Anda di halaman 1dari 42

PROPOSAL MINI

PENGARUH PELVIC ROCKING BIRTH BALL DENGAN


MOBILISASI TERHADAP LAMA KALA II
MATA KULIAH : PENELITIAN DALAM KEBIDANAN

oleh :
PRETTY DANA SALSABILA
NIM: P05041320087

Dosen Pembimbing : Rachmawati, M. Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
PRODI DIV BIDAN ALIH JENJANG
TA. 2020/2021
1

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya Hanturkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun
makalah Proposal Mini Mata Kuliah "Penelitian Dalam Kebidanan". Saya
menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini banyak terdapat kekurangan
sehingga saya sangat mengharap bantuan dan tuntunan dari semua pihak,untuk itu
dalam kesempatan ini saya menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah
ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para
pembaca saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat
saya harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Bengkulu, September 2021


2

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................1
KATA PENGANTAR...........................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................3
BAB I PENDUHULUAN......................................................................................4
A. Latar belakang.......................................................................................4
B. Rumusan masalah.................................................................................4
C. Tujuan Penelitian .................................................................................4
D. Manfaat Penelitian................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................6
A. Persalinan..............................................................................................6
B. Pelvic Rocking Birth Ball

12
C. Mobilasi ..............................................................................................13
D. Penelitian Yang Berpengaruh..............................................................23
E. Kerangka Teori....................................................................................24
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................26
A. Rancangan Penelitian..........................................................................27
B. Variabel Penelitian .............................................................................27
C. Kerangka Konsep................................................................................27
D. Lokasi Penelitian.................................................................................27
E. Populasi dan Sampel...........................................................................28
F. Defini Operasional..............................................................................30
G. Teknik Pengumpulan Data..................................................................33
H. Penglokahan Data dan Analisis...........................................................33
I. Etika Penelitian....................................................................................36
J. Jalannya Penelitian..............................................................................38
3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta)

yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir

atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).

Pada proses persalinan melewati empat kala, pada kala satu dibagi ke

dalam dua fase, yaitu fase laten dan fese aktif. Pada fase laten merupakan

periode dari awal persalinan hingga titik ketika pembukaan mulai berjalan

secara progresif. Fase aktif merupakan periode waktu awal dari kemajuan aktif

pembukaan hingga pembukaan menjadi komplit. (Indrayani dan Djami, 2016)

Persalinan kala II adalah proses persalinan dimulai ketika pembukaan

serviks secara lengkap dan berakhir dengan lahirnya bayi, pada primigravida

sekitar 45-60 menit dan pada multigravida berlangsung sekitar 15-20 menit

(Marunung, 2011 : 74-75). Semakin lamanya proses persalinan, terdapat

kenaikan insidensi atonia uteri, laserasi, perdarahan, infeksi intrapartum,

kelelahan ibu dan syok. Sedangkan dampak pada bayi yaitu Asphyxia, Trauma

cerebri, Cedera akibat tindakan ekstraksi dan rotasi dengan forcep yang sulit,

serta pecahnya ketuban lama sebelum kelahiran yang mengakibatkan infeksi

(Oxorn H dan Forte, 2010 : 616-617).


4

Presentase wanita yang mengalami komplikasi persalinan lama pada

tahun 2012 sebesar 35% dan pada tahun 2017 meningkat menjadi 41% (SDKI,

2017 : 157) dan Partus Lama merupakan salah satu penyebab langsung

kematian ibu yaitu sebesar 9% (Sarwono dalam Wahyuni & Siti, 2019).

Faktor terjadinya persalinan lama di bagi menjadi dua faktor yaitu faktor

penyebab dan faktor resiko, faktor penyebab: his, mal presentasi dan mal

posisi, janin besar, panggul sempit, kelainan serviks dan vagina, disproporsi

fetovelvik, dan ketuban pecah dini, dan faktor resiko: analgesik dan anastesis

berlebihan, paritas, usia, wanita dependen, respons stres, pembatasan

mobilitas, dan puasa ketat (Oxorn, 2010). Upaya untuk mengatasi terjadinya

persalinan lama bisa dengan cara melakukan latihan pelvic rocking birthing

ball.

Hasil penelitian yang di dapatkan oleh renaningtyas dyah dkk pada

penelitian ini adalah hasilnya menunjukkan ada hubungan antara pelaksanaan

pelvic rocking dengan birthing ball terhadap lamanya kala I . x hitung > x

tabel (13,333 > 9,488), dan p value (0,01 < 0,05). Dengan melakukan pelvic

rocking dengan birthing ball mampu memperlancar proses persalinan

khususnya pada kala I dan membantu ibu mengalami waktu persalinan kala I

yang normal.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka

dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut “ Bagaimana Pengaruh


5

Pelvic Rocking Birth Ball dengan mobilisasi Terhadap Lama Kala II di PMB

Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Tahun 2021”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui Pengaruh Pelvic Rocking Birth Ball dengan mobilisasi

Terhadap Lama Kala II di PMB Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas

Tahun 2021.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui Karakteristik responden ibu bersalin pada kelompok

pelvic rocking birth ball dan mobilisasi

b. Mengetahui rata-rata lama kala II dengan menggunakan pelvic

rocking birth ball

c. Mengetahui rata-rata lama kala II dengan menggunakan mobilisasi

d. Mengetahui pengaruh pelaksanaan metode pelvic rocking birth ball

dan mobilisasi terhadap lama kala II

e. Mampu mengetahui perbedaan lama rata kala II pelvic rocking birth

ball dan mobilisasi

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi

serta masukan bagi ilmu kebidanan dan menambah kajian ilmu kebidanan
6

khusus nya pembelajaran tentang mempelajari pentingnya mempelajari

tentang melakukan teknik Pelvic Rocking Birth Ball.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Tenaga Kesehatan / Puskesmas

Dengan adanya penelitian ini, tenaga kesehatan dapat meminimalisir

terjadinya Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan lamanya

persalinan kala II.

b. Bagi institusi pendidikan

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan

dalam proses pembelajaran dan terjadi referensi pada penelitian

selanjutnya.

c. Bagi Peneliti

Diharapkan dengan penelitian ini dapat menambah informasi dan

pengalaman untuk mengatasi masalah Lama Kala II.


7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Persalinan

1. Pengertian

Persalinan normal menurut WHO adalah proses persalinan dengan

presentasi janin belakang kepala yang berlangsung secara spontan dengan

lama persalinan dalam batal normal, berisiko rendah sejak awal persalinan

hingga partus dengan masa gestasi 37-42 minggu.

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan

plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui

jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan

(kekuatan sendiri).

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks. Masa

kehamilan dimulai dari konsepsi, dan janin turun ke dalam jalan lahir.

Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui

jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin

yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan

dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa

komplikasi baik pada ibu maupun janin (Indrayani dan Djami, 2016).
8

2. Tahapan persalinan

Menurut Indrayani dan Djami (2016) tahapan persalinan terbagi menjadi 4

kala yaitu:

a. Kala satu (kala pembukaan)

Kala satu persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus atau

dikenal dengan “his” yang teratur dan meningkat (baik frekuensi maupun

kekuatannya) hingga serviks berdilatasi hingga 10 cm (pembukaan

lengkap) atau kala pembukaan berlangsung dari mulai adanya pembukaan

sampai pembukaan lengkap. Kala satu persalinan dibagi menjadi dua :

1) Fase laten pada kala satu persalinan

a) Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan

pembukaan serviks secara bertahap.

b) Dimulai dari adanya pembukaan sampai pembukaan serviks

mencapai 3 cm atau serviks membuka kurang dari 4 cm.

c) Pada umumnya, fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam.

2) Fase aktif pada kala satu persalinan

a) Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara

bertahap (kontraksi dianggap adekuat/memadai jika terjadi tiga

kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40

detik atau lebih).

b) Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap atau

10 cm, akan terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm per jam


9

(nulipara atau primigravida) atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm

(multipara).

c) Terjadi penurunan bagian terbawah janin.

d) Pada umumnya, fase aktif berlangsung hampir atau hingga 6 jam.

e) Fase aktif dibagi lagi menjadi tiga fase, yaitu:

(1) Fase akselerasi, pembukaan 3 ke 4, dalam waktu 2 jam.

(2) Fase kemauan maksimal/dilatasi maksimal, pembukaan

berlangsung sangat cepat, yaitu dari pembukaan 4 ke 9

dalamwaktu 2 jam.

(3) Fase deselerasi, pembukaan 9 ke 10 dalam waktu 2 jam.

f) Fase-fase tersebut terjadi pada primigravida. Pada multigravida

juga demikian, namun fase laten, aktif dan fase deselerasi terjadi

lebih pendek.

g) Dengan perhitungan tersebut maka waktu pembukaan lengkap

dapat diperkirakan dan dipantau dengan menggunakan lembar

partograf.

b. Kala dua (pengeluaran bayi)

Kala dua persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah

lengkap (10 cm) dan berakhir dengan kelahiran bayi. Kala dua disebut

juga dengan kala pengeluaran bayi.

Tanda dan gejala kala dua adalah:

1) lbu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi.


10

2) Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rektum dan/atau

vaginanya.

3) Perineum menonjol.

4) Vulva-vagina dan spingter ani membuka.

5) Meningkatnya pengeluafan lendir bercampur darah.

Menurut Widia Shofa Ilmiah (2015) Komplikasi dan Penyulit

Persalinan Kala II :

1) Temuan Normal dan Abnormal dari Partograf

2) Distosia Bahu

3) Letak Muka

4) Letak Lintang

5) Gameli

Pada kala dua persalinan his/kontraksi yang semakin kuat dan

teratur. Umumnya ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap

diikuti keinginan meneran. Kedua kekuatan, his dan keinginan untuk

meneran akan mendorong bayi keluar. Kala dua berlangsung hingga 2 jam

pada primipara dan 1 jam pada multipara.

Pada kala dua, penurunan bagian terendah janin hingga masuk ke

ruang panggul sehingga menekan otot-otot dasar panggul yang secara

reflektoris menimbulkan rasa ingin meneran, karena adanya penekanan

pada rektum sehingga ibu merasa seperti mau buang air besar yang

ditandai dengan anus membuka. Saat adanya his bagian terendah janin
11

akan semakin terdorong keluar sehingga kepala mulai terlihat, vulva

membuka dan perineum menonjol.

Pada keadaan ini, ketika ada his kuat, pimpin ibu untuk meneran

hingga lahir seluruh badan bayi. Masalah/komplikasi yang dapat muncul

pada kala dua adalah pre-eklamsia/eklamsia, gawat janin, kala dua

memanjang/persalinan lama, tali pusat menumbung, partus macet,

kelelahan ibu, distosia bahu, inersia uteri, lilitan tali pusat.

c. Kala tiga (Pelepasan Uri)

Kala tiga persalinan disebut juga dengan kala uri atau kala

pengeluaran plasenta. Kala tiga persalinan dimulai setelah lahirnya bayi

dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban. Lepasnya

plasenta sudah dapat diperkirakan dengan memperhatikan tanda-tanda di

bawah ini:

1) Perubahan bentuk uterus dan tinggi fundus uteri.

a) Setelah bayi lahir dan sebelum miometrium mulai berkontraksi,

uterus berbenstuk bulat penuh dan umum tinggi fundus uteri di

bawah pusat.

b) Setelah uterus berkontraksi dan plasenta terdorong ke bawah,

uterus berubah bentuk menjadi seperti buah pear/alpukat dan

tinggi fundus uteri menjadi di atas pusat.

2) Tali pusat bertambah panjang.


12

3) Terjadi semburan darah secara tiba-tiba perdarahan (bila pelepasan

plasenta secara Duncan/dari pinggir).

d. Kala empat (pemantauan)

Kala tiga persalinan disebut juga dengan kala pemantauan. Kala

empat dimulai dari setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelah

itu. Pemantauan pada kala IV dilakukan :

a) Setiap 15 menit pada satu jam pertama pascapersalinan.

b) Setiap 20-30 menit pada jam kedua pascapersalinan.

c) Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, lakukan penatalaksanaan

atonia uteri yang sesuai.

B. Pelvic Rocking Birth Ball

1. Pengertian Pelvic Rocking Birthball

Menurut Aprilia (2011), Pelvic Rocking merupakan salah satu

gerakan dengan menggoyangkan panggul ke sisi depan, belakang, sisi kiri

dan kanan. Gerakan ini digunakan untuk mengurangi rasa kurang nyaman

pada saat proses persalinan di mana gerakan yang dilakukan ini ternyata

memberi banyak sekali manfaat. Ketika memasuki awal kehamilan

trimester ketiga, pada bulan ketujuh hingga Sembilan uterus akan

membesar sehingga mendesak kedaerah panggul. Akibatnya merangsang

ibu hamil untuk sering buang air kecil. Ukuran yang membesar itupun

mulai membuat ibu hamil sakit pinggang atau punggung. melakukan

latihan pelvic rocking dapat digunakan untuk mengurangi sakit punggung.


13

Latihan Birth Ball adalah latihan atau gerakan tubuh sederhana

menggunakan bola yang dapat dilakukan pada saat hamil, melahirkan, dan

pasca melahirkan bertujuan sebagai pengurang rasa nyeri non farmakologi.

Satu penelitian menyatakan latihan birth ball memberikan kontribusi

dalam meningkatkan efikasi diri ibu selama persalinan dan mengurangi

rasa sakit. Latihan birth ball berhasil meningkatkan kepercayaan ibu hamil

terhadap kemampuannya dalam mekanisme koping persalinan.

Penggunaan birth ball selama persalinan mampu menurunkan

tingkat nyeri karena merangsang refleks postural dan menjaga otot-otot

serta menjaga postur tulang belakang dalam keadaan baik, selain itu juga

dilaporkan bahwa para ibu merasa lebih nyaman dan relaks dan 95%

responden menyatakan bahwa latihan birth ball dapat meningkatkan

kenyamanan (Djudju Sriwenda, Yulinda, 2016).

2. Manfaat Pelvic Rocking Birth ball

a. Menurut jurnal Kurniawati Ade, dkk, Tahun 2017, Manfaat yang

didapatkan dengan menggunakan Pelvic Rocking birth ball selama

persalinan adalah mengurangi rasa nyeri, dan kecemasan,

meminimalkan penggunaan petidin, membantu proses penurunan

kepala, mengurangi durasi persalinan kala I, meningkatkan kepuasan

dan serta kesejahteraan ibu-ibu. Latihan birth ball dapat meningkatkan

mobilitas panggul ibu hamil. Latihan ini dilakukan dalam posisi tegak

dan duduk, yang diyakini untuk mendorong persalinan dan mendukung

perineum untuk relaksasi dan meredakan nyeri persalinan.


14

b. Menurut jurnal Dyah Renaningtyas, dkk 2015 manfaat yang didapatkan

dengan menggunakan Pelvic Rocking birth ball adalah Bidang luas

panggul lebih lebar sehingga memudahkan kepala bayi turun ke dasar

panggul dan Dalam proses persalinan, bola bisa menjadi alat penting,

dan dapat digunakan dalam berbagai posisi. Duduk diatas bola sambil

mendorong seperti melakukan ayunan atau membuat gerakan memutar

panggul, dapat membantu proses penurunan janin. Bola memberikan

dukungan pada perineum tanpa banyak tekanan dan membantu menjaga

janin sejajar di panggul. Posisi duduk diatas bola, diasumsikan mirip

dengan berjongkok membuka panggul, sehingga membantu

mempercepat proses persalinan. Gerakan lembut yang dilakukan diatas

bola sangat mengurangi rasa sakit saat kontraksi. Dengan bola

ditempatkan di tempat tidur, klien bisa berdiri dan bersandar dengan

nyaman diatas bola, mendorong dan mengayunkan panggul untuk

mobilisasi. Dengan bola dilantai atau ditempat tidur, klien dapat

berlutut dan membungkuk dengan berat badan tertumpu diatas bola,

bergerak mendorong panggul yang dapat membantu bayi berubah ke

posisi yang benar (belakang kepala), sehingga memungkinkan

kemajuan proses persalinan menjadi lebih cepat.

c. Menurut jurnal Purwati Anik dan Rayani Tut, Tahun 2020 Manfaat dari

latihan Pelvic Rocking birth ball adalah Penggunaan bola kelahiran

selama persalinan mencegah ibu dalam posisi terlentang secara terus

menerus. Bola kelahiran mendorong ibu dalam posisi tegak baik itu
15

dalam posisi duduk, berlutut atau berdiri. Posisi ini berguna untuk

membuka rongga panggul dan mendorong bayi turun. Perubahan posisi

selama persalinan dapat merubah bentuk dan ukuran rongga panggul

yang akan membantu kepala bayi turun ke posisi optimal selama kala I

persalinan dan membantu bayi rotasi dan turun pada kala II persalinan.

3. Tujuan Latihan Pelvic Rocking Birth Ball

Tujuan dilakukannya Latihan Pelvic Rocking Birth ball adalah untuk

(Aprilia, 2011) :

a. Birth Ball atau dikenal dengan bola persalinan telah digunakan selama

bertahun-tahun oleh terapis fisik dalam berbagai cara untuk mengobati

gangguan tulang dan saraf, serta untuk latihan. Sedangkan untuk

kehamilan dan proses persalinan, bola ini akan merangsang reflex

postural. Duduk diatas Birth Ball akan membuat ibu merasa lebih

nyaman.

b. Duduk diatas bola sambil mendorong seperti melakukan ayunan atau

membuat gerakan memutar panggul, dapat membantu proses

penurunan janin. Bola memberikan dukungan pada perineum tanpa

banyak tekanan dan membantu menjaga janin sejajar di panggul.

Posisi duduk diatas bola, diasumsikan mirip dengan berjongkok

c. Membuka panggul, sehingga membantu mempercepat proses

persalinan. Gerakan lembut yang dilakukan diatas bola sangat

mengurangi rasa sakit saat kontraksi. Dengan bola ditempatkan di

tempat tidur, ibu bisa berdiri dan bersandar dengan nyaman diatas
16

bola, mendorong dan mengayunkan panggul untuk mobilisasi. Ibu

juga dapat berlutut dan membungkuk dengan berat badan tertumpu

diatas bola, bergerak mendorong panggul yang dapat membantu bayi

berubah ke posisi yang benar (belakang kepala), sehingga

memungkinkan kemajuan proses persalinan menjadi lebih cepat.

d. Goyang panggul menggunakan birth ball dapat memperkuat otot-otot

perut dan punggung bawah.

e. Mengurangi tekanan pada pembuluh darah di daerah sekitar rahim,

dan tekanan di kandung kemih.

f. Latihan Pelvic Rocking birth ball ini akan membuat Ligamentum atau

otot disekitar panggul lebih relaks, meningkatkan proses pencernaan

dan mengurangi keluhan nyeri di daerah pinggang, inguinal, vagina

dan sekitarnya.

g. Membantu kontraksi rahim lebih efektif dalam membawa bayi melalui

panggul jika posisi ibu bersalin tegak dan bisa bersandar ke depan.

h. Tekanan dari kepala bayi pada leher rahim tetap kostan ketika ibu

bersalin diposisi tegak, sehingga dilatasi (pembukaan) serviks dapat

terjadi lebih cepat.

i. Bidang luas panggul lebih lebar sehingga memudahkan kepala bayi

turun ke dasar panggul.

4. Indikasi dan Kontraindikasi Latihan Birth Ball


17

a. Indikasi : Ibu inpartu yang merasakan nyeri , Pembukaan yang lama

lebih dari 2 jam di setiap pembukaan, Penurunan kepala bayi yang

lama

b. Kontraindikasi : Janin malpresentasi, Perdarahan antepartum , Ibu

hamil dengan hipertensi , Penurunan kesadaran

5. Metode Melakukan Pelvic Rocking Birthball

1) Duduklah diatas bola seperti duduk diatas kursi dengan kaki sedikit

membuka agar keseimbangan badan diatas bola terjaga

2) Dengan tangan dipinggang atau di lutut, gerakkan pinggul ke samping

kanan dan ke samping kiri mengikuti aliran gelinding bola. Lakukan

secara berulang minimal 2x8 hitungan

3) Tetap dengan tangan di pinggang, lakukan gerakan pinggul ke depan

dan ke belakang mengikuti aliran menggelinding bola. Lakukan

secara berulang minimal 2x8 hitungan

4) Dengan tetap duduk diatas bola, lakukan gerakan memutar pinggul

searah jarum jam dan sebaliknya seperti membentuk lingkaran

5) Kemudian lakukan gerakan pinggul seperti spiral maju dan mundur

Gambar 2.1 Metode Pelvic Rocking Birth Ball


18

Ukuran bola disesuaikan dengan tinggi badan ibu hamil. Ibu hamil

dengan tinggi badan <160-170 cm di anjurkan menggunakan bola

dengan diameter 55-65 cm sedangkan wanita dengan tinggi 170 cm

cocok menggunakan bola dengan diameter 75 cm (Rusmayani Astrina,

2012).

6. Waktu Pelaksanaan dan Berhenti Melakukan Latihan Pelvic Rocking

Birth Ball

Menurut Jurnal Tunas Tunas Riset Kesehatan Tahun 2020 Latihan

Pelvic Rocking birth ball dapat menjadi alat yang efektif bagi ibu

bersalin dan bermanfaat untuk mengurangi nyeri persalinan Durasi

persalinan dan persalinan yang lebih lama dikaitkan dengan

kemungkinan kelahiran normal yang lebih rendah. Tingkat persalinan

pervaginam lebih tinggi pada ibu yang melakukan latihan birth ball pada

akhir kehamilan, dibandingkan dengan ibu yang tidak melakukan latihan

birth ball sedangkan Menurut SK UB, 2012 Waktu pelaksanaan birthing

ball adalah Frekuensi latihan 3 sampai 5 kali perminggu dengan

Intensitas sedang serta dalam Waktu latihan maksimal 40 menit per sesi.

C. Mobilisasi

1. Pengertian Mobilisasi

Menurut Jurnal Kebidanan Dwi Riyan dkk (Tahun 2018)

Mobilisasi merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak, mudah

teratur dan mempunyai tujuan memenuhi kebutuhan hidup sehat dan


19

penting untuk kemandirian, mobilisasi memberikan kepercayaan pada

pasien bahwa ia tidak dalam keadaan sakit tetapi sembuh.

Faktor penting saat seorang wanita berada dalam persalinan adalah

bukan saat ia akhirnya melahirkan, tetapi saat ia tetap mampu bergerak

dengan gelisah selama persalinan. Mobilisasi membantu ibu untuk tetap

merasa terkendali. Membiarkan ibu bersalin untuk memilih posisi

persalinan memiliki banyak keuntungan, misalnya mengurangi rasa tidak

nyaman, mengurangi trauma perineum, dan menjadi lebih mudah

meneran. Posisi yang di terapkan saat persalinan harus dapat menghindari

terjadinya hipoksia pada janin, menciptakan pola kontraksi uterus yang

efisien, meningkatkan dimensi pelvis, memudahkan pengamatan janin,

memberikan paparan perineum yang baik, menyediakan daerah yang

bersih untuk melahirkan dan menimbulkan perasaan yang nyaman bagi

ibu ( Jurnal Kebidanan Nurul dwi dkk ).

2. Tujuan Mobilisasi

Tujuan mobilisasi adalah mempertahankan fungsi tubuh,

memperlancar peredaran darah, membantu pernapasan menjadi lebih baik,

mempertahankan tonus otot, memperlancar eliminasi buang air besar

(BAB) dan buang air kecil (BAK), mengembalikan aktivitas tertentu

sehingga pasien dapat kembali normal memenuhi kebutuhan gerak harian,

dan memberi kesempatan perawat dan pasien untuk berinteraksi dan

berkomunikasi. Tujuan mobilisasi dini adalah menurunkan kejadian

komplikasi thrombosis vena, emboli paru, pneumonia dan retensi urin


20

serta meningkatkan kepuasan pasien dan mengurangi long of stay (LOS)

lama hari rawat pasien (Samuel, 2011).

3. Manfaat Mobilisasi

Meningkatkan sirkulasi dan mencegah risiko tromboplebitis vena,

Meningkatkan fungsi kerja peristaltik dan kandung kemih, Mencegah

konstipasi, Klien merasa lebih baik, lebih sehat dan lebih kuat, Dapat

lebih memungkinkan mengajari ibu untuk merawat atau memelihara

anaknya, memandikan dan lain-lain selama ibu masih dalam perawatan.

4. Indikasi Mobilisasi

a. Panggul sempit absolute

b. Placenta previa

c. Ruptura uteri mengancam

d. Partus lama

e. Partus tak maju

f. Pre eklamsia, dan Hipertensi

g. Kelainan Letak

5. Faktor Penyebab yang mempengaruhi mobilisasi

a. Gaya hidup

Perubahan gaya hidup dapat mempengaruhi kemampuan mobilitas

seseorang karena gaya hidup berdampak pada perilaku atau kebiasaan

sehari-hari.

b. Proses penyakit/cedera
21

Proses penyakit dapat mempengaruhi kemampuan mobilitas karena

dapat memengaruhi kemampuan mobilitas karena dapat memengaruhi

fungsi sistem tubuh. Sebagai contoh, orang yang menderita fraktur

femur akan mengalami keterbatasan pergerakan dalam ekstremitas

bagian bawah.

c. Kebudayaan

Kemampuan melakukan mobilitas dapat juga dipengaruhi kebudayaan.

Sebagai contoh, orang yang memiliki budaya sering berjalan jauh

memiliki kemampuan mobilitas yang kuat; sebaliknya ada orang yang

mengalami gangguan mobilitas (sakit) karena adat dan budaya tertentu

dilarang untuk beraktivitas.

d. Tingkat energi

Energi adalah sumber untuk melakukan mobilitas. Agar seseorang

dapat melakukan mobilitas fisik dengan baik, dibutuhkan energi yang

cukup.

e. Usia dan status perkembangan

Terdapat perbedaan kemampuan mobilitas pada tingkat usia yang

berbeda. Hal ini dikarenakan kemampuan atau kematangan fungsi alat

gerak sejalan dengan perkembangan usia.Faktor penyebab terjadinya

keterlambatan tidak hanya mobilisasi melainkan faktor lain seperti bayi

besar dan posisi janin.

6. Metode Melakukan Mobilisasi


22

Hasil survey dari beberapa wanita di negara yang sedang

berkembang cenderung memilih menghadapi persalinan dengan berbaring,

hal ini mungkin masih dipengaruhi oleh kebiasaan dan tradisi sebelumnya.

Beberapa penelitian menyimpulkan jika ibu melahirkan dengan posisi

tidur dapat memberikan efek melawan kontraksi rahim, sehingga

menghalangi proses kemajuan persalinan. Namun penelitian lain juga

berpendapat bahwa posisi berbaring dalam persalinan dapat dilakukan

dengan alternatif miring kiri atau kanan sedangkan Posisi tegak juga dapat

meningkatkan kontrol diri terhadap rasa nyeri. Ada sedikit pengurangan

tekanan pada sirkulasi darah sehingga memberikan suplai oksigen ke bayi

lebih banyak yang sangat baik untuk ibu maupun bayi (Jurnal Kesehatan

Andalas, 2020).

Menurut Jurnal Kebidanan Mutiara tahun 2018 Mobilisasi terdiri

atas macam-macam cara, diantaranya yaitu, miring kiri yang dimaksud

disini agar vena femuralis tidak tertekan oleh berat janin sehingga suplai

peredaran darah ibu normal dan agar vena kafa inferior yang

menghubungkan peredaran darah ibu masuk kejanin tidak terganggu.

Gambar 2.2 Posisi Miring Kiri


23

Pada posisi jongkok dimaksud disini agar penurunan kepala lebih

cepat dikarenakan adanya gaya gravitasi dan meregangnya otot-otot waktu

kontraksi, tekanan pada ganglia dalam serviks dan segmen bawah rahim

oleh serabut-serabut otot-otot yang berkontraksi, regangan dari serviks,

karena kontraksi atau regangan dan tarikan pada feritonium waktu

kontraksi sehingga his ibu menjadi lebih sering dalam 10 menit meningkat

4-5 dalam 10 menit.

Gambar 2.3 Posisi Jongkok

D. Penelitian yang Relavan pengaruh pelvic rocking birth ball dengan

mobiliasi terhadap lama kala II

Menurut Tri Maryani dkk, 2016 Birthball memiliki arti bola lahir

yang dapat digunakan ibu inpartu kala I ke posisi yang membantu

kemajuan persalinan. Adapun keuntungan dari pemakaian birth ball ini

adalah meningkatkan aliran darah ke rahim, plasenta dan bayi, meredakan

tekanan dan dapat meningkatkan outlet panggul sebanyak 30%,

memberikan rasa nyaman untuk lutut dan pergelangan kaki, memberikan

kontra-tekanan pada perineum dan paha, bekerja dengan gravitasi yang


24

mendorong turunnya bayi sehingga mempercepat proses persalinan.

Seorang ibu yang mampu melakukan relaksasi selama kontraksi uterus

berlangsung maka ibu tersebut akan merasakan kenyamanan selama

proses persalinannya.
E. Kerangka Teori

Pelvic Rocking Birth ball dapat memberikan


dukungan pada perineum tanpa banyak tekanan dan 1. mendukung perineum untuk
membantu menjaga janin sejajar di panggul dan relaksasi dan meredakan nyeri
kontraksi rahim lebih efektif dalam membawa bayi persalinan.
melalui panggul.Penggunaan birth ball selama 2. membuka rongga panggul dan
persalinan mampu menurunkan tingkat nyeri karena mendorong bayi turun
merangsang refleks postural dan menjaga otot-otot 3. mempercepat proses persalinan
serta menjaga postur tulang belakang dalam
keadaan baik

Mempercepat
Ibu Bersalin Kala II
Kala II

Faktor yang mempengaruhi Mobilisasi membantu ibu untuk 1. mengurangi rasa tidak nyaman
lama kala II : tetap merasa terkendaliagar vena 2. mengurangi trauma perineumdan
femuralis tidak tertekan oleh berat menjadi lebih mudah meneran
1. Power (HIS, teknik janin sehingga suplai peredaran
mengejan) 3. penurunan kepala lebih cepat
darah ibu normal dan agar vena
2. Passage (Jalan lahir, kafa inferior yang menghubungkan
CPD) peredaran darah ibu masuk kejanin
3. Passanger (Janin, tidak terganggu
plasenta)
4. Presentasi dan posisi
janin
Bagan 2.1
5. Letak janin
6. Malposisi Kerangka teori
7. Paritas Sumber : Djuju Sriwenda dkk (2016) & Dwi riyan dkk(2018)Anik dkk (2020), Aprilia (2011
26

F. Hipotesis

Adapun hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Ha: Ada Pengaruh Pelvic Rocking Birth Ball dengan Mobilisasi Terhadap Lama

Kala II pada ibu bersalin di PMB wilayah kerja Puskesmas Perumnas tahun

2021

Ho: Tidak Ada Pengaruh Pelvic Rocking Birth Ball dengan Mobilisasi Terhadap

Lama Kala II pada ibu bersalin di PMB wilayah kerja Puskesmas Perumnas

tahun 2021
27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dimana rancangan penelitian

yang digunakan adalah rancangan Quasi Eksperimental, dengan Post-test Only

Control Grup Design yaitu suatu desain penelitian yang bertujuan menguji.

Metode ini diberikan pada kelompok intervensi dan kelompok pembanding. Pada

penelitian ini akan dilakukan pemberian latihan Pelvic Rocking Birth Ball dengan

mobilisasi terhadap lama kala II di PMB wilayah kerja puskesmas perumnas

Bentuk rancangan penelitian yaitu :

S X1 01

S X2 02

Bagan 3.1 Rancangan Penelitian

Keterangan :

S : Subjek penelitian (Ibu bersalin kala II)

1 : Post test kelompok eksperimen ( Pelvic Rocking Birth Ball )

2 : Post test kelompok kontrol (Mobilisasi)

X1 : Kelompok Eksperimen ( Pelvic Rocking Birth Ball)

X2 : Kelompok Kontrol (Mobilisasi)


28

B. Varibel Penelitian

1. Variabel Bebas/Independen

Variabel bebas merupakan variabel yang dapat mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependent (terikat).

Variabel bebas pada penelitian ini adalah Pelvic rocking birth ball dengan

mobilisasi.

2. Variabel Terikat/Dependen

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat adanya variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah

lama kala II pada ibu bersalin.

C. Kerangka Konsep

1. Usia
2. Pendidikan
3. Paritas

Latihan Pelvic Rocking


Birth Ball
Lama kala II pada ibu bersalin
Mobilisasi

Bagan 3.2 Kerangka konsep

D. Lokasi Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilakukan di PMB di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas.


29

2. Waktu

Penelitian ini dilakukan selama periode bulan November-Desember 2020

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu bersalin di PMB

Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas tahun 2021. Dengan jumlah ibu

bersalin sebanyak 577.

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive

sampling yaitu teknik yang di lakukan atas petimbangan tertentu sesuai

dengan kriteria tertentu yang di tetapkan (Saryono & Mekar, 2013).

Peneliti membuat perhitungan sampel dengan menggunakan rumus

slovin sebagai berikut:


N
n=
1+(N ×e 2)

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Total populasi

e = Tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel

Sumber : (Riyanto, 2020: 12)

Dengan perhitungan sebagai berikut:


30

Apabila menggunakan tingkat kesalahan 10%, dengan populasi sebanyak 63

orang :

N
n= 2
1+( N ×e )

63
n=
1+(63 ×0 , 12)

63
n=
1+(63 ×0,01)

63
n=
1+1,63

63
n=
1,63

n = 38,6503 = 38

Berdasarkan perhitungan sampel yang akan di teliti yaitu sebanyak 38

sampel, dengan perkiraan drop out 10%, untuk menghindari terjadinya drop

out di dapatkan jumlah sampel adalah 42. Sehingga jumlah sampel yang

diambil menjadi 21 orang setiap kelompok. Jadi jumlah sampel dalam

penelitian terdiri dari 21 orang untuk kelompok intervensi (Pelvic Rocking

Birth ball) dan 21 orang kelompok kontrol (Mobilisasi).

Karakteristik sampel yang dimasukkan dalam kriteria inklusi dan

eksklusi pada penelitian ini meliputi:

a. Kriteria inklusi penelitian adalah:

1) Ibu bersedia menjadi responden

2) Ibu bersalin kala II


31

3) Usia ibu 20-35 tahun

4) Ibu primigarvida

5) Tafsiran berat janin normal (2500-4000 gram)

6) Tidak panggul sempit

7) Tidak di temukan mal posisi

8) Ibu memilih persalinan normal

b. Kriteria eksklusi

1) Ibu tidak bersedia menjadi responden

2) Ibu tidak mau melanjutkan karena menolak untuk di berikan

tindakan

3) Terjadi komplikasi pada ibu dan gawat janin

4) Ibu memilih persalinan sectio caesaria (SC)

F. Definisi Operasional

N Variabel Definisi Cara Alat Ukur Hasil Ukur Skala


o Penelitian Operasional Ukur
Variabel Independen
1 Pelvic Pelvic Observasi Lembar 1: Ya Nominal
Rocking Rocking Observasi 0 : Tidak
Birth Ball dengan
Birthing Ball
adalah
menggoyang
panggul
dengan
menggunakn
birth ball
duduk diatas
bola dan
dengan
32

perlahan
mengayunka
n dan
menggoyang
kan pinggul
ke depan dan
belakang, sisi
kanan, kiri,
dan
melingkar
akan panggul
akan menjadi
lebih relaks
2 Mobilisai Mobilisasi Observasi Lembar 1 : Ya Nominal
terdiri atas Observasi 0 : Tidak
macam-
macam cara,
diantaranya
yaitu, miring
kiri yang
dimaksud
disini agar
vena
femuralis
tidak
tertekan oleh
berat janin
sehingga
suplai
peredaran
darah ibu
normal dan
agar vena
kafa inferior
yang
menghubung
kan
peredaran
darah ibu
masuk
kejanin tidak
terganggu
Variabel Dependen
3 Pendidikan Jenjang Observasi Lembar 1.Dasar (SD Ordinal
pendidikan Observasi dan SMP)
formal yang 2.Menengah
33

ditempuh (SMA)
sampai saat 3.Tinggi
dilakukan (perguruan
penelitian tinggi)
4 Pekerjaan Aktifitas Observasi Lembar 1.Bekerja Nominal
yang Observasi 2.Tidak
dilakukan bekerja
seseorang
untuk
menghasilka
n uang
Lama kala Kala dua Observasi Jam .... Menit Rasio
5 II persalinan
dimulai 
ketika 
pembukaan
serviks sudah
lengkap (10
cm) dan
berakhir
dengan
kelahiran
bayi dan
berlangsung
lebih dari 2
jam pada
primigravida
dan lebih
dari 1 jam
multigravida.

Tabel 3.1
Definisi Operasional

G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar observasi untuk

karakteristik responden. Lembar observasi untuk Latihan Pelvic rocking birth

ball dan mobilisasi untuk mengetahui kemajuan persalinan kala II dengan


34

menggunakan jam . Pengambilan data untuk lama kala II dilakukan setelah

tindakan latihan pelvic rocking birth ball dan mobilisasi pada ibu bersalin.

H. Teknik Pengumpulan Data

1. Data primer

Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan lembar

observasi yang meliputi data, nama, umur, dan pendidikan ibu serta lembar

observasi lamanya kala II .

2. Data sekunder

Pengumpulan data sekunder diperoleh berdasarkan data yang sudah ada

yaitu jumlah ibu inpartu yang akan bersalin di PMB wilayah kerja

puskesmas perumnas.

I. Pengolahan Data dan Analisis

1. Pengolahan Data

Dalam penelitian ini pengolahan data dilakukan dengan menggunakan

software statistik. Menurut Notoatmojo (2012) pengolahan data sebagai

berikut :

a. Penyuntingan Data (editing)

Secara umum editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan

perbaikan. Apabila ada data-data yang belum lengkap. Jika

memungkinkan bisa dilakukan pengambilan data ulang untuk


35

melengkapi data-data tersebut. Tetapi apabila tidak memungkinkan,

maka data tidak akan lengkap tersebut tidak diolah atau dimasukkan

dalam pengolahan data missing.

b. Pengkodean Data (coding)

Setelah editing dilakukan, selanjutnya dilakukan pengkodean atau

coding yaitu merubah data yang berbentuk kalimat atau huruf menjadi

bentuk angka, simbol dan kode.

c. Memasukkan Data (entry)

Data dalam bentuk kode dimasukkan dan diolah dengan menggunakan

program komputer.

d. Pembersihan Data (cleaning)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya

kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan kemudian dilakukan

pembetulan.

e. Tabulasi data (Tabulating)

Tabulasi dilakukan memindahkan data kode ke dalam tabel-tabel,

diagram yang tersedia dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi.

2. Analisa Data

a. Analisa univariat

Analisa univariat dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik

responden meliputi, usia, dan paritas yang disajikan dalam bentuk


36

jumlah dan persentase, dan distribusi frekuensi data lama kala II

persalinan di sajikan dalam minimum,maksimum, mean dan standar

deviasi. Analisa univariat menggunakan presentase (%) dengan rumus:

f
P= x 100%
n

Keterangan :

P : proporsi atau jumlah presentase

f : Jumlah frekuensi karakteristik responden

n : jumlah responden/sampel

Dengan interpretasi hasil sebagai berikut:

0% = tidak satupun responden

1-25% = sebagian kecil dari responden

26-49% = hampir sebagian responden

50 % = setengah responden

51-75 % = sebagian besar dari responden

76-99% = hampir seluruh responden

100% = seluruh responden

b. Analisis Bivariat

Analisa bivariat melihat hubungan antara dua variabel yang diduga

berhubungan yaitu pengaruh pelvic rocking birth ball dengan mobilisasi

terhadap lama kala II menggunakan uji paired sample t-test untuk

menilai lama kala II sesudah diberikan latihan pelvic rocking birth ball
37

dengan mobilisasi yang sebelumnya sudah dilakukan uji normalitas

dengan menggunakan uji shapiro wilk (p>0,05) bila sampel <50. Untuk

membandingkan dua sampel yang tidak berpasangan yaitu perbedaan

nilai post-test kelompok perlakuan dengan kontrol menggunakan uji

non-parametrik yaitu uji Mann-Whitney Test Bila data tidak

berdistribusi normal.

Hasil dapat dianalisa sebagai berikut:

a) Bila p value <0,05 berarti ada pengaruh pelvic rocking birth ball

dengan mobilisasi terhadap lama kala II di PMB Wilayah Kerja

Puskesmas Perumnas Tahun 2021.

b) Bila p value >0,05 berarti tidak ada pelvic rocking birth ball dengan

mobilisasi terhadap lama kala II di PMB Wilayah Kerja Puskesmas

Perumnas Tahun 2021.

J. Etika Penelitian(Ethical Cleareance)

Etika didalam penelitian meliputi:

1. Informed consent

Peneliti harus menyiapkan formulir persetujuan responden. lembar

persetujuan diberikan kepada responden. Jika subjek bersedia menjadi

responden maka diharuskan menandatangani lembar persetujuan. Jika subjek

menolak maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghargai hak

responden.
38

2. Tanpa Nama (Anonymity)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden. Jika subjek bersedia

menjadi responden maka diharuskan menandatangani lembar persetujuan.

Jika subjek menolak maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap

menghargai hak responden.

3. Kerahasiaan subyek penelitian (confidentiality)

Peneliti juga memberikan jaminan privasi kepada subjek penelitian

dengan menjamin kerahasiaan semua informasi yang telah dikumpulkan dari

responden tidak dapat diakses oleh orang lain dan semua data akan disimpan

selama 5 tahun kedepan dan setelah selesai akan dimusnahkan.

4. Menghormati harkat dan martabat manusia(Respect for person)

Dalam penelitian ini setiap subjek penelitian diberikan penjelasan secara

lengkap dan jelas tentang maksud, hak dan tujuan, tata cara/prosedur,

manfaat penelitian, ketidaknyamanan yang mungkin timbul, kerahasiaan

data, kompensasi serta contact person petugas yang bisa dihubungi bila ada

yang perlu didiskusikan sehubungan dengan penelitian, peneliti juga selalu

menunjukkan rasa empati, solidaritas, tanggung jawab, kepedulian selama

penelitian.

Subjek penelitian bebas menentukan keikutsertaannya dalam penelitian

ini, jika bersedia subjek penelitian harus menyatakan secara tertulis dengan

menandatangani lembar persetujuan responden sebagai bukti persetujuan.


39

Jika menolak peneliti tidak akan memaksa responden dan tetap menghargai

dan menghormati haknya

5. Bermanfaat dan tidak merugikan(Beneficence dan non Maleficience)

Penelitian ini sangat bermanfaat bagi ibu dengan dilakukannya

penelitian ini maka dapat didapat metode yang paling efektif dan efisien

dalam membantu mengurangi nyeri ibu selama proses kala I persalinan.

6. Keadilan(Justice)

Dalam penelitian ini semua subjek diperlakukan sama sesuai moral dan

hak sebagai subjek penelitian. Penelitian ini berupaya tidak merugikan

responden penelitian untuk meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi

karena waktu yang digunakan untuk dilakukannya penelitian.Prinsip

keadilan memiliki konotasi keterbukaan dan adil. Untuk memenuhi prinsip

keterbukaan, penelitian dilakukan dengan jujur, hati-hati dan profesional.

K. Jalannya Penelitian

Penelitian ini dengan judul Pengaruh Pelvic Rocking Birth Ball dengan

Mobilisasi Terhadap Lama Kala II di PMB Wilayah Kerja Puskesmas

Perumnas Tahun 2021 dilaksanakan pada bulan November-Desember 2021.

Sampel pada penelitian ini berjumlah 42 ibu yang sedang bersalin pada kala

II. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling yaitu teknik yang

dilakukan atas pertimbangan tertentu sesuai dengan kriteria tertentu yang di

tetapkan.
40

Data yang diambil merupakan data primer yang langsung di peroleh dari

responden (ibu) yang sedang bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas

oleh peneliti dan enumerator.Enumerator sendiri sebelumnya sudah dilatih

dan sudah diberikan pengetahuan tentang cara melaksanakan intervensi agar

perlakuannya sama,sebelum peneliti dan enumerator meminta permohonan

menjadi responden dan persetujuan tindakan peneliti atau enumerator terlebih

dahulu melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan dalam untuk

menilai kriteria inklusi dan ekslusi, pada penelitian ini peneliti memilih

apakah responden (ibu) bersalin masuk kedalam kriteria atau tidak seperti

pada pembukaan persalinan responden. Apabila responden termasuk dalam

kriteria inklusi pengambilan sampel, kemudian peneliti atau enumerator m

enjelaskan tujuan, manfaat, serta prosedur yang akan dilakukan, setelah

responden paham dan mengerti, peneliti meminta permohonan menjadi

responden dan persetujuan tindakan.

Pelaksanaan intervensi penelitian dilakukan apabila sudah memasuki

pembukaan lengkap. Jika belum memasuki pembukaan lengkap maka belum

diberikan intervensi, jika sudah memasuki pembukaan lengkap maka peneliti

mencatat waktu pembukaan lengkap kemudian peneliti mempersiapkan untuk

melakukan intervensi. Intervensi dilakukan saat pasien mengalami kontraksi

dengan cara responden duduk di atas birth ball (bola persalinan) lalu

responden duduk diatas bola seperti duduk diatas kursi dengan kaki sedikit

membuka agar keseimbangan badan diatas bola terjaga lalu dengan tangan
41

dipinggang atau di lutut, gerakkan pinggul ke samping kanan dan ke samping

kiri mengikuti aliran gelinding bola serta lakukan gerakan memutar pinggul

searah jarum jam dan sebaliknya seperti membentuk lingkaran setelah itu

responden kembali ketempat tidurnya dan akan di nilai persalinan lama kala II

setelah di lakukan intervensi.

Uji yang di lakukan pada penelitian ini yaitu untuk melihat adanya

pengaruh rata rata waktu lama kala II pada ibu bersalin dan dalam penelitian

ini peneliti melakukan observasi dengan menggunakan lembar observasi yang

sudah di siapkan lalu peniliti mengisi data pribadi responden yang meliputi

nama, umur, pendidikan dan pekerjaan setelah data responden diisi, data dicek

kelengkapan dalam pengisian (editing), apabila belum lengkap maka

dikembalikan lagi untuk dilengkapi pengisiannya setelah itu peneliti

mengobservasi intervensi yang di berikan dengan cara mencatat di lembar

observasi meliputi : Hari/tanggal, waktu pembukaan lengkap, waktu bayi lahir

dan total waktu lama persalinan, kemudian lembar observasi di berikan

koding agar tidak tertukar hasil responden satu dengan yang lainnya. Baru

data di input di kompeterisasi dan di bersihkan, lalu dilakukan pengolahan

data.

Anda mungkin juga menyukai