Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN DESA SIAGA AKTIF

A. PENDAHULUAN
Tingginya angka kematian ibu dan bayi menunjukkan masih rendahnya
kualitas pelayanan kesehatan. Demikian juga dengan tingginya angka kesakitan
yang akhir-akhir ini ditandai dengan munculnya kembali berbagai penyakit seperti
malaria, tuberkulos paru, diare, demam berdarah, flu burung. Hal ini disebabkan
adanya kejadian bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, tsunami,
angin puting beliung, banjir dan bencana yang disebabkan karena perilaku
manusia yang mengakibatkan semakin rusaknya alam.
Dengan adanya tujuan pembangunan kesehatan indonesia sehat,
menjadikan bangsa indonesia yang hidup dalam lingkungan sehat berperilaku
hidup bersih dan sehat, serta mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata sehingga memiliki derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.
Memberdayakan masyarakat agar sadar, mau dan mampu untuk
mencegah dan mengatasi berbagai ancaman terhadap kesehatan masyarakat
seperti kurang gizi, penyakit menular, bencana, kecelakaan, dan lain-lain. Oleh
karena itu maka dalam pengembangannya diperlukan langkah-langkah
pendekatan edukatif, yaitu upaya mendampingi masyarakat untuk menjalani
proses pembelajaran yang berupa pemecahan masalah-masalah kesehatan yang
dihadapinya dengan diadakannya kegiatan Desa Siaga Aktif.
Untuk menuju Desa Siaga Aktif perlu dikaji berbagai kegiatan
bersumberdaya masyarakat seperti Posyandu, Polindes, Dana Sehat, Pos Obat
Desa dan lain-lain sebagai titik awal pengembangan menuju Desa Siaga. Oleh
karena itu perlu disusun kegiatan Desa Siaga Aktif di Puskesmas Mangunjaya
yang menjadi acuan kegiatan dalam pelayanan klinis yang akan dilakukan pada
tahun 2022.

B. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
 Undang undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
 Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional
 Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional tahun 2010-2014

LELLI EDITIAWARNI 1
 Peraturan Menteri Kesehatan nomor 65 tahun 2013 tentang Pedoman
Pemberdayaan Masyarakat bidang Kesehatan
 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor Hk 03.01/160/2010 tentang
Rencana Strategis Kementrian Kesehatan tahun 2010-2014
 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 741/ Menkes/ Per/VII/ 2008 tentang
 Standart Pelayanan Minimal (SPM) bagi Kabupaten/ Kota
 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1529/ Menkes/ SK/X/2010 tentang
Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
2. Gambaran Umum
Dalam Sistem Kesehatan Nasional 2012 tujuan pemberdayaan
masyarakat adalah meningkatnya kemampuan masyarakat untuk berperilaku
hidup sehat, mampu mengatasi masalah kesehatan secara mandiri, berperan
aktif dalam setiap pembangunan kesehatan serta menjadi penggerak dalam
mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan sesuai amanah UU no. 36
tahun 2009 tentang kesehatan.
Keberhasilan pembangunan kesehatan yang salah satunya ditandai
dengan ketersediaan sarana kesehatan, belum dapat dirasakan oleh seluruh
masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, tertinggal, perbatasan. Untuk itu
perlu adanya upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) agar
upaya kesehatan mudah diakses, lebih terjangkau serta lebih berkualitas.
Poskesdes merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber
daya masyarakat (UKBM) dan dikelola dan diselenggarakan dari oleh untuk
dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan,
guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar utamanya untuk
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Namun dalam pelaksanaannya, Poskesdes bukan hanya sebagai tempat
pelayanan kesehatan dasar, tetapi juga merupakan wadah pemberdayaan
masyarakat. Untuk itu, dalam memperdayaan Poskesdes diperlukan peran
aktif masyarakat, kader, dan tokoh masyarakat.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. TUJUAN UMUM
Mewujudkan masyarakat desa yang sehat, yang peduli dan tanggap
terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya.
2. TUJUAN KHUSUS
a. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang
pentingnya kesehatan

LELLI EDITIAWARNI 2
b. Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa
terhadap risiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan (bencana, wabah, darurat dan sebagainya)
c. Meningkatnya keluarga sadar gizi
d. Meningkatnya masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS)
e. Meningkatnya kesehatan lingkungan desa

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No. Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


Pengembangan Desa Siaga Aktif
1. Fasilitator Memilih Fasilitator Pengembangan Desa Siaga Aktif
Meningkatkan kapasitas Fasilitator dengan materi
pemberdayaan dan pengorganisasian masyarakat
dalam pengembangan Desa Siaga Aktif
2. Fasilitator Petugas Memilih Fasilitator Petugas Kesehatan yaitu pembina
Kesehatan teknis terhadap kegiatan UKBM-UKBM di desa
Membekali informasi yang cukup tentang
pengembangan Desa Siaga Aktif
Fasilitator Manajemen diikuti oleh Kepala Puskesmas
dan pengelola program-program
Fasilitator Pelaksanaan diikuti oleh para petugas yang
diserahi tanggung jawab membina Desa Siaga Aktif
dan para petugas kesehatan yang membantu
pelaksanaan UKBM, materi lebih ditekankan kepada
teknis pelayanan dan promosi kesehatan
3. Analisis Situasi Dilaksanakan oleh Fasilitator dengan dibantu pihak-
Perkembangan pihak terkait
Desa Siaga Aktif Mengacu Kepada petunjuk teknis yang dibuat oleh
Kementerian Dalam Negeri dan Kementrian
Kesehatan, yang mengarah kepada evaluasi dan
inventarisasi terhadap desa-desa
Hasil evaluasi dan inventarisasi berupa daftar desa
yang dikelompokan :
 Desa Siaga Aktif Pratama
 Desa Siaga Aktif Madya
 Desa Siaga Aktif Purnama

LELLI EDITIAWARNI 3
 Desa Siaga Aktif Mandiri
Daftar desa hasil evaluasi dan inventarisasi dilaporkan
kepada Bupati/Walikota dengan tembusan kepada :
 Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Desa
Siaga Aktif Tingkat Desa
 Pokjanal Tingkat Kabupaten
4. Penetapan Kader Memilih Kader Pemberdayaan Masyarakat sebagai
Pemberdayaan tenaga penggerak di desa yang akan diserahi tugas
Masyarakat (KPM) pendampingan dalam rangka pengembangan Desa
Siaga Aktif
5. Fasilitator KPM Materi dan metode penyelenggaraan fasilitator
dan Lembaga mengacu kepada petunjuk teknis dari Kementerian
Kemasyarakatan Kesehatan
Membantu panitia Fasilitator untuk menyusun jadwal
fasilitator dan mencarikan narasumber
Pemecahan Masalah Kesehatan yang Dihadapi
1. Pengenalan Mengidentifikasi orang-orang kunci (Lurah, LKM,
Kondisi Desa Puskesmas, Toma, Toga)
2. Identifikasi Mengidentifikasi daftar masalah dan penyebab, daftar
Masalah potensial dan sumber-sumber serta dukungan yang
Kesehatan dan diperlukan
PHBS melalui
Survey Mawas Diri
(SMD)
3. Musyawarah Memberikan gambaran singkat desa serta
Mufakat Desa memberikan informasi tentang adanya masalah,
(MMD) menyepakati urutan prioritas masalah
4. Perencanaan Menyusun rencana kerja berdasarkan prioritas
Partisipatif masalah yang dimasukkan dalam Rumusan Rencana
Pembangunan Desa

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Secara umum dalam pelaksanaan pengembangan Desa Siaga Aktif
adalah mengikuti siklus Plan Do Check Action.

LELLI EDITIAWARNI 4
F. SASARAN
1. Semua individu dan keluarga di wilayah desa/kelurahan.

2. Pihak-pihak yang mempunyai pengaruh terhadap perubahan perilaku individu


dan keluarga atau dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi perubahan
perilaku tersebut, seperti tokoh masyarakat (tokoh agama, perempuan dan
pemuda, kader serta petugas kesehatan).
3. Pihak-pihak yang diharapkan memberikan dukungan kebijakan, peraturan,
dana, tenaga, sarana dan lain-lain, sseperti Camat, Kepala Desa, Kepala
Dusun/RW, pejabat terkait, LSM, swasta, donatur dll.
Adapun matrik kegiatan, sasaran, rincian kegiatan dan cara melaksanakan
kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Cara
Kegiatan Sasaran Rincian
No Sasaran Pelaksanaan
Pokok Umum Kegiatan
Kegiatan
1 Fasilitator Memilih Petugas Di tentukan
Petugas Fasilitator kesehat- oleh dinas
Kesehatan Petugas an kabupaten
Kesehatan yaitu
pembina teknis
terhadap
kegiatan UKBM-
UKBM di desa
Membekali
informasi yang
cukup tentang
pengembangan
Desa Siaga
Aktif
Fasilitator
Manajemen
diikuti oleh
Kepala
Puskesmas dan
pengelola
program-
program
Fasilitator

LELLI EDITIAWARNI 5
Pelaksanaan
diikuti oleh para
petugas yang
diserahi
tanggung jawab
membina Desa
Siaga Aktif dan
para petugas
kesehatan yang
membantu
pelaksanaan
UKBM, materi
lebih ditekankan
kepada teknis
pelayanan dan
promosi
kesehatan
2. Penetapan Memilih Kader
Kader Pemberdayaan
Pemberdaya- Masyarakat
an Masyarakat sebagai tenaga
(KPM) penggerak di
desa yang akan
diserahi tugas
pendampingan
dalam rangka
pengembangan
Desa Siaga
Aktif
3. Fasilitator Materi dan
KPM dan metode
Lembaga penyelenggara-
Kemasyara- an fasilitator
katan mengacu
kepada petunjuk
teknis dari
Kementerian
Kesehatan
Pemecahan Masalah Kesehatan yang Dihadapi
1 Pengenalan Mengidentifikasi Lintas Plan do
Kondisi Desa orang-orang sektor check
kunci (Lurah,
action
LKM,
Puskesmas,

LELLI EDITIAWARNI 6
Toma, Toga)
2 Identifikasi Mengidentifikasi
Masalah daftar masalah
Kesehatan dan penyebab,
dan PHBS daftar potensial
melalui Survey dan sumber-
Mawas Diri sumber serta
(SMD) dukungan yang
diperlukan
3 Musyawarah Memberikan
Mufakat gambaran
Desa (MMD) singkat desa
serta
memberikan
informasi
tentang adanya
masalah,
menyepakati
urutan prioritas
masalah
4 Perencanaan Menyusun
Partisipatif rencana kerja
berdasarkan
prioritas
masalah yang
dimasukkan
dalam Rumusan
Rencana
Pembangunan
Desa

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No. Kegiatan 2021 2022


Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1. Pemantauan V V V V V
Kegiatan Desa
Siaga Aktif

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai
dengan jadwal kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan
tersebut

LELLI EDITIAWARNI 7
I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan dan pelaporan dilakukan setiap bulan

LELLI EDITIAWARNI 8

Anda mungkin juga menyukai