Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA

KELAS IBU BALITA

UPTD PUSKESMAS KRAMATMULYA

Jl. Raya Kramatmulya No. 08 Kec. Kramatmulya


Kab. Kuningan Telp. (0232) 876055
a. Pendahuluan
Anak balita merupakan salah satu populasi paling beresiko untuk
terkena berbagai macam gangguan kesehatan (kesakitan) dan kematian.
Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 20 17,
Angka Kematian Balita di Indonesia sebesar 32/1.000 Kelahiran Hidup.
Oleh karena itu Kementerian Kesehatan RI telah meluncurkan berbagai
program kesehatan untuk menanggulangi hal ini, antara lain: Kelas Ibu
Hamil dan Kelas Ibu Balita.
Salah satu program kesehatan yang diharapkan dapat turut berperan
aktif dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian pada anak balita
(anak bawah lima tahun) adalah buku Kesehatan Ibu dan Anak (buku
KIA). Buku KIA adalah suatu buku yang berisi catatan kesehatan Ibu
mulai kehamilan hingga anak berusia 5 tahun yang berisi berbagai
informasi tentang kondisi kesehatan ibu dan anak serta pendidikan cara
menjaga kesehatan ibu dan anak. Namun tidak semua ibu dan keluarga
mau/dapat membaca buku KIA karena berbagai sebab atau alasan,
misalnya malas membaca, tidak punya waktu membaca, sulit mengerti
atau memang tidak mampu membaca (buta aksara).
Berdasarkan pertimbangan ini, maka dianggap   sangat perlu
mengajari ibu-ibu tentang isi  buku KIA dan cara menggunakan buku
KIA, salah satu solusinya yaitu melalui penyelenggaraan Kelas Ibu
Balita. Sasaran Kelas ibu Balita ditujukan bagi ibu yang mempunyai anak
balita (0-59 bulan)

b. Latar Belakang
Melalui SK No. 284/MenKes/SK/III/2004 Tentang Buku Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA), Menteri Kesehatan RI memutuskan Buku KIA sebagai buku
pedoman resmi yang berisi informasi dan catatan Kesehatan Ibu dan Anak.
Sebagai buku resmi Buku KIA merupakan satu-satunya alat pencatatan
pelayanan kesehatan ibu dan anak sejak ibu hamil, melahirkan dan selama nifas
hingga bayi yang dilahirkan berusia lima tahun.
Secara umum Buku KIA telah memperlihatkan hasil yang berarti dengan
meningkatnya pemahaman ibu terhadap kesehatan anak. Untuk meningkatkan
pemanfaatan Buku KIA tersebut perlu diadakan kegiatan yang disebut Kelas Ibu
Balita. Kelas Ibu Balita merupakan kelas dimana para ibu yang mempunyai anak
berusia 0-5 tahun secara bersama-sama berdiskusi, tukar pendapat, tukar
pengalaman akan pemenuhan pelayanan kesehatan, gizi, dan stimulasi
pertumbuhan dan perkembangannya dibimbing oleh fasilitator dengan
menggunakan buku KIA.

c. Tujuan Umum Dan Tujuan Khusus


1. Tujuan umum
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dengan menggunakan
buku KIA dalam mewujudkan tumbuh kembang balita yang optimal
2. Tujuan khusus

 Meningkatkan kesadaran pemberian ASI secara eksklusif

 Meningkatkan pengetahuan ibu akan pentingnya imunisasi pada bayi

 Meningkatkan pengetahuan ibu dalam pemberian MP-ASI dan gizi seimbang


kepada Balita

 Meningkatkan kemampuan ibu memantau pertumbuhan dan melaksanakan


stimulasi perkembangan Balita

 Meningkatkan pengetahuan ibu tentang cara perawatan gigi balita dan


mencuci tangan yang benar

 Meningkatkan pengetahuan ibu tentang penyakit terbanyak, cara


pencegahan dan perawatan balita

d. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


1. Memakai buku KIA sebagai alat (acuan) utama pembelajaran.
2. Metode belajar memakai pendekatan cara belajar orang dewasa, yaitu
partisipatif interaktif, ceramah, tanya jawab, peragaan/praktek, curah
pendapat, penugasan dan simulasi.
3. Materi: buku KIA, modul yang berkaitan (misal: buku modul tumbuh
kembang anak) dan alat-alat bantu lain.
4. Kurikulum: disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi/masalah kesehatan
di tempat tersebut. Agar efektif, Kelas Ibu Balita dapat diintegrasikan dengan
kegiatan terkait yang ada di masyarakat, misalnya Bina Keluarga Balita
(BKB) dan Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) atau kegiatan Desa
lainnya.
5. Dari, oleh dan untuk masyarakat: seluruh masyarakat termasuk tokoh-tokoh
agama dan masyarakat berperan dalam pelaksanaan Kelas Ibu Balita.
6. Peserta: Ibu-ibu yang mempunyai anak berusia antara 0-5 tahun. Tiap kelas
dibagi berdasarkan kelompok umur balita: 0-1 tahun, 1-2 tahun, dan 2-5
tahun. Jumlah peserta idealnya maksimal 15 orang/kelas.
7. Fasilitator/pengajar: Bidan atau petugas kesehatan yang telah dilatih menjadi
fasilitator Kelas Ibu Balita atau yang telah menjalani on the job training Kelas
Ibu Balita.
8. Narasumber: Narasumber diperlukan untuk memberi input tentang topik
tertentu. Narasumber merupakan tenaga kesehatan dalam bidang spesifik
tertentu seperti: ahli gizi, dokter, bidan, perawat, perawat gigi, Kader PAUD,
dll.
9. Waktu: disesuaikan dengan kesiapan ibu/bapak/keluarga, bisa pagi atau
sore hari. Lama kegiatan 20-60 menit atau disesuaikan dengan kondisi
setempat.
10. Frekuensi pertemuan: 3 kali pertemuan atau sesuai hasil kesepakatan
antara fasilitator dengan peserta.
11. Tempat fleksibel: bisa di Balai Desa, Dusun, memakai salah satu rumah
warga, Posyandu, Puskesmas, RB dll.

e. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Persiapan
 Pertemuan persiapan
 Pengkajian kebutuhan dasar
 Merancang penyelenggaraan: Pelatihan bagi pelatih (TOT), Pelatihan bagi
fasilitator, dan Pendekatan pada tokoh agama dan tokoh masyarakat
2. Pelaksanaan
 Indentifikasi sasaran
 Mempersiapkan tempat dan sarana belajar
 Mempersiapkan materi
 Mengundang ibu yang mempunyai anak yang berusia antara 0-5 tahun
 Mempersiapkan tim fasilitator dan narasumber
 Menyusun rencana anggaran
 Menyelenggarakan kelas ibu balita
 Monitoring dan evaluasi

f. Sasaran
Semua ibu yang memiliki balita usia 0-5 tahun dengan jumlah maksimum 15
orang perkelas.
g. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No Kegiatan Bulan

Kelas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bayi
Balita

1 v v v v v v v v v v v v

h. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan


1. Evaluasi pelaksanaan kegiatan di laksanakan setiap 1 bulan satu kali sesuai
dengan jadwal yang telah di buat dan tidak ada perubahan jadwal
2. Pelaksanakan kegitan oleh bidan desa
3. Seluruh pelaksanaan kegiatan kunjungan bayi dan bayi resti di buatkan
pelaporan dan di dokumentasikan dilaporkan setiap akhir bulan dan
kepemegang bok

i. Pencatatan Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan


1. Buku Visum
2. SPPD
3. Dokumentasi
4. Seluruh rangkaian hasil kunjungan bayi dan bayi resti di buatkan laporan
dengan memuat waktu pelaksanaan,dan jumlah balita yang resti.

Anda mungkin juga menyukai