Anda di halaman 1dari 11

BULAN IMUNISASI

ANAK SEKOLAH
( BIAS )

Bulan Imunisasi Nasional adalah kegiatan secara nasional meliputi


pemberian imunisasi pada anak sekolah Dasar/Madrasah Ibtidayah dan
yang sederajat yang dilaksanakan dua kali setahun pada setiap bulan agustus
untuk imunisasi MR dan bulan November untuk imunisasi DT dan TD.

A. Latar Belakang
Salah satu upaya peningkata kualitas sumber daya manusia dalam
bidang kesehatan adalah upaya pembinaan anak sekolah melalui Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS). UKS adalah segala usaha yang dilakukan dalam
meningkatkan kesehatan peserta didik pada setiap jalur, jenis dan jenjang
pendidikan mulai dari tingkat TK/RA sampai SMA/SMK/MA. UKS
dilaksanakan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar
anak sekolah melalui perilaku hidup bersih dan sehat, menciptakan
lingkungan yang sehat serta meningkatkan derajat kesehatan anak sekolah.
Sebagai bagian dari UKS, pada tahun 1997 telah dicanangkan
pelaksanaan pemberian imunisasi lanjutan bagi anak usia sekolah dasa yang
disebut sebagai Bulan Imunisasi Anak Sekolah atau BIAS. Sasaran BIAS
adalah siswa siswi kelas 1, 2, dan 5 Sekolah Dasar/Madrasah/Sederajat.
Jenis imunisasi yang diberikan pada pelaksanaan BIAS bertujuan untuk
mencegah penyakit Campak, Rubella, Difteri dan Tetanus Neonatorum
yang merupakan masalah kesehatan di Indonesia.
Untuk mempertahankan status eliminasi tetanus neonatorum kurang
dari1/1000 kelahiran hidup di tingkat Kabupaten/Kota dalam 1 tahun sesuai
dengan ketentuan WHO, diperlukan upaya pencapaian status T5 bagi
semua WUS. Pemberian imunisasi DT dan Td pada anak usia sekolah dasar
atau sederajat merupakan upaya mencapai status T5 bagi setiap individu.
Menurut data surveilans Kementerian Kesehatan, sepanjang tahun
2017, terdapat 954 kasus difteri di 170 kabupaten/kota di 30 provinsi
dimana 44 orang diantaranya meninggal. Angka kematian atau Case Fatality
Rate (CFR) adalah 4,6% yang berarti dari 100 orang yang menderita
penyakit difteri, terdapat 4-5 penderita yang meninggal. Angka CFR
nasional ini lebih rendah dari data angka CFR global yang dirilis WHO yaitu
sekitar 5-10%.
B. Landasan Hukum
1. Undang – Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan
Anak
2. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak
3. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
5. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya
Kesehatan Anak
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Imunisasi
8. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI,
Menteri Kesehatan RI, Menteri Agama RI dan Menteri Dalam
Negeri RI No. 6/X/PB/2014, No. 73 Tahun 2014, No. 41 Tahun
2014, No. 81 Tahun 2014, No. MA/230A/2003, No.26/2003,
tanggal 17 Oktober 2014 tentang Pembinaan dan Pengembangan
Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah
C. Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan
Buku petunjuk teknis ini digunakan sebagai acuan dalam
penyelenggaraan Bulan Imunisasi Anak Usia Sekolah (BIAS).
Kegiatan BIAS bertujuan menjamin terjaganya tingkat imunitas
anak usia sekolah agar terhindar dari penyakit campak, rubella,
tetanus, difteri dan kanker serviks.
Tujuan khusus :
a. Meningkat kan kekebalan anak usia sekolah terhadap penyakit
campak, rubella, tetanus, dan difteri.
b. Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit
campak, rubella, tetanus, dan difteri.
c. Memberikan kekebalan anak perempuan usia sekolah terhadap
penyakit kanker serviks.
2. Sasaran
Sasaran pengguna buku petunjuk teknis ini adalah tenaga kesehatan
khususnya pengelola program dan pengelola logistik imunisasi
ditingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota dan puskesmas.
Iminusasi dalam kegiatan BIAS diberikan kepada sasaran anak usia
sekolah tingkat dasar baik yang bersekolah maupun yang tidak
bersekolah. Adapaun jadwal pemberian imunisasi dapat dilihat
dalam table berikut:

Tabel 2.1jenis, jadwal, dan sasarn pemberian imunisasi


Sasaran Jenis

Sekolah Tidaksekolah vaksin Bulan Pemberian


Kelas 1 Usia 7 tahun MR Agustus 1 kali
DT November 1 kali
Kelas 2 Usia 8 tahun Td November 1 kali
Kelas 5 Usia 11 tahun Td November 1 kali
HPV dosis Agustus 1 kali
1**)
Kelas 6 Usia 12 tahun HPV dosis Agustus 1 kali
2**)
Keterangan :

*) Penggunaan vaksin MR pada kegiatan BIAS dilakukan jika stok vaksin campak
sudah habis. Jika vaksin campak masih tersedia maka penggnaan vaksin campak
tersebut di prioritaskan untuk kebutuhan BIAS dengan tetap memperhatikan
kondisi VVM dan tanggal kadaluarsa.

**) Imunisasi HPV diberikan pada anak perempuan usia 11 dan 12 tahun (kelas 5
dan 6 SD/MI/Sederajat) sebagai program demonstrasi di beberapa daerah lokasi
percontohan sesuai dengan SK Menteri Kesehatan RI.

D. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan pada program BIAS adalah di sekolah yaitu
SD/MI/Sederajat termasuk pondok pesantren. Bagi sasaran yang tidak hadir
pada kegiatan BIAS dilaksanakan, imunisasi dapat diberikan di Puskesmas
atau pos pelayanan imunisasi lain yang telah ditentukan. Sedangkan untuk
anak-anak usia sekolah yang tidak bersekolah, imunisasi dapat diberikan di
pos – pos pelayanan imunisasi yang telah ditentukan seperti posyandu,
puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
E. Tahapan Persiapan
Sebelum kegiatan BIAS dilaksanakan, diperlukan langkah-langkah
persiapan sebagai berikut :
1. Advokasi
Advokasi dilakukan kepada pengambil kenijakan untuk memperoleh
dukungan dalam penyelenggaraan BIAS. Dukungan dapat berupa
penetapan kebijakan dan ketersediaan anggaran baik untuk biaya
operasional maupun penyediaan sarana pendukung lainnya (vaccine
carrier, coolpack, peralatan anafilaktik, formulir
pencatatan/pelaporan, dll).
2. Sosialisasi
Sosialisasi dapat dilakukan baik secara langsung atau tidak langsung.
Secara langsung sosialisasi dilakukan dalam bentuk penyuluhan kepada
sekolah-sekolah yang mempunyai sasaran BIAS maupun kepada orang
tua/wali, bekerja sama dengan pihak sekolah, agar mereka memahami
manfaat imunisasi yang akan diberikan serta mengetahui jadwal
pelaynan BIAS di sekolah masing-masing.
Penyuluhan dapat dilakukan oleh petugas kesehatan, guru, kader, PKK
atau pemuka masyarakat (TOMA/TOGA). Pesan-pesan penyuluhan
meliputi: tentang manfaat imunisasi, dampak bila tidak diimunisasi
(termasuk dampak ekonomi), jadwal dan sasaran imunisasi,
kemungkinan efek samping yang timbul dan penanganan pertamanya.
Informasi bisa disesuaikan dengan Bahasa daerah/lokal yang lebih
dipahami dengan baik. Media sosialisasi seperti spanduk, poster atau
leaflet dapat dimanfaatkan sebagai alat komunikasi, informasi, dan
edukasi (KIE).

3. Pendataan Sasaran
Petugas puskesmas meminta data jumlah anak sekolah
SD/MI/Sederajat kepada dinas pendidikan kabupaten/kota
dan kantor wilayah agama kabupaten/kota. Sedangkan untuk
anak usia sekolah yang tidak bersekolah, data dapat diperoleh
dari dinas sosial kabupaten/kota atau dengan melakukan
pendataan secara lagsung oleh kader masyarakat. Data
tersebut diperlukan untuk menghitung kebutuhan logistic dan
menentukan jumlah sasaran.
4. Penjaringan Status Imunisasi di Sekolah
Penjaringan dilakukan terhadap semua anak kelas 1 SD/MI/Sederajat
segera setelah tahun ajaran baru sekolah dimulai. Melalui surat edaran
pemberitahuan dari kepala sekolah, orang tua siswa kelas 1 diminta
untuk mengisi Data Riwayat Imunisasi Anak. Data ini akan diisikan
oleh Guru pada kolom catatn yang ada di kartu imunisasi anak sekolah
atau rapor kesehatan anak.
5. Penyiapan Logistik
a. Vaccine carrier
Periksa vaccine carrier yang akan digunakan, dan pastikan sesuai
dengan standar, tidak terdapat keretakan pada dindingnya,
mempunyai spon penutup, dan dapat ditutup rapat.
b. Coolpack (kotak dingin cair)
Sediakan coolpack sediakan coolpack yang telah diisi dengan air
dan didinginkan dalam lemari es minimal selama 24 jam. Jumlah
coolpack yang dibutuhkan sesuai dengan jenis vaccine carrier yang
digunakan dan diletakkan pada sisi vaccine carrier. Jangan
menggunakan coldpack (kotak dingin beku) atau es batu.
F. Starategi Menjangkau Sasaran di Luar Sekolah
Dalam melaksanakan imunisasi pada kegiatan BIAS, sasaran yang harus
dijangkau tidak hanya anak yang bersekolah di sekolah formal tetapi juga
anak-anak yang bersekolah di sekolah-sekolah non formal. Bagi sasaran
yang tidak bersekolah, imunisasi dapat dilaksanakan di posyandu,
puskesmas, dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Bagi anak yang tidak
bersekolah dilaksanakan di tempat-tempat dimana mereka bisa berkumpul
seperti rumah singgah anak jalanan, yayasan/panti asuhan, panti sosial,
sekolah non formal, dsb.
LAMPIRAN 1

DATA RIWAYAT IMUNISASI ANAK


Nama sekolah : ……………………………

Nama anak :
Kelas :
Tempat, tanggal lahir :
Jenis kelamin : Laki-laki/perempuan (coret yang
tidak perlu).
Nama orang tua/wali :
Alamat :
Isilah table di bawah ini dengan riwayat imunisasi yang pernah diperoleh
anak.
Jenis Tanggal Tempat
imunisasi Sudah belum imunisasi imunisasi keterangan
HPV
MR
DT
Td

Alergi (riwayat alergi)


Apakah anak anda memiliki :
i. riwayat reaksi simpang berat (seperti pingsan atau dirawat di RS)
sesudah mendapatkan imunisasi sebelumnya?
Ya □ Tidak □
ii. riwayat alergi berat?
Ya □ Tidak □
Tanggal …………
Orang tua/wali

………………….
Catatan:
Kolom 2 dan 3 : beri tanda centang untuk jawaban yang sesuai
Kolom 4 : tanggal pemberian imunisasi
Kolom 5 : tempat memperoleh imunisasi (rumah sakit, puskesmas,
posyandu, sekolah, dll).
Kolom 6 : diisi sengan jenis pencatatn missal: KMS, kartu imunisasi,
Buku KIA
Terimakasih atas perhatian dan kerjasamanya. Mohon lembar ini dapat
dikembalikan kepada guru/wali kelas anak anda.
G. Pengaturan Sasaran Imunisasi
Setiap sasaran yang ada di tempat pelayanan imunisasi, harus diperiksa
sebelum diberikan imunisasi, meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi jenjang kelas sasaran
b. Melihat status kesehatan dan riwayat imunisasi sebelumnya
Jika terdapat riwayat alegi berat dan kejang demam pada pemberian
imunisasi sebelumnya maka anak tersebut dikonsulkan ke dokter ahli.
Tabel Peran dan Fungsi Tenaga Kesehatan dan Guru/Kader
Peran tenaga 1. Memastikan sasaran menerima imunisasi sesuai dengan
kesehatan jadwalnya
2. Memastikan kondisi rantai vaksin terpelihara dengan baik
dalam suhu 2 sd 8⁰C
3. Memeriksa kondisi VVM vaksin (pastikan dalam kondisi
A atau B)
4. Memberikan penyuntikan vaksin dengan benar
5. Melakukan pengolahan limbah imunisasi (tajam dan
tidak tajam)
Pesan guru 1. Memberikan informasi pada orang tua/wali murid
melalui pertemuan orang tua murid atau surat
pemberitahuan tentang manfaat imunisasi dalam kegiatan
BIAS dan tanggal pelaksanaannya.
2. Membantu memberikan penyuluhan kepada orang
tua/wali/murid
3. Memberikan data murid yang akan diberikan imunisasi
termasuk data anak yang putus sekolah
4. Membantu menyiapkan ruangan untuk penyuntikan dan
ruang tunggu setelah penyuntikan
5. Membantu mengatur alur pelayanan imunisasi
Peran kader 1. Membantu pendataan sasaran yang tidak bersekolah
2. Menggerakkan orang tua dan sasaran untuk datang ke pos
pelayanan imunisasi/posyandu.
3. Mengendalikan massa atau keramaian sasaran yang
datang
4. Mengatur jalannya pelayanan imunisasi
5. Membantu pencatatan hasil imunisasi
6. Mengingatkan orang tua untuk melengkapi imunisasi
rutin.
H. Pemberian Imunisasi
1. Pastikan vaksin masih berkualitas/poten, yaitu:
a) Belum kadaluarsa
b) VVM dalam kondisi A atau B
c) Label kemasan vaksin masih ada dan terbaca
d) Vaksin disimpan pada suhu 2-8⁰C dan belum pernah terpapar suhu
beku
e) Sisa vaksin sediaan multi dosis harus dibuang pada akhir sesi
pelayanan di sekolah.
f) Membawa vaksin harus memakai vaccine carrier yang berisi
coolpack/ kotak dingin cair.
2. Gunakan alat suntik sekali pakai atau auti disable syringe (ADS).
3. Dosis dan Cara Pemberian Imunisasi
Table 3.1 Dosis Vaksin dan Cara Pemberian
vaksin Dosis Cara pemberian Tempat penyuntikan
MR 0,5 ml Subkutan
DT 0,5 ml Intramuscular Lengan atas,
Td 0,5 ml Intranuskular pertengahan M.
HPV 0,5 ml intramuskular Deltoideus

I. Pencatatan dan Pelaporan


Setelah seluruh kegiatan BIAS dalam wilayah kerja pusekesmas selesai
dilaksanakan, harus dilakukan rekapitulasi perhitungan yang dilakukan petugas
imunisasi untuk kemudian dilakukan pengiriman. Untuk form rekapitulasi
kegiatan ditingkat puskesmas maupun laporan secar berjenjang harus sudah
mengkompilasi antara hasil kegiatan sekolah maupun di luar sekolah.
Pengoroman laporan dilakukan secara berjenjang dari tingkat puskesmas ke
tingkat kabupaten/kota, dari tingkat kabupaten/kota ke tingkat provinsi dan dari
tingkat provinsi ke tingkat pusat yang ditembuskan ke tim Pembina UKS pada
masing-masing tingkat.
Lampiran 2

Format Skrining Kesehatan Anak untuk Pelaksanaan Imunisasi

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya pemberian imunisasi dalam


kegiatan Bulan Imunisasi Anak Usia Sekolah (BIAS), mohon kesediaan
bapak/ibu mengisi beberapa pertanyaan dengan tanda (√) sebagai skrining awal
status kesehatan anak:

Nama anak :
Jenis kelamin tanggal lahir :
Alamat :
Nama orang tua/wali :

No pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah anak anda sedang demam dalam beberapa hari
terakhir?
2. Apakah anak anda sedang batuk/pilek dalam beberapa
hari terakhir?
3. Apakah anak anda sedang sakit lain dalam beberapa hari
terakhir?
4. Apakah anak anda sedang dalam pengobatan dokter?
5. Apakah anak andapernah menderita kanker /gangguan
pembekuan darah/ gangguan ginjal/ gangguan jantung?
6. Apakah anak andasedang/pernah mengalami kejang?
7. Apakah anak anda tampak tidak sebugar biasanya

….……………..2018
Orang tua/wali murid,

ttd
(nama orang tua/wali)
LAMPIRAN 3

Contoh Surat Pemberitahuan Kegiatan BIAS kepada orang tua


DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA………….
SEKOLAH………….
Nomor :
Lampiran :
Hal : Pelaksanaan Imunisasi Dalam Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Usia Sekolah
(BIAS)
Yth, orang tua/wali murid
Di tempat

Sehubungan surat dari dinas kesehatan Nomor…… tanggal…..tentang Pelaksanaan Imunisasi


dalam kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), bersama ini kami sampaikan hal sebagai
berikut:
1) BIAS adalah kegiatan pemberian imunisasi lamnjutan pada anak usia sekolah tingkat
dasar yang diberikan dua kali dalam setahun yaitu pada setiap bulan Agustus untuk
Imunisasi Campak/MR serta bulan November untuk Imunisasi DT dan Td. Adapaun
jadwal imunisasi anak usia sekolah yaitu:

Sasaran Imunisasi Waktu Pelaksanaan


Kelas 1 SD MR Agustus
DT November
Kelas 2 SD Td November
Kelas 5 SD Td November

2) Imunisasi tersebut berfungsi untuk mencegah penyakit Campak, rubella/Sindroma


Rubella Kongenital, Difteri, dan Tetanus.
Untuk itu, kami akan melaksanakan kegiatan BIAS tersebut pada tanggal………..
Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.
Kepala sekolah,

(.……………)
Tembusan :
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota….
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota….
Ketua TP UKS Kecamatan….

Anda mungkin juga menyukai