SOP
No. Dokumen
No. Revisi
TanggalTerbit
Halaman
:
:
:
:
00
1/3
Kepala Puskesmas
Puskesmas
Sukakarya
1.
Pengerti
an
2.
3.
dr.
NIP
Peradangan kronik telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan riwayat
keluarnya sekret dari telinga lebih dari 2 bulan, baik terus menerus maupun hilang timbul
Tujuan
Sebagai penerapan langkah langkah dalam melakukan diagnosis dan terapi kasus
Kebijak
OMSK
Keputusan Kepala UPT Puskesmas Sukakarya Nomor 45 Tahun 2016 tentang
an
4. Referensi
Pelayanan Klinis
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR HK.02.02/MENKES/514/2015
5. Prosedur
1. Anamnesa
1.1 Menanyakan apakah ada keluhan keluar cairan dari liang telinga secara terus
menerus atau hilang timbul
1.2 Menanyakan apakah ada riwayat pernah keluar cairan dari liang telinga
sebelumnya.
1.3 Menanyakan apakah cairan yang keluar dari telinga berwarna kuning / kuningkehijauan / bercampur darah / jernih / berbau
1.4 Gangguan pendengaran
2
Pemeriksaan Klinis
4. Diagnosis
4.1 Otitis Media Supuratif Kronik
5. Diagnosis Banding
5.1 Barotrauma
5.2 Otitis media akut stadium perforasi
6
Terapi
6.1 Non Medikamentosa:
Membersihkan dan mengeringkan saluran telinga dengan kapas lidi atau cotton
bud. Obat cuci telinga dapat berupa NaCl 0,9%, Asam Asetat 2%, atau Hidrogen
Peroksida 3%
6.2 Medikamentosa
Antibiotik oral:
Dewasa:
- Lini pertama : Amoxicillin 3 x 500 mg per hari selama 7 hari, atau
Amoxicillin-Asam clavulanat 3 x500 mg per hari selama 7 hari, atau
Ciprofloxacin 2 x 500 mg selama 7 hari.
- Lini kedua : Levofloxacin 1 x 500 mg per hari selama 7 hari, atau
Cefadroxil 2 x 500 - 100 mg per hari selama 7 hari.
Anak:
- Amoxicillin - Asam clavulanat 25 - 50 mg/kgBB/hari, dibagi menjadi 3
dosis per hari, atau
- Cefadroxil 25 - 50 mg/kgBB/hari, dibagi menjadi 2 dosis per hari.
6.3 Konseling dan edukasi
Edukasi keluarga dan pasien untuk selalu menjaga kebersihan telinga dan
tidak mengorek-ngorek telinga dengan benda tajam, menjaga agar telinga tidak
kemasukan air, menjelaskan bahwa penyakit ini merupakan penyakit infeksi
sehingga dengan penanganan yang tepat dapat disembuhkan tetapi bila
dibiarkan dapat mengakibatkan hilangnya pendengaran serta komplikasi lainnya.
6.4 Pasien di rujuk jika mengalami komplikasi intratemporal:
Labirinitis, Paresis nervus fasialis, Hidrosefalus otik, Petrositis,
komplikasi intrakranial: Abses (subperiosteal, epidural, perisinus,
subdura, otak), Trombosis sinus lateralis, Sereberitis
Diagram Alir
Pemeriksaan tes
garputala,
audiometri, foto
mastoid untuk
konfirmasi
Anamnesa
Pemeriksaan
fisik
Diagnosis OMSK
Diagnosis Lain
tida
k
1.
Barotrauma
2.
ya
Terapi
1.
2.
3.
Non Medikamentosa
Medikamentosa
Konseling dan Edukasi
Sembuh
Komplikasi
1.
Intratemporal:
paresis
labirinitis,
nervus
fasialis,
2. Intrakranial: abses,
trombosis sinus lateralis,
sereberitis
Rujuk
Unit Terkait