Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR

DINAS KESEHATAN
UPT KESMAS BLAHBATUH I

JL.Raya Keramas, Kec.Blahbatuh, Gianyar


Telp. (0361) 952069

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

A. PENDAHULUAN
Masa remaja merupakan masa peralihan (transisi) dari anak-anak
ke masa dewasa. Pada masa transisi, remaja sering menghadapi
permasalahan yang sangat kompleks dan sulit ditanggulangi sendiri. Tiga
risiko yang sering dihadapi oleh remaja (TRIAD KRR) yaitu risiko-risiko
yang berkaitan dengan seksualitas (kehamilan tidak diinginkan, aborsi
dan terinfeksi Penyakit Menular Seksual), penyalahgunaan NAPZA,
dan HIV/AIDS.

Masa transisi kehidupan remaja dibagi menjadi lima tahapan (Youth


Five Life Transitions), yaitu melanjutkan sekolah (continue learning),
mencari pekerjaan (start working), memulai kehidupan berkeluarga (form
families), menjadi anggota masyarakat (exercice citizenship), dan
mempraktekkan hidup sehat (practice healthy life). Remaja yang berhasil
mempraktekkan hidup sehat, diyakini akan menjadi penentu keberhasilan
pada empat bidang kehidupan lainnya. Dengan kata lain apabila remaja
gagal berperilaku sehat, maka kemungkinan besar remaja tersebut juga
akan gagal pada empat bidang kehidupan lainnya.

Dalam rangka menumbuh kembangkan perilaku hidup sehat bagi


remaja, maka perlu kepedulian dalam bentuk pelayanan dan
penyediaan informasi yang benar serta kesepahaman bersama akan
pentingnya kesehatan reproduksi remaja sehingga dapat membantu
mereka dalam menentukan pilihan masa depannya.
B. URAIAN
1. Latar Belakang
Sekitar 50 juta orang (20%) populasi Indonesia adalah remaja
(usia 10 - 19 tahun). Dari jumlah tersebut tentunya akan banyak
permasalahan yang dihadapi. Beberapa masalah remaja antara lain
kehamilan yang tidak diinginkan (33,79%) remaja siap, untuk
melakukan aborsi (PKBI, 2005). Pada penelitian lain didapatkan, dari
2,4 juta aborsi 21% (700 – 800 ribu) dilakukan oleh remaja (BBKBN-
LDFEUI, 2000). Sedangkan PMS pada remaja 4,18%, HIV/AIDS 50%,
terjadi pada umur 15 – 29 tahun (Jabar, 2001).Data pencapaian
Cakupan pelayanan kesehatan remaja Puskesmas Tamabakrejo tahun
2015 mencapai 62 % dari target dinas kesehatan sebanyak 80 %.

2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta dapat mengerti dan
memahami tentang kesehtan reproduksi remaja.

b. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta penyuluhan dapat:
1. Remaja memahami tentang pengertian kesehatan reproduksi
2. Remaja memahami tentang pengertian seksualitas
3. Remaja memahami tentang bagian- bagian organ reproduksi
laki-laki dan perempuan.
4. Remaja Memahami tentang Pubertas
5. Remaja memahami tentang perubahan homon yang terjadi
pada tubuhnya
6. Remaja Putri Memahami tentang Menstruasi dan remaja laki-
laki memahami tentang mimpi basah.
7. Remaja memahami tentang seputar kehamilan.
8. Remaja memahami tentang permasalahan reproduksi seperti
IMS, ISK, HIV/AID, dll.
3. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan
NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1 Persiapan 1. Merencanakan Jadwal kegiatan
Penyuluhan
2. Pemberitahuan tentang jadwal
kegiatan penyuluhan ke sekolah
3. Menyiapkan Materi dan media yang
akan di sampaikan kepada peserta.

2 Pelaksanaan 1.Peserta mengisi daftar hadir


2.Penyampaian materi penyuluhan

3 Evaluasi 1. Memberikan 2-3 pertanyaan kepada


sasaran tentang materi yang telah
disampaikan.

4. Cara Pelaksanaan dan Sasaran


a. Cara Pelaksanaan Kegiatan
Secara umum kegiatan pembinaan konselor sebaya dapat
dilaksanakan melalui tahapan berikut ini:
1. Penanggung jawab dan pelaksana membuat rencana kegiatan
2. Pelaksana menentukan metode yang akan digunakan
3. Pelaksana menyiapkan materi untuk penyuluhan

b. Sasaran
Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Reproduksi remaja dilakukan
disekolah sekolah SMP ataupun di desa/banjar diwilayah kerja
puskesmas dengan menggunakan metode penyuluhan dan Tanya
jawab. Kegiatan ini melibatkan lintas sektor terkait dalam penentuan
jadwal, tempat dan petugas pelaksana kegiatan. Adapun sektor yang
terlibat antara lain Sekolah SMP, kantor desa, dan atau banjar
diwilayah kerja Puskesmas sebagai tempat pelasanaan kegiatan.
Sasaran dari kegiatan penyuluhan ini adalah remaja dan siswa siswi
di wilayah kerja upt kesmas blahbatuh I.
5. Rincian Kegiatan, Sasaran, Target, Dan Cara Melaksanakan Kegiatan
NO KEGIATAN SASARAN RINCIAN TARGET CARA
POKOK KEGIATAN MELAKSANAKAN
KEGIATAN
1 Penyuluhan Remaja dan Melakukan Tercapainya Kegiatan ini
Kesehatan siswa siswi di penyuluhan 100% dilaksanakan dengan
Reproduksi wilayah kerja kesehatan pelaksanaan metode
upt kesmas reproduksi penyuluhan diskusi/penyuluhan
blahbatuh I. kesehatan
reproduksi

6. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


No Kegiatan 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyuluhan x x x x x x x
kesehatan
Reproduksi

7. Pendanaan
Kegiatan Penyuluhan kesehatan reproduksi danai oleh BOK dengan Rincian
Kegiatan sebagai berikut:
NO Jenis Rincian Satuan Jumlah Dana
Kegiatan Pelaksanaan Biaya
1 Penyuluhan -Perjadin Gol -Rp. 75.000 -Rp.630.000
kesehatan usia III
reproduksi
-Perjadin Gol
-Rp.30.000 -Rp. 210.000
II/PTT

8. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan


Evaluasi terhadap Pelaksanaan Program PKPR dilaksanakan tiap bulan
sesuai dengan rapat rutin bulanan yang disusun oleh pemegang program,
Penanggung Jawab UKM dan Kepala Puskesmas.
9. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan kegiatan dilakukan sesuai format yang ada pada saat
kegiatan dan selesai kegiatan. Pelaporan dilakukan setelah kegiatan selesai
secara menyeluruh sesuai jadwal dalam bentuk laporan hasil kegiatan yang
disertai dokumentasi (bukti foto kegiatan) dan format lain yang telah
ditentukan. Hasil kegiatan yang telah dilaksanakan, dilaporkan kepada
penanggung jawab UKM yang selanjutnya diketahui oleh Kepala
Puskesmas.

10. Penutup
Demikian kerangka acuan ini dibuat untuk dapat melaksanakan kegiatan
program dan untuk mencapai tujuan program kesehatan remaja secara
optimal.

Mengetahui Keramas,
Kepala UPT Kesmas Blahbatuh I PP PKPR

dr. Ni Made Dahlia Gusti Ayu Padmadewi, A.Md.Keb


NIP. 19660601 199602 2 001

Anda mungkin juga menyukai