Anda di halaman 1dari 3

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK

SOP

No. Dokumen
No. Revisi
TanggalTerbit
Halaman

:
:
:
:

00
1/3
Kepala Puskesmas

Puskesmas
Sukakarya
1.

Pengerti
an

2.
3.

dr.
NIP
Peradangan kronik telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan riwayat
keluarnya sekret dari telinga lebih dari 2 bulan, baik terus menerus maupun hilang timbul

Tujuan

Sebagai penerapan langkah langkah dalam melakukan diagnosis dan terapi kasus

Kebijak

OMSK
Keputusan Kepala UPT Puskesmas Sukakarya Nomor 45 Tahun 2016 tentang

an
4. Referensi

Pelayanan Klinis
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR HK.02.02/MENKES/514/2015

5. Prosedur

1. Anamnesa
1.1 Menanyakan apakah ada keluhan keluar cairan dari liang telinga secara terus
menerus atau hilang timbul
1.2 Menanyakan apakah ada riwayat pernah keluar cairan dari liang telinga
sebelumnya.
1.3 Menanyakan apakah cairan yang keluar dari telinga berwarna kuning / kuningkehijauan / bercampur darah / jernih / berbau
1.4 Gangguan pendengaran
2

Pemeriksaan Klinis

2.1 OMSK tipe aman (tubotimpani)


Perforasi pada sentral atau pars tensa berbentuk ginjal atau bundar
Sekret biasanya mukoid dan tidak terlalu berbau
Mukosa kavum timpani tampak edema, hipertrofi, granulasi, atau
timpanosklerosis
2.2 OMSK tipe bahaya
Perforasi atik, marginal, atau sental besar (total)
Sekret sangat berbau, berwarna kuning abu-abu, purulen, dan dapat
terlihat kepingan berwarna putih mengkilat
Kolesteatoma
Pemeriksaan Penunjang
3.1 Tes garputala Rinne, Weber, Schwabach menunjukkan jenis ketulian yang
dialami pasien
3.2 Audiometri nada murni
3.3 Foto mastoid (bila tersedia)

4. Diagnosis
4.1 Otitis Media Supuratif Kronik
5. Diagnosis Banding

5.1 Barotrauma
5.2 Otitis media akut stadium perforasi
6

Terapi
6.1 Non Medikamentosa:
Membersihkan dan mengeringkan saluran telinga dengan kapas lidi atau cotton
bud. Obat cuci telinga dapat berupa NaCl 0,9%, Asam Asetat 2%, atau Hidrogen
Peroksida 3%
6.2 Medikamentosa
Antibiotik oral:
Dewasa:
- Lini pertama : Amoxicillin 3 x 500 mg per hari selama 7 hari, atau
Amoxicillin-Asam clavulanat 3 x500 mg per hari selama 7 hari, atau
Ciprofloxacin 2 x 500 mg selama 7 hari.
- Lini kedua : Levofloxacin 1 x 500 mg per hari selama 7 hari, atau
Cefadroxil 2 x 500 - 100 mg per hari selama 7 hari.
Anak:
- Amoxicillin - Asam clavulanat 25 - 50 mg/kgBB/hari, dibagi menjadi 3
dosis per hari, atau
- Cefadroxil 25 - 50 mg/kgBB/hari, dibagi menjadi 2 dosis per hari.
6.3 Konseling dan edukasi
Edukasi keluarga dan pasien untuk selalu menjaga kebersihan telinga dan
tidak mengorek-ngorek telinga dengan benda tajam, menjaga agar telinga tidak
kemasukan air, menjelaskan bahwa penyakit ini merupakan penyakit infeksi
sehingga dengan penanganan yang tepat dapat disembuhkan tetapi bila
dibiarkan dapat mengakibatkan hilangnya pendengaran serta komplikasi lainnya.
6.4 Pasien di rujuk jika mengalami komplikasi intratemporal:
Labirinitis, Paresis nervus fasialis, Hidrosefalus otik, Petrositis,
komplikasi intrakranial: Abses (subperiosteal, epidural, perisinus,
subdura, otak), Trombosis sinus lateralis, Sereberitis

Diagram Alir

Pasien datang dengan


gejala OMSK

Pemeriksaan tes
garputala,
audiometri, foto
mastoid untuk
konfirmasi

Anamnesa
Pemeriksaan
fisik

Diagnosis OMSK

Diagnosis Lain

tida
k

1.

Barotrauma

2.

Otitis media akut stadium


perforasi

ya
Terapi
1.
2.

3.

Non Medikamentosa
Medikamentosa
Konseling dan Edukasi

Sembuh

Komplikasi
1.

Intratemporal:
paresis

labirinitis,

nervus

fasialis,

hidrosefalus otik, petrositis

2. Intrakranial: abses,
trombosis sinus lateralis,
sereberitis

Rujuk

Unit Terkait

Poliklinik dan apotik

Anda mungkin juga menyukai