Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KRAMATMULYA
Jl. Jl. Raya Kramatmulya No. 08 Kuningan Telp. ( 0232 ) 876055

Kode Pos 45553

KERANGKA ACUAN KERJA


KUNJUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)
PUSKESMAS KRAMATMULYA
TAHUN 2023

I. PENDAHULUAN
Bayi berat lahir rendah (BBLR) saat ini merupakan masalah di seluruh dunia,
karena merupakan penyebab kesakitan dan kematian pada masa neonatal. Masalah
nutrisi merupakan salah satu dari beberapa masalah serius pada bayi berat lahir rendah
(BBLR). Hal ini sangat erat berkaitan dengan berbagai kondisi ataupun komplikasi pada
berbagai sistem atau organ tubuh seperti saluran nafas, susunan saraf pusat, saluran
cerna, hati, ginjal dan lainnya. Disatu pihak nutrisi merupakan kebutuhan mutlak untuk
kelangsungan hidup serta tumbuh kembang yang optimal ataupun pencegahan
komplikasi, namun di pihak lain nutrisi dapat mengakibatkan timbulnya komplikasi. Selain
itu, terdapat yang bervariasi kondisi pada BBLR berdasarkan masa gestasi maupun berat
lahir, sehingga tata laksana medis maupun nutrisi BBLR lebih bersifat individual.
Permasalahan nutrisi khusus pada BBLR adalah rendahnya cadangan nutrisi, imaturitas
fungsi organ, potensial untuk pertumbuhan cepat, serta beresiko tinggi untuk terjadinya
morbiditas. Saluran cerna merupakan organ pertama yang berhubungan dengan proses
digesti dan absorpsi makanan. Ketersediaan enzim pencernaan baik untuk karbohidrat,
protein, maupun lemak sangat berkaitan dengan masa gestasi.
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) kurang dari 2.500 gram, masih merupakan
masalah di bidang kesehatan terutama kesehatan perinatal. BBLR terdiri atas BBLR
kurang bulan dan BBLR cukup bulan/lebih bulan. BBLR kurang bulan/prematur biasanya
mengalami penyulit dan memerlukan perawatan yang memadai. BBLR yang cukup/lebih
bulan umumnya organ tubuhnya sudah matur sehingga tidak terlalu bermasalah dalam
perawatannya (Depkes, 2008).
Bayi yang BBLR tidak hanya diakibatkan oleh ibu yang menderita kurang energi
kronis saja, tapi banyak faktor-faktor yang dapat menyebabkan bayi BBLR dilihat dari
segi ibunya atau maternal diantaranya adalah faktor umur ibu saat hamil, paritas,
pertambahan berat badan ibu, anemia, interval kehamilan dan banyak faktor lain yang
berhubungan dengan kejadian BBLR pada bayi. Interval kehamilan adalah jarak antara
kehamilan terakhir dengan kehamilan sebelumnya. Berdasarkan rekomendasi WHO,
bahwa kehamilan yang terlalu dekat adalah jarak antara kehamilan satu dengan
berikutnya kurang dari 3 tahun, sehingga interval kehamilan yang terlalu dekat dapat
melahirkan bayi yang BBLR.
II. LATAR BELAKANG
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang baru lahir dengan berat
badan < 2500 gram. BBLR merupakan salah satu indikator untuk melihat bagaimana
status kesehatan anak, sehingga sangat berperan penting untuk memantau bagaimana
status kesehatan anak sejak dilahirkan, apakah anak tersebut status kesehatannya baik
atau tidak. BBLR menjadi masalah kesehatan masyarakat karena merupakan salah satu
penyebab tingginya angka kematian bayi (AKB).
AKB adalah salah satu indikator penting dalam menentukan tingkat kesehatan
masyarakat. Bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah akan dapat menimbulkan
permasalahan bahkan dapat menyebabkan kematian, oleh karena itu bayi yang memiliki
berat badan lahir rendah perlu diberikan perhatian khusus, sehingga akan berpengaruh
kepada derajat kesehatan.

III. TUJUAN
 Tujuan Umum
Menurunkan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia, khususnya di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Kramatmulya.
 Tujuan Khusus
- Meningkatkan status kesehatan bayi sehingga mampu tumbuh dan
berkembang sesuai dengan standar tumbuh kembangnya.
- Meningkatkan kemampuan ibu dan keluarga dalam merawat bayi berat
lahir rendah (BBLR) sehingga bayi mendapatkan perawatan dengan
optimal.

IV. KELUARAN (OUTPUT) YANG DIHARAPKAN


 Indikator Keluaran (Output)
Menurunnya angka kematian bayi (AKB) di Kecamatan Kramatmulya dan seluruh
bayi dengan komplikasi mendapatkan pelayanan Tenaga Kesehatan sesuai target
MDGs.
 Keluaran (Output)
Laporan hasil kegiatan kunjungan bayi berat lahir rendah (BBLR).

V. CARA PELAKSANAAN
a. Metode Pelaksanaan
- Pendataan/Penemuan Kasus
- Pemantauan
- KIE keluarga tentang tata cara perawatan bayi berat lahir rendah (BBLR)
b. Tahapan Kegiatan
- Persiapan sasaran
- Pelaksanaan Kegiatan
- Pelaporan
VI. SASARAN
1. Bayi/Balita yang BBLR.
2. Ibu bayi/balita yang BBLR.

VII. WAKTU PELAKSANAAN


Kegiatan kunjungan bayi berat lahir rendah (BBLR) dilaksanakan dalam kurun waktu 1
tahun (Januari 2023 - Desember 2023).

VIII. LOKASI PELAKSANAAN


Lokasi pelaksanaan kegiatan kunjungan bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Kramatmulya Kabupaten Kuningan.

IX. PELAKSANA
Pelaksana kegiatan kegiatan kunjungan bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah Petugas
Gizi, Bidan, Kader Posyandu, serta lintas program terkait.

X. SUMBER DANA (PEMBIAYAAN)


Pelaksanaan Kegiatan kunjungan bayi berat lahir rendah (BBLR) bersumber dari Biaya
Operasional Kesehatan (BOK) Tahun Anggaran 2023 sebesar Rp 12.840.000 (Dua
belas juta delapan ratus empat puluh ribu rupiah).

XI. EVALUASI DAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan melaporkan hasil kegiatan ke
koordinator program UKM dan Kepala Puskesmas.

XII. PENUTUP
Kerangka Acuan Kerja ini disusun sebagai gambaran umum dan penjelasan mengenai
Kegiatan kunjungan bayi berat lahir rendah (BBLR) yang akan dilaksanakan pada tahun
2023 dan memuat informasi mengenai latar belakang, tujuan, waktu, lokasi, tahapan,
keluaran/output, pelaksanaan kegiatan serta pembiayaannya.

Anda mungkin juga menyukai