Anda di halaman 1dari 7

MATA KULIAH PUBLIC RELATION

KONSEP DASAR PUBLIC RELATION


Dosen Pengampu : Ibu Nelly Armayanti, S.P.,M.SP.

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
1. Putri Shandra Napitupulu (7203144001)
2. Ridoy Ferari Sitanggang (
3. Salesvera Ziliwu (7202444003)

PRODI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era informasi dan komunikasi yang berkembang pesat seperti saat ini, Public
Relations (PR) memiliki peran yang semakin vital dalam dunia bisnis, pemerintahan, dan
organisasi lainnya. Kemampuan organisasi untuk berkomunikasi dengan publiknya,
membangun dan memelihara citra yang positif, serta merespons perubahan dan tantangan
eksternal menjadi faktor penentu kesuksesan.
PR bukan lagi sekadar alat untuk mengatasi krisis atau meningkatkan penjualan, tetapi telah
menjadi komponen inti dalam strategi manajemen organisasi. Hal ini menunjukkan betapa
pentingnya pemahaman yang mendalam tentang konsep, fungsi, tujuan, dan prinsip-prinsip
PR.
Peran PR semakin kompleks dengan adanya media sosial dan akses informasi yang lebih
cepat. Organisasi harus mampu menjalankan PR yang efektif untuk memastikan bahwa pesan
mereka sampai dengan baik kepada publik, serta merespons perubahan opini publik dengan
cepat dan tepat.
Oleh karena itu, penelitian ini penting untuk mendalami aspek-aspek dasar PR, termasuk
pengertian, fungsi, tujuan, dan prinsip-prinsipnya. Dengan pemahaman yang kuat tentang PR,
organisasi dapat lebih siap menghadapi dinamika komunikasi dalam masyarakat modern dan
menjaga hubungan yang positif dengan pemangku kepentingan mereka.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini akan mencoba menjawab beberapa rumusan
masalah berikut:
1. Apa pengertian dan konsep dasar dari Public Relations (PR)?
2. Apa saja fungsi utama dari PR dalam suatu organisasi?
3. Apa tujuan utama yang ingin dicapai melalui praktik PR?
4. Apa prinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam menjalankan PR yang efektif?

1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk:
1. Memahami konsep dasar Public Relations (PR) dan pengertian PR dari berbagai
perspektif.
2. Mengidentifikasi fungsi utama PR dalam konteks hubungan organisasi dengan
publiknya.
3. Menganalisis tujuan-tujuan yang ingin dicapai melalui praktik PR.
4. Mendalaminya prinsip-prinsip PR yang digagas oleh Arthur W. Page untuk mencapai
hubungan yang baik antara organisasi dengan publiknya.
makalah ini penting karena PR memiliki peran strategis dalam mempengaruhi opini publik
dan memelihara reputasi organisasi. Dengan memahami konsep, fungsi, tujuan, dan prinsip-
prinsip PR, organisasi dapat lebih efektif dalam menjalankan praktik PR yang mendukung
kesuksesan dan keberlanjutan mereka.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Public Relation
Public Relations (PR) adalah serangkaian strategi, taktik, dan aktivitas komunikasi yang
dirancang untuk membangun, memelihara, dan meningkatkan hubungan positif antara sebuah
organisasi atau individu dengan berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) yang relevan.
Tujuan utama dari PR adalah untuk menciptakan pemahaman, dukungan, dan reputasi yang
baik di antara berbagai pihak yang dapat memengaruhi atau dipengaruhi oleh organisasi
tersebut.

Berikut beberapa definisi dari beberapa perspektif:


1. Dari perspektif keilmuan, public relations adalah sebuah disiplin yang membangun
dan memelihara reputasi, dengan tujuan supaya dipahami sehingga memengaruhi
opini maupun perilaku publik sasarannya. Public relations juga senantiasa berkenaan
dengan kegiatan menciptakan pemahaman dengan memanfaatkan pengetahuan.
2. Operasionalisasi public relations mencakup penanganan masalah-masalah atau isu
manajemen, peluncuran produk baru, memelihara serta meningkatkan hubungan
jangka panjang dengan publik sasaran. Semua kegiatan ini memerlukan suasana
kondusif, serta saling pengertian, saling mempercayai, dan saling menghargai antara
perusahaan dengan publiknya.
3. Dari perspektif sosial-budaya, public relations adalah upaya terencana dan
berkesinambungan untuk mempertahankan niat baik serta saling pengertian antara
perusahaan dengan publiknya. Melalui berbagai kegiatan tersebut diharapkan muncul
perubahan yang berdampak.
Menurut Morissan (2010) paling tidak ada empat hal utama yang membuat Public Relations
diakui sebagai bagian dari ilmu komunikasi yaitu :
1. Kapasitas dalam mengelola informasi diluar media berdasarkan pertimbangan
kepentingan yang paling memungkinkan sehingga informasi dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat
2. Kapasitas dalam mengelola informasi melaluo media massa, sehingga informasi dapat
disebarluaskan kepada segmen-segmen masyarakat yang diinginkan.
3. Kapasitas dalam melakukan pencitraan terhadap seluruh aktivoitas komunikasi untuk
membangun reputasi manajemen yang diinginkan oleh kepentingan-kepentingan tertentu
terjadi substansi keberadaan public relations itu sendiri
4. Pengelolaan semua aspek komunikasi itu juga memberi kapasitas pada public relations
untuk bernegoisasi dengan pihak tertentu.
Public relations juga merupakan metode efektif untuk membantu manajemen memantau
berbagai perubahan, menyampaikan informasi dan dalam membentuk opini publik sasaran.
Public relations juga menjadi sarana efektif untuk menanggapi aspirasi atau perilaku publik
tertentu tentang perusahaan sehingga tercapai situasi sama-sama memperoleh manfaat.
Mengacu pada perspektif diatas dapat disimpulkan, bahwa public relations merupakan suatu
fungsi manajemen, yang menciptakan dan memelihara komunikasi, pengertian, dukungan
dan kerja sama antara suatu perusahaan dengan publiknya sehingga tercipta situasi saling
memperoleh manfaat (Rudy Harjanto, dalam Syarifuddin, 2016:11).
Ada beberapa aspek-aspek penting dalam public relations meliputi:
1. Komunikasi: PR melibatkan penggunaan berbagai saluran komunikasi seperti media
massa, media sosial, konferensi pers, dan lainnya untuk menyebarkan pesan yang
sesuai dengan tujuan dan nilai organisasi.
2. Manajemen Reputasi: Salah satu fokus utama PR adalah menjaga dan meningkatkan
reputasi organisasi. Ini melibatkan upaya untuk memastikan bahwa persepsi publik
terhadap organisasi tersebut positif.
3. Krisis Management: PR juga terlibat dalam merespons dan mengelola krisis. Ini
termasuk menyusun strategi komunikasi yang efektif untuk mengatasi situasi yang
merugikan reputasi organisasi.
4. Stakeholder Engagement: PR berusaha untuk memahami dan berinteraksi dengan
berbagai pemangku kepentingan, seperti pelanggan, karyawan, investor, pemerintah,
dan masyarakat umum.
5. Pemberitaan: PR mencoba untuk mendapatkan liputan media positif dan memastikan
bahwa pesan organisasi disampaikan dengan baik melalui media.
6. Pengembangan Hubungan: Ini melibatkan membangun hubungan yang kuat dengan
wartawan, influencer, dan pihak-pihak lain yang dapat mempengaruhi pandangan
publik.

2.1 Fungsi Public Relation


Public Relations (PR) adalah suatu fungsi manajemen yang berfokus pada komunikasi dan
interaksi antara suatu organisasi dengan berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) yang
relevan. Fungsi PR memiliki beberapa aspek utama:
a. Membangun Hubungan
PR bertanggung jawab untuk membangun hubungan yang positif dan saling
menguntungkan antara organisasi dan pemangku kepentingan seperti pelanggan,
karyawan, pemerintah, media, dan masyarakat umum.
b. Komunikasi Strategis
Salah satu peran utama PR adalah merencanakan dan melaksanakan komunikasi
strategis. Ini termasuk merancang pesan yang sesuai, menentukan saluran komunikasi
yang efektif, dan mengelola konten yang diterbitkan.
c. Manajemen Reputasi
PR membantu organisasi dalam menjaga dan meningkatkan reputasi mereka. Ini
mencakup upaya untuk memastikan bahwa citra organisasi positif di mata pemangku
kepentingan.
d. Krisis Management
Ketika krisis muncul, PR memiliki peran kunci dalam meresponsnya dengan cepat
dan efektif. Ini termasuk mengelola informasi yang dipublikasikan selama krisis
untuk meminimalkan dampak negatifnya.
Menurut Djanalis Djanaid yang dikutip oleh Frida Kusumastuti (2002:22): “Ada dua fungsi
public relations yaitu fungsi konstruktif dan fungsi korektif ”.
Dalam fungsi konstruktif ini, public relations mendorong semua aktivitas/kegiatan yang
dilakukan perusahaan/organisasi sehingga dapat terencana dan berkesinambungan yang
cenderung bersifat proaktif. Sedangkan dalam fungsi korektif, public relations diibaratkan
sebagai pemadam kebakaran, artinya apabila sebuah perusahaan/organisasi terjadi masalah-
masalah dengan publik, maka dapat segera mengatasi dan menyelesaikan masalah tersebut
2.3 Tujuan Public Relation
Tujuan public relations secara umum adalah menciptakan dan memelihara saling pengertian,
maksudnya adalah untuk memastikan bahwa organisasi tersebut senantiasa dimengerti oleh
pihak lain yang berkepentingan. Dengan adanya kata “saling” maka organisasi pun harus
dapat memahami publiknya.
Menurut Davis (2003), tujuan utama dari public relations adalah mempengaruhi perilaku
orang secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan
semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting terhadap suatu kesuksesan
sebuah perusahaan.
Jefkins (2003) mendefinisikan dari sekian banyak hal yang bisa dijadikan tujuan public
relations sebuah perusahaan, beberapa diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya
kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.
b. Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
c. Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan
kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.
d. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa
pasar baru.
e. Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana
perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.
f. Untuk memperbaiki hubungan antar perusahaan itu dengan masyarakatnya,
sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman,
kesangsian, atau salah paham dikalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan.
g. Untuk mendidik konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam
memanfaatkan produk-produk perusahaan.
h. Untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit
kembali setelah terjadinya suatu krisis.
i. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi
resiko pengambil-alihan oleh pihak lain.
j. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.
k. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan
perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.
l. Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara.
m. Untuk memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau
produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari
peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.
n. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan,
agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas
dalam berbagai hal.
2.4 Prinsip Public Relation
Arthur W. Page mengemukakan beberapa prinsip penting dalam praktik Public Relations
(PR) yang dapat membantu dalam menjaga hubungan positif antara sebuah organisasi dan
publiknya. Prinsip-prinsip ini dapat disederhanakan sebagai berikut:
1. Katakan yang Sebenarnya (Tell the Truth): Berbicaralah jujur dan sampaikan
informasi yang akurat kepada publik. Publik memiliki hak untuk tahu apa yang
sebenarnya terjadi dalam organisasi. Ini adalah dasar kepercayaan publik.
2. Buktikan dengan Tindakan (Prove it With Action): Tindakan nyata lebih
berpengaruh daripada kata-kata. Publik lebih memperhatikan perilaku dan kinerja
organisasi daripada pesan yang disampaikan. Jadi, buktikan dengan tindakan positif.
3. Dengarkan Suara Publik (Listen to the Customer): Penting untuk mendengarkan
dan memahami kebutuhan dan keinginan publik. Ini membantu organisasi dalam
membuat kebijakan dan tindakan yang lebih sesuai dengan harapan publik.
4. Siapkan Diri untuk Masa Depan (Manage For Tomorrow): Perencanaan yang
matang adalah kunci untuk menghindari masalah di masa depan. Organisasi harus
mempersiapkan diri untuk mengatasi tantangan yang mungkin muncul.
5. Lakukan PR Seolah-olah Seluruh Organisasi Bergantung Padanya (Conduct PR
as if the Whole Company Depends on it): PR adalah fungsi penting dalam
organisasi yang memengaruhi bagaimana organisasi dilihat oleh publik. Semua
kebijakan dan tindakan harus mempertimbangkan aspek PR.
6. Tetap Tenang, Sabar, dan Ramah (Remain Calm, Patient and Good Humored):
Dalam komunikasi, penting untuk menjaga ketenangan dan kesabaran. Ini membantu
dalam menangani situasi krisis atau konflik dengan lebih efektif.
Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, organisasi dapat membangun dan menjaga hubungan
yang baik dengan publiknya, yang pada gilirannya dapat mendukung citra dan reputasi
organisasi.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam era informasi dan komunikasi yang berkembang pesat, Public Relations (PR) telah
menjadi aspek krusial dalam manajemen organisasi. Dalam penelitian ini, kami telah
menggali konsep PR, termasuk pengertian, fungsi, tujuan, dan prinsip-prinsipnya.
Dari berbagai perspektif, PR didefinisikan sebagai upaya untuk membangun, memelihara,
dan meningkatkan hubungan positif antara organisasi dengan pemangku kepentingan mereka.
Fungsi PR mencakup membangun hubungan, komunikasi strategis, manajemen reputasi, dan
manajemen krisis.
Tujuan utama PR adalah menciptakan pemahaman, dukungan, dan reputasi yang baik di
antara berbagai pihak yang dapat memengaruhi atau dipengaruhi oleh organisasi tersebut. PR
bertujuan untuk mempengaruhi perilaku individu maupun kelompok melalui dialog dengan
semua golongan, yang memungkinkan tercapainya kesuksesan organisasi.
Dalam menjalankan PR, ada beberapa prinsip penting yang harus dipegang teguh. Prinsip-
prinsip ini mencakup kejujuran dalam berkomunikasi, membuktikan pesan dengan tindakan
nyata, mendengarkan suara publik, persiapan untuk masa depan, menjalankan PR sebagai
fungsi kunci dalam organisasi, dan tetap tenang, sabar, dan ramah dalam komunikasi.
3.2 Saran
Untuk meningkatkan praktik Public Relations (PR), perlu diperhatikan beberapa hal.
Pertama, investasikan dalam pendidikan dan pelatihan untuk profesional PR guna
memastikan pemahaman yang kuat tentang konsep dan prinsip-prinsip PR. Kedua,
integrasikan PR secara lebih erat dengan manajemen organisasi agar kebijakan PR menjadi
bagian integral dari keputusan strategis. Selain itu, perhatikan adaptasi terhadap perubahan
media dan teknologi, terutama dalam era digital dan media sosial yang terus berkembang.
Mendengarkan pemangku kepentingan dengan aktif juga penting; hal ini membantu dalam
menciptakan komunikasi yang lebih relevan dan efektif. Terakhir, penting memiliki rencana
respons krisis yang cepat, akurat, dan transparan, yang dapat digunakan ketika situasi krisis
terjadi. Dengan memperhatikan saran-saran ini, praktik PR dapat ditingkatkan untuk
membangun dan menjaga hubungan positif dengan publik serta mendukung citra dan reputasi
organisasi.

DAFTAR PUSTAKA
Armayanti,Nelly.dkk.(2023).Public Relations Berbasis Digital.CV.Merdeka Kreasi
Group:Medan Sunggal

Anda mungkin juga menyukai