A. Pendahuluan
Usia dibawah dua tahun (Baduta) merupakan masa kritis yang amat
penting dalam proses tumbuh kembang bayi dan anak baik fisik maupun
kecerdasan, untuk itu masalah gangguan tumbuh kembang pada bayi dan
anakusia di bawah dua tahun harus di tanggulangi secara serius. Salah satu
penyebab terjadinya masalah tumbuh kembang bayi dan anak usia 12-24 bulan
di Indonesia adalah rendahnya mutu makanan pendamping asi (MP-ASI) dan
tidak sesuainya pola asuh terhadap anak sehingga kebutuhan zat gizi tidak
tercukupi khususnya energi dan zat gizi mikro seperti Zat Besi (Fe) dan Seng
(Zn).
Pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta berupaya
memberikan bantuan berupa Makanan pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) bagi
bayi dan baduta keluarga miskin (Gakin) dengan harapan dapat meningkatkan
status gizinya. Saat ini pemberian makanan pendamping asi belum terlaksana
secara optimal oleh puskesmas, sehingga dalam pelaksanaan di masyarakat
masih belum tepat sasaran serta output yang diharapkan yaitu meningkatnya
status gizi bayi dan baduta keluarga miskin (Gakin) belum tercapai .
(Prosedur mutu makanan Pendamping ASI bagi bayi 6-11 bulan dan anak 12-23
bulan BGM Gakin tahun 2008)
B. Latar Belakang
Kesulitan ekonomi yang dialami sebagian masyarakat Indonesia,
termasuk Provinsi DKI Jakarta mengakibatkan menurunnya daya beli
masyarakat terhadap pangan di tingkat keluarga sehingga makin memperburuk
asupan zat gizi Baduta. Sebagian kasus kekurangan gizi dari tingkat ringan
sampai tingkat berat terjadi pada keluarga miskin (Gakin). Keadaan bencana
seperti banjir juga makin memperburuk kondisi tersebut diatas. Upaya
penanggulangan perlu segera dilakukan khususnya bagi baduta dari keluarga
miskin agar gangguan tumbuh kembang dapat dicegah dan ditanggulangi
dengan baik. Pemerintah berupaya antara lain memberikan bantuan berupa
makanan pendamping ASI untuk usia 8-24 bulan dari keluarga miskin. Dengan
harapan dapat mencegah terjadinya gizi buruk, gizi kurang serta
mempertahankan status gizi baik, pada baduta keluarga miskin. Oleh karena itu
pemberian MP ASI sangat perlu untuk mempertahankan status gizi baik pada
baduta gakin di Puskesmas kecamatan Cilandak. (Prosedur mutu makanan
Pendamping ASI bagi bayi 6-11 bulan dan anak 12-23 bulan BGM Gakin tahun 2008)
2. Tujuan Khusus :
a. Memberikan informasi tentang makanan pendamping ASI
b. Memberikan informasi tentang penyelenggaraan distribusi makanan
pendamping ASI untuk baduta gakin.
F. Sasaran
- Pelaksana lintas program dalam puskesmas
- Penanggung jawab Gizi kelurahan
- Baduta dari keluarga miskin di wilayah Puskesmas kecamatan Cilandak
G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
A. Persiapan
Menyiapkan sarana dan X
1 Prasarana bahan
pangan
Memmembuat jadwal X
a
kegiatan
Menyiapkan form 2
b yang diperlukan dalam X
kegaiatan/surat2
Menyiapkan peralatan
c X
yang diperlukan
B Pelaksanaan
Melaksanakan distribusi
1 X
MP-ASI
Evaluasi kegiatan MP-
2 ASI setiap bulan selama x x x
3 bulan
HARGA
BIAYA
NO KEGIATAN VOLUME SATUAN SATUA JUMLAH WAKTU LOKASI PENJAB
( Rp )
N
Menyiapkan sarana 50 90 roll 10.450 4.500 47.025. Tahun Wilkerp PJ Gizi
dan Prasarana 000,- 2015 us
1. terkait program
Cilandak
bahan pangan
biskuit MP-ASI
2. Pelaksanaan
J. Penutup
Dengan adanya kerangka acuan sosialisasi tahapan dan jadwal kegiatan
program Pemberian makanan pendamping ASI kepada baduta gakin, maka
dapat dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan agar jalannya
pelaksanaan terarah dan terkoordinir dengan baik