Anda di halaman 1dari 37

PELACAKAN KASUS GIZI BURUK

No. Dokumen : 440.446/ /SOP/LBG/III/2017

No. Revisi : 00

SOP Tanggal Terbit :

Halaman : 1-2

Puskesmas drg. Rawaty Simarmata


Limbong Nip.197608312009042003
1. Pengertian Pelacakan Gizi Buruk adalah kegiatan untuk menemukan balita gizi buruk
secara cepat dan akurat dengan menimbang dan mengukur tinggi badan
balita yang BGM

2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pelacakan gizi buruk

3. SK Kepala Puskesmas No.440.446/ /SK/LBG/III/2017 tentang


Kebijakan
Penunjukan Penanggungjawab Program Gizi

4. Buku Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi Kemenkes RI Tahun 2015


Referensi Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas Kemenkes RI DIRJEN BINA
GIZI DAN KIA

5. 1. Alat Antropometri
Prosedur 2. Standart Antropometri PSG Anak Kemenkes RI DIREKTORAT
BINA GIZI 2011
3. ATK

6. 1. melakukan pendataan keposyandu dengan cara menimbang dan


mengukur tinggi badan balita
Langkah- 2. mencatat data balita BGM , 2T
langkah
3. Mencatat balita yg telah diukur dan melihat status gizi dengan table
Standart Antropometri PSG Anak
4. melaporkan hasil pelacakan ke Kepala Puskesmas dan Seksi Gizi
Dinas Kesehatan
5. Jika ditemukan gizi buruk pelaksana gizi memberikan usulan
intervensi pada gizi buruk
6. Pelaksana Gizi mencatat dalam buku kegiatan
7.
melakukan pendataan
keposyandu dengan cara mencatat data balita
menimbang dan mengukur BGM , 2T
tinggi badan balita

Mencatat balita yg
telah diukur dan melaporkan hasil
melihat status gizi pelacakan ke Kepala
dengan table Standart Puskesmas dan Seksi
Bagan Alir Gizi Dinas Kesehatan
Antropometri PSG Anak

Jika ditemukan gizi


buruk pelaksana gizi Pelaksana Gizi
memberikan usulan mencatat dalam buku
intervensi pada gizi kegiatan
buruk

8. Hal-hal yang Tunjukan sikap sopan dan ramah, menunjukkan niat membantu,
perlu menghargai, tanggap, dan menjaga privasi.
diperhatikan

9. Dinas Kesehatan Kab. Samosir


Unit Terkait
Posyandu/Poskesdes Wilayah Puskesmas Limbong

10. Buku Penimbangan Balita


Dokumen
Terkait Laporan Penimbangan Posyandu Bulanan

11. N Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


Rekamaan o Perubahan
Historis
perubahan
ASUHAN GIZI

No. Dokumen : 440.446/ /SOP/LBG/III/2017

No. Revisi :

Tanggal Terbit :
SOP
Halaman : 1-3

Puskesmas drg. Rawaty Simarmata


Limbong Nip.197608312009042003

1. Serangkaian kegiatan yang terorganisir/terstruktur yang memungkinkan


Pengertian
untuk identifikasi kebutuhan gizi dan penyediaan asuhan untuk memnuhi
kebuthan tersebut.
2. Tujuan Agar kebutuhan gizi tiap pasien terpenuhi secara optimal.

3. SK Kepala Puskesmas No.440.446/ /SK/LBG/III/2017 tentang


Kebijakan
Penunjukan Penanggungjawab Program Gizi

4. 1. Kementrian Kesehatan RI .2014. Pedoman Proses Asuhan Gizi


Referensi Terstandar (PAGT)
2. Sunita Almatsier DR.M.Sc.2007.Penuntun Diit Edisi Baru.Jakarta
5. a. Nutrition care process
Antropometri :
BB : kg
TB : cm
b. Nutrition Diagnosis
Diagnosis medis
Prosedur Diagnosis Gizi
c. Terapi diet : jenis, bentuk makanan, cara pemberian
d. Rencana Monitoring
Antropometri
Hasil evaluasi
e. Alat dan Bahan : timbangan bayi atau balita/timbangan dewasa
Pengukur panjang badan balita/stature meter
6. 1. Ahli Gizi mempersilahkan pasein datang ke ruangan konseling gizi
untuk masuk dan duduk di tempat yang disediakan
2. Melakukan pengkajian status gizi pasien meliputi tinggi badan, berat
Langkah- badan, umur, kebiasaan makan, serta riwayat gizi (alergi makanan)
langkah
3. Menentukan kebutuhan gizi sesuai dengan status gizi dan penyakit
yang diderita pasien
4. Menentukan macam dan jenis diet yang sesuai dengan status gizi
dan penyakitnya serta cara pemberian makanan kepada pasien
5. Melakukan konseling gizi kepada pasien dan keluarganya
6. Mengisi leaflet masing-maisng pasien sesuai diagnose gizi
7. Melakukan pemantauan dan evaluasi serta tindak lanjut terapi gizi
dengan menyarankan kepada pasien untuk melakukan kunjungan
ulang dan bila diperlukan ahli gizi melakukan kunjungan rmah ke
rumah pasien.
7.
Kaji status gizi pasien
meliputi antropometri,
persilahkan pasien masuk
umur, kebiasaan makan,
dan duduk
serta riwayat gizi (alergi
makanan)

Tentukan kebutuhan gizi Tentukan macam, jenis diet


sesuai dengan status gizi dan cara pemberian diet
dan penyakit yang diderita yang sesuai dengan status
pasien gizi dan penyakitnya

Bagan Alir

Lakukan konseling gizi Isi leaflet/catatan diet


kepada pasien dan masing-maisng pasien
keluarganya sesuai diagnose gizi

Pantau dan evaluasi,tindak lanjut terapi gizi,


sarankan pasien berkungnjung kembali, bila
perlu, lakukan kunjungan rumah
8. Hal-hal yang Tunjukan sikap sopan dan ramah, menunjukkan niat membantu,
perlu menghargai, tanggap, dan menjaga privasi.
diperhatikan

9. Poli Umum

Unit Terkait Poli KIA/KB

Rekam Medik

10. Register Pasien


Dokumen
Terkait Rekam Medik

11. N Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


Rekamaan o Perubahan
Historis
perubahan
MENGUKUR PANJANG BADAN

No. Dokumen : 440.446/ /SOP/LBG/III/2017

No. Revisi : 00

SOP Tanggal Terbit :

Halaman : 1-2

Puskesmas drg. Rawaty Simarmata


Limbong Nip.197608312009042003
1. Pengertian Mengukur panjang badan adalah mengukur panjang badan anak yang
berumur kurang dari 2 tahun dari ujung kepala sampai ujung kaki

2. Tujuan - Untuk mengetahui panjang badan anak dan mengetahui status gizinya

3. SK Kepala Puskesmas No.440.446/ /SK/LBG/III/2017 tentang


Kebijakan
Penunjukan Penanggungjawab Program Gizi

4. - Buku Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi Kemenkes RI Tahun


2015
Referensi
- Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas Kemenkes RI DIRJEN
BINA GIZI DAN KIA

5. 1. Alat
- Alat pengukur panjang badan/ Microtoise
- Lembar catatan
Prosedur
- Alat tulis
2. Tempat
Ruangan yang aman dan nyaman
6. Langkah- 1. Letakkan alat pengukur panjang badan diatas meja
langkah
2. Anak ditelentangkan dipegang oleh seorang asisten terutama pada
lutut dan telapak kaki
3. Petugas pengukur meletakkan kepala anak menempel pada bidang
kepala yang statis dari alat pengukur,sedangkan bidang kaki yang
dapat digeser ditempatkan pada telapak kaki dalam keadaan tegak
lurus
4. Baca hasil panjang badan dengan teliti dan catat hasilnya.
7.

Anak ditelentangkan
Letakkan alat pengukur dipegang oleh seorang
panjang badan diatas meja asisten terutama pada lutut
dan telapak kaki

Bagan Alir
Petugas pengukur
meletakkan kepala anak
menempel pada bidang
kepala yang statis dari alat Baca hasil panjang badan
pengukur,sedangkan bidang dengan teliti dan catat
kaki yang dapat digeser hasilnya.
ditempatkan pada telapak
kaki dalam keadaan tegak
lurus

8. Hal-hal yang Tunjukan sikap sopan dan ramah, menunjukkan niat membantu,
perlu menghargai, tanggap, dan menjaga privasi.
diperhatikan

9. Dinas Kesehatan Kab. Samosir


Unit Terkait
Posyandu/Poskesdes Wilayah Puskesmas Limbong

10. Buku Penimbangan Balita


Dokumen
Terkait Laporan Penimbangan Posandu Bulanan

11. N Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


Rekamaan o Perubahan
Historis
perubahan
MENGUKUR TINGGI BADAN

No. Dokumen : 440.446/ /SOP/LBG/III/2017

No. Revisi : 00

SOP Tanggal Terbit :

Halaman : 1-2

Puskesmas drg. Rawaty Simarmata


Limbong Nip.197608312009042003
1. Mengukur tinggi badan adalah mengukur tinggi seseorang mulai dari ujung
Pengertian
kepala sampai ujung kaki
2. Tujuan - Untuk mengetahui tinggi badan seseorang dan mengetahui status gizinya

3. SK Kepala Puskesmas No.440.446/ /SK/LBG/III/2017 tentang


Kebijakan
Penunjukan Penanggungjawab Program Gizi

4. Buku Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi Kemenkes RI Tahun 2015

Referensi Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas Kemenkes RI DIRJEN BINA


GIZI DAN KIA

5. 1. Alat
- Stadiometer
- Lembar catatan
Prosedur - Alat tulis

2. Tempat
Ruangan yang aman dan nyaman
6. 1. Stadiometer digantungkan pada dinding
2. Lepaskan sandal/sepatu pasien
Langkah-
langkah 3. Pasien berdiri tegak, punggung, tumit, pantat dan belakang kepala lurus
menempel pada tembok,posisi kepala mendatar
4. Microtoise diturunkanhingga mengenai kepala dengan posisi tegak lurus
5. Baca hasil tinggi badan dengan teliti
6. Catat hasil tinggi badan pada lembar catatan
7.

3. Pasien berdiri tegak,


punggung, tumit,
1. Stadiometer
2. Lepaskan pantat dan belakang
digantungkan pada
sandal/sepatu pasien kepala lurus menempel
dinding
pada tembok,posisi
kepala mendatar

Bagan Alir

4. Microtoise
diturunkanhingga 6. Catat hasil tinggi
5. Baca hasil tinggi
mengenai kepala badan pada lembar
badan dengan teliti
dengan posisi tegak catatan
lurus

8. Hal yang Tunjukan sikap sopan dan ramah, menunjukkan niat membantu,
perlu menghargai, tanggap, dan menjaga privasi.
diperhatikan

9. Dinas Kesehatan Kab. Samosir


Unit terkait
Posyandu/Poskesdes Wilayah Puskesmas Limbong

10. Buku Penimbangan Balita


Dokumen Laporan Penimbangan Posandu Bulanan
Terkait

11. N Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


Rekamaan o Perubahan
Historis
perubahan
MONITORING GARAM BERIODIUM

No. Dokume : 440.446/ /SOP/LBG/III/2017

No. Revisi : 00

SOP Tanggal Terbit :

Halaman : 1-2

Puskesmas drg. Rawaty Simarmata


Limbong Nip.197608312009042003
1. Monitoring Garam Beryodium adalah pengujian garam dengan
Pengertian
menggunakan iodina test supaya kita mengetahui tingkat konsumsi garam
di masyarakat

2. Tujuan Untuk mengetahui beredarnya garam yodium di masyarakat

3. SK Kepala Puskesmas No.440.446/ /SK/LBG/III/2017 tentang


Kebijakan
Penunjukan Penanggungjawab Program Gizi

4. Buku Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi Kemenkes RI Tahun 2015

Referensi Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas Kemenkes RI DIRJEN BINA


GIZI DAN KIA

5. Persiapan :
1. Alat
- Sampel garam
Prosedur - Iodina test
- Format garam
2. Tempat
Rumah masyarakat yang ditunjuk
6. Langkah- 1. Menentukan sasaran monitoring dengan cara sampling
langkah
2. Sampel diambil dari mayarakat secara acak
3. Sampel terpilih diberikan pemberitahuan bahwa akan dilakukan
Monitoring Garam di rumah masyarakat
4. Pada hari pelaksanaan monitoring, diambil 26 sampel
5. Garam yang dijadikan sampel sdt, ditetesi iodine tes 2-3 tetes
6. Lihat Hasil (perubahan warna), tulis pada lembar monitoring garam
7.
3. Sampel terpilih
diberikan
1. Menentukan 2. Sampel diambil dari
pemberitahuan bahwa
sasaran monitoring mayarakat secara
akan dilakukan
dengan cara sampling acak
Monitoring Garam di
rumah masyarakat

Bagan Alir

4. Pada hari 5. Garam yang 6. Lihat Hasil


pelaksanaan dijadikan sampel (perubahan warna),
monitoring, diambil 26 sdt, ditetesi iodine tes tulis pada lembar
sampel 2-3 tetes monitoring garam

8. Hal-hal Tunjukan sikap sopan dan ramah, menunjukkan niat membantu,


yang perlu menghargai, tanggap, dan menjaga privasi.
diperhatika
n

9. 1. Dinas Kesehatan Kab. Samosir


Unit 2. Masyarakat Desa Wilayah Puskesmas LIMBONG
Terkait
3. Promkes

10. Buku Penimbangan Balita


Dokumen
Terkait Laporan Penimbangan Posandu Bulanan

11. N Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


Rekamaan o Perubahan
Historis
perubahan
PELAYANAN BALITA GIZI BURUK

No. Dokumen : 440.446/ /SOP/LBG/III/2017

SOP No. Revisi : 00

Tanggal Terbit :

Halaman : 1-2
Puskesmas drg. Rawaty Simarmata
Limbong Nip.197608312009042003

1. Prosedur Tata Laksana Gizi Buruk adalah suatu penanganan yang


Pengertian dilakukan secara cepat dan tepat sesuai dengan panduan yang ada
sehingga tingkat kesembuhan pasien gizi buruk akan semakin
meningkat
2. Sebagai acuan untuk mengintervensi Balita yang mengalami gizi buruk
Tujuan
3. SK Kepala Puskesmas No.440.446/ /SK/LBG/III/2017 tentang
Kebijakan Penunjukan Penanggungjawab Program Gizi

4. Buku Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi Kemenkes RI Tahun 2015

Referensi Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas Kemenkes RI DIRJEN BINA


GIZI DAN KIA

5. Alat :
1. Alat Timbangan Berat Badan
2. Alat Pengukur Tinggi Badan / Mocrotoice
3. Alat Pengukur Panjang Badan / Stadiometer / Bathroom Scale
Prosedur
4. Tabel Antropometri Kemenkes RI Tahun 2015
5. Buku Pencatatan dan Pelaporan
Persiapan : data pasien gizi buruk yang ditemukan
diklarifikasi/dipastikan status gizinya berdasarkan BB/PB
6. 1. Melaporkan hasil telaah dan kajian laporan KLB Gizi buruk kepada

Langkah- Kepala Puskesmas


langkah 2. Membuat usulan intervensi Balita Gizi Buruk 8t
3. Jika tidak ada komplikasi cukup dengan rawat jalan dan pemberian
PMT balita selama 90 HMA
4. Jika ada komplikasi penyakit yang membutuhkan perawatan
lengkap maka balita dirujuk ke Rumah sakit
5. Membuat laporan hasil intervensi balita gizi buruk
6. Menyampaikan laporan hasil intervensi kepada Kepala Puskesmas
dan seksi gizi Dinas Kesehatan
7.

Melaporkan hasil telaah dan


kajian laporan KLB Gizi Membuat usulan intervensi
buruk kepada Kepala Balita Gizi Buruk
Puskesmas

Jika ada komplikasi


Jika tidak ada komplikasi
penyakit yang
cukup dengan rawat jalan
membutuhkan perawatan
Bagan Alir dan pemberian PMT balita
lengkap maka balita dirujuk
selama 90 HMA
ke Rumah sakit

Menyampaikan laporan
Membuat laporan hasil hasil intervensi kepada
intervensi balita gizi buruk Kepala Puskesmas dan
seksi gizi Dinas Kesehatan

8. Hal-hal yang Tunjukan sikap sopan dan ramah, menunjukkan niat membantu,
perlu menghargai, tanggap, dan menjaga privasi.
diperhatikan
9. Dinas Kesehatan Seksi KIA dan GIZI
Unit Terkait
10. Buku Penimbangan Balita
Dokumen
Terkait Laporan Penimbangan Posandu Bulanan

11. N Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


o Perubahan
Rekamaan
Historis
perubahan
PEMBERIAN PMT PEMULIHAN BALITA

No. Dokumen : 440.446/ /SOP/LBG/III/2017

SOP No. Revisi : 00

Tanggal Terbit :

Halaman : 1-2

Puskesmas drg. Rawaty Simarmata


Limbong Nip.197608312009042003

1. PMT Pemulihan Balita adalah makanan bergizi yang diperuntukkan


Pengertian
bagi balita gizi buruk atau gizi kurangusia 6-59 bulan sebagai makanan
tambahan untuk pemulihan gizi.
2. Sebagai acuan dalam memberikan PMT Pemulihan Balita
Tujuan
3. SK Kepala Puskesmas No.440.446/ /SK/LBG/III/2017 tentang
Kebijakan Penunjukan Penanggungjawab Program Gizi

4. Buku Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi Kemenkes RI Tahun 2015

Referensi Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas Kemenkes RI DIRJEN BINA


GIZI DAN KIA

5. 1. PMT Balita
2. Alat pengukur BB dan tinggi badan/panjang badan
Prosedur
3. ATK
4. Standar WHO 2005
6. 1. Pelaksana gizi mencatat balita diposyandu yang BGM, kurus,
dan sangat kurus
Langkah-
langkah 2. Mencatat kebutuhan untuk PMT Pemulihan (susu/biscuit) balita
sesuai dengan sasaran yang telah didata
3. Pemberian PMT Pemulihan (susu/biscuit) kepada sasaran
setiap hari selama 90 hari makan
4. Pelaksana Gizi Puskesmas menyimpan arsip laporan pemberian
PMT Pemulihan pada Balita Gizi buruk dan kurang
7.

Pelaksana gizi mencatat balita


diposyandu yang BGM, kurus,
dan sangat kurus

Mencatat kebutuhan untuk Pemberian PMT Pemulihan


PMT Pemulihan (susu/biscuit) (susu/biscuit) kepada sasaran
Bagan Alir balita sesuai dengan sasaran setiap hari selama 90 hari
yang telah didata makan

Pelaksana Gizi Puskesmas menyimpan arsip


laporan pemberian PMT Pemulihan pada Balita
Gizi buruk dan kurang

8. Hal-hal yang Tunjukan sikap sopan dan ramah, menunjukkan niat membantu,
perlu menghargai, tanggap, dan menjaga privasi.
diperhatikan
9. Unit Terkait Dinas Kesehatan Seksi KIA dan Gizi

10. Buku Penimbangan Balita

Dokumen Laporan Kasus Gizi Buruk Bulanan


Terkait
Laporan Pemantauan Balita Gizi BurukMendapat PMT

11. N Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


o Perubahan
Rekamaan
Historis
perubahan
PEMBERIAN PMT PENYULUHAN GIZI

SOP No. Dokumen : 440.446/ /SOP/LBG/III/2017

No. Revisi : 00

Tanggal Terbit :

Halaman : 1-2
Puskesmas drg. Rawaty Simarmata
Limbong Nip.197608312009042003
1. Pemberian PMT Penyuluhan adalah suatu proses kegiatan pendidikan
yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan
Pengertian
keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti,
tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada
hubungannya dengan kesehatan
2. Sebagai acuan dalam memberikan PMT Penyuluhan pada balita
Tujuan
3. SK Kepala Puskesmas No.440.446/ /SK/LBG/III/2017 tentang
Kebijakan Penunjukan Penanggungjawab Program Gizi

4. Buku Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi Kemenkes RI Tahun 2015

Referensi Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas Kemenkes RI DIRJEN BINA


GIZI DAN KIA

5. 1. Leaflet

Prosedur 2. Biskuit
3. Buku Pencatatan dan Pelaporan
6. 1. Menentukan jumlah sasaran yaitu balita usia 6 60 bulan

Langkah- 2. Menghitung kebutuhan biscuit balita sesuai sasaran


langkah 3. Mencatat daftar nama balita yang mendapat PMT Penyuluhan
4. Mendistribusikan biscuit sesuai nama sasaran balitaMemberikan
penyuluhan secara kelompok pada semua ibu balita
7.

Menentukan jumlah Menghitung kebutuhan


sasaran yaitu balita usia biscuit balita sesuai
6 60 bulan sasaran

Bagan Alir
Mencatat daftar Mendistribusikan biscuit sesuai
nama balita yang nama sasaran balitaMemberikan
mendapat PMT penyuluhan secara kelompok
Penyuluhan pada semua ibu balita
8. Hal-hal Materi yang diberikan disesuaikan dengan pola/perilaku konsumsi di
yang perlu wilayah kerja
diperhatik
an
9. Unit Posyandu
Terkait
10. Buku Penimbangan Balita
Dokumen
Terkait Laporan Penimbangan Posandu Bulanan

11. N Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


o Perubahan
Rekamaan
Historis
perubahan
PEMBERIAN PMT PENYULUHAN GIZI

No. Dokumen : 440.446/ /SOP/LBG/III/2017


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1-2
Puskesmas drg. Rawaty Simarmata
Limbong Nip.197608312009042003
1. Pemberian PMT Penyuluhan adalah suatu proses kegiatan pendidikan
yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan
Pengertian
keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti,
tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada
hubungannya dengan kesehatan
2. Sebagai acuan dalam memberikan PMT Penyuluhan pada balita
Tujuan
3. SK Kepala Puskesmas No.440.446/ /SK/LBG/III/2017 tentang
Kebijakan Penunjukan Penanggungjawab Program Gizi

4. Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas Kemenkes RI Dirjen Bina Gizi


Referensi
dan KIA 2014
5. 1. Leaflet

Prosedur 2. Biskuit
3. Buku Pencatatan dan Pelaporan
6. 1. Menentukan jumlah sasaran yaitu balita usia 6 60 bulan

Langkah- 2. Menghitung kebutuhan biscuit balita sesuai sasaran


langkah 3. Mencatat daftar nama balita yang mendapat PMT Penyuluhan
4. Mendistribusikan biscuit sesuai nama sasaran balitaMemberikan
penyuluhan secara kelompok pada semua ibu balita
7.

Menentukan jumlah sasaran Menghitung kebutuhan


yaitu balita usia 6 60 bulan biscuit balita sesuai sasaran

Bagan Alir

Mendistribusikan biscuit
Mencatat daftar nama balita sesuai nama sasaran
yang mendapat PMT balitaMemberikan
Penyuluhan penyuluhan secara kelompok
pada semua ibu balita
8. Hal-hal Materi yang diberikan disesuaikan dengan pola/perilaku konsumsi di
yang perlu wilayah kerja
diperhatika
n
9.
Unit Terkait Posyandu
10. Buku Penimbangan Balita
Dokumen
Terkait Laporan Penimbangan Posandu Bulanan

11. N Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


o Perubahan
Rekamaan
Historis
perubahan
PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH
REMAJA PUTRI
No. Dokumen : 440.446/ /SOP/LBG/III/2017

SOP No. Revisi : 00


Tanggal Terbit :
Halaman : 1-2
Puskesmas drg. Rawaty Simarmata
Limbong Nip.197608312009042003
1. Pemberian Tablet tambah darah (TTD) adalah memberikan tablet zat besi
Pengertian pada para ibu hamil dan wanita usia subur dengan maksud untuk
mengatasi salah satu masalah kekurangan zat gizi mineral (Fe), terutama
anemia
2. Sebagai acuan dalam pelaksanaan Pemberian Tablet Tambah Darah
Tujuan
Remaja Putri
3. SK Kepala Puskesmas No.440.446/ /SK/LBG/III/2017 tentang
Kebijakan Penunjukan Penanggungjawab Program Gizi

4. 1. Kementrian Kesehatan Ri Direktorat Bina Gizi Dan Kia 2014 -


Pedoman Pelayanan Gizi Di Puskesmas

Referensi 2. Petunjuk Surveilans Gizi Kemenkes Ri Tahun 2015


3. Pedoman Standar Nasional Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
(PKPR) Kemenkes RI 2014.
5. 1.Tablet Fe
Prosedur
2.ATK
6. 1. Menentukan sasaran Pemberian TTD, yaitu para remaja putri dan
Langkah-
wanita usia subur di wilayah Puskesmas Limbong
langkah
2. Memberikan TTDdilakukan melalui UKS di wilayah Desa atau
puskesmas
3. Memberikan TTD pada remaja Putri :
- Pencegahan : 1 tablet /1 minggu
4. PemberianTTD bisa dilakukan oleh pelaksana gizi atau petugas
kesehatan terkait dan petugas sekolah yang ditugaskan
5. Mencatat data remaja putri yang mendapat TTD
7.

Menentukan sasaran
Pemberian TTD, yaitu para Memberikan TTD dilakukan
remaja putri dan wanita usia melalui UKS di wilayah Desa
subur di wilayah Puskesmas atau puskesmas
Limbong

Pemberian TTD bisa


Memberikan TTD pada dilakukan oleh pelaksana gizi
remaja Putri : Pencegahan : 1 atau petugas kesehatan
Bagan Alir tablet /1 minggu terkait dan petugas sekolah
yang ditugaskan

Mencatat data remaja putri


yang mendapat TTD

8. Hal-hal yang Efek samping setelah pemberian TTD


perlu
Kemauan remaja mengkonsumsi TTD
diperhatikan
9. Dinas Kesehatan seksi KIA dan Gizi
Unit Terkait
10. Dokumen Laporan Promkes
Terkait
11. N Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
o Perubahan
Rekamaan
Historis
perubahan
PEMBERIAN VITAMIN A

No. Dokumen : 440.446/ /SOP/LBG/III/2017

No. Revisi : 00

SOP Tanggal Terbit :

Halaman : 1-2
Puskesmas Limbong drg. Rawaty Simarmata
Nip.197608312009042003
1. Pemberian vitamin A adalah memberikan kapsul vitamin A kepada Bayi
Pengertian
dan Balita pada Bulan Pebruari/Agustus di setiap tahunnya dalam
rangka mengatasi salah satu masalah gizi Kurangan Vitamin A (KVA)
2. Sebagai acuan dalam mendistribusikan kapsul vitamin A
Tujuan
3. SK Kepala Puskesmas No.440.446/ /SK/LBG/III/2017 tentang
Kebijakan Penunjukan Penanggungjawab Program Gizi

4. 1. Kementrian Kesehatan Ri Direktorat Bina Gizi Dan Kia 2014 -

Referensi Pedoman Pelayanan Gizi Di Puskesmas


2. Petunjuk Surveilans Gizi Kemenkes Ri Tahun 2015
5. 1. Tablet vitamin A
Prosedur
2. ATK
6. 1. Menentukan sasaran pemberian kapsul vitamin A, yaitu Bayi dan
Balita di semua Desa wilayah Kecamatan Limbong

Langkah- 2. Pemberian Kapsul Vitamin A diberikan secara serentak di bulan


langkah Pebruari dan Agustus di setiap tahunnya di semua Posyandu
wilayah Puskesmas Kecamatan Limbong
3. Kapsul vitamin A diberikan sesuai dengan kategori umur, yaitu
kapsul vitamin A biru 100.000 untuk bayi umur 6-11 bulan,
sedangkan kapsul vitamin A merah 200.000 SI untuk anak Balita
umur 12-60 bulan
4. Mencatat semua balita yang sudah mendapat vitamin A di
Puskesmas Limbong
5. Membuat laporan pemberian vitamin A
7.
Menentukan sasaran pemberian kapsul
vitamin A, yaitu Bayi dan Balita di semua
Desa wilayah Kecamatan Limbong

Pemberian Kapsul Vitamin A diberikan secara


serentak di bulan Pebruari dan Agustus di
setiap tahunnya di semua Posyandu wilayah
Puskesmas Kecamatan Limbong

Bagan Alir
Kapsul vitamin A diberikan sesuai dengan
kategori umur, yaitu kapsul vitamin A biru 100.000
untuk bayi umur 6-11 bulan, sedangkan kapsul
vitamin A merah 200.000 SI untuk anak Balita
umur 12-60 bulan

Mencatat semua
balita yang sudah
Membuat laporan
mendapat vitamin A
pemberian vitamin A
di Puskesmas
Limbong

8. Hal-hal Ketelitian petugas dalam member vitamin A sesuai usia


yang
perlu
Hasil pencatatan pemberian vitamin A
diperhatikan
9. Unit Terkait Dinas Kesehatan Seksi KIA dan Gizi
10. Dokumen
Terkait
11. N Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
o Perubahan
Rekamaan
Historis
perubahan
PENCATATAN DAN PELAPORAN
PROGAM GIZI
No. Dokumen : 440.446/ /SOP/LBG/III/2017

SOP No. Revisi : 00

Tanggal Terbit :

Halaman : 1-2
Puskesmas drg. Rawaty Simarmata
Limbong Nip.197608312009042003
1. Pencatatan dan pelaporan program gizi adalah indikator keberhasilan
suatu kegiatan yang berisi sebuah data dan informasi tentang gizi yang
berharga dan bernilai bila menggunakan metode yang tepat dan benar
Pengertian
agar semua hasil kegiatan Puskesmas, khususnya program gizi (di
dalam dan di luar gedung) dapat dicatat serta dilaporkan ke jenjang
selanjutnya sesuai dengan kebutuhan secara benar, berkala, dan
teratur guna menunjang pengelolaan upaya kesehatan masyarakat
2. Sebagai acuan dalam melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan
Tujuan
gizi
3. SK Kepala Puskesmas No.440.446/ /SK/LBG/III/2017 tentang
Kebijakan Penunjukan Penanggungjawab Program Gizi

4. - Kementrian Kesehatan Ri Direktorat Bina Gizi Dan Kia 2014 -

Referensi Pedoman Pelayanan Gizi Di Puskesmas


- Petunjuk Surveilans Gizi Kemenkes Ri Tahun 2015
5. 1. ATK

Prosedur 2. Komputer
3. Buku pencatatan dan pelaporan
6. 1. Merekap laporan bulanan gizi dari semua bidan desa
Langkah-
langkah 2. Mengecek laporan gizi dari semua desa
3. Memasukkan laporan gizi ke buku besar laporan bulanan gizi
4. Memasukkan laporan gizi dari buku besar kekomputer
5. Mengumpulkan laporan gizi ke seksi Gizi Dinas Kesehatan
7.
Merekap laporan bulanan Mengecek laporan
gizi dari semua bidan gizi dari semua
desa desa

Memasukkan
Memasukkan
laporan gizi ke
laporan gizi dari
buku besar
Bagan Alir buku besar
laporan bulanan
kekomputer
gizi

Mengumpulkan laporan gizi


ke seksi Gizi Dinas
Kesehatan

8. Hal-hal yang Ketelitian data terutama data yang berhubungan dengan laporan KIA
perlu
diperhatikan
9. Dinas Kesehatan Kab. Samosir Seksi KIA dan Gizi
Unit Terkait
10. Dokumen Laporan Posyandu Bulanan
Terkait
11. N Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
o Perubahan
Rekamaan
Historis
perubahan
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA
No. Dokumen : 440.446/ /SOP/LBG/III/2017

No. Revisi : 00

SOP Tanggal Terbit :

Halaman : 1-2
Puskesmas drg. Rawaty Simarmata
Limbong Nip.197608312009042003
1. Pemantauan Status Gizi Balita adalah salah satu metode yang dapat
Pengertian
digunakan untuk menilai gambaran status gizi balita di suatu wilayah
tertentu
2. K sebagai acuan untuk melakukan kegiatan pemantauan status gizi balita
Tujuan
3. SK Kepala Puskesmas No.440.446/ /SK/LBG/III/2017 tentang
Kebijakan Penunjukan Penanggungjawab Program Gizi

4. 1. Kementrian Kesehatan Ri Direktorat Bina Gizi Dan Kia 2014 -


Pedoman Pelayanan Gizi Di Puskesmas
Referensi
2. Petunjuk Surveilans Gizi Kemenkes Ri Tahun 2015
3. Standar Antrpometri Penilaian Status Gizi Kemenkes RI 2011
5. 1. Alat Antropometri(dacin, sarung timbang, mikrotoa)

Prosedur 2. Tabel Standar Antrpometri Penilaian Status Gizi Kemenkes RI 2011


3. ATK
6. Langkah- 1. Melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran penjang/tinggi
langkah
badan
2. Mencatat hasil pengukuran
3. Pengolahan data hasil penimbangan dan pengukuran
4. Pelaporan hasil pengolahan data
7.

Melakukan penimbangan
berat badan dan pengukuran Mencatat hasil pengukuran
penjang/tinggi badan

Bagan Alir

Pengolahan data hasil Pelaporan hasil pengolahan


penimbangan dan pengukuran data

8. Hal-hal yang Tunjukan sikap sopan dan ramah, menunjukkan niat membantu,
perlu menghargai, tanggap, dan menjaga privasi.
diperhatikan
9. Poli Umum
Unit Terkait
Rekam Medik

10. Buku Penimbangan Balita


Dokumen
Terkait Laporan Penimbangan Posandu Bulanan

11. N Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


o Perubahan
Rekamaan
Historis
perubahan
KONSULTASI GIZI
No. Dokumen : 440.446/ /SOP/LBG/III/2017
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1-2
Puskesmas drg. Rawaty Simarmata
Limbong Nip.197608312009042003
1. Konsultasi gizi adalah memberikan informasi pengetahuan tentang gizi
Pengertian
kepada pasien rawat jalan dan rawat inap di puskesmas sesuai dengan
keadaan penyakitnya

2. Sebagai acuan dalam melakukan konsultasi gizi


Tujuan
3. SK Kepala Puskesmas No.440.446/ /SK/LBG/III/2017 tentang
Kebijakan Penunjukan Penanggungjawab Program Gizi

4. 1. Kementrian Kesehatan RI .2014. Pedoman Proses Asuhan Gizi


Terstandar (PAGT)
Referensi
2. Sunita Almatsier DR.M.Sc.2007.Penuntun Diit Edisi Baru.Jakarta

5. ATK
Prosedur
6. 1. Mendaftar pasien pada loket pendaftaran
2. Menunggu antrian di ruang tunggu
3. Mendapatkan pelayanan di ruang Poli umum / KIA
4. Memerlukan terapi diit untuk penyakitnya menuju ruang konsultasi
gizi / pojok gizi

Langkah- 5. Mencatat identitas pasien


langkah 6. Melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan
7. Mengukur status gizi pasien ( IMT)
8. Mencatat seluruh hasil pemeriksaan ke dalam register Konsultasi
Gizi
9. Menganalisa hasil pemeriksaan dan menentukan status gizi pasien
10. Melakukan anamnesis riwayat makan pasien
11. Memberikan konsultasi gizi sesuai dengan jenis penyakit yang
dideritanya melalui alat bantu Food Model, Lembar Balik, Leaflet
yang sudah disedikan
12. Membuat perencanaan diit secara manual
13. Melakukan pencatatan dan pelaporan di buku Pencatatan dan
Pelaporan
7.
Menunggu
Mendaftar pasien pada
antrian di ruang
loket pendaftaran
tunggu

Mendapatkan Memerlukan terapi diit


pelayanan di untuk penyakitnya menuju
ruang Poli ruang konsultasi gizi /
umum / KIA pojok gizi

Melakukan
Mengukur
Mencatat pengukuran berat
status gizi
identitas pasien badan dan tinggi
pasien ( IMT)
badan

Bagan Alir
Mencatat seluruh Menganalisa hasil
hasil pemeriksaan pemeriksaan dan
ke dalam register menentukan status
Konsultasi Gizi gizi pasien

Melakukan Memberikan konsultasi gizi sesuai


anamnesis dengan jenis penyakit yang dideritanya
riwayat makan melalui alat bantu Food Model, Lembar
pasien Balik, Leaflet yang sudah disedikan

Membuat
perencanaan Melakukan pencatatan dan pelaporan
diit secara di buku Pencatatan dan Pelaporan
manual
8. Hal-hal yang Tunjukan sikap sopan dan ramah, menunjukkan niat membantu,
perlu menghargai, tanggap, dan menjaga privasi.
diperhatikan
9. Poli Umum
Unit Terkait
Rekam Medik
10. Buku Penimbangan Balita
Dokumen
Terkait Laporan Penimbangan Posandu Bulanan
11. N Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Rekamaan o Perubahan
Historis
perubahan
PENYULUHAN GIZI PADA PASIEN RAWAT
JALAN
No. Dokumen : 440.446/ /SOP/LBG/III/2017
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman : 1-2
Puskesmas drg. Rawaty Simarmata
Limbong Nip.197608312009042003
1. Pengertian Penyuluhan gizi adalah memberikan penyuluhan gizi kepada pasien
rawat jalan di puskesmas sesuai dengan keadaan penyakitnya

2. Sebagai Acuan dalam pelaksanaan Penyuluhan Gizi pada Pasien


Tujuan
Rawat Jalan
3. SK Kepala Puskesmas No.440.446/ /SK/LBG/III/2017 tentang
Kebijakan Penunjukan Penanggungjawab Program Gizi

4. Buku Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi Kemenkes RI Tahun 2015


Referensi
5. Persiapan :
1.Alat
- Timbangan berat badan
Prosedur
- Pengukur tinggi badan
- Leaflet
2.Tempat
Ruang Pelayanan Gizi
6. 1. Menerima pasien dan memastikan identitas pasien
2. melakukan pengkajian gizi terhadap pasien muali :

Langkah- - Data umum (Nama,Alamat,Umur,Diagnosa)


langkah - Kajian Status Gizi (BB,TB,IMT,LILA)
- Kajian lab,kalian klinis
- Pola makan/kebiasaan makan
- Anamnesis

3. Melakukan konsultasi gizi

4. Mengagendakan jadwal pertemuan kembali bersama pasien dalam


rangka memantau status gizi pasien bila perlu

5. Mencatat dan mengarsip pelaksanaan konsultasi gizi


7.
Menerima pasien dan memastikan
identitas pasien

melakukan pengkajian gizi terhadap pasien mulai :


- Data umum (Nama,Alamat,Umur,Diagnosa)
- Kajian Status Gizi (BB,TB,IMT,LILA)
- Kajian lab,kalian klinis
- Pola makan/kebiasaan makan
- Anamnesis
Bagan Alir

Mengagendakan jadwal pertemuan


Melakukan kembali bersama pasien dalam
konsultasi gizi rangka memantau status gizi
pasien bila perlu

Mencatat dan mengarsip pelaksanaan konsultasi gizi

8. Hal yang Tunjukan sikap sopan dan ramah, menunjukkan niat membantu,
perlu menghargai, tanggap, dan menjaga privasi.
diperhatika
n
9. Dinas Kesehatan Kab. Samosir
Unit terkait
Posyandu/Poskesdes Wilayah Puskesmas Limbong

10. Buku Penimbangan Balita


Dokumen
Terkait Laporan Penimbangan Posandu Bulanan

11. N Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


o Perubahan
Rekamaan
Historis
perubahan
PENYULUHAN GIZI
No. Dokumen : 440.446/ /SOP/LBG/III/2017
SOP
No. Revisi : 00

Tanggal Terbit :

Halaman :1-2

Puskesmas drg. Rawaty Simarmata


Limbong Nip.197608312009042003
1. Pedidikan atau penyuluhan gizi adalah serangkaian kegiatan
penyampaian pesan-pesan gizi dan kesehatan yang direncanakan dan
Pengertian
dilaksanakan untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap,
serta perilaku positif sasaran dan lingkungannya terhadap upaya
perbaikan gizi dan kesehatan.
2. Sebagai acuan untuk melakukan penyuluhan gizi kepada masyarakat
Tujuan
3. SK Kepala Puskesmas No.440.446/ /SK/LBG/III/2017 tentang
Kebijakan Penunjukan Penanggungjawab Program Gizi

4. 1. Kementrian Kesehatan Ri Direktorat Bina Gizi Dan Kia 2014 -

Referensi Pedoman Pelayanan Gizi Di Puskesmas


2. Petunjuk Surveilans Gizi Kemenkes Ri Tahun 2015
5. 1. ATK

Prosedur 2. Materi penyuluhan


3. Leaflet masalah gizi
6. 1. Mengunjungi posyandu

Langkah- 2. Mengikuti kegiatan posyandu mulai meja 1 s.d meja 5


langkah 3. Ibu balita yang sudah dilayani dan sudah mendapat PMT
Penyuluhan dan duduk bersama ibu balita yang lain
4. Memberikan kesempatan dan waktu pada ibu balita untuk
bertanya sambil memberi daftar hadir penyuluhan
5. Mengulang dan menekankan kembali hal-hal yang terpenting dari
materi penyuluhan
6. Mengucapkan terima kasih pada ibu balita yang telah
mendengarkan penyuluhan sampai selesai
7.

Mengikuti kegiatan
Mengunjungi posyandu posyandu mulai meja 1 s.d
meja 5

Ibu balita yang sudah Memberikan kesempatan


dilayani dan sudah dan waktu pada ibu balita
mendapat PMT Penyuluhan untuk bertanya sambil
Bagan Alir dan duduk bersama ibu memberi daftar hadir
balita yang lain penyuluhan

Mengulang dan Mengucapkan terima kasih


menekankan kembali hal- pada ibu balita yang telah
hal yang terpenting dari mendengarkan penyuluhan
materi penyuluhan sampai selesai

8. Materi yang disampaikan sesuai dengan dengan informasi gizi yang


Hal-hal yang memiliki sumber/data terpercaya dan diakui.
perlu
diperhatikan Penyampaian Materi harus menarik

9. Unit Terkait Promkes

10. Dokumen Laporan Promkes


Terkait
11. N Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
o Perubahan
Rekamaan
Historis
perubahan
MENIMBANG BAYI
No. Dokumen : 440.446/ /SOP/LBG/ /2017
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman : 1-3
Puskesmas drg. Rawaty Simarmata
Limbong Nip.197608312009042003
1. Pengertian Menimbang bayi adalah mengukur berat badan bayi dengan
menggunakan alat timbangan

2. Sebagai acuan dalam pelaksanaan Penimbangan Bayi


Tujuan
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.440.446/ /SK/LBG/III/2017 tentang
Penunjukan Penanggungjawab Program Gizi

4. Buku Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi Kemenkes RI Tahun 2015


Referensi
5. Persiapan :

1. Alat
- Timbangan bayi
Prosedur
- Buku catatan
- Alat tulis
2. Tempat
Ruangan yang aman dan nyaman
6. 1. Letakkan alat penimbang bayi diatas meja
Langkah-
langkah 2. Timbangan disetel dengan penunjuk angka pada angka nol

3. Lepaskan sandal/sepatu bayi dan buka pakaian atau selimut bayi


(bayi mengenakan pakaian seminim mungkin)

4. Baringkan bayi di atas timbangan

5. Baca hasil timbangan dengan teliti

6. Catat hasil penimbangan berat badan bayi


7.
2. Timbangan
1. Letakkan alat
disetel dengan
penimbang bayi
penunjuk angka
diatas meja
pada angka nol

3. Lepaskan
sandal/sepatu bayi dan 4. Baringkan
Bagan Alir buka pakaian atau selimut bayi di atas
bayi (bayi mengenakan timbangan
pakaian seminim mungkin)

5. Baca hasil 6. Catat hasil


timbangan penimbangan berat
dengan teliti badan bayi

8. Hal yang Membaca hasil penimbangan harus teliti


perlu
Perhatikan sikap dalam memperlakukan bayi
diperhatikan
9. Dinas Kesehatan Kab. Samosir
Unit terkait
Posyandu/Poskesdes Wilayah Puskesmas Limbong
10. Buku Penimbangan Balita
Dokumen
Terkait Laporan Penimbangan Posandu Bulanan
11. N Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
o Perubahan
Rekamaan
Historis
perubahan
Pemantauan Ibu Hamil KEK

No. Dokumen : 440.446/ /SOP/LBG/III/2017

SOP No. Revisi : 00

Tanggal Terbit :

Halaman : 1-3
Puskesmas drg. Rawaty Simarmata
Limbong Nip.197608312009042003
1. Prosedur Tata Laksana Gizi Buruk adalah suatu penanganan yang
1.
Pengertian dilakukan secara cepat dan tepat sesuai dengan panduan yang ada
sehingga tingkat kesembuhan pasien gizi buruk akan semakin
meningkat
2. Sebagai acuan untuk mengintervensi Balita yang mengalami gizi buruk
Tujuan
3. SK Kepala Puskesmas No.440.446/ /SK/LBG/III/2017 tentang
Kebijakan Penunjukan Penanggungjawab Program Gizi

4. Buku Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi Kemenkes RI Tahun 2015

Referensi Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas Kemenkes RI DIRJEN BINA


GIZI DAN KIA

5. ALat : Pita LLA


Prosedur Bahan : Leaflet

6. 1. Mengidentifikasi data ibu hamil KEK (LLA <23,5cm) dari laporan


Langkah- bidan desa
langkah
2. Membuat rencana intervensi penangan bumil KEK

3. Mempersiapakan PMT yang akan diberikan kepada bumil KEK


selama 90 hari

4. Memantau perkembangan BB dan LLA ibu hamil KEK

5. Membuat laporan pemantauan


7.

Mengidentifikasi data ibu Membuat rencana


hamil KEK (LLA <23,5cm) intervensi penangan
dari laporan bidan desa bumil KEK

Mempersiapakan PMT
Memantau
yang akan diberikan
perkembangan BB dan
Bagan Alir kepada bumil KEK
LLA ibu hamil KEK
selama 90 hari

Membuat laporan
pemantauan

8. Hal-hal yang Tunjukan sikap sopan dan ramah, menunjukkan niat membantu,
perlu menghargai, tanggap, dan menjaga privasi.
diperhatikan
9. Program KIA
Unit Terkait
Dinas Kesehatan Seksi KIA dan GIZI

10. Dokumen Register Ibu Hamil


Terkait
11. N Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
o Perubahan
Rekamaan
Historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai