PUSKESMAS LANGKO
Jalan Raya Darmaji –Selebung Rembige Kec Janapria Kab Lombok
Tengah Kode Pos 83554
I. Pendahuluan
Dalam rangka mencapai visi Pembangunan Kesehatan : Indonesia Sehat 2010 telah
disusun visi Departemen Kesehatan : “ Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat dengan misinya :
“ Membuat masyarakat sehat”. Untuk mencapai visi dan misi tersebut telah ditetapkan strategi
sebagai berikut :
A. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat.
B. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.
C. Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan.
D. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat.
Berkaitan dengan strategi itu, perlu dilakukan terobosan yang dapat mencakup keempat strategi itu.
Upaya terobosan sebagai alternatif yang terpilih hendaknya mempunyai sasaran sebagai berikut :
1. Memandirikan masyarakat dalam mengembangkan prilaku hidup bersih dan sehat
2. Lebih mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat desa / kelurahan.
3. Menyiap- siagakan masyarakat menghadapi masalah-masalah kesehatan termasuk kegawat
daruratan dan bencana.
4. Melibatkan masyarakat dalam pembiayaan secara gotong royong.
Salah satu alternatif terobosan yang direncanakan adalah mengembangkan setiap desa percontohan
menjadi "Desa Siaga Mandiri Percontohan".
Konsep yang berhasil dirumuskan adalah desa siaga merupakan gambaran masyarakat yang sadar,
mau dan mampu untuk mencegah dan mengatasi berbagai ancaman terhadap kesehatan masyarakat.
Seiring dengan munculnya berbagai permasalahan kesehatan masyarakat di tanah air kita, seperti
angka kematian bayi dan kematian ibu serta masih ditemukannya masalah gizi buruk di beberapa
daerah tertentu, muncul lagi penyakit lama seperti diare, malaria, DBD, Tubercolosis, dll. Demikian
juga makin mengganaskannya penyakit pandemi seperti HIV/AIDS, SARS dan Avian Infuenza. Hal
ini menyadarkan kita tentang perlunya peningkatan upaya kesehatan masyarakat di seluruh penjuru
Nusantara.
Di samping permasalahan di atas juga maraknya bencana alam seperti tanah lonsor, banjir, gempa,
stunami dan lain-lain yang akhir-akhir ini telah memperparah kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan
di tanah air kita. Pencemaran lingkungan, pengundulan hutan, pengungsian dan wabah penyakit serta
KLB telah terjadi di sebagian besar negara kita. Konflik sosial yang berkepanjangan telah
menimbulkan kerusuhan dan pertikaian, stres, gangguan jiwa dan kemiskinan.
II. LatarBelakang
Seiring dengan munculnya berbagai permasalahan kesehatan masyarakat di tanah air kita,
seperti angka kematian bayi dan kematian ibu serta masih ditemukannya masalah gizi buruk di
beberapa daerah tertentu, muncul lagi penyakit lama seperti diare, malaria, DBD, Tubercolosis, dll.
Demikian juga makin mengganaskannya penyakit pandemi seperti HIV/AIDS, SARS dan Avian
Infuenza. Hal ini menyadarkan kita tentang perlunya peningkatan upaya kesehatan masyarakat di
seluruh penjuru Nusantara.
Di samping permasalahan di atas juga maraknya bencana alam seperti tanah lonsor, banjir,
gempa, stunami dan lain-lain yang akhir-akhir ini telah memperparah kondisi sosial, ekonomi dan
lingkungan di tanah air kita. Pencemaran lingkungan, pengundulan hutan, pengungsian dan wabah
penyakit serta KLB telah terjadi di sebagian besar negara kita. Konflik sosial yang berkepanjangan
telah menimbulkan kerusuhan dan pertikaian, stres, gangguan jiwa dan kemiskinan.
Maka perlu dilakukan kegiatan Pertemuan Pembinaan Desa Siaga Percontohan di wilayah
kerja Puskesmas LANGKO, sehingga tercapai VISI dan MISI Puskesmas LANGKO, yang
dituangkan dalam tata nilai Puskesmas LANGKO yaitu memberikan pelayanan yang ramah dan
sopan kepada pelanggan, melaksanakan tugas sebagai satu kesatuan yang utuh, dengan tidak
membeda-bedakan masyarakat serta melakukan semua pekerjaan dengan senang hati sehingga dapat
menyelesaikan semua tugas yang dipercayakan.
III. Tujuan
A. TujuanUmum
1. Membina Desa Siaga menjadi Kelurahan Siaga yang Aktif dan Mandiri.
2. Diperolehnya informasi dan masukan dalam rangka pelaksanaan Desa Siaga.
3. Terlaksananya Koordinasi antar anggota Tim Pembina Desa Siaga dengan Petugas
Puskesmas LANGKO dan Masyarakat terhadap perkembangan Desa Siaga dan kendala-
kendala yang selama ini dihadapi dalam pengembangan Desa Siaga.
4. Terbukanya tim Desa Siaga dan Masyarakat atas permasalahan yang dihadapi kepada
Petugas Puskesmas LANGKO.
B. TujuanKhusus
H. Forum kader kelurahan bersama tim pembina berdasar hasil SMD mengadakan MMD untuk
membahas temuan pada waktu SMD serta membahas tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan
yang ditemukan
I. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan mengadakan SMD guna melihat perkembangan dari
intervensi yang dilakukan.
V. Cara MelaksanakanKegiatan
Ceramah dan Tanya Jawab
VI. Sasaran
A. Lurah : 1 orang
B. Kasie Ekonomi : 1 orang
C. Kasie Kesos : 1 orang
D. Kasie Fisik : 1 orang
E. Kasie Pemerintahan : 1 orang
F. Dai Kesehatan : 1 orang
G. Kepala Lingkungan : 6 orang
H. Ketua Kader Posyandu : 6 orang
I. Sekretaris Posyandu : 6 orang
J. Petugas KB : 1 orang
K. BABINSA Kelurahan : 1 orang
N. Puskesmas : 2 orang
-------------------------------------------------
Jumlah :30 orang
VIII. Pelaporan
Laporan hasil kegiatan Pertemuan Pembinaan Kelurahan Siaga akan disampaikan secara
tertulis kepada Kepala Bidang Promkes Dinas Kesehatan Kota Langko, dengan menggunakan dana
APBD Kota Praya tahun 2015
X. Penutup
Demikian kerangka acuan ini dibuat sebagai acuan dalam kegiatan Pembinaan Desa
Siaga Percontohan diwilayah kerja Puskesmas Langko untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya
Langko 2018
Kepala Puskesmas Langko Koordinator Promkes
XI. PENDAHULUAN
Dalam rangka mencapai visi Pembangunan Kesehatan : Indonesia Sehat 2010 telah disusun
visi Departemen Kesehatan : “ Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat dengan misinya :
“ Membuat masyarakat sehat”. Untuk mencapai visi dan misi tersebut telah ditetapkan
strategi sebagai berikut :
1. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat.
2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.
3. Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan.
4. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat.
Berkaitan dengan strategi itu, perlu dilakukan terobosan yang dapat mencakup keempat
strategi itu. Upaya terobosan sebagai alternatif yang terpilihhendaknya mempunyai sasaran
sebagai berikut :
5. Memandirikan masyarakat dalam mengembangkan prilaku hidup bersih dan sehat
6. Lebih mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat desa / kelurahan.
7. Menyiap- siagakan masyarakat menghadapi masalah-masalah kesehatan termasuk
kegawat daruratan dan bencana.
8. Melibatkan masyarakat dalam pembiayaan secara gotong royong.
Salah satu alternatif terobosan yang direncanakan adalah mengembangkan setiap desa
percontohan menjadi "Desa Siaga Mandiri Percontohan".
Konsep yang berhasil dirumuskan adalah desa siaga merupakan gambaran masyarakat yang
sadar, mau dan mampu untuk mencegah dan mengatasi berbagai ancaman terhadap kesehatan
masyarakat.
Seiring dengan munculnya berbagai permasalahan kesehatan masyarakat di tanah air kita,
seperti angka kematian bayi dan kematian ibu serta masih ditemukannya masalah gizi buruk
di beberapa daerah tertentu, muncul lagi penyakit lama seperti diare, malaria, DBD,
Tubercolosis, dll. Demikian juga makin mengganaskannya penyakit pandemi seperti
HIV/AIDS, SARS dan Avian Infuenza. Hal ini menyadarkan kita tentang perlunya
peningkatan upaya kesehatan masyarakat di seluruh penjuru Nusantara.
Di samping permasalahan di atas juga maraknya bencana alam seperti tanah lonsor, banjir,
gempa, stunami dan lain-lain yang akhir-akhir ini telah memperparah kondisi sosial, ekonomi
dan lingkungan di tanah air kita. Pencemaran lingkungan, pengundulan hutan, pengungsian
dan wabah penyakit serta KLB telah terjadi di sebagian besar negara kita. Konflik sosial
yang berkepanjangan telah menimbulkan kerusuhan dan pertikaian, stres, gangguan jiwa dan
kemiskinan
7. Seksi Surveilance
Pendataan penyakit menular
Sistem pelaporan
Penanganan serta pencegahan penyakit menular
8. Seksi Kesling
Penyehatan Air
Penyehatan makanan minuman
Penyehatan perumahan
Penyehatan pembuangan limbah
Penyehatan pembuangan sampah
9. Seksi Gizi Kadarzi
10 Seksi tanggap Bencana
Kesiagaan sebelum bencana
Kesiagaan pada waktu terjadi bencana
Kesiagaan pasca bencana
6. Tim pembina dari Puskesmas bersama FMD mengadakan SMD
7. FMD bersama tim pembina berdasar hasil SMD mengadakan MMD untuk membahas
temuan pada waktu SMD serta membahas tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan
yang ditemukan
8. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan mengadakan SMD guna melihat
perkembangan dari intervensi yang dilakukan
XVII. SASARAN
1. Lurah LANGKO : 1 orang
2. Kasie Ekonomi : 1 orang
3. Kasie Kesos : 1 orang
4. Kasie Fisik : 1 orang
5. Kasie Pemerintahan : 1 orang
6. Dai Kesehatan LANGKO : 1 orang
7. Kepala Lingkungan : 6 orang
8. Ketua Kader Posyandu : 6 orang
9. Sekretaris Posyandu : 6 orang
10.Petugas KB : 1 orang
11.BABINSA Kelurahan : 1 orang
12.Ketua BKM : 1 orang
13.Ketua TP PKK Kelurahan : 1 orang
14.Puskesmas : 2 orang
-------------------------------------------------
Jumlah :30 orang
LANGKO, 2018
Kepala Puskesmas LANGKO,
Lalu Sabar,S.ST
NIP.196305051983111002
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PERTEMUAN DESA SIAGA PERCONTOHAN
KELURAHAN LANGKO KECAMATAN SELAPARANG
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LANGKO TAHUN 2018
I. PENDAHULUAN
Dalam rangka mencapai visi Pembangunan Kesehatan : Indonesia Sehat 2010 telah
disusun visi Departemen Kesehatan : “ Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat
dengan misinya : “ Membuat masyarakat sehat”. Untuk mencapai visi dan misi
tersebut telah ditetapkan strategi sebagai berikut :
Berkaitan dengan strategi itu, perlu dilakukan terobosan yang dapat mencakup
keempat strategi itu. Upaya terobosan sebagai alternatif yang terpilih hendaknya
mempunyai sasaran sebagai berikut :
1. Memandirikan masyarakat dalam mengembangkan prilaku hidup bersih dan sehat
2. Lebih mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat desa /
kelurahan.
3. Menyiap- siagakan masyarakat menghadapi masalah-masalah kesehatan termasuk
kegawat daruratan dan bencana.
4. Melibatkan masyarakat dalam pembiayaan secara gotong royong.
Salah satu alternatif terobosan yang direncanakan adalah mengembangkan setiap desa
percontohan menjadi "Desa Siaga Mandiri Percontohan".
Konsep yang berhasil dirumuskan adalah desa siaga merupakan gambaran masyarakat
yang sadar, mau dan mampu untuk mencegah dan mengatasi berbagai ancaman terhadap
kesehatan masyarakat.
Seiring dengan munculnya berbagai permasalahan kesehatan masyarakat di tanah air kita,
seperti angka kematian bayi dan kematian ibu serta masih ditemukannya masalah gizi
buruk di beberapa daerah tertentu, muncul lagi penyakit lama seperti diare, malaria,
DBD, Tubercolosis, dll. Demikian juga makin mengganaskannya penyakit pandemi
seperti HIV/AIDS, SARS dan Avian Infuenza. Hal ini menyadarkan kita tentang
perlunya peningkatan upaya kesehatan masyarakat di seluruh penjuru Nusantara.
Di samping permasalahan di atas juga maraknya bencana alam seperti tanah lonsor,
banjir, gempa, stunami dan lain-lain yang akhir-akhir ini telah memperparah kondisi
sosial, ekonomi dan lingkungan di tanah air kita. Pencemaran lingkungan, pengundulan
hutan, pengungsian dan wabah penyakit serta KLB telah terjadi di sebagian besar negara
kita. Konflik sosial yang berkepanjangan telah menimbulkan kerusuhan dan pertikaian,
stres, gangguan jiwa dan kemiskinan.
VII. SASARAN
X. PELAPORAN
XII. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini dibuat sebagai acuan dalam kegiatan Pembinaan Desa
Siaga Percontohan di Kelurahan LANGKO Kecamatan Janapria untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
LANGKO, 2018
Kepala Puskesmas LANGKO,
Lalu Sabar,S.ST
NIP.196305051983111002
MembuatUndanganperserta
PersiapanMateri
Pelaksanaanpelatihan
Pembuatanlaporan
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PERTEMUAN DESA SIAGA PERCONTOHAN
KELURAHAN LANGKO KECAMATAN JANAPRIA
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LANGKO TAHUN 2018
I. PENDAHULUAN
Dalam rangka mencapai visi Pembangunan Kesehatan : Indonesia Sehat 2010 telah
disusun visi Departemen Kesehatan : “ Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat
dengan misinya : “ Membuat masyarakat sehat”. Untuk mencapai visi dan misi
tersebut telah ditetapkan strategi sebagai berikut :
Berkaitan dengan strategi itu, perlu dilakukan terobosan yang dapat mencakup
keempat strategi itu. Upaya terobosan sebagai alternatif yang terpilihhendaknya
mempunyai sasaran sebagai berikut :
1. Memandirikan masyarakat dalam mengembangkan prilaku hidup bersih & sehat
2. Lebih mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat desa /
kelurahan.
3. Menyiap- siagakan masyarakat menghadapi masalah-masalah kesehatan termasuk
kegawat daruratan dan bencana.
4. Melibatkan masyarakat dalam pembiayaan secara gotong royong.
Salah satu alternatif terobosan yang direncanakan adalah mengembangkan setiap desa
percontohan menjadi "Desa Siaga Mandiri Percontohan".
Konsep yang berhasil dirumuskan adalah desa siaga merupakan gambaran masyarakat
yang sadar, mau dan mampu untuk mencegah dan mengatasi berbagai ancaman terhadap
kesehatan masyarakat.
Seiring dengan munculnya berbagai permasalahan kesehatan masyarakat di tanah air kita,
seperti angka kematian bayi dan kematian ibu serta masih ditemukannya masalah gizi
buruk di beberapa daerah tertentu, muncul lagi penyakit lama seperti diare, malaria,
DBD, Tubercolosis, dll. Demikian juga makin mengganaskannya penyakit pandemi
seperti HIV/AIDS, SARS dan Avian Infuenza. Hal ini menyadarkan kita tentang
perlunya peningkatan upaya kesehatan masyarakat di seluruh penjuru Nusantara.
Di samping permasalahan di atas juga maraknya bencana alam seperti tanah lonsor,
banjir, gempa, stunami dan lain-lain yang akhir-akhir ini telah memperparah kondisi
sosial, ekonomi dan lingkungan di tanah air kita. Pencemaran lingkungan, pengundulan
hutan, pengungsian dan wabah penyakit serta KLB telah terjadi di sebagian besar negara
kita. Konflik sosial yang berkepanjangan telah menimbulkan kerusuhan dan pertikaian,
stres, gangguan jiwa dan kemiskinan.
VII. SASARAN
Peserta pertemuan ini dihadiri oleh Lintas Sektor dan Lintas Program yang berada
didalam Forum/Tim Pembina Desa Siaga Kelurahan LANGKO Kecamatan Janapria
ota LANGKO sebanyak 30 orang, yang terdiri dari :
9. Lurah LANGKO : 1 orang
10. Kasie Ekonomi : 1 orang
11. Kasie Kesos : 1 orang
12. Kasie Fisik : 1 orang
13. Kasie Pemerintahan : 1 orang
14. Dai Kesehatan LANGKO : 1 orang
15. Kepala Lingkungan : 6 orang
16. Ketua Kader Posyandu : 6 orang
9.Sekretaris Posyandu : 6 orang
10.Petugas KB : 1 orang
11.BABINSA Kelurahan : 1 orang
12.Ketua BKM : 1 orang
13.Ketua TP PKK Kelurahan : 1 orang
14.Puskesmas : 2 orang
-------------------------------------------------
Jumlah :30 orang
X. PELAPORAN
XII. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini dibuat sebagai acuan dalam kegiatan Pembinaan Desa
Siaga Percontohan di Kelurahan LANGKO Barat Kecamatan Selaparang untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
LANGKO, 2018
Kepala Puskesmas LANGKO,
Lalu Sabar,S.ST
NIP. : 196305051985111002
Uswatun.H
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PEMBENTUKAN POSKESTREN
TAHUN 2015
A. PENDAHULUAN
Pos kesehatan pesantren (Poskestren) adalah pesantren yang memiliki kesiapan,
kemampuan, serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah – masalah kesehatan secara
mandiri sesuai dengan kemampuannya (Depkes RI, 2007). Poskestren merupakan salah satu
wujud upaya kesehatan berbasis Warga dilingkungan pesantren dengan prinsip dari, oleh dan
untuk warga pesantren yang mengutamakan pelayanan promotif (peningkatan ) dan preventif
(pencegahan) tanpa mengabaikan aspek kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan
kesehatan) dengan binaan puskesmas setempat.
1. Tujuan Umum : Terwujudnya pesantren yang sehat serta peduli dan tanggap
terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya
2. Tujuan Khusus :
Meningkatnya sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat bagi warga
pondok pesantren
Meningkatnya peran aktif warga pondok pesantren dalam penyelenggaran
upaya kesehatan.
F. SASARAN.
1. PondokPesantrenTanhibulGhofilinKelurahanSambek
2. PondokPesantren Al mansyurkelurahanwonosoboTimur
3. WargaPondokpesantren
4. Tokoh Agama /PengasuhPonPes
5. Petugaskesehatan
1. SemuahasilkegiatandidokumentasikanolehKoordinatorUpaya PROMKES.
2. HasilkegiatandilaporkankeKepalaPuskesmas
3. HasilevaluasikegiatanditindaklanjutidandisampaikanpadarapatMinlokdanpadarapatlintass
ektoral.
Ditetapkan di : Wonosobo
Padatanggal : 11 Mei 2015
KoordinatorUpaya PROMKES
UswatunHasanah, Amd.Keb.SKM
NIP.19830303 200604 2010