Anda di halaman 1dari 24

PERANAN AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK DALAM PENCEGAHAN

PENYAKIT DIABETES MELITUS

( PALEM PITES ) DI PUSKESMAS KOTO BARU

DISUSUN OLEH :

RINI MARFIANTI. A.Md.AK

NIP. 197503092003122004

ATLM PUSKESMAS KOTO BARU

DINAS KESEHATAN KABUPATEN DHARMASRAYA

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita ucapkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan, makalah ini merupakan persyaratan untuk menjadi
tenaga kesehatan Teladan tahun 2022.

Kami harapkan makalah ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam seleksi
pemilihan tenaga kesehatan berprestasi tahun 2022.

Pada kesempatn ini kami mengucapkan kepada seluruh tenaga dan unsur yang terkait
yang membantu pembuatan makalah ini, semoga hasil kerjasama ini mendapat Ridho dari Allah
SWT.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam makalah ini oleh
karena itu kami mohon saran dan masukan untuk kesempurnaan makalah ini.

Atas saran dan masukannya kami ucapkan terima kasih.

Koto Baru, Juli 2022

Penulis

( Rini Marfianti. A.Md. AK )


BAB.I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan adalah hak setiap warga, karena itu setiap individu, keluarga dan masyarakat
berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya, dan Negara bertanggung jawab
mengatur agar terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya. Upaya mewujudkan hak tersebut
adalah kewajiban dari pemerintah untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang merata,
adil dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.

Derajat kesehatan masyarakat di pengaruhi oleh banyak factor, tidak hanya factor yang
berasal dari sektor kesehatan, melainkan juga dipengaruhi oleh factor ekonomi, pendidikan,
lingkungan social, keturunan dan factor lainnya. Diabetes merupakan permasalahan kesehatan
serius di seluruh dunia, penderita diabetes mellitus di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya
hal ini dihubungkan dengan meningkatnya angka kesejahteraan, porsentase penderita diabetes
mellitus lebih besar di kota dari pada di desa, 14,7 % untuk di kota dan 7,2 % di desa.

Indonesia menduduki peringkat keenam didunia dalam hal jumlah terbanyak penderita diabetes
mellitus.
Diabetes Melitus ( DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolism
kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan
ganggua metabolism karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.
Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh
sel-sel beta Langerhans kelenjar pangkreas atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel
tubuh terhadap insulin ( WHO,1999).
Walaupun Diabetes Melitus merupakan penyakit kronik yang tidak menyebabkan
kematian secara langsung, tetapi dapat berakibat fatal bila pengelolaannya tidak
tepat.Pengelolaan DM memerlukan penanganan yang multi disiplin yang mencakup terapi non
obat dan terapi obat.
Puskesmas koto Baru pada tahun 2020 penderita diabetes sebanyak 288 orang dan pada
tahun 2021 sebanyak 344 orang. Hal ini disebabkan banyak nya masyarakat yang belum
mengerti dan belum mengetahui tentang penyakit DM dan jarang atau tidak pernah melakukan
pemeriksaan kadar gula darahnya. Berdasarkan dari latar belakang dan permasalahan diatas
penulis sebagai petugas labor di puskesmas koto baru bersama-sama dengan pengelola program
PTM dan pengelola lainnya melakukan kegiatan inovatif melalui penjaringan-penjaringan yang
melibatkan lintas sector terkait dan peran serta masyarakat.

B, TUJUAN

1. Tujuan Umum
Meningkatkan upaya kesehatan yang bersifat promotif, perventif dalam rangka
pencegahan penyakit Diabetes Melitus.
2.2 Tujuan khusus
a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemeriksaan PTM dan Pemeriksaan
Laboratoium
b. Menekan angka peyakit Diabetes Melitus

c. Sebagai persyaratan dan bahan ekspos untuk mengikuti penilaian tenaga kesehatan teladan
tahun 2022

C. RUANG LINGKUP
Sesuai dengan tujuan penulisan makalah ini penulis akan menjelaskan mengenai peran, tugas
dan fungsi sebagai Ahli Teknologi Laboratoium medic ( ATLM) di puskesmas Koto Baru
kabupaten Dharmasraya.
BAB.II
TUGAS POKOK DAN FUNGSI AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK.

Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Kesehatan RI merumuskan dan menetapkan


tugas pokok dan fungsi tenaga ATLM di puskesmas dengan mengharapkan dapat meningkatkan
pelayanan kesehatan di puskesmas.
Dengan adanya penjelasan tugas pokok dan fungsi ini tenaga ATLM mempuyai acuan
dan dasar dalam menjalankan tugasnya.

A. TUGAS POKOK.

Melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan meliputi bidang hematologi, kimia klinik ,


mikrobiologi , parasitologi dsb secara efisien dan efektif untuk mendukung upaya
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, diagnosa dini maupun monitoring terapi dalam
rangka penyembuhan

B. FUNGSI

Sebagai pelaksana pelayanan dan pemeriksaan di laboratorium Puskesmas

Sebagaimana yang telah dirumuskan dan ditetapkan pemerintah, tenaga ATLM dalam
menjalankan tugasnnya mempunyai peran sebagai berikut :

1. Melaksanakan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan standar kemampuan yang telah


di tentukan baik di puskesmas maupun di wilayah binaan Puskesmas Koto Baru
2. Merencanakan kebutuhan reagen setiap tahun
3. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan untuk keperluan perencanaan laboratorium
4. Mengevaluasi dan merumuskan masalah yang berhubungan dengan pelayanan
laboratorium
BAB.III
ANALISA SITUASI

A. GEOGRAFIS
Puskesmas Koto Baru merupakan satu dari 14 Puskesmas yang ada di kabupaten
Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat, dengan luas wilayah 251.35 km2, jarak
puskesmas lebih kurang 34 km dari ibu kota kabupaten, memiliki 4 nagari dengan 26
jorong, 5 Puskesmas pembantu dan 10 Poskesri

Peta wilayah kerja puskesmas Koto Baru


Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas Koto Baru Sebagai Berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Sitiung 1 dan Puskesmas
Tiumang
- Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Sungai Rumbai
- Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Sitiung II
- Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Koto Besar

B. DEMOGRAFI

Jumlah penduduk yang ada di wilayah Koto Baru adalah 38.418 jiwa, dengan rincian
sebagai berikut :
 Jumlah Penduduk : 38.418 Jiwa
Jumlah KK : 9.019 Jiwa
penduduk laki- laki : 19.900 jiwa
penduduk perempuan : 18.518 jiwa

Tabel 1. Data penduduk Kecamatan Koto Baru Tahun 2022


No Nagari Luas Jumlah Jumlah KK
wilayah Penduduk
(km2) (Jiwa)
1 Nagari Koto Baru 51.75 16.138 3.793

2 Nagari Ampang Kuranji 35.60 6.054 1.431

3 Nagari Sialang Gaung 99.60 8.570 2.201

4 Nagari Koto Padang 54.01 7.626 1.594

Jumlah 251.35 38.418 9.019


Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Koto BaruTahun 2022
Penduduk wilayah kerja Puskesmas koto Baru pada umumnya berasal dari suku
Minang kabau serta penduduk campuran dari daerah lain seperti transmigrasi dari Pulau
Jawa. Mata pencarian bertani 53,9% ,Pegawai Negeri sipil/ TNI/POLRI 10,4% ,
Wiraswasta 8% , Swasta 7,6% dan lain-lain 20,03%.

2.3. Fasilitas Pendidikan


Jumlah sarana pendidikan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Koto Baru cukup
banyak mulai dari tingkat TK sampai pada SLTA dengan rincian sebagai berikut :
TK : 20 buah
SD/MI : 19 buah
SLTP/ MTsN : 5 buah
SMA/ MA/SMK : 4 buah
Pondok Pesantren : 6 buah
Perguruan Tinggi : 1 buah

2.4. Sarana dan Prasarana Kesehatan


Dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat di wilayah kerja
Kecamatan Koto Baru, Kecamatan Koto Baru memiliki sarana kesehatan yang dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2. Jenis Sarana Kesehatan di Puskesmas Koto BaruTahun 2022
No. Jenis sarana Kesehatan Jumlah
1. Puskesmas ( Poliklinik dan Rawatan) 1
2. Pustu 5
3. Poskesri 10
4. Praktek dr umum 5
5. Praktek drg 3
6. Bidan Praktek swasta (BPS) 9
7. Klinik Swasta 3
Sumber data dari Laporan Tahunan Puskesmas Koto Baru Tahun 2022

Tabel 3.Tenaga Kesehatan di Puskesmas Koto Baru Tahun 2022


No Jenis Ketenagaan Jumlah Keterangan
.1. Dokter 4 1 ASN, 3 NON ASN
2. Dokter gigi 2 ASN
3. Sarjana Kesehatan Masyarakat 4 1 ASN. 3 NON ASN
4. Nurse 21 10 ASN, 11 NON ASN
5. Komputer 1 ASN
6. Perawat D III 24 10 ASN, 14 Non ASN
7. Kesehatan mata 1 ASN
8. Bidan D III/D IV 41 10 ASN , 31 Non ASN
9. Sanitarian 3 ASN
10. Nutrisionis 2 NON ASN
11. DIII Farmasi / Apoteker 2 ASN
12. Analis kesehatan 2 ASN
13. Perawat Gigi D III 3 ASN
14. Rekam Medis 4 ASN
15. SMA/SMP /SD 2 Kontrak
16. Fisio terapi 3 Non ASN
Jumlah 118
Sumber data dari Laporan Tahunan Puskesmas Koto Baru Tahun 2022

Data ketenagaan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Koto Baru termasuk yang
bertugas di Pustu/Poskesri/Polindes.
BAB.IV.

KEGIATAN TENAGA ATLM LABORATORIUM PUSKESMAS KOTO BARU

Laboratorium merupakan bagian yang penting pada suatu Rumah sakit maupun
puskesmas, walaupun laboratorium merupakan program penunjang namun pemeriksaan
laboratorium sangat lah dibutuhkan dalam meneggakan diagnosa dini bagi tenaga medis dan
tenaga kesehatan lainnya, begitu pula hal nya dengan laboratoium Puskesmas Koto Baru, penulis
sebagai tenaga ATLM juga mempunyai peranan dalam melakukan pemeriksaan laboratorium
baik yang dilakukan didalam gedung maupun di luar gedung.

A. Kegiatan dalam Gedung

Pemeriksaan laboratorium di dalam gedung adalah pemeriksaan yang dilakukan di dalam


laboratorium puskesmas yang merupakan rujukan dari berbagai ruangan diantaranya ruangan
poli gigi, ruangan poli umum, ruangan imunisasi, ruangan KIA/KB, ruangan rawat inap dan
ruangan gawat darurat.

ALUR PELAYANAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM


UPT PUSKESMAS KOTO BARU

PASIEN
PASIEN
RUJUKAN
/DOKTER
1 1.a

9 LOKET PENDAFTARAN PUSKESMAS (3 – 5 Menit)

2.a
RUANGAN
PEMERIKSAAN DOKTER

3
RUANGAN LABORATORIUM

PENGAMBILAN /PENERIMAAN
SPESIMEN (5 Menit)

8
5
PEMERIKSAAN (10 – 20 Menit)

VALIDASI HASIL PEMERIKSAAN OLEH


PENANGGUNG JAWAB (10 – 20 Menit)

PENGAMBILAN HASIL
(2 Menit)
Adapun jenis-jenis pemeriksaan yang ada dilaboratorium puskesmas Koto Baru adalah sebagai
berikut

Tabel : Jenis- jenis Pemeriksaan laboratorium

JENIS-JENIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM


UPT PUSKESMAS KOTO BARU

NO SPESIMEN JENIS PEMERIKSAAN


HEMATOLOGI
* Hemoglobin
* Hitung Jumlah Lekosit
* Hitung Jumlah Eritrosit
* Hitung Jumlah Trombosit
* Hematokrit
KIMIA KLINIK
1 DARAH * kadar Gula Darah
* Asam Urat
* Kolesterol Total
SEROLOGI
* Golongan Darah
* Widal
* Test HIV
* HBsAg
* Syifilis
* test Kehamilan
PARASITOLOGI
* Malaria

* Protein
2 URIN * Reduksi
* Bilirubin
* Urin Lengkap

3 TINJA / FECES * Makroskopis


* Mikroskopis

4 SPUTUM / DAHAK * BTA ( Basil Tahan Asam )

DENAH RUANGAN LABORATORIUM PUSKESMAS KOTO BARU

ALAT ALAT MELEMARI ALAT MM


MEJA KERJA

RUANGAN HEMATOLOGI RUANGAN PARASITOLOGI


LEMARI KULKAS
C
C
LEMARI MEJA

RUANGAN KIMIA KLINIK/


URINALIS
MEJA C
Pintu LEMARI MEJA
RUANGAN PENGAMBILAN
SAMPEL
RUANGAN ADMINISTRAS
C
Foto : Kegiatan dalam Ruangan Laboratorium

Grafik pencapaian pemeriksaan laboratorium tahun 2019

Rekapitulasi Pencapaian Pemeriksaan Labo-


ratorium
Puskesmas Koto Baru
Tahun 2019
6000

5000

Pencapaian
4000

3000
5619

4378
2000
3234

1000 1750

0 271
HEMATOLOGI KIMIA KLINIK URINALISA PARASITOLOGI SEROLOGI

Grafik pencapaian pemeriksaan laboratoium tahun 2020


Rekapitulasi Pencapaian Pemeriksaan
Laboratorium Puskesmas Koto Baru
Tahun 2020
2,500

2,000

Pencapaian
1,500

2,215
1,000

1,477
1,181
500
859

180
-
HEMATOLOGI KIMIA KLINIK URINALISA PARASITOLOGI SEROLOGI

Grafik Pencapaian Pemeriksaan Laboratorium tahun 2021

Rekapitulasi Pencapaian Pemeriksaan


Laboratorium Puskesmas Koto Baru
Tahun 2021
2,000

1,800

1,600

1,400
Pencapaian
1,200

1,000
1,903
800

600 1,214

400 742 675


200
212
-
HEMATOLOGI KIMIA KLINIK URINALISA PARASITOLOGI SEROLOGI

B. KEGIATAN LUAR GEDUNG


Dalam menjalankan fungsinya sebagai penunjang diagnosa secara dini, pemeriksaan
laboratoirum juga sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pencapaian program-program
puskesmas.

Pengelola program dan tenaga ATLM berkerja sama dalam meningkatkan capaian program yang
dilakukan di luar gedung diantaranya adalah:

1. Program TB Paru

Penyakit TB paru adalah penyakit yang disebabkan oleh bahteri Mycobacterium Tuberculosis
dengan gejala batuk lebih dari 2 minggu atau lebih, demam, nfsu makan berkurang dan lainnya.

Dalam meningkatkan pencapaian program TB Paru, pengelola program dan tenaga ATLM turun
ke masyarakat dalam kegiatan penjaringan, investigasi kontak dan pemberian makanan tambahan
( PMT)

Foto Penjaringan Suspek TB Paru, investigasi kontak

Grafik pencapaian TB Paru tahun 2019, 2020, dan 2021

2. Program Penyakit Tidak Menular ( PTM )


Program penyakit tidak menular merupakan salah satu upaya kesehatan berbasis masyarakat
yang bersifat promotif, preventif dalam rangka deteksi dini dan pemantauan faktor risiko yang
dilaksanakan secara terpadu, rutin dan periodik

Dalam meningkatkan pencapaian program PTM, Pengelola program bersama tenaga ATLM
turun kelapangan untuk melakukan pemeriksaan kepada masyarakat melalui kegiatan Germas,
Posbindu dan prolanis dengan jenis pemeriksaan laboratorium yaitu kadar gula darah, asam urat
dan cholesterol total.

Foto Kegiatan PTM pada acar Germas dan Safari Ramadhan

Grafik pencapaian pemeriksaan PTM tah 2019,2020 dan 2021

3. Program Tripel Eliminasi


Program tripel eliminasi adalah program yang dilakukan terhadap ibu hamil, pemeriksaan ini
dilakukan satu kali selama masa kehamilan yang bertujuan untuk mendeteksi virus HUV, Sifilis
dan Hepatitis B, di puskesmas pemeriksaan ini wajib dilakukan pada awal kehamilan sesuai
dengan SOP untuk dapat dilakukan tindak lanjut bila ibu hamil terdeteksi virus HIV, sifilis dan
hepatitis B..

Pada kegiatan ini pengelola program dan tenaga ATLM bekerja sama melakukan pemeriksaan di
puskesmas dan jga melalui kelas ibu hamil di pustu/poskesri.

Foto Pemeriksaan Tripel Eliminasi tahun 2019, 2020 dan 2021

Grafik pemeriksaan HIV, Sifilis dan Hepatitis B tahun 2019,2020 dan 2021

4. Program survelens

Dalam mendukung program survelen pada saat pandemi, tenaga ATLM melakukan
kegiatan rapid antibodi, swab PCR dan Swab Antigen terhadap masyarakat atau pasien
yang mengalami gejala covid 19.
Berikut adalah data dan grafik pemeriksaan swab PCR puskesmas koto baru
Foto Pemeriksaan Swab PCR dan swab Antigen tahun 2020 dan tahun 2021

Grafik pemeriksaan swab PCR dan swab Antigen tahun 2020 dan 2021

5. Kegiatan – kegiatan lainnya

Penulis sebagai Tenaga ATLM puskesmas koto Baru juga melakukan kegiatan untuk
peningkatan mutu laboratorium diantaranya adalah :

5.1 Bimtek dari Laboratoium Kesehatan Daerah yang hampir setiap tahun dilakukan untuk
memonitoring kegiatan labor dan untuk meningkat mutu laboratorium itu sendiri
Foto bimtek labkesda

5.2 Mengikuti magang di Balai Besar Laboratorium Kesehatan di Palembang

Sertifikat Magang di BBLK Palembang

5.3 Mengikti Pelatihan-pelatihan, workshop-workshop serta seminar-seminar yang diadakan


oleh organisasi profesi guna meningkatan pengetahuan di bidang laboratorium

Foto seminar patelki


5.4 Turut serta bersama petugas kesling dalam rangka pemeriksaan makanan dan minuman
takjil pada bulan Ramadhan di pasar pabukuoan pasar koto baru
Foto pemeriksaan takjil

Foto Pemeriksaan Takjil di Pasar Pabukoaan Koto Baru

BAB. V
KEGIATAN INOVASI
Dengan di tempatkan nya penulis sebagai tenaga ATLM di laboratorium puskesmas Kotobaru,
hal ini menjadi tantangan bagi penulis untuk ikut dalam meningkatkan pencapaian program dan
menurunkan angka kesakitan.

Dalam kegiatan inovasi ini penulis bekerja sama dengan dokter, pengelola program,tenaga
promkes, tenaga gizi dan tenaga kesehatan lainnya. Dalam upaya melakukan pencegahan
penyakit diabetes Melitus ini

Adapun indikator terlaksananya kegiatan inovasi ini adalah :

A. INPUT ( Masukan )
Dasar pemikiran :
1. Banyaknya pasien yang menderita penyakit diabetes Melitus ( DM) di wilayah kerja
puskesmas Koto baru tahun 2020 sebanyak 288 orang dan tahun 2021 sebanyak 344
orang
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit Diabetes Melitus ( DM )
3. Kurangnya keinginan masyarakat untuk memeriksakan diri secara dini ke puskesmas.

B. PROSES

Berdasarkan indikator input ( dasar pemikiran ) terdapat permasalahan banyaknya angka


kesakitan diabetes Melitus pada masyarakat yang selama ini tidak rutin berobat, Kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang penyakit diabetes melitus ini dan kurangnya keinginan
masyarakat untuk memeriksakan diri secara dini ke puskesmas membuat kami tenaga
kesehatan di puskesmas koto baru melakukan upaya penjaringan kepada masyarakat melalui
kegiatan PTM.

Awal tahun 2022 dibuatlah rencana kegiatan PTM ini, melalui germas, posbindu dan
posyandu lansia kegiatan ini meliputi :

1. Memberikan Penyuluhan-penyuluhan mengenai penyakit Diabetes Melitus


2. Melakukan pemeriksaan Gula Darah sewaktu.
3. Menjaring masyarakat yang menderita DM yang memang belum mereka ketahui
sebelumnya.
4. Setelah terjaring pasien yang yang menderita DM kami minta untuk datang ke puskesmas
esok harinya untuk pemeriksaan kembali dengan menyarankan kepada pasien untuk
berpuasa terlebih dahulu sampai selesai pemeriksaan yaitu puasa antara 8- 10 jam.
5. Dari hasil pemeriksaan itu didapatkan pasien DM baru, kemudian dilakukan konseling
oleh dokter dan tenaga gizi untuk terapi lebih lanjut.
6. Pasien di sarankan untuk mengontrol penyakitnya 2 x dalam sebulan untuk datang ke
puskesmas.
7. Tapi pasien banyak yang tidak menanggapi apa yang di sarankan oleh dokter dan
pengelola program.
8. Kemudian kami sepakat untuk membuatkan kelas DM yang d khususkan harinya untuk
pemeriksaan DM saja, dan kami fokuskan d satu jorong yaitu jorong Padang Bintungan,
tetapi cara ini tidak juga efektif dikarenakan pasien berasal dari daerah yang berbeda
jorong dan nagarinya sehingga membuat pasien malas datang dengan alasan jauh.
9. kamipun berkoordinasi kembali dengan kepala puskesmas untuk merencanakan kegiatan
yang sempat terhenti dan kepala puskesmas pun setuju, kemudian dari hasil rapat ini
kepala puskesmas menetapkan hari kamis sebagai hari khusus pemeriksaan DM.

Foto Koordinasi Tim dan Kepala Puskesmas

Kebijakan kepala Puskesmas Terlampir


10. Kemudian dilakukan koordinasi dengan lintas sektor melalui Lokmin lintas sektor maka
dilakukan lah upaya untuk menjaring kembali pasien DM, dengan mengadakan Germas
dan safari ramadhan untuk melakukan pemeriksaan kadar gula darah.

Foto Kegiatan Lokmin Lintas Program dan Lotmin Lintas Sektor

11. Dari 4 nagari yang kami lakukan penjaringan di dapatkan 65 orang pasien DM, kemudian
kami sarankan untuk datang kepuskesmas pada hari yang sudah di tentukan. Namun dari
65 orang yang terjaring, hanya 18 orang yang bersedia datang ke puskesmas untuk
melakukan pemeriksaan darah, kemudian pasien diberikan penyuluhan dan konseling
oleh dokter, pengelola program, pengelola gizi dengan tujuan agar kadar gula darahnya
dapat terkontrol dengan baik, kelas DM ini kami beri nama PALEM PITES’
Foto Penjaringan PTM melalui Kegiatan Germas

12. Berikut data pasien DM yang masuk dalam kelas DM Palem Pites.
DATA PASIEN DM PALEM PITES

No Kunjungan
Nama Umu Alamat Ket
r 1 2 3 4

1 Suleha 56 Sialang Gaung 374 255 262 141


2 Teti 45 Seb.Piruko Timur 319 236
3 Jumiarti 54 Ampang Kuranji 437 254
4 Kasmawati 43 Seb.Piruko Barat 296 299
5 Desminarti 57 Pasar Koto Baru 217 372 286 176
6 Afridon 59 Koto Padang 272 421 324
7 Samsidar 71 Seb.Piruko Timur 376 364 269
8 Darti 64 Ampang Kuranji 400 356 235
9 Ajisman 58 Tiumang 293 211
10 Juminah 50 Tiumang 342 272 325 310
11 Nurijas 52 Koto Padang 240 208
12 Pora Pendoni 43 Ampang Kuranji 161 261 290 136
13 Rahmlah 54 Pinang Gadang 486 229
14 Ernawati 50 Ampang Kuranji 255 302
15 Sopian 60 Seb.Piruko Timur 383 327 117
16 Nurmayulis 42 Tarantang 381 388 375
17 Nurhasni 40 Seb.Piruko Timur 237 272
18 Delfiza 39 Seb.Piruko Timur 331 233
Foto Konseling dan Penyuluhan pada Pasien DM

2.3 INDIKATOR OUT PUT( DAMPAK / KELUARAN )

Dengan terlaksananya kelas DM ini dapat kita lihat walaupun belum menampakkan hasil yang
signifikan namun setidaknya ada perubahan pada kadar gula darah pasien setiap mereka datang
memeriksakan diri, meskipun masih ada yang naik turun tapi usaha ini sudah lumayan
melihatkan hasil walaupun belum sesuai dengan harapan kami, hal ini disebabkan karena :
1. Belum maksimalnya pasien untuk datang ke puskesmas pada waktu yang sudah
ditentukan dengan alasan pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan karena pasien
mempunya pekerjaan sebagai PNS, Pedagang, Petani, dan buruh.
2. Dari data beberapa kali pertemuan, pasien datang bila mereka punya waktu luang.
3. Pasien yang sudah paham dengan penyakitnya dan mau menjalankan apa yang di
sarankan oleh dokter walaupun satu bulan sekali datang ke puskesmas tapi sudah
menunjukkan hasil yang lumayan bagus,
4. Dengan adanya inovasi ini kami mengharapkan bisa menurunkan angka kesakitan
sehingga pasien DM bisa lebih terkontrol kadar gula darahnya.
BAB. VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sebagai tenaga Ahli teknologi laboratorium Medik di Puskesmas Koto Baru, penulis
telah melakukan pemeriksaan laboratorium baik di puskesmas maupun di lapangan, upaya –
upaya ini di lakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada umumnya,
semua tidak terlepas dari kerjasama seluruh staf puskesmas, lintas program serta lintas
sektoral yang nantinya diharapkan dapat mewujudkan visi dan misi Puskesmas Koto Baru.
Melalui kegiatan penjaringan pasien DM diharapkan bisa meningkatkan pencapaian
program PTM dan menemukan atau dapat menjaring pasien DM yang sebelumnya mereka
belum ketahui, dan melalui kegiatan inovasi ini dengan adanya pemerinksaan, konseling dan
penyuluhan-penyuluhan diharapkan pasien DM dapat mengontrol asupan gula yang masuk
didalam tubuh mereka dengan baik
Penyakit DM merupakan penyakit dimana kadar gula dalam darah cukup tinggi karena
tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin sehingga gula didalam darah tidak
dapat dimetabolisme, melalui kelas DM ini diharapkan pasien mampu menjaga pola
makannya dan teratur dalam minum obat, rajin berolah raga sehingga diharapkan kadar gula
darahnya dapat terkontrol dengan baik. Walaupun kelas ini belum maksimal namun kami
akan selalu berusaha untuk lebih meningkatkan kegiatan ini agar dapat berjalan sesuai
dengan apa yang kita harapkan secara berkesinambungan. .

4.1 Saran
1. Pemerintah melalui Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, Dinas Kesehatan
Kabupaten Dharmasraya diharapkan merencanakan dan mengalokasikan anggaran
untuk menyediakan alat-alat dan reagen-reagen laboratorium agar dapat melakukan
pemeriksaan laboratorium yang lengkap, cepat, tepat dan akurat.
2. Mengharapkan pemerintah dapat mengadakan pelatihan dan pendidikan berkelanjutan
bagi tenaga kesehatan khususnya tenaga ATLM di Puskesmas untuk meningkatan
mutu pelayanan di Puskesmas..
3. Meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektor agar peran serta masyarakat
untuk program kesehatan masyarakat tercapai dengan hasil yang baik.
4. Diperlukan suatu langkah yang optimal untuk meningkatkan kegiatan ini agar berjalan
dengan baik dan berkesinambungan terutama di bidang Teknologi agar lebih mudah
menjangkau atau menjaring pasien meskipun jarak tempuh yang cukup jauh..

Anda mungkin juga menyukai