Anda di halaman 1dari 33

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

PROGRAM GIZI PUSKESMAS MANIPI


KABUPATEN SINJAI

A. PENDAHULUAN
Masalah gizi kesehatan telah menjadi isu masyarakat dunia, karena kehidupan manusia
mendatang sangat ditentukan oleh gizi pangan yang dikonsumsi. Komitmen pemerintah untuk
mensejahterakan rakyat nyata dalam peningkatan kesehatan termasuk gizinya. Hal ini terbukti dari
penetapan perbaikan status gizi yang merupakan salah satu prioritas Pembangunan Kesehatan 2010-
2014. Tujuannya adalah untuk menurunkan prevalensi kurang gizi sesuai dengan Deklarasi World Food
Summit 1996 yang dituangkan dalam Milenium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015, yang
menyatakan setiap negara menurunkan kemiskinan dan kelaparan separuh dari kondisi 1990.
Sebagaimana disebutkan di dalam undang-undang No 36 tahun 2009 bertujuan untuk meningkatkan
mutu gizi perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan,
perbaikan perilaku sadar gizi dan peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi dan kesehatan sesuai
dengan kemajuan ilmu dan teknologi.
B. LATAR BELAKANG
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010- 2014 telah menetapkan
empat sasaran pembangunan kesehatan, yaitu; 1) Meningkatkan Umur Harapan Hidup menjadi 72 tahun;
2) Menurunkan Angka Kematian Bayi menjadi 24 per 1000 kelahiran hidup; 3) Menurunkan Angka
Kematian Ibu menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup; dan 4) Menurunkan prevalensi balita gizi kurang
menjadi 15% serta menurunkan prevalensi balita pendek menjadi 32%. Dan rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Selatan 2008-2013 diarahkan untuk mengurangi
jumlah penduduk kurang pangan dan gizi, Yang dicerminkan oleh prevalensi gizi kurang pada anak balita
< 20% dan gizi buruk < 5%. Salah satu tantangan di bidang gizi yang kita hadapi adalah masih tingginya
prevalensi anak gizi buruk, Kasus gizi buruk hingga saat ini masih merupakan masalah nasional karena
dampak selanjutnya apabila tidak ditangani secara serius akan berujung meningkat.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
a. Tujuan Umum
Tujuan umum Program Perbaikan Gizi Masyarakat adalah untuk mencegah dan menanggulangi
masalah gizi buruk dan meningkatkan status gizi masyarakat.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus sasaran dan target RPJMN dan renstra 2015-2019 kegiatan pembinaan gizi yang
dimonitor dan dievaluasi melalui kegiatan surveilans Gizi adalah sebagai berikut:

1. Persentase Kasus balita Gizi Buruk mendapat perawatan


2. Persentase balita yang ditimbang berat badannya
3. Persentase bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif,
4. Persentase rumah tangga mengonsumsi garam beryodium,
5. Persentase balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A,
6. Persentase Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa kehamilan
7. Persentase Bumil KEK mendapat makanan tambahan
8. Persentase balita kurus mendapat makanan tambahan

9. Persentase remaja putri mendapat TTD


10 Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A
11. Persentase bayi baru lahir yang mendapat IMD
12. Persentase Bayi BBLR (BB <2500 gram)
13. Persentase balita mempunyai buku KIA/ KMS
14. Persentase balita ditimbang yang naik berat badannya
15. Persentase balita ditimbang yang tidak naik Berat Badannya(T)
16. Persentase balita ditimbang yang tidak naik Berat Badannya dua kali berturut turut (2T)
17. Persentase balita di Bawah Garis Merah (BGM)
18. Persentase ibu hamil anemia
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan Rutin yaitu perawatan kasus gizi buruk,dan pemantauan status gizi kurang,penimbangan
(D/S),pemantauan balita kurus ,balita yang Naik Berat Badannya,Balita yang Turun Berat Badannya,
Balita dua kali berturut turut tidak naik Berat Badannya (2T),Bayi BBLR,Bayi mendapat IMD,Pemberian
ASI ekslusif,Balita mempunyai KIA/KMS,distribusi kapsul Vitamin A dan ibu nifas,pemantauan bumil
KEK,dan kegiatan survey khusus,pemantauan konsumsi garam beryodium,pemantauan status Gizi
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Pemantauan Kasus Gizi buruk Ketika ada kasus
2. Posyandu rutin tiap bulan dilaksanakan di posyandu ,pemantauan D/S
3. Pemberian vitamin A bulan Pebruari Agustus umur 6-59 bulan
4. Pemantauan Garam beryodium Pebruari Agustus di tingkat masyarakat
5.Penanganan pada balita yang di dapatkan 2 bulan berturut turut yang tidak naik Berat Badannya
dengan pemeriksaan fisik dan pengukuran BB/TB.
6. Penanganan Balita Gizi kurang dengan cara pemberian PMT,konseling pemberian makanan
7. Pemberian PM –ASI
8. Pemantauan Pemberian ASI ekslusif dan konseling ibu menyusui
9. Malaporkan Bayi baru lahir yang BBLR dan bayi mendapat IMD
F. SASARAN
Mencakup seluruh siklus kehidupan manusia yakni sejak hamil ,ibu menyusui,bayi (6-11) bulan
,Balita (1-5 Tahun),usia sekolah remaja usia produktif dan usia lanjut.
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Sesuai dengan jadwal pelayanan luar gedung dan dalam gedung
2. Terintegrasi dengan lintas program dan lintas sector
H. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN
Sasaran dapat terlayani dengan baik
I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Dilaksanakan sesuai dengan format dan pedoman penyelenggaraan program Gizi

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)


PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DI POSYANDU
A. PENDAHULUAN
Pemantauan pertumbuhan dengan menggunakan KMS untuk balita adalah alat yang sederhana
dan murah yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak.oleh karenanya
KMS harus disimpan oleh ibu Balita di rumah dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu
atau fasilitas pelayanan kesehatan termasuk Bidan dengan Dokter.

B. LATAR BELAKANG
KMS Balita menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga untuk memantau tumbuh
kembang anak,agar tidak terjadi kesalahan atau ketidak seimbangan pemberian makan pada anak.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


a. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan mendukung perbaikan prilaku
keadaan Gizi dan kesehatan keluarga
b. Tujuan Khusus
Pemantauan pertumbuhan Balita di posyandu melalui KMS dapat dilakukan dengan
mencatat dan memantau riwayat kesehatan Balita secara lengkap meliputi: pertumbuhan,dan
perkembangan Balita.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN


1 Pelayanan Balita di posyandu Pemantauan pertumbuhan D/S

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Memastikan data sasaran seperti jumlah Bayi Baru Lahir ,Bayi,Balita ,ibu hamil dan ibu menyusui
PUS dan WUS.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai hari buka posyandu,dapat melalui
Pertemuan warga setempat,sarana ibadah dll.
3. Pelaksanaan posyandu
4. Evaluasi setelah posyandu menilai hasil kegiatan apakah ada kasus T,2T ,atau BGM.
5. Merujuk ke puskesmas ketika ada kasus T,2T atau BGM

F. SASARAN
Mencakup seluruh siklus kehidupan manusia yakni sejak hamil ,ibu menyusui 0-6 bulan.bayi
(6-11) bulan ,Balita (1-5 Tahun),usia sekolah remaja usia produktif dan usia lanjut.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pemantauan
1 √
Pertumbuhan D/S

H. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN


Sasaran dapat terlayani dengan baik
I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Dilaksanakan sesuai dengan format dan pedoman penyelenggaraan program GizI

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

PEMBERIAN VITAMIN A PADA BALITA

A. PENDAHULUAN
Pemberian Vitamin A adalah suatu kegiatan rutin yang dilaksanakan pada bulan Pebruari dan
Agustus,pemberian kapsul vitamin A pada bayi (6-11 Bulan) yang berwarna biru (100.000 IU) dan
pemberian kapsul vitamin A pada anak balita (12-59 Bulan) berwarna merah (200.000 IU ).
B. LATAR BELAKANG
Kekurangan Vitamin A dapat mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh terhadap
penyakit.Pada tingkat lanjut dapat menimbulkan kekeringan pada mata yang disebut Xerophthalmia dan
berisiko menjadi buta
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
a. Tujuan Umum
Vitamin A merupakan salah satu Zat gizi penting yang larut dalam lemak dan disimpan
Didalam hati.Vitamin A tidak dapat dibuat oleh tubuh sehingga harus dipenuhi dari makanan.
b. Tujuan Khusus
Vitamin A bermanfaat Untuk meningkatkan daya tahan tubuh melawan
penyakit,meningkatkan Kesehatan mata ,membantu proses pertumbuhan,meningkatkan
kesehatan kulit.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
NO KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN
1 Pemberian Vitamin A umur 6-59 Pemberian Vitamin A pada Bulan Pebruari dan
Bulan Agustus
Umur 6-11 bulan (Vitamin A berwarna Biru)
Umur 12-59 bulan (Vitamin A berwarna Merah)

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Pendataan sasaran sebelum pelaksanaan pemberian Vitamin A

2. Mengecek ketersediaan Kapsul Vitamin A warna merah dan biru

3. Menghitung kebutuhan

4. Mengajukan kebutuhan kapsul Vitamin A warna biru dan merah

5. Membuat rencana distribusi

F. SASARAN

Sasaran pemberian Vitamin A yaitu Bayi umur 6-11 bulan,Anak balita 12-59 bulan .

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Pemberian Vitamin A
1
pada Bayi dan Balita
√ √
H. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN

Sasaran dapat terlayani dengan baik

I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Dilaksanakan sesuai dengan format dan pedoman penyelenggaraan program Gizi

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)


GIZI BURUK,GIZI KURANG DAN 2T

A. PENDAHULUAN
Masalah gizi merupakan masalah yang ada ditiap-tiap Negara,baik Negara miskin,Negara
berkembang dan Negara maju.Negara miskin cenderung dengan masalah gizi kurang,hubungan dengan
penyakit infeksi dan Negara maju cenderung dengan masalah gizi lebih (Soekirman,2000).Saat ini didalam
era globalisasi dumana terjadi perubahan gaya hidup dan pola makan.Indonesia permasalahan gizi
ganda.disatu pihak masalah gizi kurang yang pada umumnya di sebabkan oleh kemiskinan,kurangnya
persediaan pangan,kurang baiknya kualitas lingkungan,kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi.

B. LATAR BELAKANG
Pelacakan balita gizi buruk merupakan rangkaian kegiatan penyelidikan epidemologi terhadap
balita gizi buruk.surat edaran Menkes No.1209 tanggal 19 oktober 1998 mengintruksikan agar
memperlakukan setiap kasus gizi buruk sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB),sehingga setiap kasus baru
harus ditangani.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


a. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan status gizi dan menurungkan prevalensi gizi buruk/gizi kurang
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mencegah kematian dan komplikasi lebih lanjut serta memperbaiki tumbuh kembang
anak di masa mendatang.
2. Untuk mencegah agar tidak muncul kasus baru balita yang menderita gizi buruk dan gizi
kurang
3. Untuk memperbaiki status gizi buruk/kurang ke status gizi yang lebih baik.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Pelacakan status gizi buruk
2. Memberikan intervensi kepada Bayi/Balita gizi buruk yang di temukan
3. Pemantauan Status Gizi Kurang,T dan 2T serta kasus Gizi kurang

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Perawatan dan pengobatan anak gizi buruk dengan komplikasi dilakukan secara bertahap melalui
4 fase yaitu : fase stabilisasi,fase transisi,fase rehabilitasi,dan fase tindak lanjut.
2. Penanganan balita gizi buruk tampa komlikasi karena tidak disertai penyakit sehingga penanganan
berupa PGBM (Pemulihan Gizi Berbasis Masyarakat) di
3. Ztingkat Rumah tangga seperti PMT pemulihan,penyuluhan gizi dan kongseling.

4. Penanganan balita gizi kurang dilakukan di tingkat masyarakat dengan,oleh dan dari masyarakat
dengan cara pemberian PMT pada gizi,pemberian MP-ASI untuk balita gizi kurang umur 6-24
bulan,penyuluhan gizi,konseling pemberian makanan ,pemantauan Berat Badan,stumulasi tumbuh
kembang anak apabila Berat Badan tidak naik dalam 2 bulan berturur-turut segera lakukan
kompirmasi status gizi dengan pengukuran Berat Badan /Tinggi Berat dan pemeriksaan fisik.
F. SASARAN

Sasaran .Kegiatan adalah Bayi Balita Umur 0-59 Bulan

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penanganan Kasus Gizi √ √ √
1 Buruk,Gizi kurang BGM,T
dan 2 T √

H. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN

Sasaran dapat terlayani dengan baik

I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Dilaksanakan sesuai dengan format dan pedoman penyelenggaraan program Gizi

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

PEMBERIAN ASI EKSLUSIF

A. PENDAHULUAN
ASI merupakan cairan hidup yang diciptakan Tuhan khusus bagi bayi, kerena mengandung sel
darah putih,zat kekebalan,enzim,hormon dan protein yang cocok untuk bayi.Ibu yang melahirkan bayi lahir
prematur (kurang bulan) akan memproduksi ASI dengan kandungan Gizi berbeda dibandingkan dengan
ASI yang diproduksi oleh ibu yang melahirkan yang cukup bulan.
B. LATAR BELAKANG
ASI,susu sapi dan susu kambing,ketiganya mengandung gula susu (laktosa) sebagai sumber
energi.Hewan tumbuh lebih cepat dari pada manusia sehingga hewan memerlukan susu dengan
kandungan protein lebih tinggi, sehingga apabila bayi di beri susu hewan maka protein sulit dicerna karena
bayi memiliki organ ginjal yang belum sempurna. Pada ASI kandungan protein lebih sedikit dan sudah
cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi sesuai dengan usianya Berikan ASI saja karena ASI dapat
memenuhi kebutuhan gizi bayi sejak baru lahir sampai umur 6 bulan.
C. TUJUAN
a. Tujuan Umum.
ASI dapat bermanfat bagi Bayi dan bagi ibu menyusui
b. Tujuan Khusus
1. Sebagai makanan tunggal untuk memenuhi seluruh kebutuhan pertumbuhan bayi sampai
usia 6 bulan.
2. Meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung berbagai zat anti kekebalan
sehingga akan lebih jarang sakit.
3. ASI meningkatkan jalinan kasih sayang.bayi yang sering berada dalam dekapan ibu
karena menyusu akan merasakan kasih sayang ibunya.
4. Lebih ekonomis,praktis,higienis,dan hemat waktu,murah dibanding susu formula.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Memantau pemberian ASI Ekslusif
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Cara melaksanakan kegiatan dengan memperhatikan Butir butir kunci cara menyusui yang baik
sebagai berikut:

a. Posisi Badan Ibu dan Bayi yang Baik


1. Ibu harus duduk dengan nyaman santai,terlihat tanda kasih sayang (bonding)
2. Hadapkan keseluruh tubuh bayi menghadap keperut ibu.
3. Ibu memeluk badan bayi dekat dengan badan ibu
b. Pelekatan Bayi pada payudara yang baik.
1. Saat bayi mulai menyusu sentuhkan puting susu pada pipi atau bibir bayi bagian atas untuk
merang sang agar mulut bayi terlihat lebar.
2. Puting mengarah kelangit-langit mulut bayi sehingga dapat merangsang bayi mengisap.
3. Dagu bayi menempel ke payudara dan kepala bayi agak menengadah
4. Ibu merasa kesakitan terutama pada putung susu

F. SASARAN

Ibu Nifas,Ibu menyusui dan Bayi 0-6 Bulan

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemantauan ASI Ekslusif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
1
H. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN

Sasaran dapat terlayani dengan baik dan dilaporkan pada bulan Pebruari dan Agustus

I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Dilaksanakan sesuai dengan format buku yang sesuai dengan Pedoman Penyelenggaraan
Program Gizi

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

PEMANTAUAN GARAM BERYODIUM

A. PENDAHULUAN

Upaya pemerintah dalam menanggulangi masalah gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) adalah
melalui upaya jangka pendek dan upaya jangka panjang.Upaya jangka pendek berupa suplementasi kapsul
minyak beryodium pada daerah endemik berat dan sedang.sedangkan upaya jangka panjang adalah berupa
peningkatan konsumsi garam beryodium pada masyarakat.
Upaya pemerintah selama ini walaupun telah dapat menurunkan GAKY baik secara nasional melalui
peningkatan konsumsi garam beryodium sejak tahun 1975.Namun pelaksanaan masih ditemukan kendala
yaitu rendahnya mutu garam dan belum memadai.proporsi masyarakat mengkonsumsi garam beryodium.

B. LATAR BELAKANG
Pemantauan garam beryodium ditingkat Masyarakat di anggap penting untuk dilaksanakan dan
merupakan kegiatan rutin setiap bulan Pebruari dan Agustus karena upaya ini diharapkan dapat meningkatkan
pemakaian garam beryodium dan menurungkan prevalensi gangguan akibat kekurangan yodium.Peningkatan
konsumsi garam beryodium dapat melalui Pemeriksaan garam yang dilakukan disekolah maupun diposyandu
yang dilakukan oleh petugas puskesmas

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


a. Tujuan Umum
Tujuan umum Kegiatan ini untuk mengetahui tingkat pemakaian Garam beryodium di
masyarakat.
b. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus Kegiatan ini supaya semua masyarakat diharapkan menkonsumsi garam
beryodium

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan pokok yaitu melaksanakan pemantauan garam beryodium
Rincian kegiatan yaitu Melakukan pemeriksaan garam beryodium di masyarakat ditingkat Sekolah Dasar
(SD) dan posyandu. Pada bulan Pebruari dan Agustus

E.CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Cara melaksanakan kegiatan dengan memberi informasi kepada sekolah dengan masyarakat

F . SASARAN

Anak Sekolah Dasar (SD) ,Masyarakat

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Pemantauan Garam
1
Beryodium
√ √

H. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN

Sasaran dapat terlayani dengan baik

I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Dilaksanakan sesuai dengan format buku yang sesuai dengan Pedoman Penyelenggaraan
Program Gizi
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI)

A. PENDAHULUAN

Pemenuhan gizi merupakan hak dasar anak.Salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan dan gizi
anak sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar tahun 1945 dan kesepakatan internasional
seperti Konveksi Hak Anak (Komisi Hak Azasi Anak PBB ,1989,Pasal 24 ),adalah memberikan makanan yang
terbaik bagi anak usia dibawah 2 tahun.Untuk mencapai hal tersebut ,Strategi Nasional Peningkatan
Pemberian ASI dan MP-ASI Merokomendasikan pemberian makanan yang baik dan tepat bagi bayi dan anak
0-24 bulan adalah (1) mulai menyusu dalam 1 jam setelah lahir,(2).Pemberian ASI secara ekslusife sampai
usia 6 bulan.(3). Memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) mulai usia 6 bulan,(4) meneruskan
pemberian ASI sampai usia 2 tahun atau lebih.

B. LATAR BELAKANG

Pada usian 6 bulan bayi mulai diberikan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI),sebagian
besar anak tidak mendapat MP-ASI dalam jumlah yang cukup baik dari segi kualitas maupun kuantitas.Jika
bayi dan anak usia 6-24 bulan tidak memperoleh cukup gizi dari MP-ASI,maka akan mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan kurang gizi.oleh karena itu untuk mengatasi masalah kekurangan gizi perlu perbaikan pada
kuantitas dan kualitas MP-ASI.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

a. Tujuan Umum

Untuk mempertahankan dan memperbaiki status gizi bayi dan anak usia 6-24 Bulan .

b. Tujuan Khusus
Untuk memberikan contoh kepada masyarakat khususnya ibu balita yang datang ke posyandu
tentang contoh makanan MP-ASI

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan pokok dengan pemberian MP-ASI di posyandu dengan rincian kegiatan Tiap bulan

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Dengan memberi informasi kepada kader posyandu

F . SASARAN

Bayi Balita

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
1 Pemberian MP-ASI

H. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN


Sasaran dapat terlayani dengan baik

I.PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Dilaksanakan sesuai dengan format buku yang sesuai dengan Pedoman Penyelenggaraan
Progran Gizi.

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)


STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG (SDIDTK)

A. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya antara lain
diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin sejak anak masih didalam
kandungan.Upaya kesehatan ibu yang dilakukan sebelum dan semasa hamil hingga melahirkan ,ditujukan
untuk menghasilkan keturunan yang sehat dan lahir dengan selamat .Upaya kesehatan yang dilakukan
sejak anak masih dalam kandungan sampai lima tahun pertama kehdupannya,ditujukan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak agar mencapai
tumbuh kembang optimal baik fisik, mental,emosional maupun sosial serta memiliki inteligensi majemuk
sesuai dengan potensi genetiknya.

B. LATAR BELAKANG
Mengingat jumlah balita di indonesia sangat besar,maka sebagai calon generasiPenerus
bangsa,kualitas tumbuh kembang balita di indonesia perlu mendapat perhatian Serius yaitu mendapat gizi
yang baik,stimulasi yang memadai serta terjangkau oleh pelayanan kesehatan yang berkualitas termasuk
deteksi dan intervensi dini penyimpangantumbuh kembang. Selain hal-hal tersebut,pelbagai faktor
lingkungan yang dapat mengganggu tumbuh kembang anak.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


a. Tujuan Umum
Agar semua balita umur 0-5 tahun dan anak prasekolah umur 5-6 tahun tumbuh dan berkembang
secara optimal sesuai dengan potensi genetiknya sehingga berguna bagi nusa dan bangsa serta
mampu bersaing diera global melalui kegiatan stimulasi deteksi dan intervensi dini.
b. Tujuan Khusus
a. Terselenggaranya kegiatan stimulasi tumbuh kembang pada semua balita dan anak pra- sekolah
diwilayah kerja puskesmas.
b. Terselenggaranya kegiatan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang pada semua balita dan
anak prasekolah diwilayah kerja puskesmas
c. Terselenggaranya intervensi dini pada emua balita dan anak prasekolah dengan penyimpangan
tumbuh kembang
d. Terselenggaranya rujukan terhadap kasus-kasus yang tidak bisa ditangani di puskesmas
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan pokok dengan penimbangan Berat Badan, tinggi badan dan lingkar Kepala dan Stimulasi
dan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Dengan memberi informasi kepada Kader posyandu dan Kepala sekolah PAUD dan TK

F. SASARAN
Bayi Balita Apras
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
√ √ √ √
1 Kegiatan SDIDTK

H. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN


Sasaran dapat terlayani dengan baik
I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Dilaksanakan sesuai dengan format buku yang sesuai dengan Pedoman Penyelenggaraan
Program Gizi.

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)


PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH PADA REMAJA PUTRI

A. PENDAHULUAN

Bagi kaum perempuan,hamil dan melahirkan merupakan bagian dari kehidupan normalnya
perhatian akan kesehatan terutama kesehatan yang berkaitan dengan proses reproduksi menjadi sangat
penting.Dalam hal ini remaja putri harus memperhatikan masalah anemia atau sering disebut dengan
penyakit kurang darah.Perempuan yang menderita anemia berpotensi melahirkan bayi dengan berat badan
rendah (kurang dari 2,5 kg) dan juga dapat mengakibatkan kematian, baik ibu maupun bayi pada waktu
proses persalinan.
B. LATAR BELAKANG
Anemia adalah kekurangan kadar hemoglobing dalam darah yang disebabkan karena kekurangan
zat gizi(zat besi dan asam folat) yang diperlukan untuk pembentukan HB tersebut.Remaja putri adalah
masa peralihan dari anak menjadi dewasa,ditandai dengan perubahan fisik dan mental.Perubahan fisik
ditandai dengan berfungsinya alat reproduksi seperti menstruasi Umur 10-19 tahun) Anemia tidak sama
dengan darah rendah.secara medis jika kita ingin mengetahui kalau kita menderita anemia adalah dengan
melakukan pemeriksaan haemoglobin (hb)

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


a. Tujuan Umum
Karena remaja putri lebih rentan anemia dibanding laki-laki karena kebutuhan zat besi
pada perempuan adalah 3 kali lebih besar dari pada laki-laki.perempuan setiap bulan mengalami
menstruasi yang seara otomatis mengeluarkan darah.Itulah sebabnya perempuan membutuhkan
zat besi untuk mengembalikan kondisi tubuhnya ke keadaan semula.
b. Tujuan Khusus
Untuk mencegah terjadinya Anemia pada remaja putri

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan pokok dan rician kegiatan pemberian tablet tambah darah pada remaja putri yaiti
diberikan pada anak remaja putri umur 10-19 tahun.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Cara melaksanakan kegiatan dengan kunjungan Kesekolah SMP dan SMA sedejat usia umur 10-
19 tahun dengan mengadakan penyuluhan kerja sama dengan penanggung jawab UKS.
F. SASARAN
Remaja Putri umur 10-19 tahun

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pemberian TTD pada
1
remaja putri

H. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN


Sasaran dapat terlayani dengan baik
I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Dilaksanakan sesuai dengan format buku yang sesuai dengan Pedoman Penyelenggaraan
Program Gizi. Dan kerja sama dengan program UKS

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)


PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH MNIMAL 90 TABLET
SELAMA KEHAMILAN

A. PENDAHULUAN
Bagi kaum perempuan,hamil dan melahirkan merupakan bagian dari kehidupan normalnya
perhatian akan kesehatan terutama kesehatan yang berkaitan dengan proses reproduksi menjadi sangat
penting.Dalam hal ini ibu hamil harus memperhatikan masalah anemia atau sering disebut dengan
penyakit kurang darah.Perempuan yang menderita anemia berpotensi melahirkan bayi dengan berat badan
rendah (kurang dari 2,5 kg) dan juga dapat mengakibatkan kematian, baik ibu maupun bayi pada waktu
proses persalinan.
B. LATAR BELAKANG
Anemia adalah kekurangan kadar hemoglobing dalam darah yang disebabkan karena kekurangan
zat gizi(zat besi dan asam folat) yang diperlukan untuk pembentukan HB tersebut.Remaja putri adalah
masa peralihan dari anak menjadi dewasa,ditandai dengan perubahan fisik dan mental.Perubahan fisik
ditandai dengan berfungsinya alat reproduksi seperti menstruasi Umur 10-19 tahun) sampai pada ibu hamil
anemia tidak sama dengan darah rendah.secara medis jika kita ingin mengetahui kalau kita menderita
anemia adalah dengan melakukan pemeriksaan haemoglobin (hb)
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
a. Tujuan
Ibu hamil perlu kebutuhan zat besi 3 kali lebih besar dari pada laki-laki.perempuan setiap
bulan mengalami menstruasi yang seara otomatis mengeluarkan darah.Itulah sebabnya
perempuan membutuhkan zat besi untuk mengembalikan kondisi tubuhnya ke keadaan semula.
b. Tujuan Khusus
Untuk mencegah terjadinya kekurangan Zat besi pada ibu hamil
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan pokok dan rician pemantaun kegiatan pemberian tablet tambah darah pada ibu yang
dilakukan oleh KIA

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Cara melaksanakan kegiatan dengan bekerja sama dengan Bidan desa dan poli KIA
F. SASARAN
Ibu hamil

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pemberian TTD pada ibu
1
hamil

H. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN


Sasaran dapat terlayani dengan baik
I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Dilaksanakan sesuai dengan format buku yang sesuai dengan Pedoman Penyelenggaraan
Program Gizi. Dan kerja sama dengan program UKS
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)
KONSELING GIZI

A. PENDAHULUAN
Pelayanan Gizi merupakan bagian internal dari pelayanan kesehatan yang saling menunjang yang
tidak dapat dipisahkan dengan pelayanan lainnya,seperti pelayanan gizi yang difasilitas dan disiapkan
untuk memenuhi tuntutan kualitas sesuai dengan standar akreditasi baru,proses asuhan gizi harus dimulai
dari langkah assesment,diagnosis,intervensi dan monitoring evaluasi.
B. LATAR BELAKANG
Gizi merupakan faktor penting karena secara langsung berpengaruh terhadap kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) oleh karena itu perlu pelayanan gizi yang berkualitas pada individu dan masyarakat.
Pelayanan Gizi merupakan salah satu sub sistem dan pelayanan kesehatan.
A. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
a. Tujuan Umum
1. Tersampainya informasi tentang penyakit dan kebutuhan klinis pasien kepada pasien dan
keluarga pasien.
2. Tercapainya perubahan prilaku individu dan keluarga dalam membina dan memelihara prilaku
sehat dan lingkungan sehat serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan hasil klinis yang
optimal.
3. Terbentuknya prilaku sehat dari individu dan keluarga,yang sesuai dengan konsep hidup
sehat.
b. Tujuan Khusus
Menanamkan dan meningkatkan pengertian dan prilaku pasien dalam mengenali dan mengatasi
masalah gizi sehingga pasien dapat melakukan apa yang dilakukannya.
B. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan pokok yaitu memberikan konseling seputar gizi
C. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Memberikan Konseling seputar gizi kepada masyarakat setempat yang datang diposyandu atau di
Puskesmas
D. SASARAN
1. Individu adalah pasien yang memiliki masalah kesehatan gizi yang dapat diatasi di Puskesmas
2. Keluarga adalah keluarga pasien yang memiliki masalah kesehatan gizi, terutama balita dan anak
pra sekolah.
E. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
a. Sesuai dengan jadwal pelayanan luar gedung dan dalam gedung
b. Terintegrasi dengan lintas program dan lintas sector

F. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN


Sasaran dapat mengerti materi penyuluhan dan dapat memberikan umpan balik
G. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Dilaksanakan sesuai dengan format dan pedoman penyelenggaraan program Gizi
KERANGKA ACUAN KEGIATAN ( TERM OF REFERENCE)
ASUHAN GIZI
A. PENDAHULUAN
Pelayanan gizi merupakan bagian inertnal dari pelayanan kesehatan difasilitas pelayanan
kesehatan,yang saling menunjang yang tidak dapat dipisahkan dengan pelayanan lain.seperti pelayanan
lainnya,pelaksanaan pelayanan gizi dipasilitas pelayanan kesehatan disiapkan untuk memenuhi tuntutan
kualitas sesuai dengan standar akreditasi baru,Proses asuhan gizi harus dimulai dari langkah
assesment,diagnosis,intervensi dan monitoring evaluasi.
B. LATAR BELAKANG
Gizi merupakan faktor penting karena secara langsung berpengaruh terhadap kualitas Sumber
Daya manusia (SDM) oleh karena itu perlu pelayanan gizi yang berkualitas pada individu dan
masyarakat ,Pelayanan gizi merupakan salah satu sub sistem dan pelayanan kesehatan
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
a. Tujuan Umum yaitu Mengidentifikasi problem gizi dan faktor penyebabnya melalui
pengumpulan data.
b. Tujuan Khusus Yaitu untuk mencari permasalahan Gizi
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Melakukan penkajian asesment Gizi
2. Melakukan diagnosis gizi
3. Melakukan intervensi gizi
4. Melakukan monitoring dan evaluasi
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Memberikan konseling Gizi
F. SASARAN
Semua masyarakat
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sesuai dengan jadwal pelayanan luar dan dalam gedung
H. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN
Sasaran dapat terlayani dengan Baik
I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Dilaksanakan sesuai dengan format dan pedoman penyelenggaraan program Gizi

KERANGKA ACUAN KEGIATAN SWEEPING BAYI BALITA

A. PENDAHULUAN
Rencana srtategi Kementrian Kesehatan 2010-2014 memuat kebijakan dan stategi indikator
keluaran yang harus dicapai oleh kementrian kesehatan.Dalam bidang perbaikan gizi terdapat 2 indikator
yaitu balita gizi buruk memdapat perawatan sebesar 100% dan cakupan penimbangan balita diposyandu
sebesar 85% masalah umum yang ditemui di posyandu antara lain tidak tersedianya dana operasional
untuk menggerakkan kegiatan posyandu,kurangnya dukungan dari pemangku kepentingan sarana dan
prasarana serta bahan penyuluhan belum memadai.
B. LATAR BELAKANG
Mengingat hal tersebut diatas,maka peningkatan cakupan penimbangan balita diposyandu
merupakan hal yang sangat penting dilakukan karena semakin tinggi cakupan penimbangan balita akan
membantu penimbangan cakupan berbagai program lainnya.untuk peningkatan cakupan berbagai program
lain.Untuk meningkatkan cakupan penimbangan balita tersebut diperlukan strategi peningkatan
penimbangan balita di posyandu.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
a. Tujuan
Supaya semua bayi balita dapat terlayani penimbangan berat badannya
b. Tujuan Khusus
Untuk mendapat berat badan balita
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan pokok dan peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan bayi balita dalam hal penentuan
status gizi
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Cara melaksanakan kegiatan dengan can rumah untuk ditimbang berat badannya dengan memberi
penyuluhan tentang pentingnya posyandu.
F. SASARAN
Bayi / Balita
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
√ √ √ √
1 Sweeping Bayi Balita

H. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN


Sasaran dapat terlayani dengan baik
I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Dilaksanakan dengan bekerja sama dengan Pustu

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM GIZI DI POSYANDU

PUSKESMAS LAPPADATA TAHUN 2016

A. PENDAHULUAN
Posyandu Merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehat an Bersumber daya Masyarakat ((UKBM)
yang dikelolah dan diselenggarakan dari,oleh untuk bersama-sama masyarakat dalam penyelnggaraan
pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/sosial dasar untuk mempercepat penurunan
Angka Kematian Ibu dan Angka kematian Bayi
. B. LATAR BELAKANG
Posyandu saat ini tetap merupakan sarana penting di lingkungan masyarakat untuk mencapai
keluarga sadar gizi.Hal ini terlihat dari hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2010, sebanyak
80% masyarakat menggunakan posyandu sebagai sarana pelayanan pemantauan pertumbuhan,selain
kegiatan pemantauan pertumbuhan,kegiatan posyandu terintegrasi dengan pelayanan lainnya seperti
Gizi,Imunisasi,Pelayanan kesehatan ibu dan anak,keluarga berencana penanggulangan diare serta
penyuluhan dan konseling.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Meningkatkan Pemantauan pertumbuhan di posyandu setiap Bulan
2. Tujuan Khusus
a. Melaksanakan pelayanan bayi balita di posyandu secara rutin
b. Melaksanakan Pelayanan Gizi di posyandu.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN

NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN


Pelayanan Bayi Balita di - Pemantauan berat badan bayi balita
posyandu - Pemberian kapsul Vitamin A Umur (6-59
Bulan).
- PMT Pemulihan Pada kasus BGM dan
Kasus Gizi buruk jika ada.
- PMT Penyuluhan
- Pemantauan ASI ekslusife Umur (0-6
Bulan)
- Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN


Cara melaksanakan kegiatan melakukan penimbangan berat badan, pengukuran panjang/tinggi
badan, pemberian Vit.A secara langsung pada balita, pemberian makanan tambahan secara bersama
pada balita usia makanan, pemantauan ASI ekslusife, ,melakukan deteksi dini tumbuh kembang
anak,Pemerian PMT penyuluhan pada usia makan.

F. SASARAN
* Semua masyrakat

1. Bayi Balita
2. Ibu hamil, Wus dan Pus
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

NO Kegiatan pokok Sasaran 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12


1. Pelayanan balita √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
diposyandu;
-Pemantauan
Pertumbuhan
2 -Pemberian √ √
Vit.A
3 -Pemantauan √ √
ASI Ekslusife
4 Deteksi tumbuh √ √ √ √
kembang anak

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi pemantauan berat badan balita dan pemantauan status gizi pada balita BGM, 2T dan gizi
kurang sedangkan, pemberian Vit.A, PMT penyuluhan dan pemantauan ASI Ekslisife dan Deteksi Dini
Tumbuh Kembang Anak di bulan tertentu sesuaikan dengan jadwal.
I. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan di lakukan pada saat melaksanakan kegiatan,pelaporan ke kabupaten di laksanakan
akhir bulan.

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

PENDIDIKAN DAN PENYULUHAN GIZI

A. PENDAHULUAN
Pendidikan dan penyuluhan kesehatan gizi adalah gabungan dari sebagian kegiatan dan
kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, di mana individu
keluarga kelempok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat ,memiliki status gizi baik dan
seimbang,tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang biasa di lakukan secara perorangan maupun
kelompok dan meminta pertolongan bila perlu.(Effendi, 1998) pendidikan dan penyuluhan pasien adalah
suatu kegiatan penyampaian informasi kepada pasien yang bertujuan untuk memberi penyuluhan pada
pasien dan keluarga pasien mengenai penyakit dan kebutuhan klinis pasien demi untuk tercapainya hasil
klinis yang optimal.
B. LATAR BELAKANG
Pembangun kesehatan sabagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya antara lain di
selenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang di lakukan sedini mungkin sejak anak masi dalam
kandunga.upaya kesehatan yang di lakukan sejak anak masi di dalam kandungan sampai lima tahun
pertama kehidupannya di tujukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus meningkatkan
kualitas hidup anak agar mencapai tumbuh kembang optimal baik fisik, mental, emosional, maupun social
serta memiliki inteligensi majemuk sesuai dengan potensial genetiknya.
Mengingat jumlah balita di Indonesia sangat besar yaitu sekitar 10% dari seluruh populasi,maka
sebagai calon generasi penerus bangsa,kualitas tumbuh kembang balita di Indonesia perlu mendapat
perhatian yang serius yaitu mendapat gizi yang baik, stimulasi yang memadai serta terjangkau oleh
pelayanan kesehatan berkualitas termasuk deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang.
Upaya kesehatan yang dilakukan sejak anak masih di dalam kandungan sampai lima tahun pertama
kehidupannya, ditujukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus meningkatkan kualitas
hidup anak agar mencapai tumbuh kembang optimal baik fisik,mental,emosional maupun sicial serta
memiliki inteligensi majemuk sesuai dengan potensi genetiknya.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
Tujuan pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada pasien dan keluarga pasien adalah :
1. Tersampainya informasi tentang penyakit dan kebutuhan klinis pasien kepada pasien
dan keluarga pasien
2. Tercapainya perubahan prilaku individu dan keluarga dalam membina dan memelihara
prilaku sehat dan lingkungan sehat serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan hasil
klinis yang optimal
3. Terbentuknya prilaku sehat dari individu dan keluarga, yang sesuai dengan konsep
hidup sehat.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan Pokok yaitu penyuluhan di posyandu, dan puskesmas

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Memberikan penyuluhan seputar gizi kepada masyarakat setempat yang datang diposyandu atau
dipuskesmas.
F. SASARAN
1. Individu adalah pasien yang memiliki masalah kesehatan gizi yang dapat diatasi di puskesmas
2. Keluarga adalah keluarga pasien yang memiliki masalah kesehatan gizi,terutama balita dan
anak pra sekolah.
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Sesuai dengan jadwal pelayanan luar gedung dan dalam gedung
2. Terintegrasi dengan lintas program dan lintas Sektor
H. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN
Sasaran dapat mengerti materi penyuluhan dan dapat memberikan umpan balik.
I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Dilaksanakan sesuai dengan format dan pedoman penyelenggaraan program Gizi
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

ANEMIA IBU HAMIL

A. PENDAHULUAN
Pelayanan dalam bidang kesehatan saat ini sangat diperlukan untuk menunjang suksesnya tujuan
negara Indonesi yaitu Indonesia sehat 2015. Oleh karena itu pemerintah memerlukan upaya yang energi
dan terpadu untuk mempercepat penurunan AKI dan AKB di Indonesia dalam mencapai target Millenium
development Goals ( MDG’S ), mewujudkan pendidikan dasar bagi semua pendorong adanya kesetaraan
gender, dan pemberdayaan perempuan mengurangi jumlah anak, meningkatkan derajat kesehatan ibu,
mengurangi penyakit HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya, menjamin kelestarian lingkungan hidup dan
mengembangkan kemitraan global untuk tujuan pembangunan. ( Depkes RI 2007 ).
Berdasarkan data yang diperoleh dari World Health Organizinng (WHO) penyebab utama angka
kematian ibu ( AKI ) adalah perdarahan 28%, preklamsi/eklamsi 24%, sepsis 10%, infeksi 11%, selain itu
angka kematian ibu (AKI) bisa juga disebabkan oleh anemia mencapai 40%, dan di Indonesia presentase
ibu hamil dengan anemia mencapai hingga 63,5% bahkan frkuensi ibu hamil dengan anemia di Amerika
hanya sekitar 6% relatif lebih rendah. Sedangkan penyebab terjadinya anemia pada ibu hamil diakibatkan
kurang zat defesiensi pada tubuh ibu yang dalam kehamilannya mengakibatkan prematuritas, BBLR, atau
meningkatnya resiko keguguran.
B. LATAR BELAKANG
Data profil kesehatan puskesmas lappadata, tahun 2014, tercatat sebanyak............orang ibu hamil
dengan jumlah total ibu hamil.......orang (.....%) pada tahun 2015, terjadi peningkatan pada kasus anemia
menjadi .....orang dengan total jumlah ibu hamil....orang (...%). Hal ini disebabkan karena kurang gizi
(malnutrisi), kurangnya zat besi yang dikomsummsi dalam makanan. Puskesmas merupakan pelayan
dasar kesehatan untuk masyarakat, karena biayanya yang murah hingga terjangkau untuk semua
golongan ekonomi.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
a. Tujuan umum
Untuk mencegah kasus anemia pada ibu hamil
b. Tujuan khusus
a) Meningkatkan penanganan kasus anemia pada ibu hamil dengan cara memberikan penyuluhan
tentang makanan bergizi pada ibu hamil.
b) Pemberian tablet tambah darah
D. KEGIATAN POKOK DAN PERINCIAN KEGIATAN
Memberikan penyuluhan ibu hamil tentang peningkatan komsumsi zat besi dari sumber hewani
separti daging, ikan, unggas, makanan laut, disertai minum sari buah, dan mengandung vitamin C.
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Wawancara dengan pasien.
F. SARAN
Ibu hamil anemia.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


a. Sesuai dengan jadwal pelayanan luar gedung dan dalam gedung
b. Terintegrasi dengan lintas program dan lintas sector.
H. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN
Sasaran dapat terlayani dengan baik
I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Dilaksanakan sesuai dengan format dan pedoman penyelanggraan program gizi.
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS

A. PENDAHULUAN
Masalah gizu kurang pada ibu hamil masih merupakan fokus perhatian ibu hamil dengan masalah
gizi dan kesehatan berdampak terhadap kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi serta kwalitas bayi yang
dilahirkan. Kondisi ibu hamil KEK beresiko menurunkan proses partus lama dan perdarahan paska
persalinan bahkan kematian ibu. Resiko pada bayi dapat mengakibatkan terjadinya kematian bayi. Ibu
hamil KEK dapat mengganggu tumbuh kembang janin yaitu pertumbuhan fisik otak dan metabolisme yang
menyebabkan penyakit tidak menular diusia dewasa. Masalah ibu hamil KEK disebabkan komsumsi zat
gizi yang kurang khususnya Vitamin, asamfolat, zat besi, seng kalsium. Penanggulangan ibu hamil KEK
harus dimulai sejak sebelum hamil (catin).
B. LATAR BELAKANG
Dari data tahun 2014 dipuskesmasa Lappadata tercatat sejumlah orang bumil KEK tahun 2015
sedah berkurang hal ini disebabkan karena lintas program dengan KIA dengan konsultasi gizi dengan
berdasar diatas maka dibuatlah suatu kerangka acuan sebagai usaha peningkatan pelayanan dalam
aturan luar gedung yang bertujuan untuk menanggulangi ibu hamil yang mengalami KEK.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
a. Tujuan umum
Sebagai acuan dalam penaggulangan bumil KEK.
b. Tujuan khusus
a. Konseling gizi pada ibu hamil
b. Pemantauan gizi pada ibu hamil
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Yaitu mengidentifikasi ibi hamil KEK melalui pengukuran LILA
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Konsultasi dengan pasien
F. SASARAN
Ibu hamil KEK
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
a. Sesuai dengan jadwal pelayanan luar gedung dan dala gedung.
b. Terintegrasi dengan lintas prograqm dan lintas sector
H. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN
Sasaran dapat terlayani dengan baik
I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Dilaksanakan sesuai dengan format dan pedoman penyelenggaraan progran gizi.

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

BAYI BERAT LAHIR RENDAH

A. PENDAHULUAN
Angka kematian bayi (AKB) yaitu 46 jiwa per 1000 kalahiran hidup. Adapun angka kematian ibu
(AKI) di indonessia 2007 yaitu 248 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bati (AKB)
yaitu 27 per 1000 kelahiran hidup. (standar WHO).
Menurut WHO, setiap tahun kira-kira 3% (3,6 juta) dan kongenitalri 120 juta bayi lahir lahir
mengalami asfiksia, hampir 1 jurta bayi ini dikemudian menginggal. Di indonesia, dari seluryuh kematian
bayi, sebanyak 57% meninggal pada masa BBL (usia bawah 1 bulan). Setiap 6 menit terdapat 1 bayi
meninggal. Penyebab kematian BBL di indonesia adalah BBLR 29%, Asfiksia 27%, Trauma lahir, tetanus
neonatorum, infeksi lain, dan kelainan.
B. LATAR BEL;AKANG
Dari hasil survei dipuskesmas Lappadata, pada bulan januari- Desember tahun 2015 diperoleh ....
ibu bersalin. Darei prasurvey yang dilakukan terdapat.... bayi yang mengalami berat badan lahir rendah
(BBLR), oleh karena itu disusunlah kerangka acuan.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
a. Tujuan umum
Untuk perbaikan berat badan
b. Tujuan khusus
a) Diketahuinya pengkahjian terhadap bayi baru lahir dengan BBLR
b) Diketahuinya antisipasi masalah potensial yang terjadi pada bayi baru lahir dengan BBLR
c) Diketahuinya rencana konseling kepada ibu bayi BBLR
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Mengadakan konseling kepada ibu bayi tentang cara perawatan BBLR dan pemberian ASI
Ekslusife
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Petugas mendapat informasi dari petugas bidan jaga tentang adanya kasus BBLR
2. Petugas menimbang berat badan bayi
3. Petugas melakukan cara perawan dan konseling ibu menyusui
4. Melakukan pencatatan dan pelaporan
F. SASARAN
Bayi baru lahir
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Sesuai dengan jadwal pelayanan luar gedung dan dalam gedung
2. Terintegrasi dengan lintas program dan lintas sector
H. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN
Sasaran dapat terlayanani dengan baik
I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Dilaksanakan sesuai dengan format dan pedoman penyelenggaran program gizi.

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

VITAMIN A PADA IBU NIFAS

A. PENDAHULUAN
Penanggulamgan masalah kurang vitamin A (KVA) bukan hanya untuk mencegah kebutaan, tetapi
juga berkaitan dengan upaya memacu pertumbuhan dan kesehatan anak. Menurut WHO, kebutaan anak
didunia ini telah mecapai 1,5 miliar denfa temuan setengah juta kasus baru dalam 1 tahun, gangguan
penglihatan ini terutama terjadi pada awal kehidupan. Kekurangan vitami A pada anak selama periode ini
beresiko dan berdampak negatif pad kelangsungan hidup anak dan juga dapat mempengaruhi
perkembangan anak ketika mencapai usia sekolah
B. LATAR BELAKANG
Berdasarkan data.... di indonesia karena kekurang vitamin A mencapai... % beberapa daerah lain
seperti provinsi... masih tinggi. Berdasarkan hal tersebut, menunjukkan kepada kita bahwa kebutaan
kerena kekurangan vitamin A masih mengancam masyarakat kita termasuk di puskesmas lappadata.
Walaupun pemberian viataminA dipuskesmas lappadata sudah mencapa angka 95% namun hal ini masih
dianggap masalah kerna belum mencapai target 100% . Selain itu apabila pemberian vitamin A ini
misalbnya dibhentikan, maka sudah dapat dipastikan akan terjadi masalah dikemudian hari misalnya dapat
terjadi Outbreak kebutaan karena kekurang vitamin A
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
a. Tujuan umum
Untuk mencegah kebutaan akibat kekurangan vitamin A pada ibu nifas
b. Tujuan khusus
a) Cakupan pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi paling sedikit 80% dari seluruh sasaran.
b) Seluruh jajaran kesehatan mengetahui tyuga masing-masing dalam kegiatan distribusi kapsul
viatamin A diosis tinggi, dan melaksanakan tugas tersebut dengan baik.
c) Seluruh sektor tekait menegtahui peranan masing-masing dalam kegiatan distribusi kapsyul
vitamin A dosis tinggi dan melaksanakan peran tersebut dengan baik.
D. KEGIATANPOKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Pemberian kapsul vitamin A 200.000 SI kepada ibu pada masa nifas dapat diberikan segera
setelah melahirkan. Pada kunjungan pertama neonatal, pada kunjunngan ke dua neonatal.
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Mengecek ketersediaan kapsul vitamin A merah
2. Bekerjasama dengan petugas pengelolah obat menddistribusi kapsul viatamin A kebidan desa sesuai
dengan kebutuhan.
3. Bidan desa memberikan kapsul vitamin A kepada ibu nifas 2 kapsul vitamin A, 1 setelah malahirkan
dan 1 pada hari berikutnya.
4. Bidan desa mencatat dan melporkan hasil kegiatan pemberian kapsul vitamin A untuk ibu nifas kepada
petugas gizi puskesmas setiap akhir bulan
5. Bidan desa memberikan laporannya kepelaksana gizi

F. SASARAN
Ibu nifasa
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Sesuai dengan jadwal pelayanan luar gedung dan dalm gedung
2. Terintegrasi dengan lintas program dan lintas sektor
H. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN
Sasaran dapat terlayani dengan baik

Anda mungkin juga menyukai