Sumber:
Ikatan Dokter Indonesia. 2017, Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer Edisi Cetakan II Tahun 2017.
j. Tatalaksana
1) Medikamentosa Topikal
a) Pada stadium oklusi tuba, terapi bertujuan membuka kembali tuba
eustachius. Obat yang diberikan adalah: Berikan tetes mata Tetrakain-HCl
2% sebanyak 1-2 tetes pada mata yang terkena benda asing. Gunakan kaca
pembesar (lup) dalam pengangkatan benda asing. Angkat benda asing
dengan menggunakan lidi kapas atau jarum suntik ukuran 23G. Arah
pengambilan benda asing dilakukan dari tengah ke tepi. Oleskan lidi kapas
yang dibubuhkan Povidon Iodin pada tempat bekas benda asing.
b) Pada stadium perforasi, diberikan obat cuci telinga: H2O2 3%, 3 kali sehari,
4 tetes di telinga yang sakit, didiamkan selama 2-5 menit. Asam asetat 2%,
3 kali sehari, 4 tetes di telinga yang sakit. Ofloxacin, 2 kali sehari, 5-10
tetes di telinga yang sakit, selama maksimal 2 minggu.
2) Oral Sistemik: antibiotik, antihistamin (bila terdapat tanda-tanda alergi),
dekongestan, analgetik / antipiretik.
Daftar antibiotik untuk terapi OMA
Sumber:
Ikatan Dokter Indonesia. 2017, Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer Edisi Cetakan II Tahun 2017.
k. Edukasi
Vaksin pneumokokus dan influenza mencegah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)
pada anak-anak. Selain itu, menghindari asap rokok dapat menurunkan risiko ISPA.
Asap tembakau adalah stimulan pernapasan yang meningkatkan risiko pneumonia
pada anak-anak. Bayi dengan otitis media harus disusui bila memungkinkan, karena
ASI mengandung imunoglobulin yang melindungi bayi dari patogen asing pada fase-
fase kunci kehidupan ekstra-uterin awal.
Sumber:
Danishyar A, Ashurst JV. Acute Otitis Media. [Updated 2021 Mar 16]. In: StatPearls
[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470332/
2. Studi kasus:
b. Hubungan dugaan adanya binatang ditelinga dengan kasus.
Belum dapat yg valid kak, mungkin menyusul kalau ketemu :”)
3. Nyeri
a. Definisi
Mnurut International Association for the Study of Pain, nyeri merupakan
engalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang terkait
dengan, atau menyerupai yang terkait dengan, kerusakan jaringan aktual atau
potensial.
Sumber:
IASP Announces Revised Definition of Pain - International Association for
the Study of Pain (IASP) [Internet]. International Association for the Study of
Pain (IASP). 2021 [cited 1 November 2021]. Available from:
https://www.iasp-pain.org/publications/iasp-news/iasp-announces-revised-
definition-of-pain/