Anda di halaman 1dari 39

Imunisasi HB-0

SOP No. dokumen :


440/UKP.VII.SOP.0012702/62/2018
No revisi : 00
Tanggal Terbit : 03 – 01 - 2018
Halaman : 1/2
UPT Yusrinza Saputra, Amd.Kep
PUSKESMAS 19880810 201103 1 001
DRIEN RAMPAK
1. Pengertian Pemberian imunisasi HB0
2. Tujuan Sebagai acuan Dalam pemberian imunisasi HB0, agar anak mempunyai daya
tahan terhadap penyakit Hepatitis B
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.440/UKP.VII.SOP.0002/62/2018 Tentang
Layanan Klinis
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Oenyelenggaraan imunisasi
5. Prosedur 1. Persiapan Alat dan Bahan :
a. vaksin HB 0
b. Kapas steril
c. buku KMS/registrasi imunisasi
2. Petugas yang melaksanakan :
a. bidan
b. perawat
3. Langkah – langkah :
a. Petugas mencuci tangan
b. Pastikan Vaksin HB 0 yang akan digunakan dalam keadaan baik
( tanggal kadaluarsa VVM )
c. Pakai handscoon pada kedua tangan
d. Beritahu ibu bahwa akan dilakukan penyuntikan
e. Ambil vaksin HB0
f. Letakkan anak pada posisi senyaman mungkin
g. Bersihkan 1/3 paha bagian luar dengan kapas steril
h. Dorong spuit HB0 dari arah depan kebelakang
i. Suntikan secara IntraMuskuler ( IM )
j. Anjurkan kompres hangat dibekas suntikan untuk mengurangi nyeri
k. Buang squit kedalam safety box
l. Lepaskan handscoon
m.Catat dibuku KMS/ Register imunisasi
n. Petugas mencuci tangan

6. Diagram alir
Petugas mencuci Pastikan vaksin Memakai handscoon
tangan dalam keadaan baik

Mengatur posisi Mengambil vaksin Beritahu ibu bahwa


senyaman mungkin HB 0 bayinya akan di suntik

Bersihkan 1/3 paha Dorong squit HB0 Suntikan secara IM


luar bayi yang akan dari arah depan ke
disuntik dengan kapas belakang
steril

Dokumentasi Catat di buku KMS Lepaskan handscoon

6. Hal- hal yang a. Bayi berumur 0-7 hari


perlu b. Pantau bayi selama 30 menit setelah penyuntikan
diperhatikan
7. Unit Terkait a. Kepala Puskesmas
b. Kepala desa
c. Dokter, bidan dan perawat
d. Penanggung jawab imunisasi
e. Kader posyandu
8. Dokumen 1. Dokumentasi
terkait 2. Buku register/KMS

9. Rekaman
Histori No Yang Diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
Diberlakukan
Perubahan
Imunisasi BCG
SOP No. dokumen :
440/UKP.VII.SOP.00111402/62/2018
No revisi : 00
Tanggal Terbit : 14 – 02 - 2018
Halaman : 1/3
UPT Yusrinza Saputra, Amd.Kep
PUSKESMAS 19880810 201103 1 001
DRIEN RAMPAK
1. Pengertian Pemberian imunisasi BCG
2. Tujuan Sebagai acuan Dalam pemberian imunisasi BCG, agar anak mempunyai
daya tahan terhadap penyakit Tuberkolosis ( TBC )
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.440/UKP.VII.SOP.0002/62/2018 Tentang
Layanan Klinis
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
Tentang penyelenggaraan imunisasi
5. Prosedur 1. Persiapan Alat dan Bahan :
a. vaksin BCG
b. pelarut Vaksin
c. ADS 0,05 ml
d. ADS 0,5 ml untuk melarutkan
e. Kapas steril
f. buku KMS/registrasi imunisasi
2. Petugas yang melaksanakan :
a. bidan
b. perawat
3. Langkah – langkah :
a. Petugas mencuci tangan
b. Pastikan squit dan Vaksin BCG yang akan digunakan dalam keadaan
baik ( tanggal kadaluarsa VVM )
c. Larutkan vaksin dengan cairan pelarut BCG
d. Ambil squit 0,05 ml vaksin BCG yang telah dilarutkan tadi
e. Pakai handscoon pada kedua tangan
f. Beritahu ibu bahwa akan dilakukan penyuntikan
g. Ambil vaksin BCG
h. Letakkan anak pada posisi senyaman mungkin
i. Bersihkan lengan bagian atas dengan kapas steril
j. Suntikan secara Intracutan
k. Jelaskan kepada ibubahwa setelah beberapa hari akan timbul pustul
kecil dibagian suntikan, dan itu reaksi biasa
l. Buang squit kedalam safety box
m.Lepaskan handscoon
n. Catat dibuku KMS/ Register imunisasi
o. Petugas mencuci tangan

6. Diagram alir
Petugas mencuci Pastikan vaksin Larutkan vaksin
tangan dalam keadaan baik BCG dan ambil 0,05
vaksin yang sudah
dilarutkan

Suntikan intracutan Bersihkan lengan


kanan atas dengan
kapas steril Pakai handscoon

Buang squit ke safety Lepaskan handscoon dokumentasi


box

7. Hal- hal Pemantauan bayi selama 30 menit setelah penyuntikan


yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait a. Kepala Puskesmas
b. Kepala desa
c. Dokter, bidan dan perawat
d. Penanggung jawab imunisasi
e. Kader posyandu
9. Dokumen terkait 3. Dokumentasi
4. Buku register/KMS
10. Rekaman
Histori No Yang Diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
Diberlakukan
Perubahan

Imunisasi DPTHB-HIB
SOP No. dokumen :
440/UKP.VII.SOP.00111402/62/2018
No revisi : 00
Tanggal Terbit : 14 – 02 - 2018
Halaman : 1/3
UPT Yusrinza Saputra, Amd.Kep
PUSKESMAS 19880810 201103 1 001
DRIEN RAMPAK
1. Pengertian Pemberian imunisasi untuk mencegah terhadap penyakit difteri, tetanus,
pertusis, hepatitis B, dan infeksi haemophilus influenza tipe B
2. Tujuan Sebagai acuan Dalam pemberian imunisasi DPTHB-HIB, agar anak
mempunyai daya tahan terhadap penyakit difteri, tetanus, pertusis, hepatitis
B, dan infeksi haemophilus influenza tipe B
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.440/UKP.VII.SOP.0002/62/2018 Tentang
Layanan Klinis
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Penyelenggaraan imunisasi
5. Prosedur 1. Persiapan Alat dan Bahan :
a. vaksin DPTHB-HIB
b. ADS 0,5 ml
c. Kapas steril
d. buku KMS/registrasi imunisasi
e. Handscoon
2. Petugas yang melaksanakan :
a. bidan
b. perawat
3. Langkah – langkah :
a. Petugas memanggil nama pasien sesuai dengan nomor urut dan
mempersilakan orang tua pasien untuk duduk
b. Petugas menanyakan kepada orang tua tentang tujuan dibawa ke
puskesmas dan memeriksa buku KIA/KMS bayi yang berisi catatan
imunisasi bayi
c. Petugas memastikan umur bayi dan jadwal imunisasi
d. Petugas menimbang bayi dan mengukur suhu tubuh bayi
e. Petugas menerangkan pada ibu tentang efek vaksin, yaitu :

 Bayi akan demam

 Kemungkinan akan bengkak dan kemerahan pada bekas


penyuntikan

 Bayi akan rewel

f. Petugas mencuci tangan


g. Pastikan Vaksin DPTHB-HIB yang akan digunakan dalam keadaan
baik ( tanggal kadaluarsa VVM )
h. Pakai handscoon pada kedua tangan
i. Beritahu ibu bahwa akan dilakukan penyuntikan
j. Meminta ibu bayi untuk meletakkan bayi dengan posisi senyaman
mungkin
k. Ambil vaksin DPTHB-HIB masukan ke squt 0,5 ml
l. Bersihkan 1/3 paha bagian luar dengan kapas steril
m.Suntikan secara IntraMuskuler ( IM )
n. Anjurkan kompres hangat dibekas suntikan untuk mengurangi nyeri
o. Buang squit kedalam safety box
p. Lepaskan handscoon
q. Catat dibuku KMS/ Register imunisasi
r. Petuas memberikan resep untuk mengambil obat penurun panas
s. Petugas mencuci tangan
6. Diagram alir
Petugas mencuci Pastikan vaksin Membuka vaksin
tangan dalam keadaan baik

Bersihkan 1/3 paha Beritahu ibu bahwa Mengatur posisi


luar bayi yang akan bayinya akan di suntik senyaman mungkin
disuntik dengan kapas
steril

Memberikan KIE
Mengambil vaksin Suntikan secara IM pada ibu
DPTHB-HIB

Dokumentasi Lepaskan handscoon

7. Hal- hal yang Pantau bayi selama 30 menit setelah penyuntikan


perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait a. Ruang rekam medis
b. MTBS
c. Dokter, bidan dan perawat
d. Apotik
e. gizi
9. Dokumen terkait 1. Dokumentasi
2. Buku register/KMS
10. Rekaman
Histori No Yang Diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
Diberlakukan
Perubahan
Imunisasi BOPV (Bivalen Oral Polio Vaksin)
SOP No. dokumen :
440/UKP.VII.SOP.00111502/62/2018
No revisi : 00
Tanggal Terbit : 14 – 02 - 2018
Halaman : 1/2
UPT Yusrinza Saputra, Amd.Kep
PUSKESMAS 19880810 201103 1 001
DRIEN RAMPAK
1. Pengertian Pemberian imunisasi untuk mencegah terhadap Polio untuk meningkatkan
kekebalan tubuh secara aktif pada bayi dan balita
2. Tujuan Sebagai acuan Dalam pemberian imunisasi Polio, agar anak mempunyai
daya tahan terhadap penyakit Polio
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.440/UKP.VII.SOP.0002/62/2018 Tentang
Layanan Klinis
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Penyelenggaraan imunisasi
5. Prosedur 1. Persiapan Alat dan Bahan :
a. vaksin POlio
b. Dropper/ pipet tetes
c. pinset/ gunting
d. buku KMS/registrasi imunisasi
e. Handscoon
2. Petugas yang melaksanakan :
a. bidan
b. perawat
3. Langkah – langkah :
a. Petugas memanggil nama pasien sesuai dengan nomor urut dan
mempersilakan orang tua pasien untuk duduk
b. Petugas menanyakan kepada orang tua tentang tujuan dibawa ke
puskesmas dan memeriksa buku KIA/KMS bayi yang berisi catatan
imunisasi bayi
c. Petugas memastikan umur bayi dan jadwal imunisasi
d. Petugas memberi informasi tentang imunisasi polio pada ibu bayi serta
efek samping pemberian imunisasi
e. Petugas mencuci tangan
f. Pastikan Vaksin Polio yang akan digunakan dalam keadaan baik
( tanggal kadaluarsa VVM )
g. Pakai handscoon pada kedua tangan
h. Meminta ibu bayi untuk meletakkan bayi dengan posisi senyaman
mungkin
i. Buka tutup vaksin dengan menggunakan pinset/ gunting, kemudian
pasang dropper pada vaksin polio
j. Petugas memberikan vaksin Polio dengan cara menekan sebanyak 2
tetes kemulut bayi
k. Petugas memastikan bahwa bayi menelan vaksin yang telah diberikan,
apabila dimuntahkan pastikan bayi mendapatkan kembali sebanyak 2
tetes
l. Petugas merapihkan alat dan bahan
m.Lepaskan handscoon
n. Catat dibuku KMS/ Register imunisasi
o. Petugas mencuci tangan
6. Diagram alir
Petugas mencuci Pastikan vaksin Membuka vaksin
tangan dalam keadaan baik polio

Memberikan KIE Memberikan vaksin Mengatur posisi


pada ibu polio senyaman mungkin

Merapihkan alat dan Lepaskan handscoon Dokumentasi


bahan

7. Hal- hal yang Pantau bayi selama 30 menit setelah penyuntikan


perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait a. Ruang rekam medis
b. MTBS
c. Poli Imunisasi
9. Dokumen terkait 1. Dokumentasi
2. Buku register/KMS
10. Rekaman
Histori No Yang Diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
Diberlakukan
Perubahan
Imunisasi IPV
SOP No. dokumen :
440/UKP.VII.SOP.00111402/62/2018
No revisi : 00
Tanggal Terbit : 14 – 02 - 2018
Halaman : 1/3
UPT Yusrinza Saputra, Amd.Kep
PUSKESMAS 19880810 201103 1 001
DRIEN RAMPAK
1. Pengertian Pemberian imunisasi IPV untuk mencegah terhadap Polio
2. Tujuan Sebagai acuan Dalam pemberian imunisasi Polio Suntik ( IPV ), agar anak
mempunyai daya tahan terhadap penyakit Polio
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.440/UKP.VII.SOP.0002/62/2018 Tentang
Layanan Klinis
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Penyelenggaraan imunisasi
5. Prosedur 1. Persiapan Alat dan Bahan :
a. vaksin IPV
b. ADS 0,5 ml
c. Kapas steril
d. buku KMS/registrasi imunisasi
e. Handscoon
2. Petugas yang melaksanakan :
a. bidan
b. perawat
3. Langkah – langkah :
a. Petugas memanggil nama pasien sesuai dengan nomor urut dan
mempersilakan orang tua pasien untuk duduk
b. Petugas menanyakan kepada orang tua tentang tujuan dibawa ke
puskesmas dan memeriksa buku KIA/KMS bayi yang berisi catatan
imunisasi bayi
c. Petugas memastikan umur bayi dan jadwal imunisasi
d. Petugas menimbang bayi dan mengukur suhu tubuh bayi
e. Petugas mencuci tangan
f. Pastikan Vaksin IPV yang akan digunakan dalam keadaan baik
( tanggal kadaluarsa VVM )
g. Pakai handscoon pada kedua tangan
h. Beritahu ibu bahwa akan dilakukan penyuntikan
i. Meminta ibu bayi untuk meletakkan bayi dengan posisi senyaman
mungkin
j. Ambil vaksin IPV masukan ke squit 0,5 ml
k. Bersihkan 1/3 paha bagian luar dengan kapas steril
l. Suntikan secara IntraMuskuler ( IM )
m.Anjurkan kompres hangat dibekas suntikan untuk mengurangi nyeri
n. Buang squit kedalam safety box
o. Lepaskan handscoon
p. Catat dibuku KMS/ Register imunisasi
q. Petugas mencuci tangan
6. Diagram alir
Petugas mencuci Pastikan vaksin Mengambil vaksin
tangan dalam keadaan baik IPV

Bersihkan 1/3 paha Beritahu ibu bahwa Mengatur posisi


luar bayi yang akan bayinya akan di suntik senyaman mungkin
disuntik dengan kapas
steril

Memberikan KIE
Mengambil vaksin Suntikan secara IM pada ibu
IPV dengan squit 0,5
ml

Dokumentasi Lepaskan handscoon

7. Hal- hal yang Pantau bayi selama 30 menit setelah penyuntikan


perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait a. Ruang rekam medis
b. Dokter, bidan dan perawat
c. Penanggung jawab imunisasi
d. Kader posyandu
9. Dokumen terkait 1. Dokumentasi
2. Buku register/KMS
10. Rekaman
Histori No Yang Diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
Diberlakukan
Perubahan
Imunisasi MR
SOP No. Dokumen :
440/UKP.VII.SOP.00111402/62/2018
No revisi : 00
Tanggal Terbit : 14 – 02 - 2018
Halaman : 1/3
UPT Yusrinza Saputra, Amd.Kep
PUSKESMAS 19880810 201103 1 001
DRIEN RAMPAK
1. Pengertian Pemberian imunisasi untuk mencegah terhadap penyakit meales-rubella
(MR) bagi bayi usia 9 bulan sampai anak dengan usia <15 bulan yang
diberikan oleh petugas kesehatan.
2. Tujuan Sebagai acuan Dalam pemberian imunisasi MR, agar anak mempunyai daya
tahan terhadap penyakit meales-rubella
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.440/UKP.VII.SOP.0002/62/2018 Tentang
Layanan Klinis
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Penyelenggaraan imunisasi
5. Prosedur 1. Persiapan Alat dan Bahan :
a. vaksin MR dan Pelarut
b. ADS 0,5 ml dan ADS 5 ml
c. Kapas steril
d. buku KMS/registrasi imunisasi
e. Handscoon
2. Petugas yang melaksanakan :
a. bidan
b. perawat
3. Langkah – langkah :
a. Petugas memanggil nama pasien sesuai dengan nomor urut dan
mempersilakan orang tua pasien untuk duduk
b. Petugas menanyakan kepada orang tua tentang tujuan dibawa ke
puskesmas dan memeriksa buku KIA/KMS bayi yang berisi catatan
imunisasi bayi
c. Petugas memastikan umur bayi dan jadwal imunisasi
d. Petugas menimbang bayi dan mengukur suhu tubuh bayi
e. Petugas mencuci tangan
f. Pastikan Vaksin MR yang akan digunakan dalam keadaan baik
( tanggal kadaluarsa VVM )
g. Pakai handscoon pada kedua tangan
h. Beritahu ibu bahwa akan dilakukan penyuntikan
i. Meminta ibu bayi untuk meletakkan bayi dengan posisi senyaman
mungkin
j. Ambil vaksin MR dan larutkan dengan pelarut dan masukan ke squt
0,5 ml
k. Bersihkan lengan kiri bagian atas bayi dengan kapas steril
l. Suntikan secara Subkutan
m.Anjurkan kompres hangat dibekas suntikan untuk mengurangi nyeri
n. Buang squit kedalam safety box
o. Lepaskan handscoon
p. Catat dibuku KMS/ Register imunisasi
q. Petugas mencuci tangan

6. Diagram alir
Petugas mencuci Pastikan vaksin Mengambil vaksin
tangan dalam keadaan baik dan pelarut vaksin
MR

Bersihkan lengan kiri Beritahu ibu bahwa Mengatur posisi


atas bayi yang akan bayinya akan di suntik senyaman mungkin
disuntik dengan kapas
steril

Memberikan KIE
Mengambil vaksin Suntikan secara pada ibu
MR dengan squit 0,5 Subkutan
ml

Dokumentasi Lepaskan handscoon

7. Hal- hal yang Bayi berumur tidak kurang dari 9 bulan dan Pantau bayi selama 30 menit
perlu setelah penyuntikan
diperhatikan
8. Unit Terkait a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Desa
c. Dokter, bidan dan perawat
d. Penanggung jawab imunisasi
e. Kader posyandu
9. Dokumen terkait 1. Dokumentasi
2. Buku register/KMS
10. Rekaman
Histori No Yang Diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
Diberlakukan
Perubahan
Imunisasi MR di Sekolah
SOP No. Dokumen :
440/UKP.VII.SOP.0012302/62/2018
No revisi : 00
Tanggal Terbit : 14 – 02 - 2018
Halaman : 1/3
UPT Yusrinza Saputra, Amd.Kep
PUSKESMAS 19880810 201103 1 001
DRIEN RAMPAK
1. Pengertian Pemberian imunisasi untuk mencegah terhadap penyakit meales-rubella
(MR) bagi bayi usia 9 bulan sampai anak dengan usia <15 bulan yang
diberikan oleh petugas kesehatan yang dilaksanakan di Sekolah
2. Tujuan Sebagai acuan Dalam pemberian imunisasi MR, agar anak mempunyai daya
tahan terhadap penyakit meales-rubella di sekolah
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.440/UKP.VII.SOP.0002/62/2018 Tentang
Layanan Klinis
4. Referensi Jurnis kampanye imunisasi meales-rubella (MR) direktorat jendral
pencegahan dan pengendalian penyakit kementrian kesehatan RI 2017
1. Prosedur 1. Persiapan Alat dan Bahan :
a. vaccine carier
b. safety box
c. vaksin MR
d. pelarut MR
e. ADS 0,5 ml dan 5 ml
f. Kapas steril
g. Analfilatik Kit
h. Handscoon
i. Plastik untuk tempat sampah
2. Petugas yang melaksanakan :
a. bidan
b. perawat
3. Langkah – langkah :
a. Sebelum pelaksanaan petugas memastikan bahwa pihak sekolah dan
orang tua/wali murid sudah mendapatkan informasi dan kesiapan
pelaksanaan imunisasi BIAS
b. 30 menit sebelum kesekolah petugas memastikan semua vaksin dan
logistik dalam kondisi baik, tidak kadarluarsa, jumlah sesuai dengan
sasaran dan siap untuk pelaksanaan
c. Petugas harus meletakkan vaksin carier pada meja yang tidak terpapar
sinar matahari langsung, petugas meletakkan alat suntik, kapas, air
hangat, format pencatatan dan analfilatik kit disebelah petugas
d. Petugas meletakkan safety box dan pelastik sampah dibawah meja
e. Petugas mencuci tangan
f. Pastikan Vaksin yang akan digunakan dalam keadaan baik
( tanggal kadaluarsa VVM )
g. Pakai handscoon pada kedua tangan
h. Petugas mengambil alat suntik, membuang tutup alat suntik kedalam
sampah pelastik
i. Bersihkan lengan kiri atas dengan kapas DTT
j. Suntikan secara IntraMuskuler ( IM )
k. Buang squit kedalam safety box
l. Lepaskan handscoon
m.Petugas memperhatiakan kondisi anak sampai 30 menit setelah
pemberian imunisasi untuk memantau kemungkinan terjadinya efek
samping
n. Dokumentasi
o. Petugas mencuci tangan

6. Diagram alir
Petugas mencuci Pastikan vaksin Mengambil vaksin
tangan dalam keadaan baik dan pelarut vaksin
MR

Mengambil vaksin Bersihkan lengan kiri Mengatur posisi


MR dengan squit 0,5 atas bayi yang akan senyaman mungkin
ml disuntik dengan kapas
steril

Suntikan secara IM Buang squit ke Lepaskan handscoon


safety box

Dokumentasi Memantau selama 30 Cuci tangan


menit

7. Hal- hal yang Pantau anak selama 30 menit setelah penyuntikan


perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Sekolah
c. Dokter, bidan dan perawat
d. Penanggung jawab imunisasi
e. Guru Kelas
f. Dinas Kesehatan
9. Dokumen terkait 1. Dokumentasi
2. Blangko Laporan
10. Rekaman
Histori No Yang Diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
Diberlakukan
Perubahan

Imunisasi DT, TD di Sekolah


SOP No. Dokumen :
440/UKP.VII.SOP.0012302/62/2018
No revisi : 00
Tanggal Terbit : 14 – 02 - 2018
Halaman : 1/3
UPT Yusrinza Saputra, Amd.Kep
PUSKESMAS 19880810 201103 1 001
DRIEN RAMPAK
1. Pengertian Pelayanan Imunisasi oleh petugas kesehatan diluar gedung adalah pelayanan
imunisasi lanjutan yang diberikan petugas kesehatan ( TIM Imunisasi
BIAS ) di luar gedung puskesmas dengan sasaran pemberian imunisasi
lanjutan yaitu anak sekolah dasar kelas 1, 2, dan 3 dengan memperhatikan
keamanan vaksin dan penyuntikan agar tidak terjadi penularan penyakit
terhadap tenaga kesehatan pemberi pelayanan imunisasi.
2. Tujuan Sebagai acuan Dalam pemberian imunisasi TD dan DT kelas 1, 2, 3
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.440/UKP.VII.SOP.0002/62/2018 Tentang
Layanan Klinis
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Penyelenggaraan imunisasi
5. Prosedur 4. Persiapan Alat dan Bahan :
j. vaccine carier
k. safety box
l. vaksin DT dan TD
m. ADS 0,5 ml
n. Kapas steril
o. Analfilatik Kit
p. Handscoon
q. Plastik untuk tempat sampah
5. Petugas yang melaksanakan :
a. bidan
b. perawat
6. Langkah – langkah :
p. Sebelum pelaksanaan petugas memastikan bahwa pihak sekolah dan
orang tua/wali murid sudah mendapatkan informasi dan kesiapan
pelaksanaan imunisasi BIAS
q. 30 menit sebelum kesekolah petugas memastikan semua vaksin dan
logistik dalam kondisi baik, tidak kadarluarsa, jumlah sesuai dengan
sasaran dan siap untuk pelaksanaan
r. Petugas harus meletakkan vaksin carier pada meja yang tidak terpapar
sinar matahari langsung, petugas meletakkan alat suntik, kapas, air
hangat, format pencatatan dan analfilatik kit disebelah petugas
s. Petugas meletakkan safety boxdan pelastik sampah dibawah meja
t. Petugas mencuci tangan
u. Pastikan Vaksin yang akan digunakan dalam keadaan baik
( tanggal kadaluarsa VVM )
v. Pakai handscoon pada kedua tangan
w. Petugas mengambil alat suntik, membuang tutup alat suntik kedalam
sampah pelastik
x. Bersihkan lengan kiri atas dengan kapas DTT
y. Suntikan secara IntraMuskuler ( IM )
z. Buang squit kedalam safety box
aa. Lepaskan handscoon
bb. Petugas memperhatiakan kondisi anak sampai 30 menit setelah
pemberian imunisasi untuk memantau kemungkinan terjadinya efek
samping
cc. Dokumentasi
dd. Petugas mencuci tangan

6. Diagram alir
Petugas mencuci Pakai handscoon dan Mengambil vaksin
tangan Pastikan vaksin dan pelarut vaksin
MR
dalam keadaan baik

Mengambil vaksin Bersihkan lengan kiri Mengatur posisi


Dt atau TD dengan atas anak yang akan senyaman mungkin
squit 0,5 ml disuntik dengan kapas
DTT

Suntikan secara IM Buang squit ke Lepaskan handscoon


safety box

Dokumentasi Memantau selama 30 Cuci tangan


menit

7. Hal- hal yang Pantau anak selama 30 menit setelah penyuntikan


perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Sekolah
c. Dokter, bidan dan perawat
d. Penanggung jawab imunisasi
e. Guru Kelas
f. Dinas Kesehatan
9. Dokumen terkait 1. Surat pemberitahuan
2. Dokumentasi
3. Buku register
10. Rekaman
Histori No Yang Diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
Diberlakukan
Perubahan

Imunisasi TD
SOP No. dokumen :
440/UKP.VII.SOP.00011802/62/2018
No revisi : 00
Tanggal Terbit : 14 – 02 - 2018
Halaman : 1/2
UPT Yusrinza Saputra, Amd.Kep
PUSKESMAS 19880810 201103 1 001
DRIEN RAMPAK
1. Pengertian Pemberian imunisasi untuk mencegah terhadap penyakit difteri, tetanus,
2. Tujuan Sebagai acuan Dalam pemberian imunisasi TD, agar mempunyai daya tahan
terhadap penyakit difteri, tetanus.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.440/UKP.VII.SOP.0002/62/2018 Tentang
Layanan Klinis
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Penyelenggaraan imunisasi
5. Prosedur 4. Persiapan Alat dan Bahan :
a. vaksin TD
b. ADS 0,5 ml
c. Kapas steril
d. buku registrasi imunisasi
e. Handscoon
5. Petugas yang melaksanakan :
a. bidan
b. perawat
6. Langkah – langkah :
a. Petugas memanggil nama pasien sesuai dengan nomor urut dan
mempersilakan pasien untuk duduk
b. Petugas mencuci tangan
c. Pastikan Vaksin TD yang akan digunakan dalam keadaan baik
( tanggal kadaluarsa VVM )
d. Pakai handscoon pada kedua tangan
e. Beritahu pasien bahwa akan dilakukan penyuntikan
f. Meminta pasien untuk mengatur posisi senyaman mungkin
g. Ambil vaksin DT masukan ke squt 0,5 ml
h. Bersihkan lengan kiri atas dengan kapas steril
i. Suntikan secara IntraMuskuler ( IM )
j. Anjurkan kompres hangat dibekas suntikan untuk mengurangi nyeri
k. Buang squit kedalam safety box
l. Lepaskan handscoon
m.Catat dibuku Register imunisasi
n. Petugas mencuci tangan

6. Diagram alir
Petugas mencuci Pastikan vaksin Membuka vaksin
tangan dalam keadaan baik

Mengambil vaksin Bersihkan lengan kiri Mengatur posisi


DPTHB-HIB atas yang akan
senyaman mungkin
disuntik dengan kapas
steril

Suntikan secara IM Lepaskan handscoon Dokumentasi

7. Hal- hal yang Pantau selama 30 menit setelah penyuntikan


perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait a. Kepala puskesmas
b. Kepala desa
c. Dokter, bidan dan perawat
d. Penanggung jawab imunisasi
e. Kader posyandu
9. Dokumen terkait 1. Dokumentasi
2. Buku register
10. Rekaman
Histori No Yang Diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
Diberlakukan
Perubahan

Surveilans KIPI
SOP No. dokumen :
440/UKP.VII.SOP.00121402/62/2018
No revisi : 00
Tanggal Terbit : 14 – 02 - 2018
Halaman : 1/3
UPT Yusrinza Saputra, Amd.Kep
PUSKESMAS 19880810 201103 1 001
DRIEN RAMPAK
1. Pengertian Merupakan proses identifikasi laporan dan penanggulangan semua reaksi
simpang/ KIPI dengan maksud merespon kasus KIPI dengan cepat dan tepat,
guna mengurangi dampak negatif imunisasi untuk kesehatan individu dan
pada program imunisasi yang merupakan indikator kualitas program
2. Tujuan 1. Untuk mendeteksi, memperbaiki dan mencegahkesalahan program
imunisasi
2. Mengidentifikasi rasio KIPI yang wajar pada bach vaksin atau merek
vaksin tertentu
3. Memastikan bahwa suatu kejadian yang diduga KIPI merupakan suatu
kebetulan
4. Menimbulkan kepercayaan masyarakat pada program imunisasi dan
memberi respon yang tepat terhadap kekhawitan orang tua atau
masyarakat tentang keamanan imunisasi ditengah kepudilian tentang
adanya resiko imunisasi
5. Memperkirakan angka kejadian KIPI pada suatu populasi
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.440/UKP.VII.SOP.0002/62/2018 Tentang
Layanan Klinis
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Penyelenggaraan imunisasi
5. Prosedur 1. Persiapan Alat dan Bahan :
a. formulir KIPI
b. formulir investigasi
2. Petugas yang melaksanakan :
a. dokter
b. bidan
b. perawat
3. Langkah – langkah :
a. Pastikan kebenaran informasi laporan KIPI
b. Petugas mengidentivikasi faktor penyebab terjadinya KIPI seperti
jenis pabrikan vaksin, kadaluarsa, VVM
c. Petugas memastikan waktu pemberian imunisasi (tanggal, jam)
d. Petugas memastikan nama petugas yang bertanggung jawab dalam
pelaksanaan imunisasi
e. Petugas menayakan apakah ada KIPI pada imunisasi terdahulu
f. Petugas mengambil formulir KIPI dan formulir investigasi dengan
data yang telah terkumpul
g. Petugas memperhatikan apakah terdapat gejala lain setelah perawatan
dan sembuh
h. Petugas melakukan penilaian apakah pelacakan diperlukan
i. Bila pelacakan lebih lanjut diperlukan maka petugas segera melakukan
koordinasi :
1) Kumpulkan data tentang jenis vaksin yang diberikan dan dosis
vaksin
2) Kumpulkan data tentang sasaran yang mendapatkan imunisasi dari
vial yang sama
3) Kumpulkan data kejadian penyakit
4) Lumpulkan data penunjang diagnosa penyakit
5) Membuat kesimpulan hasil pelacakan
6) Lakukan penilaian pelayanan imunisasi
j. Petugas membuat saran perbaikan jika kasus dikarenakan kesalahan
prosedur

6. Diagram alir
Pastikan kebenaran Mengidentifikasi Pastikan waktu
KIPI faktor penyebab pemberian imunisasi
terjadinya KIPI

Mengisi formulir KIPI Menayakan apakah Memastikan nama


ada terjadi imunisasi yang bertanggung
yang terdahulu jawab pelaksanaan
imunisasi

Memnuat sasaran Pelaporan ke dinas


Memperhatikan
perbaikan jika kasus kesehatan
apakah ada gejala
dikarenakan
lain
kesalahan prosedur

Evaluasi kembali
Dokumentasi

7. Hal- hal yang Pantau bayi


perlu diperhatikan
8. Unit Terkait a. Kepala puskesmas
b. Kepala Desa
c. Dokter, bidan dan perawat
d. Penanggung jawab imunisasi
e. Dinas kesehatan
9. Dokumen terkait 1. Dokumentasi
2. Buku register
10. Rekaman
Histori Perubahan No Yang Diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
Diberlakukan

ALUR PELAKSANAAN VAKSINASI


COVID-19

SOP No. dokumen :


440/UKP.VII.SOP.0012
No revisi : 00
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
UPT Yusrinza Saputra, Amd.Kep
PUSKESMAS 19880810 201103 1 001
DRIEN RAMPAK
1. Pengertia Suatu tata cara yang dilakukan oleh petugas kesehatan untuk memberikan
n kejelasan pada setiap pelayanan imunisasi covid-19 agar sasaran mendapatkan
pelayanan yang maksimal
2. Tujuan Sebagai pedoman kerja petugas vaksinator dalam memberikan pelayanan
Imunisasi Covid-19 sesuai alur pelayanan
3. Kebijakan

4. Referensi Juknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona


Virus disease (Covid-19) No.HK.02.02/4/1/ 2021
5. Prosedur Meja 1
a. Petugas menerima sasaran vaksinasi di meja 1 dan memastikan sasaran
menunjukkan e ticket atau KTP untuk dilakukan verifikasi sesuai tanggal
pelaksanaan vaksinasi
b. Petugas melakukan verifikasi menggunakan aplikasi P Care vaksinasi
atau secara manual.

Meja 2
a. Petugas melakukan anamnesa untuk melihat kondisi kesehatan dan
mengidentifikasi kondisi penyerta (komorbid) dan pemeriksaan fisik
sederhana (suhu badan & tekanan darah)
b. Data skrining langsung di input ke Aplikasi Pcare vaksinasi oleh petugas
dan aplikasi akan mengeluarkan hasil
c. Jika vaksinasi ditunda, maka sasaran dirujuk ke Poli Umum untuk
pemeriksaan lebih lanjut. Sasaran sehat melanjutkan ke Meja 3.

Meja 3 (Vaksinator)
a. Petugas melakukan Penyuntikan vaksin Covid-19 sesuai prinsip
penyuntikan aman
b. Petugas menuliskan Nama, nama vaksin, nomor bacth vaksin di sebuah
memo
c. Selesai penyuntikan, petugas meminta dan mengarahkan sasaran untuk ke
Meja 4
Meja 4
a. Petugas menerima memo yang diberikan oleh petugas meja 3 dan
menginput ke dalam aplikasi Pcare atau secara manual
b. Petugas memberikan Kartu vaksinasi selesasi imunisasi kepada sasaran
c. Petugas mempersilahkan penerima vaksinasi untuk menunggu selama 30
menit di ruang observasi.
d. Jika selama observasi terjadi tanda-tanda KIPI, sasaran langsung dibawa
IGD untuk mendapat pelayanan segera

6. Diagram
alir Meja 1
Pendataan sasaran Vaksinasi
Covid -19

Anamnesa dan Skrining sasaran


Meja 2 vaksinasi Covid-19 yang sehat
dan sakit

Meja 3 Melakukan Vaksinasi sasaran Covid-19

 Pemberian kartu selesai vaksinasi


 Sasaran menunggu 30 menit dan pulang
Meja 4
7. Hal- hal Pantau selama 30 menit setelah penyuntikan
yang perlu
diperhatika
n
8. Unit  Dinas Kesehatan
Terkait  Puskesmas
 Dokter Puskesmas
9. Dokumen  Format Skrining sebelum Vaksinasi Covid-19
terkait
10. Rekaman
Histori No Yang Diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
Diberlakukan
Perubahan

PENYUNTIKAN VAKSIN COVID-19

SOP No. dokumen :


440/UKP.VII.SOP.0012
No revisi : 00
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
UPT Yusrinza Saputra, Amd.Kep
PUSKESMAS 19880810 201103 1 001
DRIEN RAMPAK
1. Pengertian Petugas vaksinator memberikan imunisasi Covid-19 kepada sasaran imunisasi
Covid-19

2. Tujuan Sebagai pedoman kerja petugas vaksinator dalam memberikan Imunisasi Covid-
19
3. Kebijakan
4. Referensi Juknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona
Virus disease (Covid-19) No.HK.02.02/4/1/ 2021
5. Prosedur 1. Vaccine Sinovac
2. ADS 0,5 ml
3. Alkohol Swab
4. Cool Pack
5. Vaccine Carier
6. Safety Box

1. Petugas menggunakan APD


2. Mempersiapkan alat dan bahan
3. Sasaran duduk dengan posisi nyaman
4. Masukkan jarum ke dalam vial vaksin dan memastikan ujung jarum selalu
berada dibawah permukaan larutan vaksin sehingga tidak ada udara yg masuk
ke dalam spuit
5. Tarik tolak perlahan agar larutan vaksin masuk ke dalam spuit dan
keluarkan udara yg tersisa dengan cara mengetuk alat suntik dan mendorok
torak sampai pada skala 0,5ml, kemudian cabut jarum dari vial
6. Bersihkan kulit tempat pemberian suntikan dengan alcohol swab dan
tunggu hingga kering
7. Suntikkan vaksin pada bagian lengan kiri atas secara Intramuskular
8. Untuk penyuntikan Intra muskular tidak perlu dilakukan aspirasi terlebih
dahulu
9. Setelah vaksin disuntikkan, jarum ditarik keluar kemudian usap lokasi
suntikan dengan alcohol swab baru.
10. Jika terjadi perdarahan, tetap tekan alkohol swab pada lokasi suntikan
hingga darah berhenti.
11. Buang alat suntik habis pakai ke dalam Safety Box tanpa menutup
kembali jarum.
12. Sasaran diobservasi selama 30 menit setelah vaksinasi.

6. Diagra
Persiapan alat dan bahan
m alir

Vaksinasi dilakukan secara IM


dosis 0,5 ml di lengan kiri
bagian atas

Observasi sasaran selama 30


menit setelah vaksinasi

7. Hal- hal Pantau selama 30 menit setelah penyuntikan


yang perlu
diperhatika
n
8. Unit  Dinas Kesehatan
Terkait  Puskesmas
 Dokter Puskesmas
9. Dokumen  Kartu Vaksinasi Covid-19
terkait
10. Rekaman
Histori No Yang Diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
Diberlakukan
Perubahan
PELAKSANAAN SYOK ANAFILATIK
VAKSINASI COVID-19

SOP No. dokumen :


440/UKP.VII.SOP.0012
No revisi : 00
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
UPT Yusrinza Saputra, Amd.Kep
PUSKESMAS 19880810 201103 1 001
DRIEN RAMPAK

1. Pengertian Reaksi hipersensitivitas dengan onset cepat, sistematik dan mengancam nyawa.
Jika reaksi tersebut hebat, dapat menimbulkan syok yang disebut syok anafilatik.

2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam penerapan langkah penanganan syok analfilatik
3. Kebijakan
4. Referensi Juknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona
Virus disease (Covid-19) No.HK.02.02/4/1/ 2021
5. Prosedur 1. Baringkan pasien dengan posisi kaki lebih tinggi
2. Nilai sirkulasi pasien, jalan nafas, pernapasan, status mental.
3. Panggil bantuan tim medis gawat darurat.
4. Segera injeksi epinefrin IM pada regio anterolateral paha. Dosis 0,01
mg/kg BB larutan 1 ; 1000 (1 mg/ml) maksimum 0,5 mg untuk dewasa
dan 0,3 mg untuk anak.
5. Catat waktu pemberian dosis dan ulangi 5-15 menit jika diperlukan.
6. Jika diperlukan, berikan oksigen aliran tinggi (6-8 liter/menit) dengan
sungkup
7. Pasang infus dan bila syok berikan NaCl 0, 9% 1-2 liter secara cepat pada
5-10 menit pertama.
8. Lakukan RJP dengan kompresi dada secar kontinu dan amankan
pernapasan
9. Monitor tekanan darah pasien, denyut dan fungsi jantung
10. Status pernapasan dan oksigenasi pasien sesering mungkin dalam interval
regular

6. Diagram
Baringkan
alir pasien

Nilai sirkulasi pernapasan

Panggil bantuan darurat

Injeksi Epinefrin

Oksigen

INFUS RJP Monitor dan


observasi

7. Hal- hal Pantau selama 30 menit setelah penyuntikan


yang perlu
diperhatika
n
8. Unit  Dinas Kesehatan
Terkait  Puskesmas
 Dokter Puskesmas
9. Dokumen  Formulir pelaporan KIPI
terkait
10. Rekaman
Histori No Yang Diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
Diberlakukan
Perubahan

PEMELIHARAAN COLD CHAIN

SOP No. dokumen :


440/UKP.VII.SOP.0012
No revisi : 00
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
UPT Yusrinza Saputra, Amd.Kep
PUSKESMAS 19880810 201103 1 001
DRIEN RAMPAK
1. Pengertian Menjaga lemari es agar tetap dalam kondisi yang baik sehingga dapat
menyimpan vaksin dalam suhu yang optimal

2. Tujuan Sebagai acuan untuk menjaga agar vaksin tetap dalam keadaan baik
3. Kebijakan
4. Referensi Juknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona
Virus disease (Covid-19) No.HK.02.02/4/1/ 2021
5. Prosedur a. Pemeriksaan harian
1. Lakukan pengecakan suhu dengan menggunakan thermometer atau alat
pemantauan suhu digital setiap pagi dan siang
2. Pemeriksaan apabila terjadi es dan periksa kekebalan bunga es apabila
bunga es deftosting
3. Lakukan pencatatan langsung setelah pengecekan suhu pada kartu,
pencatatan suhu setiap pagi dan siang
4. Hindari seringnya buka tutup pada lemari es

b. Pemeriksaan mingguan
1. Bersihkan bagian luar lemari es untuk menghindarkan karat (korosi)
2. Periksa steker jangan sampai kendor, bila endor kencangkan baut dengan
obeng
3. Perhatikan adanya tanda-tanda steker hangus dengan melihat perubahan
warna pada steker, jika itu terjadi diganti dengan steker yang baru
4. Sebelum membersihkan badan lemaries dicabut terlebih dahulu agar tidak
terjadi korslet
5. Bersihkan seluruh badan lemari es dengan menggunakan lap basah yang
lembut
6. Keringkan kembali badan lemari dengan lap kering
7. Colok kembali steker setelah selesai

6. Diagram -
alir
7. Hal- hal Suhu
yang perlu
diperhatika
n
8. Unit  Poli Imunisasi
Terkait  Posyandu

9. Dokumen Kartu suhu


terkait
10. Rekaman
Histori No Yang Diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
Diberlakukan
Perubahan
Kejadian Ikutan
KIPI Pasca Imunisasi
VAKSINASI (KIPI) merupakan kejadian medik yang
COVID-19
berhubungan dengan imunisasi baik efek vaksin maupun efek samping loksitas.
Efek SOP
farmakologis maupun :kesalahan program, koinsiden, reaksi suntikan atau
No. dokumen
hubungan kausal yang tidak dapat ditentukan.
440/UKP.VII.SOP.0012
No revisi : 00
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
UPT Yusrinza Saputra, Amd.Kep
PUSKESMAS 19880810 201103 1 001
DRIEN RAMPAK
1. Pengertian
2. Tujuan Setiap kejadian KIPI dapat dilaporkan
3. Kebijakan Pelapor KIPI harus sesuai SOP
4. Referensi Juknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona
Virus disease (Covid-19) No.HK.02.02/4/1/ 2021
5. Prosedur 1. Identitas, nama, tanggal dan tahun lahir/ umur, jenis kelamin dan alamat
rumah harus ditulis dengan lengkap
2. Waktu dan tempat jadwal pemberian Imunisasi Covid-19 (tanggal, jam lokasi)
3. Jenis vaksin yang diberikan, cara pemberian, dosis, no batch, petugas yang
memberikan dan lokasi suntikan
4. Saat timbulny gejala KIPI sehingga diketahui berapa lama interval waktu
antara pemberian imunisasi dengan terjadinya KIPI
5. Gejala KIPI pada imunisasi terdahulu
6. Bila gejala klinis/diagnosis yang yang terdeteksi tidak terdapat dalam kolom
isisan, maka dibuat dalam laopran tertulis
7. Pengobatan yang diberikan dan perjalanan penyakit (sembuh, dirawat atau
meninggal)
8. Sertakan hasil laboratorium yang pernah dilakukan
9. Keadaan saat ini, gejalaan sisa atau sembuh
10. Penyakit penyerta
11.Penyelesaian masalah KIPI (kronologi)
12.Nama dokter yang bertanggung jawab
13.Nama pelaor kasus KIPI
6. bagan alir
Biodata pasien
harus lengkap

Waktu dan tempat Jenis vaksin yang diberikan,


pemberian cara pemberian, dosis dan
no batch

Gejala KIPI pada


imunisasi dahulu Saat timbul gejala KIPI

Gejala KIPI pada Keadaan saat ini


imunisasi dahulu

Dokter Penyelesaian masalah KIPI


penanggung jawab

Pelapor kasus KIPI

7. hal- hal yang -


diperhatikan

8.unit terkait -

9. Dokumen  Catatan Imunisasi


terkait
10. rekaman
histori No Yang Diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
Diberlakukan
perubahan

RAPAT KOORDINASI BULANAN

SOP No. dokumen :


440/UKP.VII.SOP.0012
No revisi : 00
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/1
UPT Yusrinza Saputra, Amd.Kep
PUSKESMAS 19880810 201103 1 001
DRIEN RAMPAK
1. Pengertian Rapat merupakan wahana dalam penyampaian dan penyatuan pendapat dan
pengambilan keputusan. Apabila tidak dilaksanakan sesuai SOP, maka
pengambilan keputusan tidak dapat berjalan lancar
2. Tujuan Untuk mendapatkan Informasi penting dan pembahasan laporan
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Tentang Layanan Klinis
4. Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Oenyelenggaraan imunisasi
5. Prosedur 1. Ruangan rapat
2. Sound system
3. LCD
4. Daftar hadir
5. Konsumsi
6. Notulen rapat

6. Diagram alir -
7. Hal- hal yang 1. Laporan Bulanan
perlu diperhatikan
8. Unit Terkait a. Kepala Puskesmas
b. Dinas Kesehatan
9. Dokumen terkait 1. Dokumentasi
2. Buku register
10. Rekaman
Histori No Yang Diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
Diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai