DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SURANENGGALA
Jl. Sunan Suranenggala Ds. Suranenggala Lor Kec. Suranenggala
Telp./Fax. (0231) 8802404 Hotline SMS : 085321390625
Email: pkm_suranenggala@yahoo.co.id, kodepos45152
CIREBON
I. Pendahuluan
Peneumonia, diare, malaria, caampak dan gizi buruk merupakan peyebab
lebih dari 70% kematian anak umur di bawah 5 tahun. Dewasa ini terdapat cara-
cara yang cukup efektif sserta dapat dikerjakan untuk mencegah sebagian besar
kematian terbut berupa perawatan anak yang menderita penyakit – penyakit
tersebut di fasilitas rawat jalan. WHO dan UNICEF memperkenalkan 1 set
pedoman terpadu yang menjelaskan secara rinci penangganan penyakit –
penyakit ini. Selanjutnya di kembangkan paket pelatihan untuk melatih proses
manajemen terpadu balita sakit kepada teaga kesehatan yang bertugas
menanggani anak sakit.
Petugas puskesmas sudah berpengalaman dalam mengobati penyakit –
penyakit yang umum menyerang anak. Mereka sering menggikuti pelatihan,
menggunakan pedoman terpisah untuk masing – masing penyakit, misalnya
Pedoman Penggobatan Malaria, Pedoman Tata Laksana ISPA, atau Pedoman
Penanggan Diare. Namun demikian, mereka mungkin mengalami kesulitan dalam
menggabungkan berbagai pedoman yang terpisah pada saat menanggani anak
yang menderita beberapa penyakit. Petugas puskesmas mungkin tidak dapat
menentukan tindakan dan menggobati seluruh masalah anak sakit dengan waktu
dan obat yang terbatas. Ada beberapa penyakit yang saling berkaitan,
misalnya : diare yang berulang, sering kali menyebabkan gizi buruk, diare yang
bersamaan atau menyertai campak biasanya lebih parah. Karena itu,
penangganan kasus yang efektif perlu memperhitungkan semua gejala anak
sakit.
Dalam penerapan MTBS, tenaga kesehatan di ajarkan untuk
memperhatikan secara cepat semua gejala anak sakit, sehingga segerah dapat
di tentukan apakah anak dalam keadaan sakit berat dan perlu segerah di rujuk.
Jika penyakitnya tidak parah, selanjutnya tenaga kesehatan bias memberi
penggobatan sesuai pedoman MTBS. Dalam pedoman MTBS, juga di uraikan
cara konseling bagi ibu atau pengasuh anak.
Pedoman MTBS ini seduh sesuai pedoman yang ada dari program-
program terkait, seperti Pedoman Penangganan Diare, ISPA, Malaria, Pemberian
Imunisasi,Vit A, dan sebagainya. Melalui MTBS, petugas puskesmas mengetahui
cara menyatukan berbagai pedoman yang terpisah untuk masing – masing
penyakit, kedalam bentuk proses yang lebih komperhensif dan efisien dalam
penangganan anak sakit.
III. Tujuan
a. Tujuan Umum
Membuat sebuah keputusan mengenai kemungkinan penyakit atau
masalah serta tinggkat keparahannya dan menanggani balita sakit dan bayi
muda di fasilitas pelayanan keehatan dasar seperti puskesmas, puskesmas
pembantu, pndok bersalin, klinik, balai pengobatan maupun melalui
kunjungan rumah.
b. Tujuan Khusus
1. Menentukan tindakan dan memberi pengobatan di fasilitas kesehatan
sesuai dengan setiap klasifikasi, memberi obat untuk di minum di rumah
dan juga mengajari ibu tentang cara memberikan obatserta tindakan lain
yang harus di lakukan di rumah.
2. Memberi konseling bagi ibu dan menilai cara pemberian makan anak,
memberi anjuran pemberian makan yang baik untuk anak serta kapan
harus membawa anaknya kembali ke fasilitas kesehatan.
3. Menentukan tindakan dan pengobatan pada saat anak datang untuk
kunjungan ulang.
VI. Sasaran
1. Bayi usia 2 bulan s.d 11 bulan
2. Balita usia 12 bulan s.d 59 bulan
VII. Peran Lintas Program/ Poli
Mengetahui,