Anda di halaman 1dari 44

ASUHAN GIZI

No. Dokumen : SOP/UKP/VII/2016


SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 22/08/2016
Halaman :1/2

PUSKESMAS dr MINDASARI
TANAH GARAM NIP.19660809 200604 2 001

1. Pengertian Asuhan gizi adalah serangkaian kegiatan yang terorganisasi/terstruktur


untuk mengidentifikasi kebutuhan gizi dan penyedian asuhan.
2. Tujuan Agar setiap pasien dapat dipenuhi kebutuhan zat gizinya secara optimal
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / KAPUS/ UKP/ VIII/ 2016 tentang
Penyusunan Rencana Layanan Medis
4. Referensi  Pedoman Pelayanan Gizi Di Puskesmas Kementerian Kesehatan
RI,Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA 2015.
 Buku saku asuhan gizi di Puskesmas 2015
5. Prosedur/ 1. Petugas menuliskan data diri pasien pada formulir pengkajian.
Langkah- 2. Petugas melakukan assessment gizi berupa
langkah
* Pengukuran Antropometri
* Menilai kondisi fisik pasien
* Menanyakan riwayat makan pasien
3. Petugas menegakan diagnosis gizi pasien.
4. Petugas gizi menentukan kebutuhan gizi pasien berupa:
* Terapi Diet
* Prinsip Diet
* Syarat Diet
5.Petugas melakukan perhitungan kebutuhan Energi dan Zat Gizi
pasien.
6. Unit Terkait  Poli Umum, Poli KIA
7. Dokumen Terkait  Formulir asuhan gizi
 Buku Register
8. Rekaman historis perubahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
KONSELING GIZI DI PUSKESMAS

No. Dokumen : SOP/UKP/VII/2016


SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 22/08/2016
Halaman :1/2

PUSKESMAS dr MINDASARI
TANAH GARAM NIP.19660809 200604 2 001

1 .Pengertian Konseling gizi adalah proses komunikasi 2 (dua) arah antara konselor
dan klien untuk membantu klien mengenali dan mengatasi masalah dan
membuat keputusan yang benar dalam mengatasi masalah gizi yang
dihadapinya.
2.Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah untuk membantu klien agar mau
mengikuti saran konselor dalam pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan yang mendukung terwujudnya perubahan perilaku gizi secara
posistif.
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / KAPUS/ UKP/ VIII/ 2016 tentang
Penyusunan Rencana Layanan Medis
4.Referensi * Buku Penuntun Diet, DR. Sunita Almatsier, M.Sc : 2005
* Buku Petunjuk Teknis Tatalaksana Balita Gizi Buruk
* Buku Pedoman Pemantauan Pertumbuhan Balita, Depkes RI
5. Prosedur/ 1. Petugas menyiapkan ruangan.
Langkah- 2. Petugas menyiapkan media (Food Model, Lembar Balik,
langkah Poster dan leaflet)
3. Petugas menyiapkan sarana Antropometri (Timbangan, Alat
pengukur panjang badan, Microtoise)
4. Petugas melakukan pengukuran Antropometri (melakukan
pengukuran BB dan TB)
5. Petugas menentukan status gizi pasien
6. Petugas melakukan asuhan gizi dan konseling gizi sesuai
dengan kondisi gizi pasien.
6.Unit Terkait  Dokter Puskesmas
 Petugas Pustu/Poskeskel
 Petugas Gizi
 Petugas Surveilans
7. DokumenTerkait  Buku register
 Leaflet

8. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
PENGISIAN FORMULIR PENGKAJIAN
GIZI PASIEN

No. Dokumen : SOP/UKP/VII/2016


SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 22/08/2016
Halaman :1/2

PUSKESMAS dr MINDASARI
TANAH GARAM NIP.19660809 200604 2 001

1 .Pengertian Pengisian formulir pengkajian gizi pasien adalah serangkaian kegiatan


pengdokumentasian yang digunakan untuk melakukan asuhan gizi pada
pasien yang berisiko mengalami masalah gizi.
2.Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah untuk memberikan asuhan gizi pada
pasien yang beresiko mengalami masalah gizi, melakukan assessment,
diagnose, intervensi dan monitoring evaluasi kondisi pasien.
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / KAPUS/ UKP/VIII/ 2016 tentang
Penyusunan Rencana Layanan Medis
4.Referensi  Pedoman Pelayanan Gizi Puskesmas Kementerian Kesehatan RI,
Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA 2015.

5.Prosedur/Langkah- 1. Petugas menuliskan data diri pasien pada formulir pengkajian.


langkah 2. Petugas melakukan assessment gizi berupa:
 Pengukuran Antropometri yaitu mengukur berat badan, panjang
badan atau tinggi badan, LILA, tinggi lutut pada pasien yang
tidak mampu berdiri
 Menentukan status gizi pasien/IMT
 Menilai kondisi fisik pasien, menanyakan riwayat gizi berupa pola
makan, riwayat personal dan alergi makanan.
3. Petugas menegakkan diagnosa gizi pasien.
4. Petugas melakukan intervensi sesuia dengan kondisi pasien.
5. Petugas melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pasien
6. Unit Terkait  Dokter Puskesmas
 Petugas Gizi
7. Dokumen Terkait  Buku register
 Format pengkajian pasien

8. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
PENENTUAN KEBUTUHAN GIZI
BAYI DAN ANAK

No. Dokumen : SOP/UKP/VII/2016


SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 22/08/2016
Halaman :1/3

PUSKESMAS dr MINDASARI
TANAH GARAM NIP.19660809 200604 2 001

1 .Pengertian Kebutuhan gizi pada bayi dan anak tergantung jenis kelamin dan umur
anak
2.Tujuan Sebagai acuan untuk menetukan kebutuhan gizi orang anak secara
komprehensif sehingga tercapai hasil layanan yang optimal.
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / KAPUS/ UKP/VIII/ 2016 tentang
Penyusunan Rencana Layanan Medis
4.Referensi * Penuntun Diet Edisi Baru, Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto
Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia, Editor DR. Sunita
Almatsier, M.Sc.
*.Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan, dalam Widya Karya Pangan
dan Gizi VI. Oleh: Muhilal, Fasli Jalal dan Hardiansyah. Jakarta: LIPI,
1998
5.Prosedur/Langkah- 1. Kebutuhan energi
langkah Kecukupan energi sehari untuk bayi dan anak menurut umur,
adalah sebagai berikut:
Golongan Umur Kecukupan Energi (Kkal/Kg BB)
(Tahun) Pria Wanita
0–1 110 – 120 110 – 120
1–3 100 100
4–6 90 90
6–9 80 – 90 60 – 80
10 – 14 50 – 70 40 – 55
14 – 18 40 – 50 40
Sumber: Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi, 1983
2. Kebutuhan Protein
Kecukupan Protein Sehari untuk bayi dan anak menurut umur
adalah:
Golongan umur Kecukupan Protein
(tahun) (g/Kg BB)
0–1 2.5
1 -3 2
4–6 1.8
6 - 10 1.5
10 – 18 1 – 1.5
Sumber: Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi, 1983

3. Kebutuhasn Lemak:
Kebutuhan lemak pada bayi dan anak adalah 15 sampai dengan
20 % dari Energi Total (ET), dihitung dengan menggunakan
rumus:

15 s/d 20 % X E T
= ………. gr
9

4. Kebutuhan Karbohidrat
Kebutuhan karbo hidrat pada bayi dan anak 60 sampai dengan
70 % dari energi total, dengan rumus:

60 s/d 70 % X E T
= ………. gr
4

5. Penentuan Berat Badan Standar Bayi dan Anak, menggunakan Baku


WHO NCHS.

6. Unit Terkait  Poli Anak

7. Dokumen Terkait  Status pasien


 Tabel Baku WHO NCHS
 Buku Register
8. Rekaman historis perubahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
PENENTUAN KEBUTUHAN GIZI
ORANG DEWASA
No. Dokumen : SOP/UKP/VII/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 22/08/2016
Halaman :1/3

PUSKESMAS dr MINDASARI
TANAH GARAM NIP.19660809 200604 2 001

1 .Pengertian Penentuan kebutuhan gizi pada orang dewasa dipengaruhi oleh: umur,
gender, aktivitas fisik, serta kondisi khusus yaitu: sakit, hamil dan
menyusui
2.Tujuan Sebagai acuan untuk menentukan kebutuhan gizi orang dewasa secara
komprehensif sehingga tercapai hasil layanan yang optimal
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / KAPUS/ UKP/VIII/ 2016 tentang
Penyusunan Rencana Layanan Medis
4.Referensi * Penuntun Diet Edisi Baru, Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto
Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia, Editor DR. Sunita
Almatsier, M.Sc.
* Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan, dalam Widya Karya Pangan
dan Gizi VI. Oleh: Muhilal, Fasli Jalal dan Hardiansyah. Jakarta: LIPI,
1998.
5.Prosedur/Langkah- 1. Penentuan kebutuhan energi
langkah Kebutuhan energi dipengaruhi oleh Angka Metabolisme Basal
(AMB), atau Basal Metabolisme Rate(BMR), aktivitas fisik
serta kondisi khusus. Dengan rumus:
Kebutuhan Energi = AMB + Aktivitas fisik + Kondisi
khusus

2. Cara menentukan AMB/BMR


AMB/BMR dipengaruhi oleh umur, gender, berat badan, dan
tinggi badan. Ada beberapa cara dalam menentukan AMB, pada
prosedur ini yang digunakan adalah cara cepat 1, yaitu:
Laki-laki = 1 kkal x kg Berat Badan Ideal (BBI) x 24 jam
Perempuan = 0,95 kkal x kg Berat Badan Ideal (BBI)x 24 jam
3. Cara menentukan Berat Badan Ideal (BBI):
Salah satu cara menentukan BBI adalah dengan menggukana
Indeks Massa Tubuh (IMT): dengan rumus :
BB (Kg)
IMT =
TB2(m)

Keterangan:
BB (KG) = Berat badan dengan satuan kilogram
TB2 (m) = Tinggi badan kwadrat dengan satuan meter

Pemakaian berat badan berdasarkan IMT menggunakan batas


ambang seperti pada tabel, yaitu:

Katagori batas ambang IMT


Katagori Batas
Ambang
Kekurangan berat badan
< 17,0
tingkat berat
Kurus
Kekurangan berat badan
17,0 – 18,5
tingkat ringan
Normal 18,5 – 25,0
Kelebihan berat badan tingkat
25,0 – 27,0
ringan
Gemuk
Kelebihan berat badan tingkat
> 27,0
berat

Nilai Berat Badan Ideal pada tabel tersebut adalah antara 18,5 –
25, bila yang diinginkan 22, maka berat badan idealnya adalah :

TB 2 x 22

4. Cara menentukan kebutuhan energi berdasarkan aktivitas


Kebutuhan energi untuk berbagai aktivitas fisik dinyatakan
dalam kelipatan AMB, yaitu:

Gender
Aktivitas
Laki-laki Perempuan
Sangat ringan 1,30 1,30

Ringan 1,65 1,55

Sedang 1,76 1,70

Berat 2,10 2,00


5. Penentuan Kebutuhan Protein
a. Kondisi Normal atau sehat kebutuhan protein adalah 10 – 15 %
dari kebutuhan energi total atau 0.8 – 1,0 g / kg BB.
b.Kebutuhan protein orang dewasa keadaan sakit yang dirawat
sebagian besar adalah 1,0-1,5 g / kg BB. Pada keadaan demam,
sepsis, trauma, dan luka bakar kebutuhan protein 1,5-2,0 g / kg
BB.

6.Penentuan Kebutuhan Lemak


a. Dalam kondisi normal atau sehat kebutuhan lemak orang dewasa
adalah 10-25 % dari kebutuhan energi total.
b.Kebutuhan lemak dalam keadaan sakit tergantung dari keadaan
penyakit, yaitu lemak sedang atau lemak rendah. Lemak sedang :
15-20 % kebutuhan energi total.
Pada penyakit tertentu, misalnya dislipidemia, membutuhkan
modifikasi jenis lemak yang dinyatakan sebagai: lemak jenuh <
10% dari kebutuhan energi total, lemak tak jenuh ganda 10% dari
kebutuhan energi total, dan lemak tidak jenuh tunggal 10-15% dari
kebutuhan energi total.

6. Penentuan kebutuhan karbohidrat


a. Kebutuhan karbohidrat dalam keadaan normal adalah 60-75%
dari kebutuhan energi total, atau sisa energi setelah dikurangi
energi dari protein dan lemak
b. Dalam keadaan sakit, selain jumlah, kebutuhan karbohidrat
sering dinyatakan dalam bentuk karbohidrat yang dianjurkan.
Misalnya pada penyakit Dibetes melitus (DM), dislipedemia dan
kontipasi membutuhkan serat tinggi (30-50 gr/hari). Untuk diare
dibutuhkan serat rendah (<10 gr/hari). Tidak dianjurkan
penggunaan gula sederhana bagi penederita DM dan dislipedemia
dengan trigliserida darah tinggi.

8. 6. Unit Terkait  Poli Umum

9. 7. Dokumen Terkait  Buku register


 Status pasien

8. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
PENENTUAN KEBUTUHAN IBU HAMIL

No. Dokumen : SOP/UKP/VII/2016


SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 22/08/2016
Halaman :1/2

PUSKESMAS dr MINDASARI
TANAH GARAM NIP.19660809 200604 2 001

1 .Pengertian Yang dimaksud SOP menghitung kebutuhan ibu hamil adalah standard
yang digunakan untuk menentukan kebutuhan ibu hamil saat
pemeriksaan/konseling di poli gizi
2.Tujuan Sebagai acuan untuk menentukan kebutuhan gizi ibu hamil secara
komprehensif sehingga tercapai hasil layanan yang optimal.
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / KAPUS/ UKP/VIII/ 2016 tentang
Penyusunan Rencana Layanan Medis
4.Referensi * Penuntun Diet Edisi Baru, Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto
Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia, Editor DR. Sunita
Almatsier, M.Sc.
*.Hasneli, DCN, 2001, Beberapa metode perhitungan kebutuhan gizi, Depkes
Akzi Padang
5.Prosedur/Langkah- 1. Lakukan pengukuran ulang BB, TB dan lila ibu
langkah 2. Hitung kebutuhan zat gizi ibu hamil sesuai dengan usia kehamilan ibu,
dengan rumus:
 BMR = 0,9/1 kal x BB actual x 24 jam = A Kal
 Aktits = 20 – 50% x A kal = B Kal
C Kal
 SDA = 10% x C kal = D Kal
E Kal
3. Berdasarkan teori kenaikan berat badan ibu hamil selama kehamilan,
yang dibutuhkan adalah tambahan energy sebesar:
1. Trisemester 1: 0 – 100 kkal
2. Trisemester 2 dan 3: 350 – 500 kkal
4. Berikan konsultasi gizi pada ibu berapa kebutuhan ibu selama
kehamilan sesuai dengan AKG untuk trisemester1 sampai dengan
trisemester 3

6.Unit Terkait  Poli KIA

7.Dokumen Terkait  Status pasien


 Buku Register

8. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
DIET ENERGI RENDAH

No. Dokumen : SOP/UKP/VII/2016


SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 22/08/2016
Halaman :1/2

PUSKESMAS dr MINDASARI
TANAH GARAM NIP.19660809 200604 2 001

1 .Pengertian Diet energi rendah adalah diet yang kandungan energinya di bawah
kebutuhan normal, cukup vitamin dan mineral, serta banyak mengandung
serat yang bermanfaat dalam proses penurunan berat badan.

2.Tujuan Sebagai acuan langkah – langkah untuk membantu menunjang proses


penyembuhan dan memenuhi kebutuhan gizi pasien.
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / KAPUS/ UKP/VIII/ 2016 tentang
Penyusunan Rencana Layanan Medis
4.Referensi  Buku Penuntun Diet, DR. Sunita Almatsier, M.Sc : 2005
5.Prosedur/Langkah- 1. Mempelajari surat permintaan dokter dan mempelajari rekam
langkah medic pasien
2. Timbang Berat Badan dan ukur Tinggi Badan pasien
3. Lakukan riwayat gizi dan anamnesa diet
4. Buat rencana diet sehari sesuai dengan anamnesa diet dan pola
kebiasaan makanan pasien, dimana
a) .Untuk menurunkan berat badan1/2-1 kg per minggu, asupan energi
dikurangi 500 – 1000 kkal/hari dari kebutuhan normal.Perhitungan
kebutuhan energi normal dilakukan berdasarkan berat badan ideal.
b). Protein lebih tinggi yaitu, 1-1,5 g/kg/BB/hari atau 15-20% dari
kebutuhan energi total.
c). Lemak sedang yaitu 20-25% dari kebutuhan energi
total.Sumber lemak dianjurkan dari makanan yang mengandung
lemak tidak jenuh ganda
d). Karbohidrat sedikit lebih rendah, yaitu 55-65% dari kebutuhan
energi total. Gunakan lebih banyak karbohidrat kompleks untuk
memberi rasa kenyang dan mencegah kontstipasi
Berikan penjelasan diet untuk rendah energi (Protap sesuia Buku
Penuntun Diet) yaitu:
a). Diet Rendah Energi I artinya energi yang diberikan 1200 kkal
b). Diet Rendah Energi II artinya energi yang diberikan 1500 kkal
6. Tulis dan jelaskan perencanaan diet pada leaflet, pembagian makanan

sehari, daftar bahan penukar dan foodmodel


7.Diskusikan daftar bahan penukar sampai pasien dapat memahami
termasuk penjelasan makanan yang biasa dimakan. Anjurkan makan
makanan yang dapat memberi rasa kenyang seperti sayur – sayuran dan
buah – buahan
7.Unit Terkait  Poli Umum
8.Dokumen Terkait  Buku register
 Status pasien

8. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
DIET RENDAH GARAM
No. Dokumen : SOP/UKP/VII/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 22/08/2016
Halaman :1/2

PUSKESMAS dr MINDASARI
TANAH GARAM NIP.19660809 200604 2 001

1 .Pengertian Yang dimaksud dengan garam dalam diet rendah garam adalah: garam
natrium seperti yang terdapat dalam garam dapur (NaCl), soda kue
(NaHCO3), baking pouder, natrium benzoate dan vetsin (monosodium
glutamate
2.Tujuan Sebagai acuan langkah – langkah untuk membantu dan menunjang proses
penyembuhan pasien
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / KAPUS/ UKP/VIII/ 2016 tentang
Penyusunan Rencana Layanan Medis
4.Referensi  Buku Penuntun Diet, DR. Sunita Almatsier, M.Sc : 2005
5.Prosedur/Langkah- 1.Pelajari surat permintaan dokter tentang diet pasien dan bacacatatan
langkah medik pasien
2. Lakukan riwayat gizi dan anamnesa diet
3. Buat rencana diet sehari sesuai dengan anamnesa diet dan pola makan
kebiasaan makan pasien
4. Isilah leaflet diet Rendah Garam (RG I, II, III)
5. Berikan penjelasan diet untuk penyakit tekanan darah tinggi( Protap
Sesuai Buku penuntun Diet) yaitu:
a). Diit rendah garam I (200 – 400 mg Na)
Diberikan kepada pasien dengan edema, asistes dan atau hipertensi
berat. Pada pengolahan makanannya tidak ditambahkan garam
dapur.Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya.
b). Diit rendah garam II (600-800 mg Na)
Diberikan kepada pasien dengan edema, asistes dan atau
Hipertensi tidak terlalu berat berat. Pada pengolahan
makananannya boleh menggunakan ½ sendok teh (sdt) garam
dapur (2 g). Dihindari kadar makanan yang tinggi kadar
natriumnya.
c). Diet rendah garam III (1000-1200 mg)
Diberikan kepada pasien dengan edema, asistes dan atau
hipertensi ringan. Pada pengolahan makananannya boleh
menggunakan 1 sendok teh (sdt) garam dapur (4 g). Dihindari
kadar makanan yang tinggi kadar natriumnya
6.Tunjukan dan berikan leaflet diet RG, jelaskan kelompok bahan
makanan yang rendah garam, bahan makanan yang boleh dimakan,
yang tidak boleh dimakan dan makanan yang dibatasi dalam diet
sehari
7.Catat pada buku register jenis diet dan hasil konsultasi
10. 6.Unit Terkait  Poli umum
11. 7. Dokumen Terkait  Buku register
 Status pasien
8. Rekaman historis perubahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
DIET DIEBETES MELITUS
No. Dokumen : SOP/UKP/VII/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 22/08/2016
Halaman :1/2

PUSKESMAS dr MINDASARI
TANAH GARAM NIP.19660809 200604 2 001

1 .Pengertian Diabetes Melitus (DM) adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula
(glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relative.
2.Tujuan Sebagai acuan langkah – langkah untuk membantu pasien memperbaiki
kebiasaan dan pola makan untuk mendapatkan control metabolism yang lebih
baik
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / KAPUS/ UKP/VIII/ 2016 tentang
Penyusunan Rencana Layanan Medis
4.Referensi  Buku Penuntun Diet, DR. Sunita Almatsier, M.Sc : 2005
 Buku Saku Asuhan Gizi Di Puskesmas, 2015
5.Prosedur/Langkah- 1. Pelajari surat permintaan dokter tentang diet pasien dan baca catatan
langkah medic pasien.
2. Timbang BB dan ukur TB pasien, tentukan kategori berat badan
pasien, kurang, normal, lebih, gemuk dan hitung kebutuhan kalori
sesuai dengan jenis kelamin dan aktifitas, sbb:
a) BBI = (TB – 100) – 10% (TB – 100)
Catatan: bagi wanita dengan TB < 150 cm dan pria < 160 cm, tidak
dikurangi lagi 10%
Pengelompok status gizi:
 BB kurang: 90% BB Ideal
 BB normal: 90 – 110% Ideal
 BB lebih : 110 – 120% BB Ideal
 Gemuk : > 120% BB Ideal
b) Energi Basal
 Pria = BBI x 30 kkal
 Wanita = BBI x 25 kkal
c) Koreksi BMR dengan faktor umur dengan ketentuan:
 > 40 tahun kurangi 5% sampai usia 59 tahun
 60 – 69 tahun kurangi 10%
 > 70 tahun kurangi 20%
d) Koreksi Aktifitas, dengan ketentuan sbb:
 Bedrest/Istirahat = + 10%
 Ringan = + 20%
 Sedang = + 30%
 Berat = + 40%
 Sangat Berat = + 50%
e) Kehamilan dan laktasi, pada kehamilan triwulan I: + 150 kkal/hari,
Triwulan II & III + 350 kkal/hari, masa laktasi + 550 kkal/hari
f) SDA 10%
3. Lakukan anamnesis dan riwayat gizi pasien
4. Buat rencana diet sehari sesuai dengan perhitungan kebutuhan kalori
dan pola makanan pasien
5.Siapkan leaflet diet DM (yang sesuai) dan standar diet DM (I, II, III,
IV, V, VI, VII, VIII), kemudian tuliskan sususnan menu sehari dalam
daftar diet DM sesuai standar diet DM
6.Jelaskan diet DM (yang sesuai), porsi makan sesuai dengan pembagian
makan sehari dengan menggunakan food model dan jelaskan daftar
bahan makanan penukar
7.Catat hasil konseling di buku register.
6.Unit Terkait Poli Umum
7.Dokumen Terkait  Buku register
 Status pasien
8. Rekaman historis perubahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
DIET RENDAH PURIN (GOUT ARTRITIS)
No. Dokumen : SOP/UKP/VII/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 22/08/2016
Halaman :1/2

PUSKESMAS dr MINDASARI
TANAH GARAM NIP.19660809 200604 2 001

1 .Pengertian Gout adalah salah satu penyakit artritis yang disebabkan oleh
metaboloisme abnormal purin yang ditandai dengan meningkatnya kadar
asam urat dalam darah
2.Tujuan Sebagai acuan langkah – langkah untuk menunjang proses penyembuhan dan
mempertahankan status gizi optimal
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / KAPUS/ UKP/VIII/ 2016 tentang
Penyusunan Rencana Layanan Medis
4.Referensi  Buku Penuntun Diet, DR. Sunita Almatsier, M.Sc : 2005
 Buku Saku Asuhan Gizi Di Puskesmas, 2015
5.Prosedur/Langkah- 1. Pelajari surat permintaan dokter tentang diet pasien dan baca catatan
langkah medic pasien.
2. Timbang BB dan ukur TB pasien, tentukan kategori berat badan
pasien, kurang, normal, lebih, gemuk dan hitung kebutuhan kalori
sesuai dengan jenis kelamin dan aktifitas
3. Lakukan anamnesis dan riwayat gizi pasien
4. Buat rencana diet sehari sesuai dengan hasil anamnesa diet dan pola
kebiasaan makan pasien
5. Isilah leaflet diet rendah purin dengan energi disesuaikan kebutuhan
gizi pasien
6.Jelaskan makanan yang boleh dimakan sekehedak, yang boleh dimakan
secara terbatas serta bahan makanan yang dihindarkan
7.Catat hasil konseling di buku register.
6. Unit Terkait Poli umum
7.Dokumen Terkait  Buku register
 Status pasien

8. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
DIET TB PARU

No. Dokumen : SOP/UKP/VII/2016


SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 22/08/2016
Halaman :1/1

PUSKESMAS dr MINDASARI
TANAH GARAM NIP.19660809 200604 2 001

1 .Pengertian Diet TB paru adalah tatalaksanna pemberian makanan/nutrisi TKTP pada


keadaan penyakit yang dapat mengenai paru-paru manusia yang
disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuburculosis
2.Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah untuk menunjang proses penyembuhan dan
memenuhi kebutuhan gizi pasien TB paru
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / KAPUS/ UKP/VIII/ 2016 tentang
Penyusunan Rencana Layanan Medis
4.Referensi  Buku Penuntun Diet, DR. Sunita Almatsier, M.Sc : 2005
5.Prosedur/Langkah- 1. Petugas membuat anamnesa diet
langkah 2. Petugas menjelaskan tentang tujuan diet
3. Petugas menjelaskan tentang jenis diet
4. petugas menjelaskan kepada pasien makanan yang boleh dan tidak
boleh dimakan
5.Petugas membuat dan memberikan contoh menu yang sesuai dengan
jenis penyakit
6.Unit Terkait Poli umum
7.Dokumen Terkait  Buku register
 Format pengkajian pasien
8. Rekaman historis perubahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
DIET BALITA GIZI KURANG
No. Dokumen : SOP/UKP/VII/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 22/08/2016
Halaman :1/2

PUSKESMAS dr MINDASARI
TANAH GARAM NIP.19660809 200604 2 001

1 .Pengertian Diet balita gizi kurang adalah tatalaksanna pemberian makanan


tambahan pemulihan dengan konsep kepadatan energy yang tinggi tetapi
memiliki volume dan porsi yang kecil, balita dinyatakan menderita gizi
kurang jika antropometrinya (BB/TB) berada kisaran -3 SD s/d -2 SD
(WHO, 2005)
2.Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah untuk meningkatkan status gizi dan proses
penyembuhan anak
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / KAPUS/ UKP/VIII/ 2016 tentang
Penyusunan Rencana Layanan Medis
4.Referensi  Buku Penuntun Diet
 Buku Saku Asuhan Gizi Di Puskesmas, 2015
 Buku pedoman pelayanan anak gizi buruk, Kementerian Kesehatan RI
2011
5.Prosedur/Langkah- 1. Pelajari surat permintaan dokter tentang diet pasien dan baca catatan
langkah medic pasien
2. Timbang BB dan ukur TB pasien, tentukan status gizi dan hitung
kebutuhan zat gizi pasien
3. Lakukan anamnesa dan riwayat gizi pasien
4. Buat rencana diet sehari sesuai dengan hasil anamnesa
5. Jelaskan anjuran pemberian makan sesuai umur dan kondisi anak dan
cara menyiapkan pemberian makanan tambahan pemulihan,
melaksanakan anjuran makan dan memilih atau mengganti makanan
6.Catat pada buku register jenis diet dan hasil konseling

6.Unit Terkait Poli anak


7.Dokumen Terkait  Buku register
 Status pasien
 Buku Standar WHO
8. Rekaman historis perubahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
DIET BALITA GIZI BURUK

No. Dokumen : SOP/UKP/VII/2016


SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 22/08/2016
Halaman :1/2

PUSKESMAS dr MINDASARI
TANAH GARAM NIP.19660809 200604 2 001

1 .Pengertian Diet balita gizi buruk adalah tatalaksana pemberian makanan/formula


sesuai dengan fase stabilisasasi, transisi, fase rehabilitasi dan fase tindak
lanjut, balita dinyatakan menderita gizi buruk antropometrinya (BB/TB)
< -3 SD (WHO, 2005)
2.Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah untuk menunjang proses penyembuhan dan
memenuhi kebutuhan gizi anak
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / KAPUS/ UKP/VIII/ 2016 tentang
Penyusunan Rencana Layanan Medis
4.Referensi  Buku Penuntun Diet
 Buku Saku Asuhan Gizi Di Puskesmas, 2015
 Buku Pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk, Kementerian Kesehatan
RI 2011
5.Prosedur/Langkah- 1. Petugas membuat anamnesa diit
langkah 2. Petugas menjelaskan tentang tujuan diet
3. Petugas menjelaskan tentang jenis diet
4..Petugas membuat dan memberikan contoh menu yang sesuai dengan
dengan kebutuhan gizi pasien

6.Unit Terkait Poli anak


7.Dokumen Terkait  Buku register
 Status pasien
 Buku standard WHO
8.Rekaman historis perubahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
DIET PEMBERIAN EDUKASI BILA
KELUARGA MENYEDIAKAN
MAKANAN
No. Dokumen : SOP/UKP/VII/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 22/08/2016
Halaman :1/2

PUSKESMAS dr MINDASARI
TANAH GARAM NIP.19660809 200604 2 001

1 .Pengertian Pemberian edukasi kepada keluarga dalam menyediakan makanan adalah


pemberian materi edukasi gizi kepada keluarga berkaitan dengan kondisi
kesehatan pasien
2.Tujuan Sebagai pedoman untuk memberikan informasi tentang hal-hal yang harus di
perhatikan pasien atau keluarga terkait gizi berhubungan dengan kondisi
kesehatan pasien
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / KAPUS/ UKP/VIII/ 2016 tentang
Penyusunan Rencana Layanan Medis
4.Referensi  Buku Penuntun Diet
 Buku Saku Asuhan Gizi Di Puskesmas, 2015
5.Prosedur/Langkah- 1. Petugas gizi mengali masalah gizi pasien tertulis dalam rekam
langkah
medis/formulir hasil skrening gizi/konsultasi gizi sesuia permintaan
dan hasil wawancara dengan pasien temukan diagnose gizi pasien
2. Petugas gizi menulis identitas pasien, diagnosa gizi, rencana intervensi
gizi dalam formulir asuhan gizi pasien rawat inap/rawat jalan
3. Petugas gizi menghitung dan menyusun kebutuhan gizi terjemahkan
dalam pembegian makanan dan tuliskan dalam leaflet
4.Petugas gizi mengunakan masker pada pasien yang dapat menularkan
infeksi, jelaskan dan diskusikanpelaksanaan diet dengan pasien
5.Petugas gizi memberikan penjelasan makanan yang boleh dan yang
tidak boleh di makan

6.Unit Terkait Poli umum. Poli KIA


7.Dokumen Terkait  Buku register
 Status pasien

8. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
DIET DISLIPIDEMIA

No. Dokumen : SOP/UKP/VII/2016


SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 22/08/2016
Halaman :1/2

PUSKESMAS dr MINDASARI
TANAH GARAM NIP.19660809 200604 2 001

1 .Pengertian Dislipidemia adalah kelainan pada kadar lipid atau lemak yang
terkandung dalam darah
2.Tujuan Sebagai acuan langkah – langkah untuk menunjang proses penyembuhan
dan memenuhi kebutuhan gizi pasien
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / KAPUS/ UKP/VIII/ 2016 tentang
Penyusunan Rencana Layanan Medis
4.Referensi  Buku Penuntun Diet
 Buku Saku Asuhan Gizi Di Puskesmas, 2015
5.Prosedur/Langkah- 1. Petugas membuat anamnesa diit
langkah 2. Petugas menjelaskan tentang tujuan diit
3. Petugas menjelaskan tentang jenias diit
4. Petugas menjelaskan kepada pasien makanan yang boleh dan tidak
boleh dimakan
5.Petugas membuat dan memberikan contoh menu yang sesuai dengan
jenis penyakit
6.Unit Terkait Poli umum
7.Dokumen Terkait  Buku register
 Status pasien
8. Rekaman historis perubahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
PENIMBANGAN BERAT BADAN
BALITA

No. Dokumen : SOP/UKP/VII/2016


SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 22/08/2016
Halaman :1/2

PUSKESMAS dr MINDASARI
TANAH GARAM NIP.19660809 200604 2 001

1.Pengertian Penimbangan berat badan balita adalah diketahuinya berat badan balita
yang ditimbang dengan tepat
2.Tujuan Sebagai acuan langkah – langkah untuk mengetahui berat badan dan
status gizi balita
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / KAPUS/ UKP/ VIII/ 2016 tentang
Penyusunan Rencana Layanan Medis
4.Referensi  Buku Panduan Kader Posyandu 2011.
 Buku Standar Pemantauan Pertumbuhan Balita 2015
5.Prosedur/Langkah- a.Pengukuran berat badan dengan Baby Scale:
langkah 1. Letakan timbangan di tempat yang rata dan datar
2. Pastikan jarum timbang menunjukan angka nol
3. Timbang bayi dengan pakaian seminimal mungkin
4. Baca dan catat berat badan balita sesuai dengan angka yang
ditunjuk oleh jarum timbangan

b. Pengukuran berat badan dengan timbangan injak:


1. Letakan timbangan di tempat yang rata dan datar
2. Pastikan secara fisik timbangan dalam keadaan baik
3. Pastikan jarum penunjuk angka pada posisi Nol sebelum pasien
ditimbang
4.Posisikan pasien di atas timbangan
5. Pasien ditimbang tanpa alas kaki, jaket
6. Setelah pasien berada diatas timbangan, lihat jarum timbangan
menunjukan ke angka berapa pada timbangan tersebut
8. Baca dan catat angka yang tertera pada alat ukur
9. Pasien turun dari timbangan
6.Unit Terkait  Poli Umum, Poli KIA
7.Dokumen Terkait  Status pasien
 Buku Register

8. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
PENGUKURAN PANJANG BADAN
BALITA

No. Dokumen : SOP/UKP/VII/2016


SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 22/08/2016
Halaman :1/2

PUSKESMAS dr MINDASARI
TANAH GARAM NIP.19660809 200604 2 001

1.Pengertian Pengukuran panjang badan balita adalah diketahuinya panjang badan


balita yang diukur dengan tepat
2.Tujuan Sebagai acuan langkah – langkah untuk mengetahui panjang badan dan
status gizi balita
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / KAPUS/ UKP/ VIII/ 2016 tentang
Penyusunan Rencana Layanan Medis
4.Referensi  Buku Panduan Kader Posyandu 2011.
 Buku Standar Pemantauan Pertumbuhan Balita 2015
5.Prosedur/Langkah- a.Pengukuran panjang badan dengan papan pengukur:
langkah 1. Pilih meja atau tempat yang datar, siapkan alat ukur panjang badan
2. Lepaskan kunci pengait yang berada di samping papan pengukur
3. Tarik meteran sampai menempel rapat pada dinding tempat
menempelnya kepala dan pastikan meteran menunjuk angka nol
dengan mengatur skrup skala yang ada di bagian kaki balita
4.Buka papan hingga posisinya memanjang dan datar
5.Tarik meteran sampai menempel rapat pada dinding tempat
menempelnya kepala dan pastikan meteran menunjuk angka nol
6.Geser kembali papan penggeser pada tempatnya
7.Telentangkan balita diatas papan pengukur dengan posisi kepala
menempel pada bagian papan yang datar dan tegak lurus (papan
yang tidak dapat bergerak)
8. Pastikan puncak kepala menempel pada bagian papan yang statis
9. Posisikan bagian belakang kepala, punggung, pantat dan tumit
menempel secara tepat pada papan peluncur
10. Geser bagian papan yang bergerak sampai seluruh bagian kedua
telapak kaki menempel pada bagian papan yang dapat digeser
(dengan cara menekan bagian lutut dan mata kaki)
11.Baca dan catat panjang badan dari angka kecil ke angka besar
12. Catat hasil pengukuran pada register

b.Pengukuran panjang badan dengan Microtoise:


1. Letakan microtoise di lantai yang rata dan menempel pada
dinding yang tegak lurus
2. Tarik pada pita meteran tegak lurus ke atas sampai angka pada
jendela baca menunjukan angka nol
3. Paku/tempelkan ujung pita meteran pada dinding
4. Tarik kepala microtoise ke atas sampai paku
5. Posisikan balita berdiri tegak lurus di bawah microtoise
membelakangi dinding
6. Balita berdiri tanpa alas kaki, topi, atau tutup kepala tebal
7. Posisikan kepala balita berada di bawah alat geser microtoise,
pandangan lurus ke depan
8.Posisikan balita tegak bebas, bagian belakang kepala, tulang belikat,
pantat dan tumit menempel ke dinding
9. Posisikan kedua lutut dan tumit rapat
10. Tarik kepala microtoise sampai puncak kepala balita
11. Baca angka pada jendela baca dan mata pembaca harus sejajar
dengan garis merah
12. Angka yang dibaca adalah yang berada pada garis merah dari
angka kecil ke arah angka besar
13. Catat hasil pengukuran tinggi badan balita pada register

6.Unit Terkait Poli Umum, Poli KIA


7.Dokumen Terkait  Status pasien
 Buku Register
8. Rekaman historis perubahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
MENGUKUR LINGKAR LENGAN ATAS
(LILA)

No. Dokumen : SOP/UKP/VII/2016


SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 22/08/2016
Halaman :1/2

PUSKESMAS dr MINDASARI
TANAH GARAM NIP.19660809 200604 2 001

1.Pengertian Mengukur Lingkar Lengan Atas adalah standard yang digunakan untuk
mengetahui status gizi dan membantu menegakan diagnosa di poli gizi
2.Tujuan Sebagai acuan langkah – langkah untuk mengetahui status gizi yang
diukur dengan tepat
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / KAPUS/ UKP/ VIII/ 2016 tentang
Penyusunan Rencana Layanan Medis
4.Referensi  Buku Panduan Kader Posyandu 2011.
 Buku Standar Pemantauan Pertumbuhan Balita 2015
5.Prosedur/Langkah- 1. Beritahu dan jelaskan pada ibu tindakan yang akan dilakukan
langkah 2. Siapkan alat pita pengukur LILA
3. Tetapkan posisi bahu dengan cara membebaskan lengan kirinya dari
pakaian dan persilakan ibu untuk berdiri tegak dengan posisi lengan
lurus dan tergantung bebas
4. Letakan pita diantara bahu dan siku lengan bagian kiri
5. Menentukan titik tengah lengan kiri atas
6. Melingkarkan pita lila dan masukan ujung lancip pita ke dalam lubang
garis titik nol (()), tarik pita hingga pas melingkar lengan, jangan
terlalu longgar atau terlalu ketat
7. Baca pita tepat dibawah tanda panah
8. Lepaskan pita dari lengan ibu
9. Catat hasil pengukuran
6.Unit Terkait Poli KIA
7.Dokumen Terkait  Status pasien
 Buku Register

8. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
PEMERINTAH KOTA SOLOK
DINAS KESEHATAN
UPTD. PUSKESMAS TANAH GARAM
Jln. Ki Hajar Dewantara No 168 B Telp. (0755) 20251
KECAMATAN LUBUK SIKARAH KOTA SOLOK

No. RM :
Nama Pasien :
Nama Orang Tua:
Jenis Kelamin :
Tanggal Lahir :

FORMULIR ASUHAN GIZI ANAK

Tanggal :

Diagnosa Medis:
ASESMEN GIZI
Antropometri
Umur: : th bl
BB : kg BB/U : %
TB : cm TB/U : %
LLA : cm BB/TB : %
LK : cm LLA/U : %
BB Ideal : kg
Biokimia

Klinik/Fisik

Riwayat Gizi
Alergi Makanan: Ya TidakYa Tidak
 Telur* Udang
 Susu sapi&produk olahanya
 Kacang kedelai/tanah
 Gluten/gandum

Pola Makan:

Total Asupan

Zat Gizi Nilai Kebutuhan % Perhitungan Kebutuhan

Energi (kkal) Energi:


Protein:
Protein (g) Cairan:

Riwayat Personal

DIAGNOSIS GIZI

INTERVENSI GIZI

MONITORING EVALUASI

Tanda Tangan,

(……………………………Tenaga Gizi Puskesma


PEMERINTAH KOTA SOLOK
DINAS KESEHATAN
UPTD. PUSKESMAS TANAH GARAM
Jln. Ki Hajar Dewantara No 168 B Telp. (0755) 20251
KECAMATAN LUBUK SIKARAH KOTA SOLOK

FORMULIR ASUHAN GIZI DEWASA

Nama Pasien: Jenis Kelamin: Umur: No. Rekam Medik:

Tanggal :

Diagnosa Medis:

ASESMEN GIZI
Antropometri
BB : kg IMT: kg/m
TB : cm LLA: cm
Tinggi Lutut : cm
Biokimia

Klinik/Fisik

Riwayat Gizi
Pola Makan:

Asupan Gizi:

Riwayat Personal

DIAGNOSIS GIZI

INTERVENSI GIZI
MONITORING EVALUASI
Perkembangan data antropometri:

Perkembangan data laboratorium yang terkait gizi:

Perkembangan fisik/klinis:

Perkembangan asupan makan:

Perkembangan diagnosis gizi:

Tanda Tangan,

(……………………………)
Tenaga Gizi Puskesmas
DINAS KESEHATAN
UPTD. PUSKESMAS TANAH GARAM
Jln. Ki Hajar Dewantara No 168 B Telp. (0755) 20251
KECAMATAN LUBUK SIKARAH KOTA SOLOK

No. RM :

Nama Pasien :

Tanggal Lahir :

FORMULIR ASUHAN GIZI IBU HAMIL

Tanggal:

1. Asesmen Gizi
Antropometri:

TB : ………………. cm BB pra hamil:…………………..Kg


BB Ideal : ……… Kg IMT pra
hamil:……………………Kg/m2
BB sekarang :…….Kg Status Gizi pra hamil:
kurang/normal/lebih
LILA : ……. cm (KEK/normal*)

Biokimia
Hb …………….g/dL Ht ………………% GD P/2 jam PP :
………/……..mgdL

Fisik/klinis :

Dietary/ pola makan(food recall 24 jam):

Zat gizi Kebutuhan Asupan % thd


Kebutuhan
Energi (Kkal)

Protein (g)

Lemak (g)

KH (g)
Zat besi (mg)

Riwayat Personal :

2. Diagnosa Gizi

3. Intervensi Gizi

Tujuan:

Implementasi:

4. Monitoring & Evaluasi:

Nama Ahli Gizi: …….…………… Tanda tangan : ..........…...........


DINAS KESEHATAN
UPTD. PUSKESMAS TANAH GARAM
Jln. Ki Hajar Dewantara No 168 B Telp. (0755) 20251
KECAMATAN LUBUK SIKARAH KOTA SOLOK

Formulir Food Frequency (FFQ)

Jenis Makanan Frekuensi….kali/hari Frekuensi.…kali/minggu

Makanan pokok

Lauk Hewani

Lauk Nabati

Sayuran orange/merah

Sayuran hijau

Buah

Gula

Minyak

Susu

Snack

Ket: makanan pokok dan snack sebutkan

Anda mungkin juga menyukai