Anda di halaman 1dari 6

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA


GIZI BURUK ATAU YANG BERESIKO GIZI
BURUK
No. Dokumen: SOP/UKM/ /
PKM-AML /2022
SOP No. Revisi : 00

Tanggal Terbit: 12 Januari 2022

Halaman : 1-4

UPTD BLUD
PUSKESMAS (H.lalu Azhar, SKM)
AIKMUAL NIP.19681231 198903 1
072

1. Pengertian Deteksi dini dan rujukan kasus balita gizi buruk, gizi kurang atau yang beresiko
gizi buruk merupakan salah satu bagian dari pelaksanaan mobilisasi masyarakat.
Bila kegiatan ini berjalan dengan optimal maka banyak kasus gizi buruk yang
dapat dicegah dan ditangani dengan cepat dan tepat sehingga kondisi balita tidak
menjadi buruk. Agar deteksi dini dan rujukan kasus dapat optimal diperlukan
kegiatan penemuan dini aktif dan pasifyang melibatkan semua komponen
masyarakat, khususnya orang tua, tokoh masyarakat, kader dan anggota
masyarakat terlatih lainnya.
2. Tujuan 1. Tenaga Kesehatan mampu memfasilitasi proses persiapan, pelaksanaan
dan pemantauan deteksi dini dan rujukan kasus mulai dari tingkat
masyarakat.
2. Deteksi dini dan rujukan kasus yang optimal dapat dilaksanakan
dengan melibatkan semua anggota masyarakat.
3. Balita gizi buruk atau yang beresiko gizi buruk dapat dideteksi dini dan
dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) untuk
mendapatkan perawatan yang cepat dan tepat.
3. 3. Kebijakan 1. SK Pimpinan UPT BLUD Puskesmas Aikmual No. Tahun 2022 tentang
Jenis-Jenis Pelayanan yang tersedia.
2. SK Pimpinan UPT BLUD Puskesmas Aikmual No. Tahun 2022 tentang Tim
Asuhan Gizi
4. Referensi 1. PP No. 42/2013 Tentang Upaya Percepatan Perbaikan Gizi
2. Buku saku pencegahan dan tatalaksana gizi buruk pada balita
dilayanan rawat jalan bagi tenaga kesehatan, Kemenkes RI tahun 2020
5. Alat dan bahan Alat dan Bahan :
1. Antropometri kit
2. Tabel Z-skore sederhana atau perangkat lunak penghitung Z-skore
(WHO Anthro)
6. Prosedur/ Pelaksanaan Deteksi Dini dan Rujukan Kasus
Langkah-
langkah 1. Secara aktif, dilakukan oleh :
a. Anggota masyarakat, khususnya anggota masyarakat yang
terlatihdi setiap waktu dan setiap kesempatan.
b. Kader melakukan sweeping dan kunjungan rumah untuk balita
yang tidak hadir pada hari posyandu.
Deteksi dini kasus ini dapat dilakukan dengan :
 Menimbang berat badan balita
 Mengukur lingkar lengan atas (LiLA) balita usia 6-59 bulan
dengan menggunakan pita LiLA berwarna
 Mengidentifikasi balita yang terlihat sangat kurus
 Mengidentifikasi kemungkinaan adanya pitting edema bilateral
 Mengidentifikasi bayi < 6 bulan yang terlalu lemah atau sulit
menyusui
Balita yang perlu dirujuk :
 Balita yang terindikasi mengalami hambatan pertumbuhan
 Balita (6-59 bulan) dengan LiLA di warna kuning (LiLA 11,5
cm - < 12,5 cm ) atau warna merah (< 11,5 cm)
 Balita (6-59 bulan) dengan LiLA di warna hijau namun terlihat
sangat kurus
 Balita yang terindikasi adanya pitting edema bilateral
 Bayi < 6 bulan yang terlalu lemah atau sulit menyusu
2. Secara pasif, saat kegiatan pemantauan dan pertumbuhan di posyandu
atau titik pemantauan lain (contoh kelas PAUD) dan saat balita
berkunjung ke fasilitas layanan kesehatan (fasyankes).
Deteksi dini kasus dengan :
 Mengidentifikasi balita dengan hambatan pertumbuhan atau
beresiko hambatan pertumbuhan menggunakan grafik
pertumbuhan anak di KMS dan buku KIA
 Mengukur lingkar lengan atas (LiLA) balita usia 6-59 bulan
dengan menggunakan pita LiLA berwarna untuk semua balita
yang datang ke posyandu
 Pemeriksaan pitting edema bilateral
 Mengidentifikasi bayi < 6 bulan yang terlalu lemah atau sulit
menyusu
Balita yang perlu dirujuk :
 Balita terindikasi mengalami hambatan pertumbuhan
berdasarkan grafik pertumbuhan anak di KMS dan Buku KIA :
o Garis pertumbuhan anak memotong salah satu garis Z-
score
o Garis pertumbuhan anak meningkat atau menurun
secara tajam
o Garis pertumbuhan anak terus mendatar, misalnya tidak
ada kenaikan berat badan
 Balita 6-59 bulan dengan LiLAdi warna kuning (LiLA 11,5 cm
- < 12,5 cm) atau warna merah (<11,5 cm)
 Balita 6-59 bulan dengan LiLA diwarna hijau namun terlihat
sangat kurus
 Balita yang teridentifikasi adanya pitting edema bilateral
 Bayi < 6 bulan yang terlalu lemah atau sulit menyusu
Kader dan anggota masyarakat terlatih lain dibekali cara melakukan
rujukan, contoh slip rujukan (terlampir).
7. Diagram Alir
Deteksi Dini Balita Gizi Buruk atau
yang Beresiko Gizi Buruk

Secara Aktif Secara Pasif

Balita terindikasi mengalami hambatan


pertumbuhan dengan ukuran LILA warna
kuning atau merah, bila LiLA hijau balita
terlihat sangat kurus, adanya pitting edema
bilateral, jika bayi < 6 bulan terlalu lemah
atau sulit menyusu

Balita di RUJUK

FASYANKES

8. Hal-hal yang 1. Alat antropometri berfungsi baik


perlu 2. Posisi balita saat di ukur
diperhatikan
3. Protocol pencegahan covid 19

9. Unit Terkait 1. KIA


2. Kader

10. Dokumen Terkait Buku KIA


Register penimbangan balita

11. Rekaman Historis


Perubahan
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
SLIP RUJUKAN MASYARAKAT

Anak dirujuk ke :

Nama Anak : Tanggal Rujukan :

Nama ibu :

Desa :

Dusun/Posyandu :

LiLA (Lingkari) :
Hijau Kuning Merah

Edema (Lingkari) : Ya / Tidak

Kelihatan Kurus (Lingkari) : Ya / Tidak

Dirujuk oleh (Nama) :

SLIP RUJUKAN MASYARAKAT

Anak dirujuk ke :

Nama Anak : Tanggal Rujukan :

Nama ibu :

Desa :

Dusun/Posyandu :

LiLA (Lingkari) :
Hijau Kuning Merah

Edema (Lingkari) : Ya / Tidak

Kelihatan Kurus (Lingkari) : Ya / Tidak

Dirujuk oleh (Nama) :

Anda mungkin juga menyukai