Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN PANGANDARAN

DINAS KESEHATAN
BLUD PUSKESMAS MANGUNJAYA
Alamat: Jln.Raya Mangunjaya Dusun/Desa Mangunjaya RT 02 RW 01 Kec. Mangunjaya
Kab. Pangandaran 46371Tlp. (0265) 7509860 Email: pkmmangunjaya@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMBINAAN DESA SIAGA AKTIF

I. PENDAHULUAN
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan
sumberdaya dan kemampuan serta kemamuan untuk mencegah dan mengatasi
masalah kesehatan, bencana, dan kegawat daruratan kesehatan secara mandiri.
Desa siaga aktif adalah bentuk pengembangan dari desa siaga yang
dimulai sejak tahun 2006. desa siaga aktif harus memiliki beberapa komponen
yang mendukung, antara lain: (1) pelayanan kesehatan dasar (2) Pemberdayaan
masyarakat melalui pengembangan UKBM dan mendorong upaya survailens
berbasis msyarakat, kedaruratan kesehatan, dan penanggulangan bencana
serta kesehatan lingkungan (3) Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS).
Konsep desa siaga adalah membangun suatu sistem di suatu desa yang
bertanggung jawab memelihara kesehatan masyarakat itu sendiri dibawah
bimbingan dan interaksi dengan seorang bidan dan kader desa. Disamping itu
juga melibatkan berbagai pengurus desa dan tokoh masyarakat untuk
mendorong peran serta masyarakat dalam berbagai program kesehatan.

II. LATAR BELAKANG


Desa siaga aktif adalah bentuk pengembangan dari desa siaga yang telah
dimulai sejak tahun 2006. Desa atau kelurahan siaga aktif adalah desa atau
kelurahan yang penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan
kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari melalui Pos Kesehatan
Desa (Poskesdes) atau sarana kesehatan yang ada di wilayah tersebut seperti
Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu (Pustu), Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) atau sarana kesehatan lainnya, penduduk mengembangkan Usaha
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) dan melaksanakan survailens
berbasis masyarakat (Kemenkes RI, 2010).
Pengembangan desa siaga merupakan salah satu strategi dalam
mewujudkan Indonesia sehat. Desa siaga merupakan gambaran masyarakat
yang sadar, mau dan mampu untuk mencegah dan mengatasi berbagai
ancaman terhadap kesehatan masyarakat dengan memanfaatkan potensi
setempat secara gotong royong menuju desa sehat (Misnaniarti, 2011).
Pengembangan desa siaga aktif ini telah ditetapkan dalam Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor 564/Menkes/SK/VIII/2006 tanggal 2 Agustus 2006
Tentang Pedoman Pelaksanaan Desa Siaga. Dalam pengembangan desa siaga
aktif diperlukan langkah-langkah pendekatan edukatif, yaitu upaya mendampingi
(memfasilitasi) masyarakat untuk menjalani proses pembelajarannya yang
berupa proses pemecahan masalah yang dihadapi melalui Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) sebagai embrio atau titik awal
pengembangan desa menuju desa/kelurahan siaga aktif (Misnaniarti, 2011).
Desa atau Kelurahan Siaga Aktif memiliki kriteria dan tingkatan yang perlu
dicapai, pentahapan dari Desa Siaga Aktif terdiri dari Pratama, Madya, Purnama
dan Mandiri. Semakin tinggi tingkatan Desa Siaga aktif di suatu desa maka
semakin tinggi pembangunan kesehatan di wilayah tersebut yang ditunjukkan
dengan peningkatan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk
berpartisipasi aktif dalam pembangunan kesehatan (Ismawati, 2010).
Penetapan tujuan dan tata nilai dalam pelaksanaan upaya kesehatan
masyarakat oleh Kepala BLUD Puskesmas Mangunjaya dan penanggungjawab
upaya kesehatan masyarakat yang dikomunikasikan kepada semua pihak yang
terkait dan kepada sasaran.
Guna meningkatkan derajat kesehatan, maka diharapkan perlu
melakukan suatu pertemuan lintas program untuk membahas tentang tata nilai
upaya kesehatan masyarakat, yang merupakan moto dalam pelaksanaan
kegiatan UKM. Tata nilai UKM BLUD Puskesmas Mangunjaya mengadop dari
tata nilai puskesmas yaitu puskesmas Mangunjaya HATI (Hangat, Akuntable,
Tertib dan Ikhlas)

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Terwujudnya masyarakat Desa yang sehat, peduli dan tanggap terhadap
permasalahan kesehatan di wilayahnya.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang
pentingnya kesehatan.
b. Meningkatnya kemampuan masyarakat desa untuk menolong dirinya di
bidang kesehatan.
c. Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa
terhadap resiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan (bencana, wabah penyakit, kegawatdaruratan dsb).
d. Meningkatkan koordinasi antar Tim Pembina Desa Siaga Tingkat
Provinsi dengan TP Desa Siaga tingkat kab/kota dan kecamatan dalam
monitoring evaluasi & bimbingan teknis kegiatan pengembangan Desa
Siaga.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan Pembinaan Desa Siaga Aktif, dilakukan dengan :
1. Memberikan pelayanan kesehatan dasar
a. Melaksanakan pelayanan KIA, khususnya pelayanan kesehatan ibu hamil,
bersalin dan nifas, pelayanan kesehatan bayi dan dibantu kader desa balita,
serta pelayanan KB di poskesdes
b. Memantau jangkauan pelayanan KIA di wilayah desa dengan dibantu kader
desa siaga dan pengelola program KIA puskesmas
c. Melaksanakan pelayanan umum dengan dibantu oleh tenaga medis dan
paramedis puskesmas serta kader desa siaga di poskedes
2. Pemberdayaan Masyarakat melalui pengembangan UKBM dan mendorong
Survailans berbasis Masyarakat.
Memantau perkembangan penyakit khususnya penyakit penyebab kejadian
luar biasa dengan dibantu oleh kader desa siaga dan koordinator surveilans
puskesmas wilayah kerja
3. Melaksanakan pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di dasawisma
dengan dibantu oleh koordinator penyuluh puskesmas dan kader PHBS di
wilayah kerja
4. Memberikan penyuluhan tentang Kesehatan
Bidan Desa Siaga melaksanakan penyuluhan kesehatan dibantu oleh petugas
penyuluh, lintas program, dan lintas sektor. Kegiatan penyuluhan sebagai
upaya peningkatan pengetahuan masyarakat desa agar menjadi tahu, mampu
dan mau dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat desa.
5. Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa.
Pertemuan untuk membahas hasil Survei Mawas Diri dan menentukan
masalah kesehatan yang menjadi prioritas. Meningkatkan peran aktif dari
pihak desa dan masyarakat dalam membantu mengatasi permasalahan
kesehatan yang dihadapi serta menyepakati langkah-langkah selanjutnya
untuk atasi masalah yang ada.
6. Pencatatan dan Pelaporan
Melaporkan kegiatan bulanan desa siaga sesuai format kepada Dinas
Kesehatan setiap bulan.
V. SASARAN
Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas, terdiri dari 5 desa siaga.

VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Dilaksanakan pada bulan Januari – Desember 2022

VII. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Monitoring
Dilakukan oleh Pemegang program dan Koordinator UKM bersama Kepala
Puskesmas dengan tujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana manfaat
maupun keberhasilan dari program tersebut, mengetahui kendala dan
hambatan serta untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang
mungkin terjadi baik pada tahap perencanaan kegiatan dan pencapaian dari
kegiatan yang dilaksanakan. Apabila program ini ada yang kurang sesuai /
menyimpang dapat dilakukan koreksi baik pada perencanaan maupun pada
saat proses pelaksanaan kegiatan tersebut. Sehingga pelaksanaan kegiatan
dapat sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
2. Evaluasi
Untuk memberikan umpan balik sebagai dasar penyempurnaan kegiatan dari
program dan mengukur keberhasilan seluruh proses kegiatan yang
dilaksanakan pada akhir kegiatan. Kegiatan evaluasi dicatat dalam buku
evaluasi
3. Pelaporan
Pelaporan program ini dilakukan oleh pemegang program dan dikirim ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Pangandaran

Mengetahui Koordinator Promkes


Kepala BLUD Puskesmas Mangunjaya

Suharyanto, S.Kep.,Ners Restu Nurani, S.KM


NIP. 19720927 200604 1 010 NIP. 19911113 201903 2 013

Anda mungkin juga menyukai