Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BINANGUN
Jl. Jenderal A. Yani No 15 Binangun Telp.0282. 5293429.
E-mail: uptpuskesmasbinangun@gmail.com
BINANGUN
Kode Pos 53281

KERANGKA ACUAN KERJA STIMULASI, DETEKSI DAN INTERVENSI DINI


TUMBUH KEMBANG ( SDIDTK) BAYI

A. Latar Belakang
Dalam pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang
(SDIDTK) peran tenaga kesehatan dalam hal ini adalah bidan sangat
menentukan keberhasilan pencapaian cakupan deteksi dini dan stimulasi
tumbuh kembang balita. Sesuai Undang-Undang nomor 4 tahun 2019 tentang
kebidanan pasal 50 huruf c bidan berwenang melakukan pemantauan tumbuh
kembang bayi, balita dan anak pra sekolah serta deteksi dini kasus penyulit,
gangguan tumbuh kembang dan rujukan. Berdasarkan SK Menkes No.
1457/SK/MENKES/X/2003 tentang UW-SPM ( Urusan Wajib Standar Pelayanan
Minimal) sektor kesehatan harus dilaksanakan kabupaten dan kota, didukung
SK Menkes No. 1091/MENKES/SK/X/2004 tentang petunjuk teknis standard
minimal dan Peraturan Pemerintah R.I. No. 65 tahun 2005 tentang pedoman
penyusunan dan penerapan standard pelayanan minimal telah disebutkan
pelayanan kesehatan anak termasuk bayi usia 0-12 bulan salah satu
kegiatannya adalah upaya deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang balita dan
anak pra sekolah. Kegiatan ini juga diatur dalam Permenkes No.66 tahun 2014
bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 24 Permenkes No. 25 tahun 2014
tentang upaya kesehatan anak perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan
tentang Pemantauan Pertumbuhan, Perkembangan dan Gangguan Tumbuh
Kembang Anak.
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia
seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak sedini
mungkin sejak anak masih dalam kandungan. Upaya kesehatan yang dilakukan
sejak anak masih dalam kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya,
ditujukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup sekaligus meningkatkan
kualitas hidup anak agar mencapai tumbuh kembang baik fisik, mental,
emosional maupun sosial serta memiliki intelegensi majemuk sesuai dengan
potensi genetiknya.
Salah satu upaya untuk mendapatkan anak yang sehat tumbuh kembangnya
adalah dengan melakukan upaya pemantauan pertumbuhan dan perkemban
gan anak atau yang di kenal dengan nama Stimulasi Deteksi Intervensi Dini
Tumbuh Kembang (SDIDTK ) bayi. Stimulasi adalah kegitan merangsang
kemampuan dasar bayi agar anak tumbuh dan berkembang secara
optima.Stimulasi ini dapat dilakukan oleh ibu,ayah,pengganti orang
tua(pengasuh),anggota keluarga lain. Deteksi adalah kegiatan/pemeriksaan
untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada
bayi. Intervensi adalah suatu tindakan tertentu pada bayi yang mempunyai
perkembangan dan kemampuan menyimpang karena tidak sesuai dengan
umurnya. Penyimpangan perkembangan bisa terjadi pada salah satu atau lebih
kemampuan bayi yaitu kemampuan gerak kasar,gerak halus,bicara dan
bahasa,serta sosialisasi dan kemandirian anak. Pertumbuhan adalah
bertambahnya ukuran fisik si anak dari waktu ke waktu. Dilihat dari panjang
badan, berat badan dan lingkar kepala. Perkembangan adalah bertambahnya
fungsi tubuh si anak. Meliputi sensorik motorik (gerak kasar, halus),
kognitif(pengetahuan, kecerdasan), komunikasi/berbahasa, emosi-sosial serta
kemandirian. Pemantauan perkembangan pada bayi dengan KPSP dilakukan
pada bayi usia 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan dan 12 bulan. Dengan ditemukannya
secara dini penyimpangan atau masalah tumbuh kembang pada bayi , maka
intervensi yang akan dilakukan tentunya akan lebih mudah dan fokus
dilaksanakan dan selain itu tenaga kesehatan juga mempunyai “waktu”yang
cukup dalam membuat rencana tindakan/intervensi yg sesuai.
B. Kegiatan Yang Dilaksanakan
Ada 2 jenis deteksi dini tumbuh kembang yang dapat dikerjakan oleh tenaga
kesehatan ditingkat puskesmas dan jaringannya, yaitu :
1. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, bertujuan untuk mengetahui dan
menemukan status gizi kurang / buruk. Dilakukan dengan cara menggunakan
pengukuran berat badan terhadap tinggi badan ( BB/PB) Dan pengukuran
lingkar kepala anak ( LKA).
2. Deteksi dini penyimpanan perkembangan, bertujuan untuk mengetahui
gangguan perkembangan anak (keterlambatan), gangguan daya lihat,
gangguan daya dengar. Dilakukan dengan cara skrining atau pemeriksaan
perkembangan anak menggunakan kuisioner pra skrining (KPSP), Tes Daya
Denger (TDD)
C. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dari kegiatan SDIDTK ini adalah terwujudnya bayi yang sehat
baik fisik maupun perkembangannya. Jika anak tersebut memiliki penyimpangan
tumbuh kembang maka akan bisa segera distimulasi, diintervensi dini dan jika
tidak ada perubahan maka anak tersebut bisa dirujuk ke rumah sakit yang
memiliki fasilitas tumbuh kembang.
1. Tujuan umum
Agar semua bayi usia 0-11 bulan tumbuh dan berkembang secara optimal
melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini.
2. Tujuan khusus
a. Terselenggaranya kegiatan stimulasi tumbuh kembang pada semua bayi
di wilayah kerja Puskesmas
b. Terselenggaranya kegiatan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang
pada semua bayi diwilayah kerja puskesmas.
c. Terselenggaranya intervensi dini pada semua bayi dengan penyimpangan
tumbuh kembang.
d. Terselenggaranya rujukan terhadap kasus-kasus yang tidak bisa
ditangani di puskesmas.
D. Indikator Keluaran dan Keluaran
1. Indikator Keluaran
Tercapainya cakupan SDIDTK bayi di Posyandu
2. Keluaran
Keberhasilan kegiatan SDIDTK ini diukur dari jumlah bayi yang di SDIDTK
dibagi dengan jumlah sasaran bayi. Di wilayah kerja Puskesmas Binangun
terdapat sasaran bayi 950 orang, dimana dibutuhkan target 100%
E. Cara melaksanakan kegiatan
1. Melaksanakan koordinasi dan komunikasi dengan lintas sektor dan lintas
program secara terpadu.
2. Melaksanakan SDIDTK di posyandu.
3. Melaksanakan SDIDTK bagi bayi yang tidak hadir posyandu dengan
kunjungan rumah.
4. Kegiatan dilaksanakan dengan protokol kesehatan pada masa pandemi
covid-19 yaitu cek suhu, cuci tangan pakai sabun, jaga jarak dan memakai
masker.
F. Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan di semua desa wilayah kerja UPT Puskesmas Binangun
di tiap posyandu.
G. Pelaksana dan Penanggungjawab kegiatan
Pelaksana kegiatan adalah bidan pemegang program Anak ( Bikor anak), bidan
desa dan Kader. Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala UPTD Puskesmas
Binangun.
H. Jadwal pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan kegiatan SDIDITK dilakukan sesuai jadwal baik yang di posyandu,
maupun kunjungan rumah.
I. Biaya
Kegiatan SDIDITK ini didanai oleh BOK Tahun 2021
Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Binangun Koordinator Program Anak

Dr Lini Nuraini Ngadirah, S.Tr. Keb., Bd.


NIP 197204162008012008 NIP 197802122005012008

Anda mungkin juga menyukai