Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING


DI UPT PUSKESMAS BAEGNDIT

UPT PUSKESMAS BAGENDIT


KABUPATEN GARUT
PEMERINTAH KABUPATEN GARUT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BAGENDIT
JL. K.H Hasan Arif No.10 Desa Banyuresmi Kecamatan Banyuresmi Kab. Garut
Tlp. (0262) 2443001 E-mail : puskesmasbagendit2014@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


UPAYA PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING
DI UPT PUSKESMAS BAGENDIT

I. PENDAHULUAN

Salah satu sasarn Rencana Strategis Kementrian Kesehatan RI


Tahun 2020-2024 menargetkan cakupan prevalensi balita underweight
dibawah 11%, stunting dibawah 14% dan balita wasting dibawah 2.5% pada
tahun 2024.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat
kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Kondisi gizi gagal tumbuh pada anak balita disebabkan oleh kurangnya
asupan gizi dalam waktu yang lama serta terjadinya infeksi berulang, dan
kedua faktor penyebab ini dipengaruhi oleh pola asuh yang tidak memadai
terutama dalam 1.000 HPK. Anak tergolong stunting apabila Panjang atau
tinggi badan menurut umurnya lebih rendah dari standar nasional yang
berlaku.
Penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk
menghindari dampak jangka Panjang yang merugikan seperti terhambatnya
tumbuh kembang anak. Stunting mempengaruhi perkembangan otak
sehingga tingkat kecerdasan anak tidak maksimal. Hal ini beresiko
menurunkan produktivitas pada saat dewasa. Stunting juga menjadikan
anak lebih rentan terhadap penyakit. Anak stunting beresiko lebih tinggi
menderita penyakit kronis di masa dewasanya.
Perbaikan gizi yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya
stunting adalah konsumsi zat gizi yang baik dan cukup oleh ibu pada saat
kehamilan. Salah satu indicator terpenting dalam pertumbuhan anak adalah
pada saat 1.000 HPK dimulai dari masa anak berada dalam kandungan.
Dengan mencukupi gizi oleh ibu yang hamil dan pemberian gizi yang tepat
pada anak, serta didukung pola asuh yang tepat seperti pemberian ASI
eksklusif dan Pemberian MP ASI usia 6-23 bulan. Selain itu, upaya
perbaikan gizi pada periode remaja memberikan kesempatan tambahan di
dalam siklus kehidupan yang dapat memperbaiki stunting dan dapat
memberikan efek positif bagi generasi
seterusnya.

II. LATAR BELAKANG


Masyarakat pada saat ini masih banyak menghadapi masalah gizi.
Salah satu masalah gizi yang dihadapi adalah stunting. Tingginya angka
prevalensi stunting Kabupaten Garut berdasarkan Hasil SSGI Tahun 2021
yakni sebesar 35%. Prevalensi stunting di UPT Puskesmas Bagendit pada
Tahun 2021 yaitu sebesar 7.6%, hal ini menunjukan bahwa kasus stunting
termasuk kategori masalah kesehatan masyarakat yang perlu untuk dicegah
dan ditanggulangi.

Fokus utama dalam pencegahan dan penurunan stunting di UPT


Puskesmas Bagendit dilakukan melalui berbagai kegiatan/ upaya promotif
dan preventif untuk meningkatkan layanan cakupan intervensi sensitive
(lintas sektor) dan intervensi sfesifik (lintas program,) salah satunya melalui
kegiatan sosialisasi/penyuluhan/edukasi, pemantauan dan pendampingan
bagi sasaran gizi (remaja, ibu hamil, ibu nifas dan balita).

III. TUJUAN
 Tujuan Umum
Terlaksananya berbagai intervensi spesifik dan sensitive sebagai upaya
pencegahan dan penurunan stunting di wilayah kerja UPT Puskesmas
Bagendit.
 Tujuan Khusus
a. Menurunnya angka stunting
b. Terlaksanya kegiatan intervensi melalui edukasi/penyuluhan,
pemantauan dan pendampingan bagi sasaran gizi.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
No. Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1. Upaya Pencegahan 1. Edukasi/penyuluhan ASI Eksklusif;


dan Penurunan 2. Pemantauan dan Pendampingan TTD bagi
Stunting Remaja Putri;
3. Pemantauan dan Pendampingan TTD bagi
Ibu Hami;
4. Pemantauan dan Pertumbuhan Balita.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


No. Kegiatan Pelaksana Lintas Program Lintas Sektor Ket.
Pokok Program Gizi Terkait Terkait

1. Upaya Mempersiapkan,  Mengkoordinasika  Mengkoordinasikan


Penceganan mengkoordinasikan n kegiatan kegiatan Bersama

dan dan memastikan Bersama lintas lintas sektor agar

Penurunan kegiatan program agar berjalan optimal


pencegahan dan berjalan optimal
Stunting
penurunan
stunting di UPT
Puskesmas
Bagendit berjalan
secara maksimal
sesuai dengan
prosedur yang
telah ditetapkan,

VI. SASARAN
1. Bayi dan Balita, Ibu Hamil, Ibu Nifas, Remaja Putri
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

NAMA Bulan
NO
KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Upaya
Pencegahan
1 dan v v v v v v v v v v v v
Penurunang
Stuning

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah jadwal
kegiatan selesai, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan
tersebut.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan atau pelaporan kegiatan dilakukan dengan menggunakan
form/ register yang telah ditetapkan. Evaluasi dilakukan setiap 3 bulan sekali
sesuai dengan jadwal monitoring dan evaluasi Puskesmas.

Mengetahui Bagendit, 02 Januari 2022


Kepala UPT Puskesmas Bagendit Pelaksana Gizi

Drs. Kadar Wilasmana, SKM., M.Si Rinni Marita Sari, A.Md.Gz


NIP. 19640502 198803 1 005 NIP. 19890310 202012 2 014

Anda mungkin juga menyukai