Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA


UPT. PUSKESMAS SINGKAWANG SELATAN II
JL.Raya Sagatani No.55 Kel.Pangmilang Singkawang Kode Pos 79151

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PENDAMPINGAN ASI EKSLUSIF
DI UPT. PUSKESMAS SINGKAWANG SELATAN II

I. Pendahuluan
Kesehatan merupakan salah satu aspek dari kehidupan masyarakat. Mutu hidup,
produktifitas tenaga kerja, angka kesakitan dan kematian yang tinggi pada bayi dan
anak-anak, menurunnya daya kerja fisik serta terganggunya perkembangan mental
adalah akibat langsung atau tidak langsung dari masalah gizi yang paling utama pada
saat ini di Indonesia adalah kurang kalori dan protein. Tingginya angka kekurangan gizi
pada bayi karena Air Susu Ibu (ASI) banyak diganti dengan susu botol dengan cara dan
jumlah yang tidak memenuhi kebutuhan. Pertumbuhan dan perkembangan bayi
sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI tersebut. ASI tanpa bahan makanan lain
dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan sampai usia sekitar 6 bulan. Setelah itu ASI
hanya berfungsi sebagai sumber protein, vitamin dan mineral utama untuk bayi yang
mendapat makanan tambahan yang bertumpu pada beras. Peraturan Pemerintah
Tentang Pemberian Asi Ekslusif telah tertuang pada Permen RI Nomor 33 tahun 2012.

II. Latar Belakang


Pendampingan Asi Ekslusif adalah kegiatan dukungan dan layanan bagi keluarga
dan kader kesehatan tentang seputar ASI ekslusif. Dalam pembangunan bangsa
peningkatan kualitas manusia adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI). Pemberian ASI
semaksimal mungkin merupakan kegiatan penting dalam pemeliharaan anak dan
persiapan generasi penerus di masa depan.
Pada saat hamil, ibu harus menjaga kondisi janin. Salah satu caranya dengan
mengkonsumsi makanan sehat yang kandungan gizinya tinggi karena selain untuk ibu,
nutrisi tersebut juga untuk si jabang bayi. Seperti halnya anak di dalam kandungan. Hal
tersebut juga diperlukan ketika anak pertamakali menghirup udara di dunia. Kebutuhan
nutrisi bayi sampai usia 6 bulan dapat dipenuhi hanya dengan memberikan Air Susu Ibu
(ASI saja atau dikenal sebagai “ASI EKSLUSIF”.Asi Ekslusif adalah pemberian ASI
tanpa makanan tambahan lain pada bayi berumur 0-6 bulan. Bayi tidak diberikan apa-
apa, kecuali makanan yang langsung diproduksi oleh ibu karena bayi memperoleh
nutrisi terbaiknya melalui ASI.
Air Susu Ibu (ASI) mengandung berbagai macam zat antibodi yang berasal dari
ibu, memberikan perlindungan terhadap berbagai sumber penularan penyakit bagi bayi.
Bayi yang minum ASI dibanding dengan bayi yang minum susu buatan, lebih jarang
terjangkit berbagai macam penyakit akut maupun kronis. ASI juga bisa mengikuti
pertumbuhan bayi dengan otomatis merubah komposisinya, untuk menyesuaikan
kebutuhan setiap tahap masa pertumbuhan bayi, ASI tidak mengandung jenis protein
dari benda lainnya, bisa mengurangi kemungkinan yang mengakibatkan bayi
telain.rkena alergi. ASI mengandung komposisi gizi yang sangat dibutuhkan oleh
pertumbuhan otak bayi. Uji klinis telah membuktikan bahwa bayi yang dibesarkan
dengan ASI IQ nya lebih tinggi. Melalui proses menyusui pendekatan intim antara bayi
dan ibu.lebih mudah inwa bayi ideal untuk bayi yang mengandung semua zat gizi untuk
menumbuhkan EQ bayi dalam kepercayaan diri sendiri maupun orang lan.

1
Oleh karena itu perlu dilakukan pendampingan asi ekslusif yang bertujuan
memberikan penyuluhan/konsultasi kepada pasien, keluarga dan masyarakat terutama
ibu yang mempunyai balita tentang tehnik menyusui yang tepat,menjelaskan pengertian
asi, manfaat asi , Prinsip pemberian ASI, dan komposisi ASI.

III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memperkenalkan pemberian asi ekslusif dalam 6 bulan pertama kehidupan
dan melanjutkan menyusui disertai dengan pemberian makanan pendamping yang
memadai sampai 2 tahun atau lebih untuk mengurangi angka kesakitan dan angka
kematian anak di wilayah kerja UPT Puskesmas Singkawang Selatan II
2. Tujuan Khusus
a. Untuk menjelaskan arti pentingnya Air Susu Ibu bagi bayi.
b. Untuk meningkatkan pencapaian keberhasilan program menyusui asi ekslusif 0-6
bulan
c. Untuk menjelaskan masalah-masalah yang sering dihadapi pada saat menyusui
d. Untuk menjelaskan upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam menjaga
keberlangsungan menyusui

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1. Mendatangi posyandu dan rumah ibu balita/Busui
2. Melakukan KIE sesuai permasalahan
3. Merencanakan kunjungan berikutnya
4. Mencatat dan melaporkan hasil kegiatan

V. Pencatatan, pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dibuat dalam bentuk laporan tertulis dan harus diserahkan dalam kurun
waktu maksimal satu minggu setelah kegiatan selesai.

Demikianlah Kerangka Acuan Kegiatan ini dibuat untuk menjadi pedoman pelaksanaan
kegiatan.

Penanggung Jawab Program

Rastina A.Md.Gizi
NIP. 19770527 201101 2 005

Anda mungkin juga menyukai