48 / 2016 NO. REVISI : 00 PEMERINTAH SOP TGL. TERBIT : 1 Maret 2016 HALAMAN : 1/ 3 KABUPATEN PUSKESMAS BATANG BANDAR I Ditetapkan Oleh: Tanda Tangan Dr. M. DODY RUSDI Kepala Puskesmas NIP.:19690619 200212 1 003 Bandar I (.....................................)
1. Pengertian Serangkaian proses kegiatan gizi yang berkesinambungan, dimulai dari
perencanaan Diet, tata laksana diet, hingga evaluasi rencana diet pasien di ruang rawat inap. 2. Tujuan Memberikan pelayanan gizi kepada pasien rawat inap agar memperoleh asupan gizi yang sesuai dengan kondisi penyakitnya dalam upaya mempercepat proses penyembuhan. 3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 449.1/016/SK-2/01/2016 tentang Pemberlakuan SOP Pelaksanaan Kegiatan di Puskesmas Bandar I. 4. Referensi Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit, edisi 2005
5. Langkah- A. Pengkajian Status Gizi :
langkah 1. Pengukuran antropometri yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan, yaitu : Berat badan, Tinggi badan 2. Pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk mengetahui adanya kelainan klinis yang berhubungan dengan gangguan gizi. Pemeriksaan fisik meliputi : tanda klinis kurang gizi atau gizi lebih, sistem metabolic, system gastrointestinal 3. Pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi adanya kelainan biokimia dalam rangka mendukung diagnose penyakit serta menegakkan masalah gizi pasien, di antaranya : pemeriksaan darah dan pemeriksaan urine, B. Riwayat Gizi 4. Melaksanakan anamneses riwayat gizi secara kualitatif dan kuantitatif meliputi : asupan gizi, pola makan, bentuk dan frekuensi makan, pantangan makanan ASUHAN GIZI RAWAT INAP
NO.DOKUMEN : SOP/ VII/ UKP/
48 / 2016 PEMERINTAH NO. REVISI : 00
KABUPATEN SOP TGL. TERBIT : 1 Maret 2016 PUSKESMAS HALAMAN : 2/ 3 BATANG BANDAR I
C. Penentuan Kebutuhan Gizi
5. Penentun kebutuhan gizi diberikan kepada pasien sesuai dengan status gizi, hasil pemeriksaan klinis, dan data laboratorium dengan memperhatikan kebutuhan untuk penggantian zat gizi, kebutuhan harian, dan kebutuhan tambahan D. Penentuan macam dan Jenis diet 6. Setelah dokter menentukan diet pasien, nutrisionis menyusun rencana diet dan menterjemahkan dalam bentuk menu, porsi makanan dan frekuensi makan yang akan diberikan dengan bentuk disesuaikan kondisi pasien ( makanan lunak, makanan biasa) 7. Apabila dari rencana tersebut ada yang perlu disesuaikan dengan kondisi pasien, maka nutrisionis akan mengkonsultasikannya kepada dokter. E. Konseling dan Penyuluhan Gizi 8, Sebelum melaksanakan konseling gizi, terlebih dahulu di buat rencana konseling yang mencakup : penetapan tujuan, sasaran, strategi, materi, metode, penilaian dan tindak lanjut 9. Petugas melakukan penyuluhan baik secara perorangan langsu ng pada pasien ataupun pada keluarga pasien P. Pemantauan, Evaluasi dan Tindak lanjut 10. Pemantauan mencakup perubahan diet, bentuk makanan, asupan makanan, toleransi terhadap makanan yang diberikan, mual, muntah, keadaan klinis, hasil labortorium 11. Tindak lanjut yang dilksanakan berdasarkan kebutuhan sesuai dengan hasil evaluasi pelayanan gizi, antara lain : perubahan diet sesuai kondisi pasien ASUHAN GIZI RAWAT INAP
NO.DOKUMEN : SOP/ VII/ UKP/
48 / 2016 NO. REVISI : 00 PEMERINTAH SOP TGL. TERBIT : 1 Maret 2016 HALAMAN : 3/ 3 KABUPATEN PUSKESMAS BATANG BANDAR I