Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA


UPT. PUSKESMAS SINGKAWANG SELATAN II
JL.Raya Sagatani No.55 Kel.Pangmilang Singkawang Kode Pos 79151

KERANGKA ACUAN
SOSIALISASI INISIASI MENYUSUI DINI (IMD)

I. Pendahuluan
Inisiasi Menyusui Dini adalah proses bayi menyusui air susu ibu (ASI) segera
setelah dilahirkan, dimana bayi dibiarkan mencari putting susu ibunya sendiri (tidak
disodorkan ke puting susu). Dilakukan dengan cara membiarkan kulit ibu melekat pada
kulit bayi (skin to skin) segera setelah persalinan, kontak kulit ini dibiarkan setidaknya
selama satu jam atau sampai menyusui awal sekali. Menyusui satu jam pertama
kehidupan yang diawali kontak kulit antara ibu dan bayi dinyatakan sebagai indicator
global dan sekaligus sebagai kontak cinta pertama antara seorang ibu dengan bayinya.
Dan melakukan IMD sangatlah memungkinkan pada setiap jenis persalinan, bukan
hanya pada persalinan normal saja. Kita ketahui bahwa proses persalinan terbagi atas
dua jenis, yaitu persalina pervaginam (biasa diketahui sebagai persalinan normal) dan
persalinan per-abdomen (SC). Apabila bayi sehat diletakkan segera pada perut dan
dada ibu segera setelah lahir untuk kontak kulit ibu dan bayi, bayi memperlihatkan
kemampuan yang menakjubkan. Bayi siaga, bayi dapat merangkak, dirangsang oleh
sentuhan ibu yang lembut, melintasi perut ibu mencapai payudara. Bayi mulai
menyentuh dan menekan payudara ibu. Sentuhan awal yang lembut oleh tangan dan
kepala bayi pada payudara merangsang produksi oksitosin ibu, sehingga mulailah ASI
mengalir dan juga menungkatkan cinta kasih pada bayi. Kemudian bayi mencium,
menyentuh dengan mulut dan menjilat putting ibu. Akhirnya bayi melekat pada
payudara dan menghisap minum ASI.

II. Latar Belakang


Air Susu Ibu (ASI) mengandung berbagai macam zat antibodi yang berasal dari
ibu, memberikan perlindungan terhadap berbagai sumber penularan penyakit bagi bayi.
Bayi yang minum ASI dibanding dengan bayi yang minum susu buatan, lebih jarang
terjangkit berbagai macam penyakit akut maupun kronis. ASI juga bisa mengikuti
pertumbuhan bayi dengan otomatis merubah komposisinya, untuk menyesuaikan
kebutuhan setiap tahap masa pertumbuhan bayi, ASI tidak mengandung jenis protein
dari benda lainnya, bisa mengurangi kemungkinan yang mengakibatkan bayi
telain.rkena alergi. ASI mengandung komposisi gizi yang sangat dibutuhkan oleh
pertumbuhan otak bayi. Uji klinis telah membuktikan bahwa bayi yang dibesarkan

1
dengan ASI IQ nya lebih tinggi. Melalui proses menyusui pendekatan intim antara bayi
dan ibu.lebih mudah inwa bayi ideal untuk bayi yang mengandung semua zat gizi
untuk menumbuhkan EQ bayi dalam kepercayaan diri sendiri maupun orang lain.
Berdasarkan hasil rekap laporan tahun 2019, persentasi inisiasi menyusui dini
hanya mencapai 48% dari target kota singkawang yakni sebesar 50%.
Oleh karena itu perlu dilakukan sosialisi Inisiasi Menyusui Dini yang bertujuan
memberikan penyuluhan/konsultasi kepada pasien, keluarga dan masyarakat terutama
ibu yang mempunyai balita tentang tehnik menyusui yang tepat, menjelaskan
pengertian asi, manfaat asi , Prinsip pemberian ASI, dan komposisi ASI.

III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar masyarajat mengerti tentang pengertian IMD, keuntungan IMD, langkah
IMD, tahapan perlakuan bayi saat IMD.

2. Tujuan Khusus

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian kegiatan


1. Mendatangi posyandu dan rumah ibu balita/Busui
2. Melakukan KIE sesuai permasalahan
3. Merencanakan kunjungan berikutnya
4. Mencatat dan melaporkan hasil kegiatan

V. Pencatatan, pelaporan dan Evaluasi kegiatan


Pencatatan dibuat dalam bentuk laporan tertulis dan harus diserahkan dalam kurun
waktu maksimal satu minggu setelah kegiatan selesai.

Demikianlah Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk menjadi pedoman pelaksanaan
kegiatan.

PenanggungJawab Program

DIAN LESTARI.A.Md.Gizi
Nip. 19910808 201903 2 004

2
3

Anda mungkin juga menyukai