Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BUNIWANGI
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
Jl. Raya Cibungur No.2 Desa Buniwangi Telp.(0266)490624
Email : uptdpuskesmasbuniwangi@yahoo.co.id Surade-43179

KERANGKA ACUAN
PEMBINAAN DESA SIAGA AKTIF

A. PENDAHULUAN
Gerakan dan pembinaan Desa Siaga sebenarnya sudah dimulai
sejak tahun 2006 melalui keputusan Menteri Kesehatan Nomor
564/2006 tentang Pendoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga
namun hingga saat ini belum semua desa siaga tersebut mencapai
kondisi siaga aktif yang sesungguhnya. Kita menyadari bahwa proses
pemberdayaan masyarakat menuju kemandiriaan khususnya di
bidang kesehatan memerlukan proses yang panjang dan harus
dilakukan oleh masyarakat sendiri dengan mendapat fasilitas dari
berbagai pihak, baik pemerintah, organisasi masyarakat, lembaga
kemasyarakatan maupun unsure masyarakat luas termasuk dunia
usaha /swasta.
Desa siaga merupakan salah satu indicator dalam Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten. Target yang harus
dicapai pada tahun 2020 adalah 50 % . Mengingat bahwa waktu
untuk mencapai target tersebut sangat terbatas (2 Tahun) sementara
di Puskesmas Buniwangi terdapat 5 Desa, untuk itu perlu
dilaksanakan akselerasi (Percepatan) pembinaan Desa Siaga.
Akselerasi itu dilaksanakan dengan pendekatan pendampingan
melekat oleh petugas Puskesmas dan Kabupaten secara intensif.
Kerangka acuan kegiatan ini disusun dalam rangka
menciptakan persepsi yang sama diantara para petugas Puskesmas
agar singkronisasi dan kerjasama dapat terbina dengan baik, dengan
demikian akselerasi untuk mencapai target Desa Siaga Aktif pada
dapat di wujudkan.

B. LATAR BELAKANG
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka
seluruh desa di Indonesia dituntut untuk menjadi desa yang sehat
dengan berbagai Indikator.Syarat Desa Sehat adalah dengan
membentuk Desa Siaga.Desa Siaga adalah desa yang penduduknya
memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan
untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan,
bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.
Sebuah Desa dikatakan menjadi desa siaga apabila desa
tersebut telah memiliki sekurang-kurangnya sebuah Pos Kesehatan
Desa (Poskesdes). Poskesdes adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka
mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi
masyarakat desa. UKBM yang sudah dikenal luas oleh masyarakat
yaitu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Warung Obat Desa, Pondok
Persalinan Desa (Polindes), Kelompok Pemakai Air, Arisan Jamban
Keluarga dan lain-lain. Untuk dapat menyediakan pelayanan
kesehatan dasar bagi masyarakat desa, Poskesdes memiliki kegiatan :
* Pengamatan epidemiologi sederhana terhadap penyakit terutama
penyakit menular yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa
(KLB) dan factor resikonya termasuk status gizi serta kesehatan ibu
hamil yang beresiko. * Penanggulangan penyakit, terutama penyakit
menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB serta factor
resikonya termasuk kurang gizi. * Kesiapsiagaan dan penanggulangan
bencana dan kegawatdarutan kesehatan. * Pelayanan medis dasar
sesuai dengan kompetensinya. * Promosi kesehatan untuk
peningkatan keluarga sadar gizi, peningkatan perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS), penyehatan lingkungan dan lain-lain.
Dengan demikian Poskesdes diharapkan sebagai pusat
pengembangan atau revitalisasi berbagai UKBM yang ada di
masyarakat desa. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, Poskesdes
harus didukung oleh sumber daya seperti tenaga kesehatan (minimal
seorang bidan) dengan dibantu oleh sekurang-kurangnya 2 orang
kader. Selain itu juga harus disediakan sarana fisik berupa
bangunan, perlengkapan dan peralatan kesehatan serta sarana
komunikasi seperti telepon, ponsel atau kurir. Untuk sarana fisik
Poskesdes dapat dilaksanakan melalui berbagai cara/alternatif yaitu
mengembangkan Polindes yang telah ada menjadi Poskesdes,
memanfaatkan bangunan yang sudah ada misalnya Balai Warga/RW,
Balai Desa dan lain-lain serta membangun baru yaitu dengan
pendanaan dari Pemerintah (Pusat atau Daerah), donatur, dunia
usaha, atau swadaya masyarakat.
Dasar Hukum
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/Menkes/Per/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan Kabupaten / Kota;
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1529/Menkes/SK/X/2010 tentang Pedoman Umum
Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga aktif;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
2269/Menkes/Per/XI/2011 tentang Pedoman Pembinaan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
4. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor140.05/292 Tahun
2011 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Operasionaldan
Sekretariat Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Pusat;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/SK/V/2009
tentang Sistem Kesehatan Nasional;
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
1. Tujuan Umum
Percepatan terwujudnya masyarakat desa dan kelurahan yang
peduli,tanggap dan mampu mengenali, mencegah serta mengatasi
permasalahan kesehatan yang dihadapi secara mandiri, sehingga
derajat kesehatannya meningkat
Sebagai pedoman bagi petugas kesehatan di tingkat puskesmas dalam
upaya percepatan terwujudnya Desa Siaga Aktif di Kabupaten
Sukabumi

2. Tujuan Khusus
1. Mengembangkan kebijakan pengembangan Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif di setiap tingkat pemerintahan
2. Meningkatkan komitmen dan kerjasama semua pemangku
kepentingan pusat,provinsi,kabupaten,kota,kecamatan,desa
dan kelurahan untuk pengembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif
3. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan dasar di Desa dan Kelurahan
4. Mengembangkan UKBM yang dapat melaksanakan
surveilens berbasis masyarakat, penanggulangan bencana
dan kedaruratan kesehatan, serta penyehatan lingkungan
5. Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di
Rumah Tangga di desa atau Kelurahan.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


a. Kegiatan Pokok : Pembinaan Lembaga Desa Siaga
b. Rincian Kegiatan :
 Menentukan desa siaga yang akan dibina
 Menentukan strata desa siaga ( Pratama,
Madya, Purnama dan Mandiri )
 Mengidentifikasi masalah yang ada di desa
siaga
 Mendiskusikan dengan kepala desa dan pihak
terkait permasalahan dalam pelaksanaan desa
siaga dan penyelesaiannya
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
a. Dengan cara wawancara menggunakan kuesioner pada
pengurus desa siaga dan bidan desa dengan menggunakan 8
kriteria untuk menentukan pentahapan pada desa siaga
aktif
b. Melakukan scoring tahapan pada masing-masing kriteria
c. Melakukan penjumlahan skor pada seluruh kriteria
d. Melakukan pentahapan akhir dengan mengacu pada
kelompok skoring
F. SASARAN
Semua individu desa yang diharapkan mampu melaksanakan hidup
sehat, peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan
diwilayah desanya
a. Individu dan kelompok yang mempunyai pengaruh terhadap
perubahan perilaku (tokoh masyarakat,tokoh agama, kader dan
petugas kesehatan)
b. Individu, kelompok dan institusi yang diharapkan
memberikan dukungan kebijakan, peraturan, dana, tenaga
dan sasaran
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Disesuaikan dengan perencanaan kegiatan

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


a. Melakukan monev untuk mengetahui sejumlah mana program Desa
siaga berjalan dan kendala apa yang ditemukan
b. Menemukan solusi yang tepat dalam memecahkan masalah yang
dihadapi

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


a. Pencatatan : manual (Notulen, daftar hadir, buku kegiatan,dll),
elektronik ( dokumentasi).
b. Pelaporan : Manual dan elektonik yang akan diserahkan kepada
sector terkait ( pemantauan survailens, trasportasi/ambulan desa,
donor darah, pendaan dan informasi KB)
c. Evaluasi : Evaluasi dilakukan pada saat pertemuan
dilaksanakan/monev dilakukan

J. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Identifikasi
2 Perencanaan
3 Pelaksanaan
4 Pengawasan
5 Perbaikan

K. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


a. Melakukan monev untuk mengetahui sejumlah mana program Desa
siaga berjalan dan kendala apa yang ditemukan
b. Menemukan solusi yang tepat dalam memecahkan masalah yang
dihadapi

L. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN


a. Pencatatan : manual (Notulen, daftar hadir, buku kegiatan,dll),
elektronik ( dokumentasi).
b. Pelaporan : Manual dan elektonik yang akan diserahkan kepada
sector terkait ( pemantauan survailens, trasportasi/ambulan desa,
donor darah, pendaan dan informasi KB)
c. Evaluasi : Evaluasi dilakukan pada saat pertemuan
dilaksanakan/monev dilakukan
Mengetahui, Buniwangi, Januari 2020
Kepala PPK BLUD UPT Puskesmas Buniwangi Penanggung jawab Program

Sunarya Am.Kep., SKM., MM Rina A.Md.Kep


NIP. 19680219 198902 1 003 NIP 19820305 200701 2 002

Anda mungkin juga menyukai