI Nomor 374 Tahun 2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional;
8. Rencana Kementerian Kesehatan RI Tahun 2020–2025;
9. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengggara Tahun 2019-2024.

2. Gambaran Umum
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional
dalam rangka mewujudkan visi dan misi Presiden dan implementasi Nawa Cita kelima yaitu
meningkatkan kualitas hidup manusia indonesia. Untuk mewujudkan derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya, diselenggaran upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan
promotif, preventif, tanpa meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu,
menyeluruh dan berkesinambungan.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, mengamanatkan Dana Alokasi Khusus (DAK)
sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi daerah dalam pelaksanaan desentralisasi,
diantaranya untuk meningkatkan pembangunan kesehatan, sehingga Pemerintah Pusat
maupun Pemerintah Daerah dapat menyediakan pelayanan kesehatan yang merata,
terjangkau dan berkualitas. DAK Nonfisik Bidang Kesehatan adalah dana yang bersumber
dari APBN dan dialokasikan kepada daerah dengan tujuan membantu mendanai kegiatan
yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas Nasional.
Pemanfaatan DAK Non Fisik Bidang Kesehatan tahun 2023 mencakup Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) Provinsi, BOK Kabupaten/Kota, BOK Puskesmas, BOK
Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Dukungan Akreditasi Puskesmas.
Adapun BOK Kabupaten meliputi kegiatan Kesehatan Masyarakat tingkat Kabupaten,
Pembudayaan gerakan masyarakat hidup sehat tingkat Kabupaten,Upaya deteksi dini,
preventif, dan respons penyakit.

Rincian
No Uraian
Menu/Komponen
UKM ESENSIAL SEKUNDER
1 Penurunan AKI-AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
1.1 Surveilans dan Tata laksana Kesehatan Ibu dan Anak
a. Rapat Pembentukan dan Kegiatan tersebut membahas mengenai pemeriksaan
Evaluasi Jejaring skrining kehamilan yang bertujuan untuk meningkatkan
layak hamil, ANC dan kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil secara
stunting optimal, hingga mampu menghadapi masa persalinan,
nifas, menghadapi persiapan pemberian ASI secara
eksklusif, serta kembalinya kesehatan alat reproduksi
dengan waja serta kondisi gagal tumbuh pada anak
balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan
gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan
pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi
stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun.
b. Rapat pengkajian kasus Kegiatan ini di lakukan tiap 3 bualn sekali, membahas
kematian ibu dan anak mengenai menurunkan angka kematian ibu dan
triwulanan kematian Balita. Perlu dilakukan optimalisasi
penggunaan buku kesehatan ibu dan anak (KIA) dalam
mendukung kesehatan ibu dan anak.
c. Supervisi layanan dan Kegiatan ini dilakukan untuk mengeahui sejauh mana
program KIA dan Gizi dan pelayanan Program KIA dan Gizi pada kegiatan
dalam pengelolaan Posyandu.
Posyandu
d. Rapat Koordinasi Bidang Kegiatan ini di lakukan untuk mengetahui jenis – jenis
Kesmas (1 kali setahun) kegiatan bidang Kesmas serta mengevaluasi capaian –
capaian kinerja kurun waktu 1 tahun terakhir.

1.2 Pendampingan puskesmas dan FKTP dalam pelayanan KIA, kegawatdaruratan,


dan sistem rujukan maternal dan neonatal
a Pendampingan Tim Ahli Kegiatan ini dilakukan Oleh Tim Ahli dalam upaya
(SpA & SPOG) ke peningkatan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas dan
puskesmas dan FKTP FKTP pada pelayanan – pelayanan yang terdapat di
lainnya dalam pelayanan puskesmas khususnya KIA, kegawatdaruratan, dan
KIA, kegawatdaruratan, dan sistem rujukan maternal dan neonatal.
sistem rujukan maternal
dan neonatal

b On the Job training kasus Kegiatan ini merupakan pelatihan yang dilaksanakan
kegawatdaruratan Ibu dan dengan tujuan peningkatan kapasitan pelayanan pada
anak bagi dokter, bidan, bidang kesehatan.
dan perawat FKTP ke RS

1.3 Transport Rujukan Pelayanan Ibu Melahirkan


a Transport rujukan Biaya Transport yang di berikan kepada petugas
persalinan kesehatan dalam melakukan rujukan persalinan
1.4 Tempat Tunggu Kelahiran (TTK)
a Sewa Tempat Tunggu Biaya sewa tempat tunggu kelahiran
Kelahiran
b Konsumsi ibu hamil dan Konsumsi atau makan minum yang diberikan oleh ibu
pendamping hamil dan pendamping ibu hamil
1.5 Penguatan Posyandu dan UKBM Lainnya
a Rapat koordinasi bagi Kegiatan yang dilaksanakan untuk membahas
kelompok kerja operasional koordinasi mengenai UKBM. UKBM adalah wahana
posyandu, Puskesmas, pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan yang
Camat, PKK< dan mitra dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola
dalam pengelolaan oleh, dari, untuk, dan bersama masyarakat dalam
Posyandu Prima dan penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna
Posyandu dalam memberdayaan masyarakat dan memberikan
transformasi layanan kemudahan dalam memperoleh pelayanan kesehatan
primer dasar / sosial dasar untuk mempercepat penurunan
Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi dan
Pencegahan Stunting
b Penyediaan media KIE Penyediaan media KIE atau media Bacaan untuk
untuk posyandu/alat bantu posyandu atau kader posyandu yang digunakan sebagai
Kader alat bantu penunjang pelayanan kesehatan.
2 Upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit
2.1 Penyelidikan epidemiologi, pelacakan kasus, rumor, penanggulangan dan
surveilans penyakit dan penyehatan lingkungan berpotensial KLB serta
penyakit menular lainnya
a. Verifikasi Sinyal/ penyelidikan yang dilakukan untuk mengenal sifat-sifat
Penyelidikan Epidemiologi penyebab, sumber dan cara penularan serta faktor yang
(PE)/ Pelacakan Kontak dapat mempengaruhi timbulnya wabah.
Penyakit Berpotensi
KLB/Wabah dan Penyakit
Infeksi Emerging, PD3I,
Zoonosis, hewan berbisa
beracun, NTD's, dan
penyakit menular lainnya
2.2 Surveilans aktif Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan swasta untuk
kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan penyakit
menular lainnya
a. Pelaksanaan surveilans Kegiatan surveilans Penyakit yang dapat dicegah
aktif Rumah Sakit dan dengan imunisasi atau PD3I adalah polio, hepatitis B,
fasilitas pelayanan pertusis, difteri, haemophilus influenzae tipe B, campak
kesehatan swasta untuk dan tetanus. Melalui imunisasi PD3I dapat dicegah
kasus penyakit yang dapat sehingga mencetak generasi Indonesia unggul.
dicegah dengan imunisasi
(PD3I) dan penyakit
menular lainnya
2.3 Biaya pemeriksaan skrining hipotiroid kongenital (SHK)
a. Biaya Pemeriksaan Sampel Biaya yang diberikan kepada petugas dalam
ke Lab Rujukan SHK pemeriksaan sampel ke Laboratorium rujukan SHK
b. Biaya Packing dan Biaya packing yang diberikan kepada petugas dan biaya
Transport dari FKTP/RS ke jasa pengiriman samepl screenng hypotyroid ke
Jasa Pengiriman (sesuai laboratorium rujukan.
peraturan keuangan daerah
dan Jasa Pengiriman
Sampel Screening
Hypotiroid Kongenital
(SHK) ke Laboratorium
Rujukan SHK)
2.4 Pendampingan dan bimbingan teknis program pencegahan dan pengendalian
penyakit prioritas nasional serta penyehatan lingkungan di puskesmas
a. Pembinaan pendampingan Kegiatan ini merupakan pembinaan pendampingan
teknis pelaksanaan deteksi teknis pelaksaan deteksi dini dan faktor risiko PTM,
dini dan pengendalian dimana PTM Penyakit tidak menular sendiri terjadi
faktor risiko dan PTM karena berbagai faktor, seperti kebiasaan merokok,
prioritas ke Puskesmas dan diet atau pola makan yang tidak sehat, minim aktivitas
institusi fisik, dan konsumsi minuman beralkohol. Selain itu,
riwayat kesehatan keluarga juga dapat menjadi pemicu
penyakit tidak menular.
b. Pembinaan pendampingan Kegiatan yang dilaksanakan dalam memberikan
teknis pelaksanaan pembinaan pendampingan teknis pelaksanaan
Konseling Upaya Berhenti konseling Upaya Berhenti merokok
Merokok di FKTP
c. Pembinaan pendampingan Kegiatan yang dilaksanakan dalam memberikan
teknis penerapan KTR di 7 pembinaan Kawasan Tanpa Rokok yang selanjutnya
tatanan disingkat KTR adalah ruangan atau area yang
dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau
kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan,
dan/atau mempromosikan produk tembakau.
d. Pendampingan pembinaan Kegiatan yang dilaksanakan dalam memberikan
teknis penyelenggaraan pembinaan teknis penyelenggaraan kesehatan
kesehatan lingkungan di lingkungan di Sarana Tempat dan Fasilitas Umum,
Sarana Tempat dan Tempat Pengelolaan Pangan, Sarana Air Minum dan
Fasilitas Umum, Tempat Fasyankes
Pengelolaan Pangan, Sarana
Air Minum dan Fasyankes
e. Pendampingan Pelaksanaan Kegiatan yang dilaksanakan dalam memberikan
Pemberian Obat pembinaan Pemberian Obat Pencegahan Masal
Pencegahan Masal Filariasis/cacingan/ Frambusia dan pemantauan
Filariasis/cacingan/ kejadian ikutan pasca POPM
Frambusia dan pemantauan
kejadian ikutan pasca
POPM
f. Pendampingan teknis Kegiatan yang dilaksanakan dalam memberikan
asesmen eliminasi atau pembinaan Pendampingan teknis asesmen eliminasi
eradikasi Penyakit Tropis atau eradikasi Penyakit Tropis Terabaikan
Terabaikan (Kusta/frambusia/schistosomiasis/Filariasis)
(Kusta/frambusia/schistos
omiasis/Filariasis)
g. Pembinaan dan Kegiatan yang dilaksanakan dalam memberikan
pendampingan teknis pembinaan teknis pelaksanaan imunisasi
pelaksanaan imunisasi
h. Pendampingan pembinaan Kegiatan yang dilaksanakan dalam memberikan
teknis pelaksanaan pembinaan pencegahan pengendalian Penyakit Tropis
penemuan kasus Terabaikan (Kusta/frambusia/
pencegahan pengendalian schistosomiasis/Filariasis/cacingan) dan penyakit
Penyakit Tropis Terabaikan menular lainnya
(Kusta/frambusia/
schistosomiasis/Filariasis/
cacingan) dan penyakit
menular lainnya
2.5 Rapat koordinasi dan evaluasi pelaksanaan DAK terintegrasi
a. rapat koordinasi dan Kegiatan ini dilaksanakan sebagai tahap evaluasi dan
evaluasi pelaksanaan koordinasi pelakasanaan deteksi dini, preventuf dan
deteksi dini, preventif dan respon penyakit terkait pelayanan kesehatan.
respons penyakit tingkat
kab/kota
b. rapat koordinasi lintas Koordinasi lintas sektor program dilaksanakan oleh
program dan lintas sektor bidang p2, kesmas dan yankes membahas mengenai
(rapat gabungan antara keterkaitan program kerja dibidang masing – masing.
p2p, kesmas dan yankes)
3 Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)
2.1 Pembinaan Pelaksanaan dan Penggerakan Masyarakat
a. Pelaksanaan Gerakan Merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh tim
Cegah Stunting, Aksi psoyandu, jambore kader vaksinasi bersama mitra
Bergizi, Bumil Sehat, kelompok masyarakat dalam membahas pelaksanaan
Aktifkan Posyandu, gerakan cegah stunting , aksi bergizi, dengan tujuan
Jambore Kader, Vaksinasi menciptakan masyarakat hidup sehat.
bersama Mitra/kelompok
Masyarakat
b. Pelaksanaan Gerakan
Pengendalian Penyakit
Prioritas (Kardiovaskuler,
DM, TB) serta kebugaran
Jasmani
c. Pendampingan skrining Merupakan kegiatan pendampingan oleh tim skrining
dan penanganan masalah dan penanganan masalah kesehatan jiwa di sekolah
kesehatan jiwa di Sekolah, dan tempat kerja lainnya yang beresiko.
Tempat Kerja dan
kelompok beresiko lainnya
d. Rapat dan Supervisi Merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi
Program Kesehatan Kerja atau perusahaan terkait kerja sama dengan BPJS-TK
bagi perusahaan dan dalam melaksankan supervisi program kesehatan kerja
pekerja bersama disnaker
dan BPJS-TK
AKREDITASI FKTP

1 Peningkatan Mutu FKTP dan Akreditasi Puskesmas


1.1 Penguatan kapasitas FKTP melalui pemantauan mutu
a. Penguatan kapasitas FKTP Upaya peningkatan mutu pelayanan, Puskesmas wajib
melalui pemantauan mutu diakreditasi secara berkala minimal tiga tahun sekali. 
Tujuan diberlakukannya akreditasi puskesmas adalah
untuk membina puskesmas dan fasilitas pelayanan
kesehatan primer dalam upaya untuk berkelanjutan
memperbaiki sistem pelayanan dan kinerja yang
berfokus pada kebutuhan masyarakat, keselamatan,
dan manajemen risiko. Pelayanan kesehatan primer
yang dimaksudkan meliputi peningkatan, pencegahan,
pengobatan, maupun pemulihan. Akreditasi puskesmas
berkaitan erat dengan dimensi kualitas pelayanan.
Seperti yang disebutkan dalam beberapa kriteria
standar penilaian akreditasi puskesmas salah satunya
yaitu pada bagian Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)
dimana disebutkan bahwa perbaikan mutu dan kinerja
Puskesmas konsisten dengan tata nilai, visi, misi dan
tujuan Puskesmas, dipahami dan dilaksanakan oleh
Pimpinan Puskemas, Penanggungjawab Upaya
Puskesmas dan Pelaksana
1.2 Survey Akreditasi puskesmas
a. Survey Akreditasi  Survei akreditasi adalah kegiatan penilaian yang
puskesmas dilakukan oleh surveior untuk menilai tingkat
kesesuaian Puskesmas / Klinik dalam menerapkan
standar akreditasi yang ditetapkan oleh Kementerian
Kesehatan Surveior akreditasi adalah tenaga surveior
yang ditetapkan oleh Komisi Akreditasi Puskesmas ..
PELATIHAN / PENINGKATAN KAPASITAS TOPIK PRIORITAS

Pelatihan Tenaga Kesehatan/Petugas Puskesmas sesuai layanan


1
klaster siklus hidup
1.1 Pelatihan pelayanan klaster Ibu Hamil, Balita dan Remaja
a. Praktek Lapangan Praktek Lapangan Manajemen Terpadu Balita
(Kalakarya) MTBS di Sakit (MTBS) merupakan suatu pendekatan
Tingkat Puskesmas keterpaduan dalam tatalaksana bayi dan balita sakit
yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan di
pelayanan kesehatan dasar.
1.2 Pelatihan pelayanan klaster pengendalian penyakit
a. Pelatihan pelayanan
klaster pengendalian
penyakit (Peningkatan
kapasitas pemetaan
daerah reseptif malaria
b. Pelatihan tenaga Petugas Entomolog Kesehatan yang selanjutnya disebut
entomologi puskesmas Entomolog Kesehatan adalah tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak secara penuh oleh Pejabat yang
Berwenang untuk melaksanakan kegiatan pengendalian
vektor dan/atau binatang pembawa penyakit
c. Pelatihan petugas TBC Pelatihan Petugas TBC bertujuan agar petugas dapat
memberikan penyuluhan kepada masyarakat umum
mengenai TBC, menjaring suspek TBC
d. Pelatihan tenaga sanitasi
lingkungan (pengawasan
kualitas kesehatan
lingkungan
e. Pelatihan tenaga Pelatihan tenaga kesehatan imunisasi bertujuan
kesehatan imunisasi dan surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan
surveilans PD3I imunisasi atau PD3I adalah polio, hepatitis B, pertusis,
difteri, haemophilus influenzae tipe B, campak dan
tetanus. Melalui imunisasi PD3I dapat dicegah sehingga
mencetak generasi Indonesia unggul.
1.3 Pelatihan pelayanan klaster Usia Produktif dan Lansia
a. Pelatihan tenaga kesehatan Pelatihan tenaga kesehatan deteksi dini faktor risiki
deteksi dini Faktor Risiko ( PTM ) merupakan pelatihan teknis pelaksaan deteksi
PTM) dini dan faktor risiko PTM, dimana PTM Penyakit tidak
menular sendiri terjadi karena berbagai faktor,
seperti kebiasaan merokok, diet atau pola makan yang
tidak sehat, minim aktivitas fisik, dan konsumsi
minuman beralkohol.
b. Workshop pelayanan
skrining layak hamil bagi
PUS
c. Pelatihan pelayanan
kesehatan korban
kekerasan terhadap
perempuan dan anak,
tindak pidana perdagangan
orang, dan disabilitas
1.4 Pelatihan Manajemen
a. Pelatihan Manajemen ...........
Puskesmas, Posyandu dan
Posyandu Prima
b. Orientasi Penyelenggaraan
Laboratorium Kesehatan
Masyarakat Tk I (Tk
Puskesmas)
2 Workshop Kader Kesehatan
2.1 Workshop pelayanan klaster Ibu Hamil, Balita dan Remaja
a. Pelatihan pemantauan ...........
tumbuh kembang bagi
kader, PAUD/ TK/RA
2.2 Workshop pelayanan klaster Usia Produktif dan Lansia
a. Workshop Kader pelayanan
bagi Usia Produktif dan
Lansia (Lansia, Keskerja,
germas, aktivitas fisik,
kesehatan reproduksi,
kesjiwa)
2.4 Pelatihan Kader Posyandu dan Posyandu Prima
a. Workshop Kader Posyandu
dalam penyelenggaraan
Penimbangan, Posyandu
dan Kunjungan Rumah

B. PENERIMA MANFAAT
Menggambarkan siapa penerima manfaat misalnya, ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir,
kader posyandu, tokoh masyakarakat, lintas sektor dan lain-lain.
No Nama Kegiatan Jumlah Penerima
Manfaat
1 Rapat Pembentukan dan Evaluasi Jejaring skrining 100 Orang (petugas
layak hamil, ANC dan stunting Dinkes)

2 Rapat pengkajian kasus kematian ibu dan anak 100 Petugas Puskesmas
triwulanan dan Dinkes

3 Supervisi layanan dan program KIA dan Gizi dan 200 Petugas Puskesmas
dalam pengelolaan Posyandu
4 Rapat Koordinasi Bidang Kesmas (1 kali setahun) 100 Petugas Puskesmas
5 Pendampingan Tim Ahli (SpA & SPOG) ke 100 Petugas Puskesmas
puskesmas dan FKTP lainnya dalam pelayanan KIA,
kegawatdaruratan, dan sistem rujukan maternal
dan neonatal
6 On the Job training kasus kegawatdaruratan Ibu 100 Petugas Puskesmas
dan anak bagi dokter, bidan, dan perawat FKTP ke
RS
7 Transport rujukan persalinan 80 Petugas Puskesmas
8 Sewa Tempat Tunggu Kelahiran
9 Konsumsi ibu hamil dan pendamping
10 Rapat koordinasi bagi kelompok kerja operasional 250 Petugas Puskesmas
posyandu, Puskesmas, Camat, PKK< dan mitra dan Dinkes
dalam pengelolaan Posyandu Prima dan Posyandu
dalam transformasi layanan primer
11 Penyediaan media KIE untuk posyandu/alat bantu
Kader
12 Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan Epidemiologi (PE)/ 250 Petugas Puskesmas
Pelacakan Kontak Penyakit Berpotensi KLB/Wabah
dan Penyakit Infeksi Emerging, PD3I, Zoonosis,
hewan berbisa beracun, NTD's, dan penyakit
menular lainnya
13 Pelaksanaan surveilans aktif Rumah Sakit dan 200 Petugas Puskesmas
fasilitas pelayanan kesehatan swasta untuk kasus
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I) dan penyakit menular lainnya
14 Biaya Pemeriksaan Sampel ke Lab Rujukan SHK 60 Petugas Puskesmas
15 Biaya Packing dan Transport dari FKTP/RS ke Jasa 60 Petugas pUskesmas
Pengiriman (sesuai peraturan keuangan daerah
dan Jasa Pengiriman Sampel Screening Hypotiroid
Kongenital (SHK) ke Laboratorium Rujukan SHK)
16 Pembinaan pendampingan teknis pelaksanaan 180 Petugas Puskesmas
deteksi dini dan pengendalian faktor risiko dan
PTM prioritas ke Puskesmas dan institusi
17 Pembinaan pendampingan teknis pelaksanaan 180 Petugas Puskesmas
Konseling Upaya Berhenti Merokok di FKTP
18 Pembinaan pendampingan teknis penerapan KTR 180 Petugas Puskesmas
di 7 tatanan
19 Pendampingan pembinaan teknis penyelenggaraan 180 Petugas Puskesmas
kesehatan lingkungan di Sarana Tempat dan
Fasilitas Umum, Tempat Pengelolaan Pangan,
Sarana Air Minum dan Fasyankes
20 Pendampingan Pelaksanaan Pemberian Obat 180 Petugas Puskesmas
Pencegahan Masal Filariasis/cacingan/ Frambusia
dan pemantauan kejadian ikutan pasca POPM
21 Pendampingan teknis asesmen eliminasi atau 180 Petugas Puskesmas
eradikasi Penyakit Tropis Terabaikan
(Kusta/frambusia/schistosomiasis/Filariasis)
22 Pembinaan dan pendampingan teknis pelaksanaan 180 Petugas Puskesmas
imunisasi
23 Pendampingan pembinaan teknis pelaksanaan 180 Petugas Puskesmas
penemuan kasus pencegahan pengendalian
Penyakit Tropis Terabaikan (Kusta/frambusia/
schistosomiasis/Filariasis/cacingan) dan penyakit
menular lainnya
24 rapat koordinasi dan evaluasi pelaksanaan deteksi 100 Petugas Puskesmas
dini, preventif dan respons penyakit tingkat dan Dinkes
kab/kota
25 rapat koordinasi lintas program dan lintas sektor
(rapat gabungan antara p2p, kesmas dan yankes)
26 Pelaksanaan Gerakan Cegah Stunting, Aksi Bergizi, 120 Petugas puskesmas
Bumil Sehat, Aktifkan Posyandu, Jambore Kader,
Vaksinasi bersama Mitra/kelompok Masyarakat
27 Pelaksanaan Gerakan Pengendalian Penyakit 120 Petugas puskesmas
Prioritas (Kardiovaskuler, DM, TB) serta kebugaran
Jasmani
28 Pendampingan skrining dan penanganan masalah 120 Petugas puskesmas
kesehatan jiwa di Sekolah, Tempat Kerja dan
kelompok beresiko lainnya
29 Rapat dan Supervisi Program Kesehatan Kerja bagi 120 Petugas puskesmas
perusahaan dan pekerja bersama disnaker dan dan dinkes
BPJS-TK
30 Penguatan kapasitas FKTP melalui pemantauan 80 Puskesmas dan
mutu Dinkes
31 Survey Akreditasi puskesmas 50 Puskesmas dan
Dinkes
32 Praktek Lapangan (Kalakarya) MTBS di Tingkat 120 Puskesmas
Puskesmas
33 Pelatihan pelayanan klaster pengendalian penyakit 30 Puskesmas
(Peningkatan kapasitas pemetaan daerah reseptif
malaria
34 Pelatihan tenaga entomologi puskesmas 100 Puskesmas dan
Dinkes
35 Pelatihan petugas TBC 100 Puskesmas dan
Dinkes
36 Pelatihan tenaga sanitasi lingkungan (pengawasan 100 Puskesmas dan
kualitas kesehatan lingkungan Dinkes
37 Pelatihan tenaga kesehatan imunisasi dan 100 Puskesmas dan
surveilans PD3I Dinkes

38 Pelatihan tenaga kesehatan deteksi dini Faktor 100 Puskesmas dan


Risiko PTM) Dinkes
39 Workshop pelayanan skrining layak hamil bagi PUS 60 Puskesmas
40 Pelatihan pelayanan kesehatan korban kekerasan 100 Puskesmas dan
terhadap perempuan dan anak, tindak pidana Dinkes
perdagangan orang, dan disabilitas
41 Pelatihan Manajemen Puskesmas, Posyandu dan 100 Puskesmas dan
Posyandu Prima Dinkes
42 Orientasi Penyelenggaraan Laboratorium 60 Puskesmas
Kesehatan Masyarakat Tk I (Tk Puskesmas)
43 Pelatihan pemantauan tumbuh kembang bagi 60 Masyarakat
kader, PAUD/ TK/RA ( PAUD, TK/RA )
44 Workshop Kader pelayanan bagi Usia Produktif dan 100 Puskesmas dan
Lansia (Lansia, Keskerja, germas, aktivitas fisik, Dinkes
kesehatan reproduksi, kesjiwa)
45 Workshop Kader Posyandu dalam penyelenggaraan 100 Puskesmas dan
Penimbangan, Posyandu dan Kunjungan Rumah Dinkes

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN

No Rincian Output Metode Tahapan


Menu/Komponen Satuan Volume Pelaksana Pelaksana
PELATIHAN / PENINGKATAN KAPASITAS TOPIK PRIORITAS
Pelatihan Tenaga Kesehatan/Petugas Puskesmas sesuai layanan
1
klaster siklus hidup
1.1 Pelatihan pelayanan klaster Ibu Hamil, Balita dan Remaja
a. Praktek Lapangan Praktek 2 Swakelola 1. Persiapan
(Kalakarya) MTBS di Tingkat Lapangan Administrasi
Puskesmas Manajemen 2. Pelaksana
Terpadu an Kegiatan
3. Waktu
Balita
Pelaksanaan
Sakit (MTBS
(februari- april)
) 4. Pembuata
merupakan n
suatu Laporan Akhir
pendekatan
keterpadua
n dalam
tatalaksana
bayi dan
balita sakit
yang datang
berobat ke
fasilitas
rawat jalan
di
pelayanan
kesehatan
dasar.
1.2 Pelatihan pelayanan Dokumen 2 Swakelola 1. Persiapan
klaster pengendalian Laporan Administrasi
penyakit 2.Pelaksanaan
Kegiatan
3.Waktu
Pelaksanaan
(februari- april)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
a. Pelatihan pelayanan klaster 2 Swakelola 1. Persiapan
pengendalian penyakit Administrasi
(Peningkatan kapasitas 2.Pelaksanaan
pemetaan daerah reseptif Kegiatan
3.Waktu
malaria
Pelaksanaan
(februari- april)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
b. Pelatihan tenaga entomologi Petugas 2 Swakelola 1. Persiapan
puskesmas Entomolog Administrasi
Kesehatan 2.Pelaksanaan
yang Kegiatan
3.Waktu
selanjutnya
Pelaksanaan
disebut
(februari- april)
Entomolog 4. Pembuatan
Kesehatan a Laporan Akhir
dalah tugas,
tanggung
jawab,
wewenang
dan hak
secara
penuh oleh
Pejabat
yang
Berwenang
untuk
melaksanak
an kegiatan
pengendalia
n vektor
dan/atau
binatang
pembawa
penyakit
c. Pelatihan petugas TBC Pelatihan P
memberika
mengenai T
d. Pelatihan tenaga sanitasi 2 Swakelola 1. Persiapan
lingkungan (pengawasan Administrasi
kualitas kesehatan 2.Pelaksanaan
lingkungan Kegiatan
3.Waktu
Pelaksanaan
(februari- april)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
e. Pelatihan tenaga kesehatan Pelatihan 2 Swakelola 1. Persiapan
imunisasi dan surveilans tenaga Administrasi
PD3I kesehatan 2.Pelaksanaan
imunisasi Kegiatan
bertujuan 3.Waktu
surveilans Pelaksanaan
(februari- april)
Penyakit
4. Pembuatan
yang dapat
Laporan Akhir
dicegah
dengan
imunisasi
atau PD3I
adalah polio
, hepatitis B,
pertusis,
difteri,
haemophilu
s influenzae
tipe B,
campak dan
tetanus.
Melalui
imunisasi
PD3I dapat
dicegah
sehingga
mencetak
generasi
Indonesia
unggul.
1.3 Pelatihan pelayanan klaster Usia Produktif dan Lansia
a. Pelatihan tenaga kesehatan Pelatihan 2 Swakelola 1. Persiapan
deteksi dini Faktor Risiko tenaga Administrasi
PTM) kesehatan 2.Pelaksanaan
deteksi dini Kegiatan
3.Waktu
faktor risiki
Pelaksanaan
( PTM )
(februari- april)
merupakan 4. Pembuatan
pelatihan Laporan Akhir
teknis
pelaksaan
deteksi dini
dan faktor
risiko PTM,
dimana
PTM
Penyakit
tidak
menular
sendiri
terjadi
karena
berbagai
faktor,
seperti kebi
asaan
merokok,
diet atau
pola makan
yang tidak
sehat,
minim
aktivitas
fisik, dan
konsumsi
minuman
beralkohol.
b. Workshop pelayanan skrining layak hamil bagi PUS
c. Pelatihan pelayanan 2 Swakelola 1. Persiapan
kesehatan korban kekerasan Administrasi
terhadap perempuan dan 2.Pelaksanaan
anak, tindak pidana Kegiatan
3.Waktu
perdagangan orang, dan
Pelaksanaan
disabilitas
(februari- april)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
1.4 Pelatihan Manajemen Dokumen 2 Swakelola 1. Persiapan
Laporan Administrasi
2.Pelaksanaan
Kegiatan
3.Waktu
Pelaksanaan
(februari- april)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
a. Pelatihan Manajemen Puskesmas, Posyandu dan Posyandu Prima ...........
b. Orientasi Penyelenggaraan 2 Swakelola 1. Persiapan
Laboratorium Kesehatan Administrasi
Masyarakat Tk I (Tk 2.Pelaksanaan
Puskesmas) Kegiatan
3.Waktu
Pelaksanaan
(februari- april)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
Dokumen 2 Swakelola 1. Persiapan
Laporan Administrasi
2.Pelaksanaan
Workshop Kader Kegiatan
2 3.Waktu
Kesehatan Pelaksanaan
(februari- april)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
2.1 Workshop pelayanan klaster Ibu Hamil, Balita dan Remaja

a. Pelatihan pemantauan tumbuh kembang bagi kader, PAUD/ TK/RA ...........


2.2 Workshop pelayanan Dokumen 2 Swakelola 1. Persiapan
klaster Usia Produktif dan Laporan Administrasi
Lansia 2.Pelaksanaan
Kegiatan
3.Waktu
Pelaksanaan
(februari- april)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
a. Workshop Kader pelayanan bagi Usia Produktif dan Lansia (Lansia, Keskerja,
germas, aktivitas fisik, kesehatan reproduksi, kesjiwa)
2.4 Pelatihan Kader Posyandu Dokumen 2 Swakelola 1. Persiapan
dan Posyandu Prima Laporan Administrasi
2.Pelaksanaan
Kegiatan
3.Waktu
Pelaksanaan
(februari- april)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
a. Workshop Kader Posyandu dalam penyelenggaraan Penimbangan, Posyandu dan
Kunjungan Rumah
a. Biaya Pemeriksaan Sampel
ke Lab Rujukan SHK
b. Biaya Packing dan Transport Dokumen 2 Swakelola 1. Persiapan
dari FKTP/RS ke Jasa Laporan Administrasi
Pengiriman (sesuai 2.Pelaksanaan
peraturan keuangan daerah Kegiatan
dan Jasa Pengiriman Sampel 3.Waktu
Screening Hypotiroid Pelaksanaan
Kongenital (SHK) ke (februari- april)
Laboratorium Rujukan SHK) 4. Pembuatan
Laporan Akhir
2.4 Pendampingan dan bimbingan teknis program pencegahan dan pengendalian
penyakit prioritas nasional serta penyehatan lingkungan di puskesmas
a. Pembinaan pendampingan Dokumen 2 Swakelola 1. Persiapan
teknis pelaksanaan deteksi Laporan Administrasi
dini dan pengendalian faktor 2.Pelaksanaan
risiko dan PTM prioritas ke Kegiatan
3.Waktu
Puskesmas dan institusi
Pelaksanaan
(februari- april)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
b. Pembinaan pendampingan Dokumen 2 Swakelola 1. Persiapan
teknis pelaksanaan Laporan Administrasi
Konseling Upaya Berhenti 2.Pelaksanaan
Merokok di FKTP Kegiatan
3.Waktu
Pelaksanaan
(februari- april)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
c. Pembinaan pendampingan Dokumen 2 Swakelola 1. Persiapan
teknis penerapan KTR di 7 Laporan Administrasi
tatanan 2.Pelaksanaan
Kegiatan
3.Waktu
Pelaksanaan
(februari- april)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
d. Pendampingan pembinaan Dokumen 2 Swakelola 1. Persiapan
teknis penyelenggaraan Laporan Administrasi
kesehatan lingkungan di 2.Pelaksanaan
Sarana Tempat dan Fasilitas Kegiatan
3.Waktu
Umum, Tempat Pengelolaan
Pelaksanaan
Pangan, Sarana Air Minum
(februari- april)
dan Fasyankes 4. Pembuatan
Laporan Akhir
e. Pendampingan Pelaksanaan Dokumen 2 Swakelola 1. Persiapan
Pemberian Obat Pencegahan Laporan Administrasi
Masal Filariasis/cacingan/ 2.Pelaksanaan
Frambusia dan pemantauan Kegiatan
kejadian ikutan pasca POPM 3.Waktu
Pelaksanaan
(februari- april)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
f. Pendampingan teknis Dokumen 2 Swakelola 1. Persiapan
asesmen eliminasi atau Laporan Administrasi
eradikasi Penyakit Tropis 2.Pelaksanaan
Terabaikan Kegiatan
3.Waktu
(Kusta/frambusia/schistoso
Pelaksanaan
miasis/Filariasis)
(februari- april)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
g. Pembinaan dan Dokumen 2 Swakelola 1. Persiapan
pendampingan teknis Laporan Administrasi
pelaksanaan imunisasi 2.Pelaksanaan
Kegiatan
3.Waktu
Pelaksanaan
(februari- april)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
h. Pendampingan pembinaan Dokumen 2 Swakelola 1. Persiapan
teknis pelaksanaan Laporan Administrasi
penemuan kasus pencegahan 2.Pelaksanaan
pengendalian Penyakit Kegiatan
3.Waktu
Tropis Terabaikan
Pelaksanaan
(Kusta/frambusia/
(februari- april)
schistosomiasis/Filariasis/ca 4. Pembuatan
cingan) dan penyakit Laporan Akhir
menular lainnya
2.5 Rapat koordinasi dan evaluasi pelaksanaan DAK terintegrasi
a. rapat koordinasi dan Dokumen 2 Swakelola 1. Persiapan
evaluasi pelaksanaan deteksi Laporan Administrasi
dini, preventif dan respons 2.Pelaksanaan
penyakit tingkat kab/kota Kegiatan
3.Waktu
Pelaksanaan
(februari- april)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
b. rapat koordinasi lintas Dokumen 2 Swakelola 1. Persiapan
program dan lintas sektor Laporan Administrasi
(rapat gabungan antara p2p, 2.Pelaksanaan
kesmas dan yankes) Kegiatan
3.Waktu
Pelaksanaan
(februari- april)
4. Pembuatan
Laporan Akhir

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Menggambarkan kurun waktu pencapaian pelaksanaan kegiatan, misalnya 6 bulan atau 1 tahun
Fe Ma Ap Me Ju Jul Ag Se Ok Nov Des
No Kegiatan Jan
b r r i n t p t
1 Rapat Persiapan √
2 Penyusunan

perencanaan
3 Proses E-
√ √
Purchasing
4 Monitoring dan
√ √ √ √
Evaluasi Kegiatan
5 Pelaporan
√ √ √ √
Realsasi DAK

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Kabupaten
pada komponen Pelatihan / Peningkatan Topik Prioritas adalah Rp. 3.582.818.238 ( Tiga
Milyar Lima Ratus Delapan Pulh Dua Ribu Delapan Ratus Delapan Belas Ribu Dua Ratus
Tiga Puuh Delapan rupiah ) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai berikut:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya
Pelatihan / Penigkatan Tpik Prioritas .3.582.818.238
Rincian “
1. Pelatihan Tenaga Kesehatan/Petugas Puskesmas sesuai 3.019.568.238,
layanan klaster siklus hidup
2 Workshop Kader Kesehatan 563.760.000
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Raha, 13 Oktober 2022

Mengetahui,
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Muna

LA ODE RIMBA SUA, SKM., M.Kes


NIP. 19691231 198803 1 215

Anda mungkin juga menyukai