LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya pembangunan manusia seutuhnya
antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin sejak
anak masih dalam kandungan. Mengingat jumlah Balita di wilayah kerja Puskesmas Masohi
sangat banyak, maka kualitas tumbuh kembang Balita perlu mendapat gizi yang baik, stimulasi
yang memadai serta terjangkau pelayanan kesehatan termasuk deteksi dan intervensi dini
penyimpangan tumbuh kembang untuk mengetahui masalah tumbuh kembang pada anak.
Masa usia dini adalah masa yang sangat menentukan bagi perkembangan dan pertumbuhan
anak selanjutnya karena merupakan masa peka dan masa emas dalam hidup anak. Rentang
anak usia dari lahir sampai usia 6 tahun adalah usia kritis sekaligus strategis untuk menumbuh
kembangkan berbagai kemampuan fisik, kecerdasan kognitif, bahasa social emional dan
spiritual. Hal ini mengisyaratkan bahwa semua pihak perlu memahami pentingnya SDIDTK
untuk optimalisasi tumbuh dan kembang anak.
Dalam pendeteksian SDIDTK tidak semua umur anak bias dilakukan pendektesian. Anak
bias dideteksi ketika menginjak umur 0 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan, 12 bulan, 15 bulan, 18
bulan, 24 bulan, 30 bulan, 36 bulan, 42 bulan, 48 bulan, 54 bulan, 60 bulan, 66 bulan, 72 bulan.
Usia ini adalah standar usia yang ditetapkan.
Berdasarkan hasil pelayanan SDIDTK Puskesmas Masohi tahun 2016 jumlah bayi dan Balita
yang dideteksi BB dan TB (385 orang), LK (93 orang), KPSP (93 orang), TTD (93 orang), TDL
(93 orang), KMME (93 orang), GPPH (93 orang). Untuk ke depan upaya SDIDTK perlu terus
ditingkatkan untuk dapat mendeteksi lebih luas jangkauan pelayanan SDIDTK bagi bayi dan
Balita yang belum terdeteksi agar bayi dan Balita di wilayah Puskesmas Masohi dapat tumbuh
dan berkembang secara optimal.