Anda di halaman 1dari 3

1.

Otitis Media Akut (OMA)


e. Stadium dan manifestasi klinis

Stadium OMA Tampilan dan Manifestasi Klinis


Telinga terasa penuh atau nyeri, pendengaran dapat
Stadium oklusi tuba berkurang. Membran timpani suram, retraksi, dan reflex
cahaya hilang.
Nyeri telinga makin intens, demam, rewel dan gelisah (pada
bayi/anak), muntah, nafsu makan hilang, anak biasanya
Stadium hiperemis
sering memegang telinga yang nyeri. Membran timpani
hiperemis dan edema.
Sama seperti stadium hiperemis. Membran timpani
Stadium supurasi
menonjol kea rah luar (bulging) berwarna kekuningan.
Keluar sekret dari liang telinga. Perforasi membran timpani,
Stadium perforasi
liang telinga luar basah atau dipenuhi sekret.
Setelah sekret keluar, intensitas keluhan berkurang (suhu
turun, nyeri mereda, bayi/anak lebih tenang. Bila perforasi
Stadium resolusi permanen, pendengaran dapat tetap berkurang. Membran
timpani tetap perforasi atau utuh. Sekret di liang telinga luar
sudah berkurang atau mengering.

Sumber:
Ikatan Dokter Indonesia. 2017, Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer Edisi Cetakan II Tahun 2017.

j. Tatalaksana
1) Medikamentosa Topikal
a) Pada stadium oklusi tuba, terapi bertujuan membuka kembali tuba
eustachius. Obat yang diberikan adalah: Berikan tetes mata Tetrakain-HCl
2% sebanyak 1-2 tetes pada mata yang terkena benda asing. Gunakan kaca
pembesar (lup) dalam pengangkatan benda asing. Angkat benda asing
dengan menggunakan lidi kapas atau jarum suntik ukuran 23G. Arah
pengambilan benda asing dilakukan dari tengah ke tepi. Oleskan lidi kapas
yang dibubuhkan Povidon Iodin pada tempat bekas benda asing.
b) Pada stadium perforasi, diberikan obat cuci telinga: H2O2 3%, 3 kali sehari,
4 tetes di telinga yang sakit, didiamkan selama 2-5 menit. Asam asetat 2%,
3 kali sehari, 4 tetes di telinga yang sakit. Ofloxacin, 2 kali sehari, 5-10
tetes di telinga yang sakit, selama maksimal 2 minggu.
2) Oral Sistemik: antibiotik, antihistamin (bila terdapat tanda-tanda alergi),
dekongestan, analgetik / antipiretik.
Daftar antibiotik untuk terapi OMA

Antibiotik Dewasa Anak


3 x 500 mg/hari selama 10- 25-50 mg/kgBB/hari,
Amoxicillin
14 hari dibagi 3 dosis per hari
Trimetoprin – 8-20 mg TMP/kgBB/hari,
2 x 160 mg TMP/hari
sulfametoksazol dibagi 2 dosis per hari
Amoxicillin – 25-50 mg/kgBB/hari,
3 x 500 mg/hari
asam dibagi 3 dosis per hari
Clavulanate 25-50 mg/kgBB/hari,
4 x 500 mg/hari
Erithromycin dibagi 4 dosis per hari

Sumber:
Ikatan Dokter Indonesia. 2017, Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer Edisi Cetakan II Tahun 2017.

k. Edukasi
Vaksin pneumokokus dan influenza mencegah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)
pada anak-anak. Selain itu, menghindari asap rokok dapat menurunkan risiko ISPA.
Asap tembakau adalah stimulan pernapasan yang meningkatkan risiko pneumonia
pada anak-anak. Bayi dengan otitis media harus disusui bila memungkinkan, karena
ASI mengandung imunoglobulin yang melindungi bayi dari patogen asing pada fase-
fase kunci kehidupan ekstra-uterin awal.

Sumber:
Danishyar A, Ashurst JV. Acute Otitis Media. [Updated 2021 Mar 16]. In: StatPearls
[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470332/

2. Studi kasus:
b. Hubungan dugaan adanya binatang ditelinga dengan kasus.
Belum dapat yg valid kak, mungkin menyusul kalau ketemu :”)

3. Nyeri
a. Definisi
Mnurut International Association for the Study of Pain, nyeri merupakan
engalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang terkait
dengan, atau menyerupai yang terkait dengan, kerusakan jaringan aktual atau
potensial.

Sumber:
IASP Announces Revised Definition of Pain - International Association for
the Study of Pain (IASP) [Internet]. International Association for the Study of
Pain (IASP). 2021 [cited 1 November 2021]. Available from:
https://www.iasp-pain.org/publications/iasp-news/iasp-announces-revised-
definition-of-pain/

Anda mungkin juga menyukai