DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS LAPPAE
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)
PROGRAM GIZI PUSKESMAS LAPPAE
KABUPATEN SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN
A. PENDAHULUAN
Masalah gizi kesehatan telah menjadi isu masyarakat dunia, karena kehidupan
manusia mendatang sangat ditentukan oleh gizi pangan yang dikonsumsi. Komitmen
gizinya. Hal ini terbukti dari penetapan perbaikan status gizi yang merupakan salah satu
prevalensi kurang gizi sesuai dengan Deklarasi World Food Summit 1996 yang dituangkan
dalam Milenium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015, yang menyatakan setiap
negara menurunkan kemiskinan dan kelaparan separuh dari kondisi 1990. Sebagaimana
gizi perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan,
perbaikan perilaku sadar gizi dan peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi dan kesehatan
B. LATAR BELAKANG
Hidup menjadi 72 tahun; 2) Menurunkan Angka Kematian Bayi menjadi 24 per 1000
kelahiran hidup; 3) Menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 228 per 100.000 kelahiran
hidup; dan 4) Menurunkan prevalensi balita gizi kurang menjadi 15% serta menurunkan
prevalensi balita pendek menjadi 32%. Dan rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Selatan 2008-2013 diarahkan untuk mengurangi jumlah
penduduk kurang pangan dan gizi, Yang dicerminkan oleh prevalensi gizi kurang pada anak
balita < 20% dan gizi buruk < 5%. Salah satu tantangan di bidang gizi yang kita hadapi
adalah masih tingginya prevalensi anak gizi buruk, Kasus gizi buruk hingga saat ini masih
merupakan masalah nasional karena dampak selanjutnya apabila tidak ditangani secara
a. Tujuan Umum
Tujuan umum Program Perbaikan Gizi Masyarakat adalah untuk mencegah dan
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus sasaran dan target RPJMN dan renstra 2015-2019 kegiatan
pembinaan gizi yang dimonitor dan dievaluasi melalui kegiatan surveilans Gizi adalah
sebagai berikut:
6. Persentase Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa kehamilan
16. Persentase balita ditimbang yang tidak naik Berat Badannya dua kali berturut turut
(2T)
yang Turun Berat Badannya, Balita dua kali berturut turut tidak naik Berat Badannya
E. Penanganan pada balita yang di dapatkan 2 bulan berturut turut yang tidak naik Berat
makanan
G. Pemberian PM ASI
I. Malaporkan Bayi baru lahir yang BBLR dan bayi mendapat IMD
F. SASARAN
Mencakup seluruh siklus kehidupan manusia yakni sejak hamil ,ibu menyusui,bayi
(6-11) bulan ,Balita (1-5 Tahun),usia sekolah remaja usia produktif dan usia lanjut.
A. PENDAHULUAN
Pemantauan pertumbuhan dengan menggunakan KMS untuk balita adalah alat yang
sederhana dan murah yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan
anak, oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu Balita di rumah dan harus selalu dibawa
setiap kali mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan termasuk Bidan dan
Dokter.
B. LATAR BELAKANG
KMS Balita menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga untuk
memantau tumbuh kembang anak, agar tidak terjadi kesalahan atau ketidakseimbangan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
1. Memastikan data sasaran seperti jumlah Bayi Baru Lahir , Bayi, Balita , Ibu hamil dan
3. Pelaksanaan posyandu
4. Evaluasi setelah posyandu menilai hasil kegiatan apakah ada kasus T,2T ,atau BGM.
F. SASARAN
Mencakup seluruh siklus kehidupan manusia yakni sejak hamil, ibu menyusui 0-6
bulan-bayi (6-11) bulan, Balita (1-5 Tahun), usia sekolah remaja usia produktif dan usia
lanjut.
Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemantauan
1
Pertumbuhan D/S
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Lappae
A. PENDAHULUAN
Pemberian Vitamin A adalah suatu kegiatan rutin yang dilaksanakan pada bulan
Pebruari dan Agustus, pemberian kapsul vitamin A pada bayi (6-11 Bulan) yang berwarna
biru (100.000 IU) dan pemberian kapsul vitamin A pada anak balita (12-59 Bulan) berwarna
merah (200.000 IU ).
B. LATAR BELAKANG
penyakit. Pada tingkat lanjut dapat menimbulkan kekeringan pada mata yang disebut
a. Tujuan Umum
Vitamin A merupakan salah satu Zat gizi penting yang larut dalam lemak dan
disimpan. didalam hati. Vitamin A tidak dapat dibuat oleh tubuh sehingga harus dipenuhi
dari makanan.
b. Tujuan Khusus
kulit.
3. Menghitung kebutuhan
F. SASARAN
Sasaran pemberian Vitamin A yaitu Bayi umur 6-11 bulan dan balita umur 12-59 bulan.
Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemberian Vitamin A
1
pada Bayi dan Balita
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Lappae
A. PENDAHULUAN
Masalah gizi merupakan masalah yang ada ditiap-tiap Negara, baik Negara miskin,
Negara berkembang dan Negara maju. Negara miskin cenderung dengan masalah gizi
kurang, Negara maju cenderung dengan masalah gizi lebih (Soekirman,2000). Saat ini
didalam era globalisasi dimana terjadi perubahan gaya hidup dan pola makan, Indonesia
mengalami permasalahan gizi ganda, disatu pihak masalah gizi kurang yang pada umumnya
B. LATAR BELAKANG
terhadap balita gizi buruk.surat edaran Menkes No.1209 tanggal 19 oktober 1998
mengintruksikan agar memperlakukan setiap kasus gizi buruk sebagai Kejadian Luar Biasa
a. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan status gizi dan menurunkan prevalensi gizi buruk/gizi kurang
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mencegah kematian dan komplikasi lebih lanjut serta memperbaiki tumbuh
2. Untuk mencegah agar tidak muncul kasus baru balita yang menderita gizi buruk dan
gizi kurang
3. Untuk memperbaiki status gizi buruk/kurang ke status gizi yang lebih baik.
1. Perawatan dan pengobatan anak gizi buruk dengan komplikasi dilakukan secara bertahap
2. Melalui 4 fase yaitu : fase stabilisasi, fase transisi, fase rehabilitasi, dan fase tindak lanjut.
3. Penanganan balita gizi buruk tanpa komplikasi karena tidak disertai penyakit sehingga
4. Penanganan balita gizi kurang dilakukan di tingkat masyarakat dengan, oleh dan dari
masyarakat dengan cara pemberian PMT, pemberian MP-ASI untuk balita gizi kurang
umur 6-24 bulan, penyuluhan gizi, konseling pemberian makanan , pemantauan Berat
5. Apabila Berat Badan tidak naik dalam 2 bulan berturut-turut segera lakukan konfirmasi
status gizi dengan pengukuran Berat Badan /Tinggi Badan dan pemeriksaan fisik.
F. SASARAN
Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penangana Kasus Gizi
1 Buruk, Gizi kurang
BGM, T dan 2 T
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Lappae
A. PENDAHULUAN
ASI merupakan cairan hidup yang diciptakan Tuhan khusus bagi bayi, kerena
mengandung sel darah putih, zat kekebalan, enzim, hormon dan protein yang cocok untuk
bayi. Ibu yang melahirkan bayi lahir prematur (kurang bulan) akan memproduksi ASI dengan
kandungan Gizi berbeda dibandingkan dengan ASI yang diproduksi oleh ibu yang
B. LATAR BELAKANG
ASI, susu sapi dan susu kambing, ketiganya mengandung gula susu (laktosa) sebagai
sumber energi. Hewan tumbuh lebih cepat dari pada manusia sehingga hewan memerlukan
susu dengan kandungan protein lebih tinggi, sehingga apabila bayi di beri susu hewan maka
protein sulit dicerna karena bayi memiliki organ ginjal yang belum sempurna. Pada ASI
kandungan protein lebih sedikit dan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi sesuai
dengan usianya. Berikan ASI saja karena ASI dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi sejak
C. TUJUAN
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
2. Meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung berbagai zat anti kekebalan
4. Lebih ekonomis, praktis, higienis, dan hemat waktu serta murah dibanding susu
formula.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Cara melaksanakan kegiatan dengan memperhatikan Butir butir kunci cara menyusui
1. Ibu harus duduk dengan nyaman, santai, terlihat tanda kasih sayang (bonding)
1. Saat bayi mulai menyusu sentuhkan putting susu pada pipi atau bibir bayi bagian atas
mengisap.
F. SASARAN
Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemantauan ASI
1
Ekslusif
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Lappae
A. PENDAHULUAN
yodium (GAKY) adalah melalui upaya jangka pendek dan upaya jangka panjang. Upaya
jangka pendek berupa suplementasi kapsul minyak beryodium pada daerah endemik berat
dan sedang. sedangkan upaya jangka panjang adalah berupa peningkatan konsumsi garam
Upaya pemerintah selama ini walaupun telah dapat menurunkan GAKY baik secara
nasional melalui peningkatan konsumsi garam beryodium sejak tahun 1975. Namun
pelaksanaan masih ditemukan kendala yaitu rendahnya mutu garam dan belum memadai
B. LATAR BELAKANG
Pemantauan garam beryodium ditingkat Masyarakat di anggap penting untuk
dilaksanakan dan merupakan kegiatan rutin setiap bulan Pebruari dan Agustus karena upaya
dapat melalui Pemeriksaan garam yang dilakukan disekolah maupun diposyandu yang
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
F. SASARAN
Masyarakat
Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemantauan Garam
1
Beryodium
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Lappae
A. PENDAHULUAN
Pemenuhan gizi merupakan hak dasar anak. Salah satu upaya untuk meningkatkan
kesehatan dan gizi anak sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar tahun 1945
dan kesepakatan internasional seperti Konveksi Hak Anak (Komisi Hak Azasi Anak PBB
,1989, Pasal 24 ), adalah memberikan makanan yang terbaik bagi anak usia dibawah 2 tahun.
Untuk mencapai hal tersebut, Strategi Nasional Peningkatan Pemberian ASI dan MP-ASI
Merokomendasikan pemberian makanan yang baik dan tepat bagi bayi dan anak 0-24 bulan
adalah (1) mulai menyusu dalam 1 jam setelah lahir, (2) Pemberian ASI secara ekslusif
sampai usia 6 bulan. (3) Memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) mulai usia 6
bulan, (4) meneruskan pemberian ASI sampai usia 2 tahun atau lebih.
B. LATAR BELAKANG
Pada usian 6 bulan bayi mulai diberikan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-
ASI), sebagian besar anak tidak mendapat MP-ASI dalam jumlah yang cukup baik dari segi
kualitas maupun kuantitas. Jika bayi dan anak usia 6-24 bulan tidak memperoleh cukup gizi
dari MP-ASI, maka akan mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan kurang gizi. Oleh
karena itu untuk mengatasi masalah kekurangan gizi perlu perbaikan pada kuantitas dan
kualitas MP-ASI.
a. Tujuan Umum
Untuk mempertahankan dan memperbaiki status gizi bayi dan anak usia 6-24 Bulan .
b. Tujuan Khusus
Untuk memberikan contoh kepada masyarakat khususnya ibu balita yang datang ke
Kegiatan pokok dengan pemberian MP-ASI di posyandu dengan rincian kegiatan Tiap bulan
Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pemberian MP-ASI
Mengetahui,
A. PENDAHULUAN
seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini
mungkin sejak anak masih didalam kandungan. Upaya kesehatan ibu yang dilakukan
sebelum dan semasa hamil hingga melahirkan, ditujukan untuk menghasilkan keturunan
yang sehat dan lahir dengan selamat. Upaya kesehatan yang dilakukan sejak anak masih
mencapai tumbuh kembang optimal baik fisik, mental, emosional maupun sosial serta
B. LATAR BELAKANG
Mengingat jumlah balita di indonesia sangat besar, maka sebagai calon generasi
penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang balita di Indonesia perlu mendapat perhatian
serius yaitu mendapat gizi yang baik, stimulasi yang memadai serta terjangkau oleh
pelayanan kesehatan yang berkualitas termasuk deteksi dan intervensi dini penyimpangan
tumbuh kembang. Selain hal-hal tersebut, berbagai faktor lingkungan juga yang dapat
a. Tujuan Umum
Agar semua balita umur 0-5 tahun dan anak prasekolah umur 5-6 tahun tumbuh
dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi genetiknya sehingga berguna bagi
nusa dan bangsa serta mampu bersaing diera global melalui kegiatan stimulasi, deteksi
b. Tujuan Khusus
1. Terselenggaranya kegiatan stimulasi tumbuh kembang pada semua balita dan anak
3. Terselenggaranya intervensi dini pada emua balita dan anak prasekolah dengan
puskesmas
Kegiatan pokok dengan pengukuran Berat Badan, tinggi badan dan lingkar Kepala dan
Dengan memberi informasi kepada Kader posyandu dan Kepala sekolah PAUD dan TK
F. SASARAN
Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kegiatan SDIDTK
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Lappae
A. PENDAHULUAN
Bagi kaum perempuan, hamil dan melahirkan merupakan bagian dari kehidupan,
normalnya perhatian akan kesehatan terutama kesehatan yang berkaitan dengan proses
reproduksi menjadi sangat penting. Dalam hal ini remaja putri harus memperhatikan masalah
anemia atau sering disebut dengan penyakit kurang darah. Perempuan yang menderita
anemia berpotensi melahirkan bayi dengan berat badan rendah (kurang dari 2,5 kg) dan juga
dapat mengakibatkan kematian, baik ibu maupun bayi pada waktu proses persalinan.
B. LATAR BELAKANG
Anemia adalah kekurangan kadar hemoglobin dalam darah yang disebabkan karena
kekurangan zat gizi (zat besi dan asam folat) yang diperlukan untuk pembentukan
hemoglobin tersebut. Remaja putri adalah masa peralihan dari anak menjadi dewasa, ditandai
dengan perubahan fisik dan mental. Perubahan fisik bisa ditandai dengan berfungsinya alat
a. Tujuan Umum
Remaja putri lebih rentan anemia dibanding laki-laki karena kebutuhan zat besi
pada perempuan 3 kali lebih besar dari pada laki-laki. Diketahui bahwa perempuan setiap
bulan mengalami menstruasi Itulah sebabnya perempuan membutuhkan zat besi untuk
b. Tujuan Khusus
Untuk mencegah terjadinya Anemia pada remaja putri
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Pemberian tablet tambah darah yaitu diberikan pada anak remaja putri umur 10-19 tahun
Cara melaksanakan kegiatan dengan kunjungan Kesekolah SMP dan SMA/sederajat usia
umur 10-19 tahun dengan mengadakan kerja sama dengan penanggung jawab UKS.
F. SASARAN
Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemberian TTD pada
1
remaja putri
Dilaksanakan sesuai dengan format buku yang sesuai dengan Pedoman Penyelenggaraan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Lappae
normalnya perhatian akan kesehatan terutama kesehatan yang berkaitan dengan proses
reproduksi menjadi sangat penting.Dalam hal ini ibu hamil harus memperhatikan masalah
anemia atau sering disebut dengan penyakit kurang darah.Perempuan yang menderita
anemia berpotensi melahirkan bayi dengan berat badan rendah (kurang dari 2,5 kg) dan juga
dapat mengakibatkan kematian, baik ibu maupun bayi pada waktu proses persalinan.
B. LATAR BELAKANG
Anemia adalah kekurangan kadar hemoglobin dalam darah yang disebabkan karena
kekurangan zat gizi(zat besi dan asam folat) yang diperlukan untuk pembentukan Hb
tersebut. Remaja putri adalah masa peralihan dari anak menjadi dewasa, ditandai dengan
perubahan fisik dan mental. Perubahan fisik ditandai dengan berfungsinya alat reproduksi
seperti menstruasi Umur 10-19 tahun) sampai pada ibu hamil. Anemia tidak sama dengan
darah rendah. Secara medis jika kita ingin mengetahui apakah kita menderita anemia adalah
a. Tujuan Umum
Remaja putri lebih rentan anemia dibanding laki-laki karena kebutuhan zat besi
pada perempuan 3 kali lebih besar dari pada laki-laki. Diketahui bahwa perempuan setiap
bulan mengalami menstruasi Itulah sebabnya perempuan membutuhkan zat besi untuk
b. Tujuan Khusus
Untuk mencegah terjadinya kekurangan Zat besi pada ibu hamil
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan pokok dan rincian pemantauan kegiatan pemberian tablet tambah darah pada ibu
Cara melaksanakan kegiatan dengan bekerja sama dengan Bidan desa dan poli KIA
F. SASARAN
Ibu hamil
Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemberian TTD pada
1
Ibu hamil
Dilaksanakan sesuai dengan format buku yang sesuai dengan Pedoman Penyelenggaraan
Progran Gizi.
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Lappae