Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PENIMBANGAN MENGGUNAKAN DACIN DI POSYANDU


UPTD PUSKESMAS TANJUNGWANGI TAHUN 2018

I. PENDAHULUAN
Antropometri sebagai indikator status gizi dapat dilakukan dengan mengukur beberapa
parameter. Parameter adalah ukuran tunggal dari tubuh manusian antara lain umur, berat
badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar pinggul, dan tebal
lemak dibawah kulit. Berat badan merupakan antropometri yang penting dan paling sering
digunakan. Untuk mengetahui berat badan balita maka diperlukan cara menimbang balita yang
tepat dan benar.

Berat badan dapat digunakan untuk melihat pertumbuhan fisik maupun status gizi dan
sebagai dasar perhitungan dosis obat dan makanan. Berat badan menggambarkan jumlah
protein, lemak, air dan mineral pada tulang. Berat badan merupakan pilihan utama karena
berbagai petimbangan, antara lain :
1. Parameter yang baik, mudah dilihat perubahan dalam waktu singkat.
2. Memberikan gambaran status gizi sekarang dan dilakukan periode memberikan gambaran
yang baik tentang pertumbuhan.
3. Merupakan ukuran antropometriyang sudah dipakai secara umum dan luas di Indonesia.
4. Ketelitian pengukuran tidak banyak dipengaruhi keterampilan mengukur.
5. KMS sebagai alat yang baik untuk memonitor berat badan balita.
6. Alat pengukur menggunakan ketelitian yang tinggi.

Pelaksanaan kegiatan program gizi dilaksanakan sesuai visi Puskesmas Tanjungwangi


yaitu Puskesmas Tanjungwangi menjadi pusat pelayanan yang bermutu bersih diri dan
lingkungannya, dengan tata nilai UPTD Puskesmas Tanjungwangi yang telah ditetapkan yaitu
UTAMA (Unggul Sumberdaya Manusia, Tertib dalam Administrasi, Maju dalam segala bidang
terutama bidang Kesehatan).

II. LATAR BELAKANG


Kegiatan penimbangan sangat penting dilakukan untuk mengetahui status gizi balita
secara cepat dan akurat karena perubahan berat badan dapat dipengaruhi oleh kesakitan. Alat
yang digunakan untuk menimbang balita yang baik adalah dacin. Dacin yang digunakan
sebaiknya minimum 20 kg dan maksimum 25 kg. Alat yang diperlukan adalah sarung timbang
atau celana timbang agar anak tidak terjatuh pada saat ditimbang diperlukan pula tali yang kuat
untuk menggantung dacin. Cara menimbang balita dengan menggunakan dacin dikenal dengan
9 langkah penimbangan. Berdasarkan hal tersebut maka disusunlah kerangka acuan kegiatan
cara penimbangan menggunakan dacin di posyandu wilayah kerja UPTD Puskesmas
Tanjungwangi tahun 2018.

Page | 1
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Melakukan langkah penimbangan dengan baik dan benar agar mencegah terjadinya
resiko dacin jatuh pada saat penimbangan.

2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui 9 langkah penimbangan.
b. Mendapatkan data hasil timbang dengan akurat.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN

1. Penimbangan balita 1. Gantungkan dacin pada penyangga kaki tiga atau pelana
dengan menggunakan rumah, periksalah apakah dacin sudah terpasang kuat.
dacin 2. Sejajarkan batang dacin dengan mata penimbang.
3. Letakkan bandul geser pada angka nol, batang dacin
dikaitkan dengan tali pengaman.
4. Pasang sarung timbangan yang kosong pada dacin.
5. Seimbangkan dacin yang sudah dibebani sarung dengan
cara mengikatkan kantung yang sudah diisi pasir/beras,
diujung timbangan sampai jarum seimbang.
6. Anak ditimbang, geser bandul sampai jarum timbangan
tegak lurus.
7. Tentukan BB bayi atau balita dengan membaca angka
diujung bandul geser dan hasil dicatat di secarik kertas
berikut nama anak.
8. Catat hasil penimbang.
9. Kembalikan bandul geser pada angka nol. Masukkan
ujung batang dacin ke tali pengaman. Baru anak
diturunkan.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN


Kegiatan penimbangan menggunakan dacin dilakukan di Posyandu setiap bulannya
pada langkah ke dua di posyandu.

VI. SASARAN
Sasaran dari kegiatan penimbangan menggunakan dacin di Posyandu adalah balita.

Page | 2
VII. JADWAL KEGIATAN

2018

No Kegiatan J F A J A S N D
M M J O
a e p u g e o e
ar ei ul kt
n b r n s p v s
1. Penimbangan balita dengan
x x x x x x x x x x x x
menggunakan dacin

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan pada bulan setelahnya sesuai
dengan jadwal kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI


Pencatatan menggunakan format laporan yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan.
Pelaporan dilakukan pada bulan setelah bulan kegiatan.

X. PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR


1. Lintas Program
KIA : Koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan
2. Lintas Sektor
Kader TP PKK : Mempersiapkan kegiatan Posyandu
Tokoh Masyarakat : Menggerakkan masyarakat untuk datang ke Posyandu

Page | 3

Anda mungkin juga menyukai