UPT PUSKESMAS Susanti,S.Si.T,M.Kes SINGKAWANG NIP. UTARA II
1. Pengertian Melarutkan vaksin adalah mencampur pelarut vaksin dengan vaksin
untuk memastikan vaksin dan pelarut aman digunakan dalam pelayanan imunisasi 2. Tujuan Sebagai acuan dalam melarutkan vaksin dalam pelayanan imunisasi 3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor Tahun 2018 Tentang Standar dan Pemberlakuan SOP Layanan Klinis 4. Referensi 1. Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi Dinas Kesehatan Kalimantan Barat 2015 2. Permenkes nomor 42 Tahun 2013 tentang penyelenggaraan imunisasi 3. SPO Penyelenggaraan Imunisasi Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina, dan Kesehatan Matra Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan KEMENTERIAN KESEHATAN R.I Tahun 2012 5. Prosedur 1. Alat dan bahan : a. Vaksin yang akan dilarutkan b. Pelarut vaksin c. Spuit 5 ml d. Alat tulis e. Buku pencatatan f. Gergaji ampul 6. Langkah- 1. Petugas mencuci tangan langkah 2. Petugas mengamati VVM dan masa kadaluarsa yang tertera 3. Petugas menggoyang vial vaksin, memastikan semua bubuk berada pada dasar via 4. Petugas memastikan suhu vaksin dan pelarut sama ( 2-8℃ ) saat pelarutan 5. Petugas mengamati botol pelarut, dan pastikan tidak retak 6. Petugas membaca lebel pada botol pelarut, memastikan berasal dari pabrik yang sama dengan vaksin dan tidak kadaluarsa MELARUTKAN VAKSIN No. Dokumen No. Revisi S0P Tanggal Terbit Halaman 2 dari 2 UPT PUSKESMAS Susanti.S.Si.T,M.Kes SINGKAWANG NIP. UTARA II
7. Jika terjadi luka saat petugas membuka botol pelarut, petugas
membuang botol karena ada kemungkinan isi botol telah terkontaminasi. Petugas membalut luka sebelum membuka botol pelarut yang baru. 8. Petugas menyedot cairan pelarut dengan menggunakan semprit pencampur menggunakan semprit 5 ml yang baru setiap kali melarutkan vaksin 9. Petugas melarutkan vaksin 10. Pastikan cairan pelarut vaksin terhisap dalam pelarut kemudian baru melakukan pencampuran dengan vaksin kering campak secara pelan-pelan agar tidak terbentuk gelembung.