Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SURANENGGALA
Jl. Sunan Suranenggala Ds. Suranenggala Lor Kec. Suranenggala
Telp./Fax. (0231) 8802404 Hotline SMS : 085321390625
Email: pkm_suranenggala@yahoo.co.id, kodepos45152
CIREBON

KERANGKA ACUAN KERJA


MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS)
Nomor : 440/000/PKMSGL/2022

I. Pendahuluan
Peneumonia, diare, malaria, caampak dan gizi buruk merupakan peyebab
lebih dari 70% kematian anak umur di bawah 5 tahun. Dewasa ini terdapat cara-
cara yang cukup efektif sserta dapat dikerjakan untuk mencegah sebagian besar
kematian terbut berupa perawatan anak yang menderita penyakit – penyakit
tersebut di fasilitas rawat jalan. WHO dan UNICEF memperkenalkan 1 set
pedoman terpadu yang menjelaskan secara rinci penangganan penyakit –
penyakit ini. Selanjutnya di kembangkan paket pelatihan untuk melatih proses
manajemen terpadu balita sakit kepada teaga kesehatan yang bertugas
menanggani anak sakit.
Petugas puskesmas sudah berpengalaman dalam mengobati penyakit –
penyakit yang umum menyerang anak. Mereka sering menggikuti pelatihan,
menggunakan pedoman terpisah untuk masing – masing penyakit, misalnya
Pedoman Penggobatan Malaria, Pedoman Tata Laksana ISPA, atau Pedoman
Penanggan Diare. Namun demikian, mereka mungkin mengalami kesulitan dalam
menggabungkan berbagai pedoman yang terpisah pada saat menanggani anak
yang menderita beberapa penyakit. Petugas puskesmas mungkin tidak dapat
menentukan tindakan dan menggobati seluruh masalah anak sakit dengan waktu
dan obat yang terbatas. Ada beberapa penyakit yang saling berkaitan,
misalnya : diare yang berulang, sering kali menyebabkan gizi buruk, diare yang
bersamaan atau menyertai campak biasanya lebih parah. Karena itu,
penangganan kasus yang efektif perlu memperhitungkan semua gejala anak
sakit.
Dalam penerapan MTBS, tenaga kesehatan di ajarkan untuk
memperhatikan secara cepat semua gejala anak sakit, sehingga segerah dapat
di tentukan apakah anak dalam keadaan sakit berat dan perlu segerah di rujuk.
Jika penyakitnya tidak parah, selanjutnya tenaga kesehatan bias memberi
penggobatan sesuai pedoman MTBS. Dalam pedoman MTBS, juga di uraikan
cara konseling bagi ibu atau pengasuh anak.
Pedoman MTBS ini seduh sesuai pedoman yang ada dari program-
program terkait, seperti Pedoman Penangganan Diare, ISPA, Malaria, Pemberian
Imunisasi,Vit A, dan sebagainya. Melalui MTBS, petugas puskesmas mengetahui
cara menyatukan berbagai pedoman yang terpisah untuk masing – masing
penyakit, kedalam bentuk proses yang lebih komperhensif dan efisien dalam
penangganan anak sakit.

II. Latar Belakang


Pedoman ini menguraikan cara perawatan anak sakit yang dating berobat
kefasilitas kesehatan, baik kunjungan pertama maupun kunjungan ulang / control.
Keterbatasan dari pedoman ini adalah hanya mencakup penangganan sebagaian
besar penyakit yang menjadi alasan utama anak di bawah ke fasilitas kesehatan.
Anak dengan kunjungan ulang untuk penyakit kronis atau penyakit lain yang
jarang dijumpai, mungkin memerlukan perawataan khusus yang tidak di uraikan
dalam pedoman ini. Demikian pula halnya dengan menajemen trauma pada anak
serta kegawat daruratan akibat kecelakaan atau cidera.
Dalam perkembangannya, pedoman ini di perluas sehingga mencakup
menajemen terpadu bayi muda umur 1 hari sampai 2 bulan, baik dalam
keadaan sehat maupun sakit. Penangganan bayi muda umur kurang dari 2
bulan, di utamakan pelaksanaannya oleh bidan di desa pada saat kunjungan
neonatal.
Penerapan MTBS akan efektif hanya jika ibu/keluarga segera membawa
balita sakit ke petugas kesehatan yang terlatih serta mendapatkan pengobatan
yang tepat. Jika ibu/keluarga tidak membawa anaknya ke fasilitas kesehatan
sampai sakitnya menjadi parah atau membawwa anak berobat ke petugas
kesehatan yang tidak terlatih, mungkin anak terebut akan meninggal karena
penyakitnya. Oleh karna itu,pesan mengenai kapan ibu perulu mencari
pertolongan bila anak sakit merupakan bagaian terpenting dari MTBS.

III. Tujuan
a. Tujuan Umum
Membuat sebuah keputusan mengenai kemungkinan penyakit atau
masalah serta tinggkat keparahannya dan menanggani balita sakit dan bayi
muda di fasilitas pelayanan keehatan dasar seperti puskesmas, puskesmas
pembantu, pndok bersalin, klinik, balai pengobatan maupun melalui
kunjungan rumah.
b. Tujuan Khusus
1. Menentukan tindakan dan memberi pengobatan di fasilitas kesehatan
sesuai dengan setiap klasifikasi, memberi obat untuk di minum di rumah
dan juga mengajari ibu tentang cara memberikan obatserta tindakan lain
yang harus di lakukan di rumah.
2. Memberi konseling bagi ibu dan menilai cara pemberian makan anak,
memberi anjuran pemberian makan yang baik untuk anak serta kapan
harus membawa anaknya kembali ke fasilitas kesehatan.
3. Menentukan tindakan dan pengobatan pada saat anak datang untuk
kunjungan ulang.

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


a. Kegiatan Pokok
Anak usia 0-5 tahun yang berobat di puskesmas diberikan pelayanan MTBS,
setiap hari kerja dengan cara:
1. Menilai dan membuat klasifikasi.
2. Menentukan tindakan dan memberi pengobatan.
3. Konseling dan tindak lanjut pada bayi umur 1 hari sampai 2 bulan baik
sehat maupun sakit.
b. Rincian Kegiatan
Dilakukan setiap hari jam pelayanan umur 0 – 5 tahun.

V. Cara Pelaksanaan Kegiatan


a. Perawat mengambil kartu Rekam Medik pasien, atau petugas pendaftaran
mengantar keruang kartu Rekam Medik MTBS.
b. Perawat memanggil nama pasien yang tertera di Rekam Medik atau karcis
Retribusi.
c. Perawat mempersilahkan pasien duduk dikursi yang sudah disediakan.
d. Perawat 1 menanyakan data identitas anak dan orangtuanya.
e. Perawat 1 melakukan anamnesa terhadapanakmelalui orangtua/keluarga
pasien.
f. Perawat 1 melakukan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan,
dan pengukuran suhu tubuh serta pernafasan bila ada demam dan batuk,
selanjutnya ditulis pada kartu Rekam Medik pasien, buku registrasi, dan
format MTBS.
g. Perawat memeriksa pasien di meja periksa, jika ditemukan tanda-tanda
bahaya umum maka pasien dirujuk ke Dokter Puskesmas, UGD, Rawat Inap
atau Rumah Sakit. Jika tidak ditemukan tanda-tanda bahaya umum maka
dilakukan penegakkan klasifikasi penyakit dan identifikasi pengobatan lalu
dicatat pada Rekam Medik, buku registrasi dan format MTBS.
h. Perawat 1 melakukan konseling, pengobatan pra rujukan, imunisasi dan
pemberian obat bagianaksakit yang membutuhkannya.
i. Perawat 1 membuat resep obat untuk diserahkan ke loket obat.
j. Perawat mempersilahkan pasien pulang setelah mendapatkan obat dan
konseling pemberian obat dirumah pasien.
k. Perawat 2 memasukkan data ke komputer berdasarkan aplikasi ICATT, dan
ePuskesmas (Manajemen Pasien
l. Puskesmas) sesuai data yang tertera di Rekam Medis atau buku registrasi
pasien.
m. Perawat menyerahkan kartu Rekam Medik kepada petugas Rekam Medik
untuk disimpan.

VI. Sasaran
1. Bayi usia 2 bulan s.d 11 bulan
2. Balita usia 12 bulan s.d 59 bulan
VII. Peran Lintas Program/ Poli

NO LINTAS PROGRAM PERAN

1. Dokter Berkooordinasi dalam pengobatan

2. Bidan Desa Berkoordinasi dalam pemeriksaan bayi dan balita


usia 2 bulan s.d 59 bulan di posyandu

3. Gizi Berkoordinasi dalam konsultasi gizi untuk balita


dan pemberian vitamin A

4. Laboratorium / analis Berkoordinasi dalam hal pemeriksaan


laboratorium

5. Imunisasi Berkoordinasi dalam hal cakupan imunisasi

6. Apotek Berkoordinasi dalam hal penyediaan obat dan


vitamin

VIII. Jadwal Pelaksanaan kegiatan


Melaksanakan pelayanan MTBS setiap hari pada jam pelayanan ( 08.00 s.d
14.00 WIB)

IX. Pencatatan dan Pelaporan


Pelaporan lakukan setiap bulan sekali dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan

X. Evaluasi pelaksanaan kegiatan


Evaluasi di lakukan setiap 3 bulan sekali dengan pencapaian kegiatan yang telah
di lakukan.

Mengetahui,

Kepala Puskesmas Suranenggala Petugas Program Survailans

SURTINAH, S.ST Juheri Sri Lestari,S.Kep Ners


NIP. 19681112 198901 2 001 NIP. 19821203 201001 2 004

Anda mungkin juga menyukai