KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PEMBENTUKAN KADER PENDUKUNG ASI (KP ASI)
DI UPT. PUSKESMAS SINGKAWANG SELATAN II
I. Pendahuluan
Kesehatan merupakan salah satu aspek dari kehidupan masyarakat. Mutu
hidup, produktifitas tenaga kerja, angka kesakitan dan kematian yang tinggi pada
bayi dan anak-anak, menurunnya daya kerja fisik serta terganggunya
perkembangan mental adalah akibat langsung atau tidak langsung dari masalah
gizi yang paling utama pada saat ini di Indonesia adalah kurang kalori dan protein.
Tingginya angka kekurangan gizi pada bayi karena Air Susu Ibu (ASI) banyak
diganti dengan susu botol dengan cara dan jumlah yang tidak memenuhi
kebutuhan. Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh
jumlah ASI tersebut. ASI tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi kebutuhan
pertumbuhan sampai usia sekitar 6 bulan. Setelah itu ASI hanya berfungsi sebagai
sumber protein, vitamin dan mineral utama untuk bayi yang mendapat makanan
tambahan yang bertumpu pada beras. Peraturan Pemerintah Tentang Pemberian
Asi Ekslusif telah tertuang pada Permen RI Nomor 33 tahun 2012.
.
II. Latar Belakang
Menyusui merupakan aspek yang sangat penting untuk kelangsungan hidup
bayi guna mencapai tumbuh kembang bayi/anak yang optimal sekaligus
mempertahankan kesehatan ibu setelah bersalin. Sejak lahir, bayi diberi ASI saja
hingga usia 6 bulan yang disebut dengan pemberian ASI Eksklusif. Selanjutnya
ASI diteruskan hingga anak berusia 2 tahun dengan penambahan makanan
lunak/padat yang disebut makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang cukup jumlah
maupun mutunya.
Dalam situasi apapun, ibu harus senantiasa didukung untuk tetap dapat
menyusui bayinya. Karena mendapatkan ASI merupakan hak anak agar dapat
tumbuh kembang secara optimal. Pemberian ASI juga dapat membentuk
perkembangan intelegensi dan emosional, karena selama disusui dalam dekapan
ibu, bayi bersentuhan langsung dengan ibu, dan mendapatkan kehangatan kasih
sayang dan rasa aman.
Namun harus diakui bahwa, masih banyak bayi yang belum mendapatkan
ASI. Diwilayah UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II pencapaian ASI Eksklusif
tahun 2019 adalah 17,71 %, sedangkan targetnya adalah 50 %, masih ada
kesenjangan sebesar -32, 29 %.
Agar ibu-ibu dapat lebih berhasil menyusui diperlukan bantuan moril dari
suami dan keluarga, penyuluhan dan pengetahuan praktis dari petugas/kader.
Oleh karena itu maka salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membentuk
Kader Pendukung ASI (KP-ASI) di kelurahan sewilayah UPT. Puskesmas
Singkawang Selatan II.
1
III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terbentuknya Kader Pendukung ASI (KP-ASI) untuk mendukung agar ibu-ibu
dapat lebih berhasil menyusui yaitu memberikan ASI Eksklusif pada bayinya
dan dilanjutkan hingga anak berusia 2 tahun.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu tentang pentingnya
pemberian ASI Eksklusif pada bayi.
b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok (kader),
tentang ASI Eksklusif.
c. Memperoleh komitmen dari anggota untuk mendukung semua kegiatan yang
dilaksanakan.
d. Dikeluarkannya Surat Keputusan dari Kepala Kelurahan tentang Kader
Pendukung ASI (KP-ASI).
IV. Sasaran/Peserta
Peserta Pertemuan yang di undang pada Pertemuan Pembentukan Kader
Pendukung ASI (KP-ASI) adalah :
a. Ketua Kader dari masing-masing Posyandu (13 Posyandu)
b. Ketua TP-PKK Kelurahan
c. Ketua TP-PKK Kecamatan
d. Lurah dari 3 Kelurahan
e. Camat Kecamatan Singkawang Selatan
f. Kepala UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
g. Bidan Koordinator
h. Bidan Wilayah
V. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi