Anda di halaman 1dari 3

OTITIS MEDIA AKUT

No. Dokumen :

Terbit ke :

SOP No.Revisi :

Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS H. Salmun, SE, M.Kes
SITU GINTUNG NIP. 19700518 199101 1 003

1. Pengertian 1. Otitis media akut (OMA) adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa
telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid yang
terjadi dalam waktu kurang dari 3 minggu.
2. Kode ICD-10 :
H65.0. Acute serous otitis media
H65.1. Other acure nonsuppurative otitis media
H66.0 Acute suppurative otitis media
3. Gejala :
Telinga terasa penuh atau nyeri
pendengaran dapat berkurang.
Demam
rewel dan gelisah (pada bayi / anak
Keluar sekret dari liang teling

4. Tanda Obyektif :
Otoskopi

Stadium oklusi tuba Membran timpani suram,


retraksi
refleks cahayanya hilang
Stadium hiperemis Membran timpani hiperemis
dan edema
Stadium supurasi Membran timpani menonjol
ke arah luar (bulging)
berwarna kekuninga
Stadium perforasi • Perforasi membran timpani
• Liang telinga luar basah
atau dipenuhi sekret
Stadium resolusi Membran timpani tetap
perforasi atau utu
Sekret di liang telinga luar
sudah berkurang atau
mengering
OTITIS MEDIA AKUT
No. Dokumen :

Terbit ke :

SOP No.Revisi :

Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS H. Salmun, SE, M.Kes
SITU GINTUNG NIP. 19700518 199101 1 003

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam menegakkan diagnosa


Otitis media akut
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Situ Gintung Nomor tentang Otitis
media akut
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2014 Tentang
Puskesmas
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/514/2015
Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama
5. Alat dan Bahan 1. Senter
2. Sarung tangan
3. Alat pemeriksaan in spekulo
4. Kursi periksa genital
6. Prosedur 1. Dokter melakukan anamnesa terarah
2. Dokter melakukan pemeriksaan fisik yang sesuai
3. Dokter menegakkan diagnosa klinis Otitis media akut
4. Dokter memberi terapi/tatalaksana
Topikal
Stadium oklusi tuba
Anak < 12 th obat tetes hidung oksimetazolin 0,025%
Anak > 12 th atau dewasa obat tetes hidung oksimetazolin
stadium perforasi
H2O2 3%, 3 kali sehari, 4 tetes di telinga yang sakit, didiamkan
selama 2 – 5 menit. - Asam asetat 2%, 3 kali sehari, 4 tetes di
telinga yang sakit. - Ofloxacin, 2 kali sehari, 5 – 10 tetes di
telinga yang sakit, selama maksimal 2 minggu

Oral
obat dewasa anak
Amoxicillin 3 x 500 mg/hari 25 – 50
selama 1014 hari mg/kgBB/hari,
dibagi 4 dosis per
hari
Trimetoprim – 2 x 160 mg 8 – 20 mg
Sulfametoksazol TMP/hari TMP/kgBB/hari,
dibagi 2 dosis per
OTITIS MEDIA AKUT
No. Dokumen :

Terbit ke :

SOP No.Revisi :

Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS H. Salmun, SE, M.Kes
SITU GINTUNG NIP. 19700518 199101 1 003

hari
Amoxicillin – Asam 3 x 500 mg / hari 25 – 50
Clavulanat mg/kgBB/hari,
dibagi 3 dosis per
hari
Erithromycin 4 x 500 mg/hari 25 – 50
mg/kgBB/hari,
dibagi 4 dosis per
hari

5. Dokter memberikan konseling dan edukasi


Untuk bayi / anak, orang tua dianjurkan untuk memberikan ASI minimal 6
bulan sampai 2 tahun.
Menghindarkan bayi / anak dari paparan asap rokok.
6. Dokter memberikan rujukan dengan kriteria :

indikasi miringotomi.
terjadi komplikasi dari otitis media akut.
7. Dokter melakukan dokumentasi kegiatan yang dilakukan
7. Bagan Alir -

8. Hal-hal yang perlu


di perhatikan
9. Unit Terkait Poli umum, Poli BPJS lansia, Apotek, Loket pendaftaran
10.Dokumen Terkait 1. Rekam medis
2. Lembaran resep
3. Form rujukan eksternal
4. Buku Register
11. Rekaman historis
perubahan No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai