DISUSUN OLEH :
NIP. 197503092003122004
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita ucapkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan, makalah ini merupakan persyaratan untuk menjadi
tenaga kesehatan Teladan tahun 2022.
Kami harapkan makalah ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam seleksi
pemilihan tenaga kesehatan berprestasi tahun 2022.
Pada kesempatn ini kami mengucapkan kepada seluruh tenaga dan unsur yang terkait
yang membantu pembuatan makalah ini, semoga hasil kerjasama ini mendapat Ridho dari Allah
SWT.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam makalah ini oleh
karena itu kami mohon saran dan masukan untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah hak setiap warga, karena itu setiap individu, keluarga dan masyarakat
berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya, dan Negara bertanggung jawab
mengatur agar terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya. Upaya mewujudkan hak tersebut
adalah kewajiban dari pemerintah untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang merata,
adil dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Derajat kesehatan masyarakat di pengaruhi oleh banyak factor, tidak hanya factor yang
berasal dari sektor kesehatan, melainkan juga dipengaruhi oleh factor ekonomi, pendidikan,
lingkungan social, keturunan dan factor lainnya. Diabetes merupakan permasalahan kesehatan
serius di seluruh dunia, penderita diabetes mellitus di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya
hal ini dihubungkan dengan meningkatnya angka kesejahteraan, porsentase penderita diabetes
mellitus lebih besar di kota dari pada di desa, 14,7 % untuk di kota dan 7,2 % di desa.
Indonesia menduduki peringkat keenam didunia dalam hal jumlah terbanyak penderita diabetes
mellitus.
Diabetes Melitus ( DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolism
kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan
ganggua metabolism karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.
Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh
sel-sel beta Langerhans kelenjar pangkreas atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel
tubuh terhadap insulin ( WHO,1999).
Walaupun Diabetes Melitus merupakan penyakit kronik yang tidak menyebabkan
kematian secara langsung, tetapi dapat berakibat fatal bila pengelolaannya tidak
tepat.Pengelolaan DM memerlukan penanganan yang multi disiplin yang mencakup terapi non
obat dan terapi obat.
Puskesmas koto Baru pada tahun 2020 penderita diabetes sebanyak 288 orang dan pada
tahun 2021 sebanyak 344 orang. Hal ini disebabkan banyak nya masyarakat yang belum
mengerti dan belum mengetahui tentang penyakit DM dan jarang atau tidak pernah melakukan
pemeriksaan kadar gula darahnya. Berdasarkan dari latar belakang dan permasalahan diatas
penulis sebagai petugas labor di puskesmas koto baru bersama-sama dengan pengelola program
PTM dan pengelola lainnya melakukan kegiatan inovatif melalui penjaringan-penjaringan yang
melibatkan lintas sector terkait dan peran serta masyarakat.
B, TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan upaya kesehatan yang bersifat promotif, perventif dalam rangka
pencegahan penyakit Diabetes Melitus.
2.2 Tujuan khusus
a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemeriksaan PTM dan Pemeriksaan
Laboratoium
b. Menekan angka peyakit Diabetes Melitus
c. Sebagai persyaratan dan bahan ekspos untuk mengikuti penilaian tenaga kesehatan teladan
tahun 2022
C. RUANG LINGKUP
Sesuai dengan tujuan penulisan makalah ini penulis akan menjelaskan mengenai peran, tugas
dan fungsi sebagai Ahli Teknologi Laboratoium medic ( ATLM) di puskesmas Koto Baru
kabupaten Dharmasraya.
BAB.II
TUGAS POKOK DAN FUNGSI AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK.
A. TUGAS POKOK.
B. FUNGSI
Sebagaimana yang telah dirumuskan dan ditetapkan pemerintah, tenaga ATLM dalam
menjalankan tugasnnya mempunyai peran sebagai berikut :
A. GEOGRAFIS
Puskesmas Koto Baru merupakan satu dari 14 Puskesmas yang ada di kabupaten
Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat, dengan luas wilayah 251.35 km2, jarak
puskesmas lebih kurang 34 km dari ibu kota kabupaten, memiliki 4 nagari dengan 26
jorong, 5 Puskesmas pembantu dan 10 Poskesri
B. DEMOGRAFI
Jumlah penduduk yang ada di wilayah Koto Baru adalah 38.418 jiwa, dengan rincian
sebagai berikut :
Jumlah Penduduk : 38.418 Jiwa
Jumlah KK : 9.019 Jiwa
penduduk laki- laki : 19.900 jiwa
penduduk perempuan : 18.518 jiwa
Data ketenagaan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Koto Baru termasuk yang
bertugas di Pustu/Poskesri/Polindes.
BAB.IV.
Laboratorium merupakan bagian yang penting pada suatu Rumah sakit maupun
puskesmas, walaupun laboratorium merupakan program penunjang namun pemeriksaan
laboratorium sangat lah dibutuhkan dalam meneggakan diagnosa dini bagi tenaga medis dan
tenaga kesehatan lainnya, begitu pula hal nya dengan laboratoium Puskesmas Koto Baru, penulis
sebagai tenaga ATLM juga mempunyai peranan dalam melakukan pemeriksaan laboratorium
baik yang dilakukan didalam gedung maupun di luar gedung.
PASIEN
PASIEN
RUJUKAN
/DOKTER
1 1.a
2.a
RUANGAN
PEMERIKSAAN DOKTER
3
RUANGAN LABORATORIUM
PENGAMBILAN /PENERIMAAN
SPESIMEN (5 Menit)
8
5
PEMERIKSAAN (10 – 20 Menit)
PENGAMBILAN HASIL
(2 Menit)
Adapun jenis-jenis pemeriksaan yang ada dilaboratorium puskesmas Koto Baru adalah sebagai
berikut
* Protein
2 URIN * Reduksi
* Bilirubin
* Urin Lengkap
5000
Pencapaian
4000
3000
5619
4378
2000
3234
1000 1750
0 271
HEMATOLOGI KIMIA KLINIK URINALISA PARASITOLOGI SEROLOGI
2,000
Pencapaian
1,500
2,215
1,000
1,477
1,181
500
859
180
-
HEMATOLOGI KIMIA KLINIK URINALISA PARASITOLOGI SEROLOGI
1,800
1,600
1,400
Pencapaian
1,200
1,000
1,903
800
600 1,214
Pengelola program dan tenaga ATLM berkerja sama dalam meningkatkan capaian program yang
dilakukan di luar gedung diantaranya adalah:
1. Program TB Paru
Penyakit TB paru adalah penyakit yang disebabkan oleh bahteri Mycobacterium Tuberculosis
dengan gejala batuk lebih dari 2 minggu atau lebih, demam, nfsu makan berkurang dan lainnya.
Dalam meningkatkan pencapaian program TB Paru, pengelola program dan tenaga ATLM turun
ke masyarakat dalam kegiatan penjaringan, investigasi kontak dan pemberian makanan tambahan
( PMT)
Dalam meningkatkan pencapaian program PTM, Pengelola program bersama tenaga ATLM
turun kelapangan untuk melakukan pemeriksaan kepada masyarakat melalui kegiatan Germas,
Posbindu dan prolanis dengan jenis pemeriksaan laboratorium yaitu kadar gula darah, asam urat
dan cholesterol total.
Pada kegiatan ini pengelola program dan tenaga ATLM bekerja sama melakukan pemeriksaan di
puskesmas dan jga melalui kelas ibu hamil di pustu/poskesri.
Grafik pemeriksaan HIV, Sifilis dan Hepatitis B tahun 2019,2020 dan 2021
4. Program survelens
Dalam mendukung program survelen pada saat pandemi, tenaga ATLM melakukan
kegiatan rapid antibodi, swab PCR dan Swab Antigen terhadap masyarakat atau pasien
yang mengalami gejala covid 19.
Berikut adalah data dan grafik pemeriksaan swab PCR puskesmas koto baru
Foto Pemeriksaan Swab PCR dan swab Antigen tahun 2020 dan tahun 2021
Grafik pemeriksaan swab PCR dan swab Antigen tahun 2020 dan 2021
Penulis sebagai Tenaga ATLM puskesmas koto Baru juga melakukan kegiatan untuk
peningkatan mutu laboratorium diantaranya adalah :
5.1 Bimtek dari Laboratoium Kesehatan Daerah yang hampir setiap tahun dilakukan untuk
memonitoring kegiatan labor dan untuk meningkat mutu laboratorium itu sendiri
Foto bimtek labkesda
BAB. V
KEGIATAN INOVASI
Dengan di tempatkan nya penulis sebagai tenaga ATLM di laboratorium puskesmas Kotobaru,
hal ini menjadi tantangan bagi penulis untuk ikut dalam meningkatkan pencapaian program dan
menurunkan angka kesakitan.
Dalam kegiatan inovasi ini penulis bekerja sama dengan dokter, pengelola program,tenaga
promkes, tenaga gizi dan tenaga kesehatan lainnya. Dalam upaya melakukan pencegahan
penyakit diabetes Melitus ini
A. INPUT ( Masukan )
Dasar pemikiran :
1. Banyaknya pasien yang menderita penyakit diabetes Melitus ( DM) di wilayah kerja
puskesmas Koto baru tahun 2020 sebanyak 288 orang dan tahun 2021 sebanyak 344
orang
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit Diabetes Melitus ( DM )
3. Kurangnya keinginan masyarakat untuk memeriksakan diri secara dini ke puskesmas.
B. PROSES
Awal tahun 2022 dibuatlah rencana kegiatan PTM ini, melalui germas, posbindu dan
posyandu lansia kegiatan ini meliputi :
11. Dari 4 nagari yang kami lakukan penjaringan di dapatkan 65 orang pasien DM, kemudian
kami sarankan untuk datang kepuskesmas pada hari yang sudah di tentukan. Namun dari
65 orang yang terjaring, hanya 18 orang yang bersedia datang ke puskesmas untuk
melakukan pemeriksaan darah, kemudian pasien diberikan penyuluhan dan konseling
oleh dokter, pengelola program, pengelola gizi dengan tujuan agar kadar gula darahnya
dapat terkontrol dengan baik, kelas DM ini kami beri nama PALEM PITES’
Foto Penjaringan PTM melalui Kegiatan Germas
12. Berikut data pasien DM yang masuk dalam kelas DM Palem Pites.
DATA PASIEN DM PALEM PITES
No Kunjungan
Nama Umu Alamat Ket
r 1 2 3 4
Dengan terlaksananya kelas DM ini dapat kita lihat walaupun belum menampakkan hasil yang
signifikan namun setidaknya ada perubahan pada kadar gula darah pasien setiap mereka datang
memeriksakan diri, meskipun masih ada yang naik turun tapi usaha ini sudah lumayan
melihatkan hasil walaupun belum sesuai dengan harapan kami, hal ini disebabkan karena :
1. Belum maksimalnya pasien untuk datang ke puskesmas pada waktu yang sudah
ditentukan dengan alasan pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan karena pasien
mempunya pekerjaan sebagai PNS, Pedagang, Petani, dan buruh.
2. Dari data beberapa kali pertemuan, pasien datang bila mereka punya waktu luang.
3. Pasien yang sudah paham dengan penyakitnya dan mau menjalankan apa yang di
sarankan oleh dokter walaupun satu bulan sekali datang ke puskesmas tapi sudah
menunjukkan hasil yang lumayan bagus,
4. Dengan adanya inovasi ini kami mengharapkan bisa menurunkan angka kesakitan
sehingga pasien DM bisa lebih terkontrol kadar gula darahnya.
BAB. VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sebagai tenaga Ahli teknologi laboratorium Medik di Puskesmas Koto Baru, penulis
telah melakukan pemeriksaan laboratorium baik di puskesmas maupun di lapangan, upaya –
upaya ini di lakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada umumnya,
semua tidak terlepas dari kerjasama seluruh staf puskesmas, lintas program serta lintas
sektoral yang nantinya diharapkan dapat mewujudkan visi dan misi Puskesmas Koto Baru.
Melalui kegiatan penjaringan pasien DM diharapkan bisa meningkatkan pencapaian
program PTM dan menemukan atau dapat menjaring pasien DM yang sebelumnya mereka
belum ketahui, dan melalui kegiatan inovasi ini dengan adanya pemerinksaan, konseling dan
penyuluhan-penyuluhan diharapkan pasien DM dapat mengontrol asupan gula yang masuk
didalam tubuh mereka dengan baik
Penyakit DM merupakan penyakit dimana kadar gula dalam darah cukup tinggi karena
tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin sehingga gula didalam darah tidak
dapat dimetabolisme, melalui kelas DM ini diharapkan pasien mampu menjaga pola
makannya dan teratur dalam minum obat, rajin berolah raga sehingga diharapkan kadar gula
darahnya dapat terkontrol dengan baik. Walaupun kelas ini belum maksimal namun kami
akan selalu berusaha untuk lebih meningkatkan kegiatan ini agar dapat berjalan sesuai
dengan apa yang kita harapkan secara berkesinambungan. .
4.1 Saran
1. Pemerintah melalui Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, Dinas Kesehatan
Kabupaten Dharmasraya diharapkan merencanakan dan mengalokasikan anggaran
untuk menyediakan alat-alat dan reagen-reagen laboratorium agar dapat melakukan
pemeriksaan laboratorium yang lengkap, cepat, tepat dan akurat.
2. Mengharapkan pemerintah dapat mengadakan pelatihan dan pendidikan berkelanjutan
bagi tenaga kesehatan khususnya tenaga ATLM di Puskesmas untuk meningkatan
mutu pelayanan di Puskesmas..
3. Meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektor agar peran serta masyarakat
untuk program kesehatan masyarakat tercapai dengan hasil yang baik.
4. Diperlukan suatu langkah yang optimal untuk meningkatkan kegiatan ini agar berjalan
dengan baik dan berkesinambungan terutama di bidang Teknologi agar lebih mudah
menjangkau atau menjaring pasien meskipun jarak tempuh yang cukup jauh..