Anda di halaman 1dari 24

PENCATATAN DAN PELAPORAN KESGA

No Dokumen :

No Revisi : 00
SOP Tgl Terbit :
PEMERINTAH
KOTA Halaman : 1/3
GUNUNGSITOLI
UPTD Puskesmas
Kecamatan KARIANI BATE’E, AM.Keb
Gunungsitoli Barat NIP.19820703 200212 2 002

1. Pengertian Pencatatan adalah kegiatan mengumpulkan data- data laporan hasil


kegiatan bulanan dari program-program Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM).
Pelaporan adalah penyampaian data-data dalam bentuk hard copy dan
soft copy.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan
UKM Puskesmas
3. Kebijakan 1. Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli
Barat Nomor: 800/06/K/PKM-Gusbar/I/2022 Tentang Jenis-jenis
Pelayanan Kesehatan Di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli
Barat Tahun 2022
2. Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Gunungsitoli Barat No :
800/96/K/PKM-GUSBAR/I/2022 Tentang Penghujukan
Penanggungjawab,Koordinator,Pengelola,dan Pelaksana Pelayanan Di
UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Barat
3. Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli
Barat Nomor :800/111/K/PKM-GUSBAR/I/2022 Tentang Indikator
Penilaian Kinerja UPTD Puskesmas Kecamatan Gunugsitoli Barat
Tahun 2022-2026
4. Referensi 1.Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi
Kesehatan
2.Peraturan Pemerintah Nomor 92 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Komunikasi Data dalam Sistem Informasi Kesehatan Terintegrasi
3.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas
4. Pedoman Upaya Kesehatan masyarakat Nomor 28/UKM/Ped/PKM-
Gusbar/VIII/2019, 01 Agustus 2019
5. Prosedur/ Langkah-1. Persiapan Alat dan Bahan :
langkah a. Format Laporan Bulanan
b. ATK
2. Petugas yang melaksanakan :
a. Koordinator Program
b. Koordinator Praktik Bidan Desa
3. Langkah-langkah :
 Koordinator praktik bidan desa melaksanakan kegiatan sesuai RPK
 Koordinator praktik bidan desa mencatat hasil kegiatan di buku
catatan
 Koordinator praktik bidan desa merekap laporan di format laporan
 Koordinator praktik bidan desa menyerahkan laporan kepada
Pj.Jaringan
 Pj.Jaringan membagikan laporan setiap koordinator program
 Koordinator program menerima laporan dari Pj Jaringan
 Koordinator program merekap laporan dari koordinataor praktk
bidan desa
 Koordinator program menyerahkan laporan kepada Pj.UKM
 Pj.UKM menyerahkan laporan kepada SP2TP
 SP2TP menyerahkan laporan kepada kepala Puskesmas
 Kepala Puskesmas menyerahkan laporan ke Dinas Kesehatan
6. Diagram Alir
Koordinator Program menerima
laporan bulanan dari koordinator
Praktik Bidan Desa

Pos-test

7. Hal-hal yang perlu


diperhatikan

8.Unit Terkait

9.DokumenTerkait
10.RekamanHistoris
Perubahan
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan
SENAM HAMIL
No Dokumen :

No Revisi : 00
SOP Tgl Terbit :
PEMERINTAH
KOTA GUNUNGSITOLI Halaman : 1/4

UPTD Puskesmas
Kecamatan KARIANI BATE’E, AM.Keb
Gunungsitoli Barat NIP.19820703 200212 2 002

1.Pengertian Terapi latihan gerak yang dilakukan untuk mempersiapkan ibu hamil,
secara fisik mau pun mental untuk menghadapi persalinan yang cepat,
aman dan spontan.
2.Tujuan - Memperlancar persalinan normal
- Agar ibu hamil dapat mempersiapkan tubuhnya untuk persalinan
- Meningkatkan kesejahteraan ibu serta bayi yang dikandungnya
- Membentuk mekanika tubuh yang baik selama dan`setelah kehamilan
3.Kebijakan
4.Referensi
5.Prosedur - Bantal
- Matras/tikar
6.Langkah-langkah a. Awali interaksi dengan mengucapkan salam
b. Jelaskan prosedur selengkapnya pada klien
c. Beri kesempatan pada klien untuk bertanya
d. Latih klien untuk melakukan setiap gerakan senam hamil
a. Senam untuk kaki dilakukan sebagai berikut :
 Duduk dengan kaki diluruskan kedepan dengan tubuh bersandar tegak
lurus (rileks)
 Tarik jari-jari kearah tubuh secara perlahan-lahan lalu lipat kedepan
 Lakukan sebanyak 10 kali, penghitungan sesuai dengan gerakan
 Tarik kedua telapak kaki kearah tubuh secara perlahan-lahan dan
dorong kedepan. Lakukan sebanyak 10 kali, penghitungan sesuai
gerakan.
b. Senam duduk bersila dilakukan sebagai berikut :
 Duduk kedua tangan diatas lutut
 Letakkan kedua telapak tangan diatas lutut
 Tekan lutut kebawah dengan perlahan-lahan
 Lakukan sebanyak 10 kali
c. Cara tidur yang nyaman
Berbaringlah miring dilantai pada sebelah sisi dengan lutut ditekuk
d. Senam untuk pinggang (tidur terlentang)
 Tidurlah terlentang dan tekuklah lutut janganterlalu lebar,arah telapak
tangan kebawah dan berada disamping badan.
 Angkatlah pinggang secara perlahan,panggul dan bahu tetap
menyentuh lantai
 Lakukanlah sebanyak 10 kali
e. Senam untuk pinggang (posisi merangkak)
 Badan dalam posisi merangkak
 Sambil menarik nafas angkat perut berikut punggung keatas dengan
wajah menghadap kebawah membentuk lingkaran
 Sambil perlahan-lahan mengangkat wajah hembuskan
nafas,turunkan punggung kembali dengan perlahan
 Lakukanlah sebanyak 10 kali

f. Senam dengan satu lutut


 Tidurlah terlentang, tangan berada di samping badan sedikit di buka,
tekuk lutut kanan, kaki kiri lurus
 Lutut kanan digerakkan perlahan kearah kanan lalu kembalikan
 Lakukanlah sebanyak 10 kali
 Lakukanlah hal yang sama untuk lutut kiri
g. Senam dengan kedua lutut
 Tidurlah terlentang, tangan dan badan berada di samping badan,
kedua lutut ditekuk dan kedua lutut saling menempel
 Kedua tumit diharapkan dirapatkan, kaki kiri dan kanan saling
menempel
 Kedua lutut digerakkan perlahan-lahan kearah kiri dan kanan
 Lakukan sebanyak 8 kali

LATIHAN UNTUK SAAT PERSALINAN


h. Cara pernafasan saat persalinan
 Cari posisi yang nyaman,misalnya : duduk bersandar antara duduk
danberbaring serta kaki diregangkan,posisi merangkak,duduk dikursi
dengan bersandar kedepan,dll
 Tarik nafas dari hidung dan keluarkan melalui mulut
 Usahakan tetap rileks
I. Cara mengejan
 Cari posisi yang nyaman/posisi ibu antara duduk dan berbaring serta
kaki direnggangkan
 Perlahan-lahan tarik nafas sebanyak 3 kali dan pada hitungan ke 4
tarik nafas kemudian tahan nafas, sesuai arahan pembantu
persalinan
 Mengejan kearah pantat
J. Cara pernafasan pada saat melahirkan
Cara ini dilakukan jika bidan mengatakan tidak usah mengejan lagi
 Letakkan kedua tangan diatas dada
 Bukalah mulut lebar-lebar bernafas pendek sambil mengatakan hah-
hah-hah

7.Diagram Alir
8.Hal-hal yang perlu - Gerakan senam dilakukan oleh wanita hamil pada umur kehamilan 6
diperhatikan bulan atau 24 minggu
- Latihan dilakukan harus secara teratur dalam suasana yang tenang
- Berpakaian cukup longgar
- Menggunakan kasur/matras
9.Unit Terkait Ruang KIA / KB
Ruang Persalinan
10.DokumenTerkait
11.Rekaman Historis
Perubahan Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan

MONITORING KELAS IBU HAMIL


No Dokumen :

No Revisi : 00
SOP Tgl Terbit :
PEMERINTAH Halaman : 1/2
KOTA GUNUNGSITOLI

UPTD Puskesmas
NELIANA AMAZIHONO,SKM
Kecamatan
NIP. 19760415 200605 2 002
Gunungsitoli Barat

1. Pengertian Suatu proses pengumpulan dan menganalisis informasi dari penerapan


pelaksanaan kelas ibu hamil termasuk mengecek secara regular untuk
melihat apakah kegiatan kelas ibu hamil tersebut sudah berjalan sesuai
rencana sehingga masalah yang dilihat/ditemui dapat diatasi
2. Tujuan Sebagai bahan acuan untuk perbaikan dan pengembangan kelas ibu hamil
selanjutnya
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No:800/07/SK/PKM-GUSBAR/I/2017 Tentang
Penghunjukan Penanggungjawab Program di UPTD Puskesmas
Kecamatan Gunungsitoli Barat Tahun Anggaran 2017
4. Referensi Buku Pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil tahun 2012
5. Prosedur a. Alat tulis
b. Daftar tilik monitoring
6. Langkah-langkah 1.Menentukan sasaran atau desa yang akan dimonitoring
2.Membuat/mempersiapakan daftar tilik monitoring kelas ibu hamil
3.Membuat jadwal pelaksanaan monitoring
4.Melaksakan monitoring sesuai dengan perencanan program dan jadwal
yang telah disusun
5.Membuat analisis dan kesimpulan dari kegiatan monitoring
7. Diagram Alir
Membuat daftar
Menentukan tilik monitoring
sasaran monitoring

Melaksanakan Membuat jadwal


monitoring sesuai pelaksanaan
perencanaan monitoring

Membuat analisis
dan kesimpulan

8. Hal-hal yang perlu Jika kegiatan monitoring ini tidak dilakukan maka tidak akan dapat
diperhatikan diketahui keberhasilan program/kegiatan kelas ibu hamil tersebut, oleh
karena itu dilakukan monitoring secara periodic sesuai jadwal kegiatan
atau program
9. Unit Terkait Pelayanan di Pustu, Poskesdes dan Desa
10. DokumenTerkait -Daftar tilik monitoring

11. Rekaman Historis


Perubahan Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan

KERANGKA ACUAN KEGIATAN TENTANG UMPAN BALIK PELAKSANAAN


KEGIATAN UKM DI WILAYAH UPTD PUSKESMAS KECAMATAN
GUNUNGSITOLI BARAT

I. PENDAHULUAN
Pelayanan public oleh aparatur Negara dewasa ini telah menjadi isu strategis karena
tingkat kualitas kinerja pelayanan public akan menentukan baik buruknya pelayanan kepada
masyarakat dan pada gilirannya akan menentukan citara dari aparatur masyarakat, karena
dengan kualitas pelayanan public yang semaki baik, kepusan dan kepercayaan masyarakat
akan dapat diwujudkan. Upaya peningkatan kualitas pelayanan public perlu dilakukan melaui
pembenahan berbagai aspek, antara lain kelembagaan, kepegawaian, tata laksa, akuntabilitas
dan pengawasan guna menghasilkan pelayanan public yang prima yaitu pelayanan yang cepat,
murah, aman, berkeadilan akuntabel, Sehubungan dengan hal itu langkah strategis untuk
mendorong upaya perbaikan dalam peningkatan kualitas public ialah dengan mengetahi umpan
balik masyarakat terhadap pelayan yang diberikan puskesmas.
II. LATAR BELAKANG
Dalam konteks mutu pelanggan adalah raja.Oleh karena itu member pelayana kesehatan
sebagai pelayan raja harus memperhatikan apa yang diinginkan oleh raja. Oleh sebab itu
pemberi pelayanan harus mengidentifikasi bagaimana pelayanan pelanggan jasa yang telah ia
terima. Kegiatan untuk mengetahui penilaian pelanggan terhadap pelayan yang ia terima
mengacu pada keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 16 Tahun 2014
tebtang Pedoman Tentang survey Kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan
publik. Mutu dan kinerja pelayanan perlu diupayakan untuk ditingkatkan secara
berkesinambungan, oleh karena itu umpan balim dari masyarakat dan pengguna pelayanan
puskesmas secara aktif diidentifikasi sebagai bahan untuk penyempurnaan pelayanan
puskesmas,
III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
 TUJUAN UMUM
Mengetahui tanggapan masyarakat tentang mutu pelayanan UKM Puskesmas
 TUJUAN KHUSUS
 Mengidentifikasi tanggapan masyarakat, kebutuhan, dan harapan masyarakat terhadap
program UKM puskesmas
 Mengetahui umpan balik masyarakat tentang pelaksanaan UKM puskesmas

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1 Temu pelanggan Dapat dilakukan ketika klien secara langsung


mendapatkan pelayanan ketika ada masyarakat
yang bertanya ke salah satu petugas
2 Survey mawas diri dan Musyawarah Dilakukan satu tahun sekali untuk mengetahui
masyarakat desa kepuasan masyarakat dan juga harapan serta
kebutuhan terhadap pelayanan
3 Kotak saran Dilengkapi kertas dan bolpoin untuk menuliskan
keluhan, kririk, serta saran mengenai pelayanan
kesehatan yang dilakukan terhadap mayarakat
4 Lokarya mini tribulanan

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN :


a. Survey Mawas diri (SMD)
b. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
c. Pertemuan-pertemuan konsultasif dengan masyarakt

VI. SASARAN :
a. Terlaksananya Survey Mawas diri (SMD)
b. Terlaksanya Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
c. Terlaksananya kegiatan Temu Pelanggan
d. Terlaksananya Lokakarya Mini Tribulanan

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


NO NAMA DESA BULAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
1. TEMU
PELANGGAN
2. SMD
3. MMD
4. LOKAKARYA
MINI TRIBULAN
VIII. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi proses dilakukan pada saat kegiatan masih berjalan utuk melihat kekurangan yang ada
agar dapat segera diatasi. Pelaporan kegiatan dilakukan setelah selesai melakukan kegiatan.
IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Dokumen yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah hasil identifikasi dan analisis umpan balik
masyarakat dan daftar hadir pertemuan

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH


No Dokumen :

No Revisi : 00
SOP
Tgl Terbit :
PEMERINTAH Halaman : 1/2
KOTA GUNUNGSITOLI

UPTD Puskesmas
SOSAIDAMAN H. ZEBUA,S.KEP.,Ns
Kecamatan
NIP. 19840621 201001 2 041
Gunungsitoli Barat

1. Pengertian Suatu cara pemeriksaan untuk mengetahui jenis golongan darah


seseorang. Pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada
tidaknya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah.
2. Tujuan Untuk mengetahui golongan darah yang didasarkan pada antigen yang
terdapat di sel darah merah.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No:800/07/SK/PKM-GUSBAR/I/2017 Tentang
Penghunjukan Penanggungjawab Program di UPTD Puskesmas
Kecamatan Gunungsitoli Barat Tahun Anggaran 2017
4. Referensi Buku pedoman pelaksanaan laboratorium puskesmas
5. Prosedur 1. Handscoon
2. Lancet
3. Pengaduk
5. Objek gelas
5. Darah kapiler
6. Serum anti A, B, AB
7. Kapas alcohol
6. Langkah- 1. Mengatur posisi klien senyaman mungkin
langkah 2. Mendekatkan alat, mencuci tangan dan mengeringkan
3. Memakai sarung tangan
4. Memijit-mijit ujung jari manis/tengah dan kemudian melakukan
desinfeksi dengan alcohol 70%
5. Menusukkan jari manis/tengah dengan posisi vertical,menggunakan
blood lancet
6. Mengusap darah yang pertama kali keluar dari jari klien dengan kapas
kering
7. Menetaskan darah kapiler pada cover glass di tiga tempat berbeda
8. Menambahkan 1 tetes reagen anti A (warna biru) pada tetesan darah 1
9. Menambahkan 1 tetes reagen anti b (warna kuning) pada tetesan darah
2
10. Menambahkan 1 tetes reagen anti AB (warna jernih) pada tetesan
darah 3
11. Mengaduk dengan batang pengaduk masing masin campuran darah
dengan antiserum dan menggoyang-goyangkan
12. Petugas membaca hasil pemeriksaan golongan darah, yaitu :
a) Golongan darah A : Aglutinasi pada tetes darah 1 dan 3
b) Golongan darah B : Aglutinasi pada tetes darah 2 dan 3
c) Golongan darah AB : Aglutinasi pada semua tetes darah
d) Golongan darah O : Tidak ada aglutinasi pada semua tetes darah
13. Mencatat hasil pemeriksaan golongan darah pada blangko skrining
7. Diagram Alir Mendekatkan alat,
mencuci tangan
Mengatur posisi klien

Memijit-mijit ujung jari


manis/tengah dan kemudian
melakukan desinfeksi dengan Memakai
alcohol 70% sarung tangan

Mengusap darah yang


Menusukkan jari manis/tengah
pertama kali keluar dari jari
dengan posisi
vertical,menggunakan blood klien dengan kapas kering
lancet

Menetaskan darah
kapiler pada cover glass
di tiga tempat berbeda

Menambahkan 1 tetes
reagen anti A (warna
biru) pada tetesan
darah 1
Menambahkan 1 tetes
reagen anti b (warna
kuning) pada tetesan
darah 2

Mengaduk dengan batang


pengaduk masing masing
Menambahkan 1 tetes
campuran darah dengan
reagen anti AB (warna
antiserum dan menggoyang-
jernih) pada tetesan
goyangkan
darah 3

Petugas membaca hasil


pemeriksaan golongan
Mencatat hasil pemeriksaan golongan darah pada darahnya
blangko skrining

8. Hal-hal yang perlu


diperhatikan

9. Unit Terkait Poli umum


Lab
10. DokumenTerkait a. Kartu status ibu hamil
b. Buku KIA
11. RekamanHistorisP
erubahan Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan

PENGUKURAN LINGKAR LENGAN ATAS


BUMIL
No Dokumen :

No Revisi : 00
SOP Tgl Terbit :
PEMERINTAH
KOTA Halaman : 1/2
GUNUNGSITOLI
UPTD Puskesmas
NELIANA AMAZIHONO,SKM
Kecamatan
NIP. 19760415 200605 2 002
Gunungsitoli Barat

1. Pengertian Salah satu tindakan yang dilakukan pada saat pemeriksaan kehamilan
2. Tujuan 1. Menilai status gizi ibu hamil
2. Mengetahui apakah sesorang menderita kurang energy kronis
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No:800/244/SK/PKM-GUSBAR/VI/2017 Tentang
Perubahan Pertama atas Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan
Gunungsitoli Barat Nomor 800/18/SK/PKM-GUSBAR/II/2017 tentang Jenis-
jenis pelayanan di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Barat
4. Referensi Depkes RI, 1995. Pedoman pengukuran alat ukur lingkar lengan atas
(LILA) pada wanita usia subur Jakarta
5. Prosedur 1. Pita ukur Lila
2. Alat tulis
6. Langkah-langkah 1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
3. Petugas meminta pasien untuk menyingsingkan lengan
4. Tetapkan posisi bahu (acromion) dan silu (olecranion) tangan harus
ditekuk 90 derajat
5. Letakkan pita pengukur antara bahu dan siku
6. Tentukan titik tengah lengan
7. Lingkarkan pita LILA tepat pada titik tengah lengan
8. Pita jangan terlalu ketat, jangan pula terlalu longgar
9. Pembacaan skala yang tertera pada pita dalam cm (centi meter) posisi
tangan lurus
10. Informasikan hasil pengukuran pada pasien
11. Petugas mencuci tangan
7. Diagram Alir
Dijelaskan pd
Petugas mencuci pasien tindakan
tangan yg kita lakukan

Lengan pasien
disisihkan utk dan di
tetapkan bahu dan
Letakkan pita siku tgn harus 90
pengukur antara bahu derajat
dan siku dan tentukan
titik tengah lengan

LIngkarkan pita lila Lihat hasil di pita


tepat pada titik pengukur dan di
tengah lengan beritahu pd pasien

Catat hasil dan petugas cuci


tangan

8. Hal-hal yang perlu a. Pengukuran LILA lebih baik baik untuk menilai status gizi
diperhatikan b. Dilakukan pengukuran dengan ibu hamil pada posisi berdiri
9. Unit Terkait Ruang KIA / KB
10. DokumenTerkait Daftar tilik monitoring

11. Rekaman Historis


Perubahan Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan

PERSALINAN NORMAL
No Dokumen :

No Revisi : 00
SOP
Tgl Terbit :
PEMERINTAH Halaman :½
KOTA GUNUNGSITOLI

UPTD Puskesmas
SOSAIDAMAN H. ZEBUA,S.KEP.,Ns
Kecamatan
NIP. 19840621 201001 2 041
Gunungsitoli Barat

1. Pengertian Asuhan Persalinan normal adalah asuhan yg bersih dan aman selama
pengeluaran hasil konsepsi setelah pembuahan berumur lebih dari 37
minggu dan setelah bayi lahir serta upaya pencegahan komplikasi.
2. Tujuan Membantu persalinan supaya bersih dan aman serta mencegah terjadinya
komplikasi dlm persalinan ,
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No:800/07/SK/PKM-GUSBAR/I/2017 Tentang
Penghunjukan Penanggungjawab Program di UPTD Puskesmas
Kecamatan Gunungsitoli Barat Tahun Anggaran 2017
4. Referensi Pedoman PWS-KIA,Depkes RI,2009
5. Prosedur I. PERSIAPAN AlAT
1.Bak instrument (klem 2,gunting tali pusat 1,1/2 kocher,:kateter 1.
2.Sarung tangan steril
3.kom berisi kapas dan air DTT
4.Pengisap lender atau delee
5.oksitosin
6.spuit 3cc
7.umblikan klem dan mono aural
8.kasa steril
9.kain utk ibu dan bayi
10.be3ngkok
11.tempat plasenta
12.wascom berisi air DTT dan waslap
13.baskom berisi cairan klorin 0,5%
14.tempat sampah basah dan kering.
6. Langkah-langkah 1. mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala dua
a. ibu merasa ada dorongan kuat meneran
b. ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan
vagina
c. perineum tampak menonjol, vulva dan sfingter ani membuka

2. Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan ( mematahkan


ampul oksitosin dan memasukkan alat suntik sekali pakai ke dalam
wadah partus)
3. Memakai celemek plastic
4. mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
5. pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan periksa
dalam
6. masukkan oksitosin kedalam tabung suntik (gunakan tangan yang
memakai sarung tangan)
7. membersihkan vulva dan perineum, menyeka dari depan kebelakang
dengan menggunakan kapas yang dibasahi air DTT
8. lakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap
9. Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang
masih memakai sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5%, kemudian
lepaskan secara terbalik dan rendam 10 menit, cuci kedua tangan
setelah sarung tangan dilepaskan
10. Periksa DJJ sewaktu uterus tidak berkontraksi
11. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keaqdaan janin baik,
meminta ibu meneran saat ada his apabila ibu sudah merasa ingin
meneran

12. Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran (setengah


duduk atau posisi lain yang diiginkan)
13. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada
dorongan yang kuat untuk meneran
14. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi
yang nyaman jika belum ada dorongan meneran dalam 60 menit
15. Letakkan handuk bersih diperut ibu jika kepala bayi telah membuka
vulva dengan diameter 5-6 cm
16. Meletakkan perlak/underpad di bagian bawah bokong ibu
17. Membuka tutup partus set dan memperhatikankembali kelengkapan
alat dan bahan
18. Letakkan kain yang steril /DTT yang dilipat 1/3 bagian dibawah
bokong ibu
19. Melindungi perineum dengan sarung tangan yang dilapisi kain
steril/DTT jika setelah Nampak kepala dengan diameter 5-6 cm,
tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan defleksi
yang terlalu kuat dan membantu kelahiran kepala
20. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan segera lanjutkan
proses kelahiran bayi
21. Tunggu kepala melakukan putaran paksi luar secara spontan
22. Setelah kepala selesai melakukan putaran paksi luar, pegang
secara biparietal, anjurkan ibu meneran saat ada kontraksi
23. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu
untuk menyanggah kepala, lengan, dan siku sebelah bawah.
Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan
siku sebelah atas
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran berlanjut kepunggung,
bokong, tungkai dan kaki (masukkan telunjuk diantara kaki dan
pegang masing-masing mata kaki dengan ibu jari dan jari lainnya)
25. Lakukan penilaian (selintas)
26. Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
lainnya, ganti handuk basah dengan handuk /kain yang kering,
biarkan bayi diperut ibu
27. Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam
uterus
28. Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus
berkontraksi baik
29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir suntikkan oksitosi 10 unit IM
di 1/3 paha atas bagian distal lateral
30. Setelah 2 menit pasca kelahiran jepit tali pusat dengan klem kira 3
cm dari pusat bayi
31. Pemotong dan pengikatan tali pusat
32. Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu kekulit bayi, letakkan bayi
tengkurap didada ibu
33. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari
vulva
34. Letakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu, ditepi atas
sympisis untuk mendeteksi, tangan lain menegangkan tali pusat
35. Setelah uterus berkontraksi menegangkan tali pusat dengan tangan
kanan
36. Lakukan penegangan dan dorongan dorso cranial hingga plasenta
terlepas
37. Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan
kedua tangan
38. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase
uterus, letakkan telapak tangan difundus dan lakukan masase
dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus
berkontraksi
39. Periksa dua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan pastikan
selaput ketuban lengkap dan utuh.Masukkan plasenta ke dalam
kantung plastic
40. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum
41. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi
perdarahan pervaginam
42. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam
larutan klorin 0,5% dan membilas dengan ait DTT
43. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik serta kandung kemih
kosong
44. Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai
kontraksi
45. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
46. Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik
47. Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernapas dengan
baik (40-60 x/menit)
48. Tempatkan semua peralatanbekas pakai dalam larutan klorin 0,5%
untuk dekontaminasi (selama 10 menit). Cuci dan bilas peralatan
setelah didekontaminasi
49. Buang bahan-bahan terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai
50. Bersihkan ibu dengan menggunakan air DTT.Bantu ibu memakai
pakaian yangt bersih dan kering
51. Pastikan ibu merasa nyaman, anjurkan keluarga untuk memberikan
ibu minuman dan makanan yang diiginkan
52. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%
53. Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%,
balikkan bagian dalam keluar dan rendam dalam larutan klorin 0,5%
selama 10 menit
54. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
keringkan dengan handuk pribadi yang bersih dan kering
55. Pakai sarung tangan bersih/DTT untuk penatalaksanaan BBL
56. Beri antibiotik salep mata pencegahan dan vitamin K1 1 mg IM dip
aha kiri anterolateral dalam waktusatu jam
57. Setelah 1 jam pemberian vit K berikan suntikan imunisasi hepatitis B
dip aha kanan anterolateral
58. Lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik di dalam larutan
klorin 0,5%
59. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
keringkan dengan handuk pribadi yang bersih dan kering
60. Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang), periksa tanda
vital dan asuhan kala IV
7. Diagram Alir Memastikan kelengkapan alat
pertolongan persalinan, Memakai celemek
Mendengar dan melihat tanda dan mematahkan ampul oksitosin dan plastik
gajala kala 2 memasukkan alat suntik sekali
pakai ke dalam wadah partus set

Masukkan Pasang sarung Mencuci tangan


oksitosin ke dalam tangan DTT dengan sabun dan
tabung pada tangan yg air mengalir,
suntik(gunakan akan digunakan lepaskan semua
tangan yg sdh utk periksa perhiasan
pakai sarung dalam

Membersihkan Dekontaminasi
Lakukan
vulva dan sarung tangan cuci Periksa DJJ
periksa dalam
perineum kedua tangan
setelah sarung
tangan dilepas

Laksanakan Minta keluarga Beritahu


bimbingan membantu
pembukaan sdh
meneran pada menyiapkan posis
saat ada lengkap,bantu ibu
meneran
dorongan kuat menemukan
untuk meneran [posisi yg nyaman

anjurkan ibu
berjalan,berjongkok/men
Letakkan handuk
gambil posisi yang
bersih utk meletakkan
nyaman Membuka
keringkan bayi, jk perlak/under
tutup partus
vulva telah pad di bag
set
membuka dgn bawah
diameter 5-6 cm bokong ibu

Setlh kepala bayi tampak Letakkan kain


Periksa 5-6 cm. lindungi bersih yg dilipat
kemungkinan perineum dgn satu 1/3 dibagian
adanya lilitan tali tangan yg dilapisi kain bawah bokong
pusat. Segera bersih tangan lain ibu
lanjutkan proses menahan kepala agar
kelahiran bayi dlm posisi defleksi dan
membantu lahirnya

Setelah bahu lahir


Tunggu kepala Pegang kepala sanggah kepala,lengan
bayi melakukan secara biparietal, dan siku sebelah
putaran paksi anjurkan ibu bawah, tangan atas
luar secara meneran saat menelusuri dan
spontan ada kontraksi memegang lengan dan
siku sebelah atas
8. Hal-hal yang perlu - Periksa semua peralatan, obat dan bahan sebelum dan sesudah
diperhatikan memberikan asuhan persalinan dalam arti harus siap pakai
- Kaji ulang rencana rujukan bersama ibu dan keluarga jika terjadi
penyulit siapkan dan sertakan dokumen jika akan merujuk
- Memberikan asuhan saying ibu selama persalinan

9. Unit Terkait Bagian kebidanan dan Penyakit Kandungan


10. DokumenTerkait Partograf

11. RekamanHistorisPer
ubahan Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan

PEMERIKSAAN POST PARTUM


No Dokumen :

No Revisi : 00
SOP Tgl Terbit :
PEMERINTAH Halaman :½
KOTA GUNUNGSITOLI

UPTD Puskesmas
SOSAIDAMAN H. ZEBUA,S.KEP.,Ns
Kecamatan
NIP. 19840621 201001 2 041
Gunungsitoli Barat

1. Pengertian Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan masa sejak ibu
melahirkan bayi sampai 6 minggu (42 hari ) pasca persalinan (semester
IV)
2. Tujuan 1. Peningkatan pelayanan bagi seluruh ibu nifas sesuai standar di semua
fasilitas kesehatan.
2. Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan secara adekuat dan
pengamatan terus –menerus oleh tenaga kesehatan.
3. 6 jam post partum mendeteksi dan mencegah pendarahan pada masa
nifas serta tanda infeksi lainnya ,pemberian ASI .
4. 6 hari post partum ,memastikan involusi uteri berjalan normal ,uterus
berkontraksi baik ,menilai tanda tanda normal dan infeksi ,memastikan
keadaan ibu dan anak dlm keadaan sehat.
5. 2~6 minggu post partum tetap memantau keadaan ibu dan
anak ,menanyakan kpd ibu ttg penyulit yg di alami pd ibu maupu bayi.
Memberikan konseling ttg KB .
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No:800/244/SK/PKM-GUSBAR/VI/2017 Tentang
Perubahan Pertama atas Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan
Gunungsitoli Barat Nomor 800/18/SK/PKM-GUSBAR/II/2017 tentang Jenis-
jenis pelayanan di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Barat
4. Referensi Pedoman PWS-KIA,Depkes RI,2009
5. Prosedur 1. Stetoscop
2. Tensi
3. Termometer
4. Sarung tangan
5. Kom berisi kapas sublimat dan air DTT
6. Bengkok
7. Larutan chlorine 0,5% .
6. Langkah-langkah 1. Mencuci tangan
2. Periksalah tekanan darah,nadi,respirasi dan suhu
3. Periksalah tinggi fundus uteri (involusi uterus)
4. Pemeriksaan payudara dan tetap di anjurkan utk asi eklusif
5. Pemeriksaan bagian tungkai apa ada varises atau pembengkakan
6. Memakai sarung tangan Periksalah lokhea dan pengeluaran
pervaginam lainnya dgn mengunakan kapas sublimat .
7. Berilah kapsul vitamin A 200.000 IU sebanyak 2 kali, pertama segera
setelah melahirkan, ke 2 berikan setelah 24 jam pemberian kapsul
vitamin A perttama.
8. Semua hasil pemeriksaan di beritahukan pada pasien dan di catat .
7. Diagram Alir
Periksa
Mencuci tangan TD,nadi,pernafas Periksa
an dan suhu TFU,
payudara,
tungkai

Berilah Periksa
kapsul lokhea dan Memakai
vitamin A pengeluaran sarung
pervaginam tangan

Beritahu pasien hasil pemeriksaan


dan catat

8. Hal-hal yang perlu - Pada masa nifas tubuh melakukan penyesuaian diri baik fisik maupun
diperhatikan psikososial terhadap proses melahirkan
- Kunjungan pada masa nifas dilakukan minimal 4 kali yang tujuannya
menilai status ibu dan bayi baru lahir
9. Unit Terkait Pelayanan di Pustu, Poskesdes, dan Bidan Desa
10. Dokumen Terkait Kartu ibu, Register KIA, Buku KIA

11. Rekaman Historis


Perubahan Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan
KONTRASEPSI PIL KB
No Dokumen :

No Revisi : 00
SOP
Tgl Terbit :
PEMERINTAH Halaman : 1/2
KOTA GUNUNGSITOLI

UPTD Puskesmas
SOSAIDAMAN H. ZEBUA,S.KEP.,Ns
Kecamatan
NIP. 19840621 201001 2 041
Gunungsitoli Barat

1Pengertian Adalah tablet kecil yang berisi hormon estrogen dan progesteron yang
diminum wanita setiap hari sebagai kontrasepsi.
2.Tujuan Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah penggunaan
kontrasepsi pil.
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No:800/07/SK/PKM-GUSBAR/I/2017 Tentang
Penghunjukan Penanggungjawab Program di UPTD Puskesmas
Kecamatan Gunungsitoli Barat Tahun Anggaran 2017
4.Referensi 1.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Tahun 2014
2. Pedoman manajemen pelayanan keluarga berencana oleh Kemenkes
tahun 2014
5.Prosedur 1. Pil
2. Alat peraga
3. Lembar balik
4. ATK
6.Langkah-langkah 1. Konseling klien
2. Anamneses memastikan kondisi kesehatan calon akseptor
a. Memastiakn tidak hamil
b. Menyusui ekslusif
c. Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya
d. Hepatitis
e. Perokok dengan usia > 35 tahun
f. Riwayat penyakit jantung, stroke, TD > 180/110 mmhg
g. Kanker payudara / dicurigai kanker payudara
h. Migraine/epilepsi
3. Pemeriksaan fisik
4. Mengajarkan cara pemakaian pil, pesankan untuk mengikuti panah yang
menunjuk deretan pil berikutnya
a. Pil diminum setiap hari, lebih baik pada saat yang sama setiap hari
b. Pil pertama dimulai pada Hari 1 sampai hari ke 7 siklus haid
c. Setelah melahirkan setelah 6 bulan pemberian asi ekslusif, paska
keguguran segera dalam waktu 7 hari
d. Bila berhenti menggunakan kontrasepsi injeksi mengganti dengan pil,
pil dapat segera diberikan tanpa menunggu haid
5. Memberikan pil
6. Memasukkan data klien dalam buku register KB
7.Diagram Alir
Konseling klien Anamneses Pemeriksaan
memastikan fisik
kondisi
kesehatan calon
akseptor

Memasukkan data klien dalam buku Memberikan Mengajarkan


register pil cara
pemakaian pil

8.Hal-hal yang perlu Jika digunakan tidak sesuai ketentuam maka akan terjadi kehamilan
diperhatikan

9.Unit Terkait PPLKB


10.DokumenTerkait a. Format K1 KB
b. Format K4 Kb
c. Register

11.Rekaman Historis
Perubahan Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan

KONTRASEPSI SUNTIK KB
No Dokumen :

No Revisi : 00
SOP
Tgl Terbit :
PEMERINTAH Halaman :½
KOTA GUNUNGSITOLI

UPTD Puskesmas
SOSAIDAMAN H. ZEBUA,S.KEP.,Ns
Kecamatan
NIP. 19840621 201001 2 041
Gunungsitoli Barat

1.Pengertian Suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang diberikan melalui suntikan yang
berisikan hanya hormon progesteran
2.Tujuan sebagai acuan dalam melakukan suntikan KB
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No:800/07/SK/PKM-GUSBAR/I/2017 Tentang
Penghunjukan Penanggungjawab Program di UPTD Puskesmas
Kecamatan Gunungsitoli Barat Tahun Anggaran 2017
4.Referensi 1.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Tahun 2014
2. Pedoman manajemen pelayanan keluarga berencana oleh Kemenkes
tahun 2014
5.Prosedur 1. Obat yang akan disuntikkan (depo provera, cyclofem)
2. Spuit 3 cc
3. Hand schcoon
4. Kapas alcohol
5. Tensimeter
6. Stetoskop
6.Langkah-langkah 1. Menyiapkan alat
2. Melakukan anamnesa dan konseling, lakukan seleksi pasien
a. Perempuan hamil/dicurigai hamil
b. Perempuan dengan perdarahan pervaginam yang belum jelas
penyebabnya
c. Perempuan yang menderita kanker payudara/riwayat kinder payudara
d. Perempuan dengan diabetes mellitus disertai komplikasi
3. Mengocok obat dengan baik dan hindarkan terjadinya gelembung
udara
4. Bila terdapat endapan putih pada dasar vial, upayakan menghilangkan
dengan cara menghangatkannya
5. Memasukkan obat dengan spuit
6. Membersihkan kulit yang akanMelakukan
disuntik dengan kapas alcohol
7. Membiarkan kulit kering sebelum disuntik
anamnesa dan
8. Melakukan tindakan injeksi setelah kulit kering
konseling dan
seleksi pasien
9. Mencuci tangan
10. Memasukkan data klien dalam buku register KB

7.Diagram Alir Mengocok obat dengan


Menyiapkan alat baik hindarkan
gelembung udara

Menghilangkan endapan
Memasukkan obat
putih pada dasar vial
dengan spuit.
dengan cara
menghangatkan

Melakukan
Membersihkan Membiarkan kulit
tindakan injeksi
kulit dengan kering sebelum
alkohol disuntik

Memasukkan data klien dalam buku register Mencuci


tangan

8.Hal-hal yang perlu Jika jadwal penyuntikan tidak sesuai ketentuan maka akan terjadi
diperhatikan kehamilan

9. Unit Terkait PPLKB


10.DokumenTerkait - Format K1 KB
- Format K4 Kb
- Register

11.Rekaman Historis
Perubahan Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan
KONTRASEPSI KONDOM
No Dokumen :

No Revisi : 00
SOP
Tgl Terbit :
PEMERINTAH Halaman : 1/2
KOTA GUNUNGSITOLI

UPTD Puskesmas
SOSAIDAMAN H. ZEBUA,S.KEP.,Ns
Kecamatan
NIP. 19840621 201001 2 041
Gunungsitoli Barat

1. Pengertian Adalah selubung atau sarung karet yang dibuat dari karet plastik atau
bahan alami yang dipasang pada penis saat berhubungan seksual.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah penggunaan
kontrasepsi kondom
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No:800/07/SK/PKM-GUSBAR/I/2017 Tentang
Penghunjukan Penanggungjawab Program di UPTD Puskesmas
Kecamatan Gunungsitoli Barat Tahun Anggaran 2017
4. Referensi 1. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Tahun 2014
2. Pedoman manajemen pelayanan keluarga berencana oleh Kemenkes
tahun 2014
5. Prosedur 1.Kondom
2.Alat peraga
3.Lembar balik
4.ATK
6. Langkah-langkah 1. Persiapan alat
2. Melakukan anamneses dan konseling tentang : efek samping,
keuntungan dan kerugian serta kontra indikasi pemakaian kondom
3. Menyerahakan kondom kepada klien
4. Mengajarkan cara pemasangan kondom :
- Gunakan kondom setiap melakukan hubungan seksual
- Pasang kondom saat penis ereksi, tepat pada ujung glans penis,
lepaskan gulungan karet ke pangkal penis
- Kondom dilepas sebelum penis melembek
- Pegang bagian pangkal kondom sebelum mencabut penis sehingga
kondom tidak terlepas pada saat penis dicabut dan lepas kondom
diluar vagina
- Gunakan kondom hanya 1 x pakai
- Buang kondom bekas pada tempat yang aman
5. Memasukkan data klien ke dalam buku register KB
7. Diagram Alir Melakukan anamneses
dan konseling tentang efek
samping, keuntungan dan
Menyerahakan kondom
kerugian serta indikasi
kepada klien
Persiapan alat

Mengajarkan cara
pemasangan kondom
Memasukkan data klien ke dalam
buku register KB

8. Hal-hal yang perlu Jika digunakan tidak sesuai ketentuan maka akan terjadi kehamilan
diperhatikan

9. Unit Terkait PPLKB


10. DokumenTerkait - Format K1 KB
- Format K4 Kb
- Register

11. Rekaman Historis


Perubahan Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai