Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

SOSIALISASI KESEHATAN LANSIA


PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KECAMATAN TANAH ABANG

A. PENDAHULUAN
Salah satu bentuk perhatian pemerintah kepada Lansia adalah adanya
peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN). HLUN diperingati setiap tanggal
29 Mei sebagai momentum penting dalam menggalang kepedulian dan
meningkatkan komitmen dari berbagai pihak untuk meningkatkan upaya
kesehatan Lansia menuju Lansia SMART (Sehat, Mandiri, Aktif, dan Produktif).
Melalui peringatan HLUN ke-27 ini diharapkan dapat meningkatkan
pemberdayaan, kepedulian dan edukasi baik keluarga dan masyarakat dalam
upaya kesehatan Lansia di seluruh Indonesia.
Program Lansia secara keseluruhan dilaksanakan untuk mendukung Visi
Puskesmas Kecamatan Tanah Abang yaitu : “Menjadi Puskesmas Terdepan
Pilihan Utama Masyarakat Jakarta”, serta mendukung Misi Puskesmas
Kecamatan Tanah Abang yaitu :
1. Meningkatkan Sumber daya Manusia yang Berkarakter dan Berkualitas
2. Memberikan Pelayanan Prima Secara Paripurna
3. Meningkatkan Sarana Prasarana yang Tepat Guna Berbasis Teknologi
Terkini
4. Menciptakan Suasana Kerja yang Nyaman dan Harmonis
5. Menjalin Kemitraan yang Efektif dan Berkesinambungan dengan Lintas
Sektor Terkait.
Program Lansia dilaksanakan sesuai Tata Nilai Puskesmas Kecamatan
Tanah Abang. Tata nilai Puskesmas Kecamatan Tanah Abang adalah sebagai
berikut :
P : Profesional (kompeten dan berkualitas); tersedia legalitas semua
pegawai
K : Kreatif (menciptakan berbagai inovasi); inovasi berjalan konsisten
M : Maju (melangkah menjadi yang terbaik); penggunaan teknologi untuk
pelayanan
T : Tanggap (memberikan respon yang cepat dan tepat); respon umpan balik
yang cepat
A : Amanah (memegang teguh kepercayaan); akuntabel dan menolak
gratifikasi
Program Lansia dilaksanakan sesuai Budaya Kerja Puskesmas
Kecamatan Tanah Abang. Budaya Kerja Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
adalah sebagai berikut :
 Berintegritas: keselarasan perkataan dan perbuatan
 Kolaboratif: bekerja sama dengan tim untuk mencapai tujuan bersama
 Akuntabel: melaksanakan pekerjaan secara tuntas dan dapat dipertanggung
jawabkan
 Inovatif: melakukan perbaikan secara terus-menerus
 Berkeadilan: kepedulian kesamaan hak berbagai pihak

B. LATAR BELAKANG
Secara alami proses menjadi tua mengakibatkan para lanjut usia (Lansia)
mengalami kemunduran fisik dan mental. Kesehatan merupakan aspek yang
sangat penting pada kehidupan Lansia sehingga diperlukan upaya menyeluruh
serta pembinaan dan pelayanan yang terus menerus.
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, penyakit terbanyak yang dialami
Lansia adalah penyakit tidak menular, diantaranya hipertensi, masalah gigi,
penyakit sendi, masalah mulut, diabetes mellitus, penyakit jantung, dan stroke,

1
serta penyakit menular antara lain ISPA, diare, dan pneumonia. Selain penyakit
tidak menular dan menular, Lansia berisiko untuk mengalami masalah gizi
terutama gizi lebih, gangguan mental emosional, depresi, serta demensia.
Dalam situasi transisi menuju kondisi Ageing Population (struktur
penduduk tua), pelayanan kesehatan kepada Lansia dilakukan mulai dari
keluarga. Pelayanan kesehatan dari masyarakat melalui Posyandu Lansia/
Posbindu, dan pelayanan di sarana pelayanan kesehatan dasar dengan
mengembangkan puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
santun Lansia serta pelayanan rujukannya yaitu penyelenggaraan pelayanan
geriatri terpadu di rumah sakit.
Kementerian Kesehatan telah menyusun Rencana Aksi Nasional (RAN)
Kesehatan Lansia 2016-2019 namun ada beberapa target yang belum tercapai.
Oleh karena itu telah disusun RAN Kesehatan Lansia 2020-2024 mengacu
kepada Perpres No. 88 Tahun 2021 tentang Strategi Nasional Kelanjutusiaan.
Pada strategi ke-2 yaitu Peningkatan derajat kesehatan dan kualitas hidup lanjut
usia melalui 4 (empat) arah kebijakan yaitu:
1. Meningkatkan status gizi dan pola hidup yang sehat;
2. Memperluas pelayanan kesehatan bagi lanjut usia;
3. Menurunkan angka kesakitan lanjut usia; dan
4. Memperluas cakupan Perawatan Jangka Panjang (PJP) bagi lanjut usia.
Berdasarkan strategi nasional kelanjutusiaan, Kementerian Kesehatan
melalui RAN Lansia 2020-2024 telah menetapkan 6 (enam) strategi yaitu:
1. Menyusun dan mensosialisasikan kebijakan dan regulasi serta norma,
standar, prosedur, kriteria mengenai pelayanan kesehatan lanjut usia;
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan yang
santun Lansia serta akses terhadap layanan kesehatan yang santun Lansia
dan PJP;
3. Membangun dan mengembangkan kemitraan serta jejaring pelaksanaan
pelayanan kesehatan Lansia yang melibatkan Lintas Program, Lintas Sektor,
Lembaga Pendidikan, Lembaga Penelitian, LSM, dunia usaha, media massa
dan pihak terkait lainnya;
4. Meningkatkan ketersediaan data dan informasi di bidang kesehatan lanjut
usia;
5. Meningkatkan peran serta dan pemberdayaan keluarga, masyarakat, dan
lanjut usia dalam upaya peningkatan kesehatan lanjut usia;
6. Meningkatkan peran serta lanjut usia dalam upaya peningkatan kesehatan
keluarga dan masyarakat.
Enam strategi di atas menunjukkan bahwa pelayanan promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif merupakan upaya untuk meningkatkan derajat
kesehatan lanjut usia yang harus dilakukan secara komprehensif. Masalah
kesehatan Lansia tidak dapat diselesaikan oleh bidang kesehatan saja, namun
perlu dukungan dan kontribusi stakeholder terkait, baik lintas program, lintas
sektor, organisasi profesi, dan organisasi kemasyarakatan untuk meningkatkan
kepedulian dan peran serta dalam pemeliharaan kesehatan Lansia.

C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Meningkatkan pemberdayaan, kepedulian dan edukasi baik keluarga dan
masyarakat dalam upaya kesehatan Lansia di seluruh Indonesia
2. TUJUAN KHUSUS
a. Melaksanakan pemberdayaan Lansia melalui edukasi kesehatan;
b. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan Lansia melalui gerakan
kesehatan yang dilaksanakan baik di pusat maupun daerah;
c. Melakukan kegiatan lainnya seperti talkshow, webinar, lomba-
lomba, senam bersama, dll.
2
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. KEGIATAN POKOK
Melakukan kegiatan Sosialisasi Kesehatan Lansia
2. RINCIAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Kesehatan Lansia dilaksanakan secara
tatap muka dengan pemberian materi menggunakan LCD Proyektor dan
tanya jawab
3. ANGGARAN.
Biaya yang timbul dalam rangka tugas ini dibebankan pada Anggaran PAD.
E. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Sebelum hari kegiatan
a. Mempersiapkan lokasi, daftar undangan, susunan acara serta daftar
perlengkapan yang dibutuhkan
b. Membuat undangan, daftar hadir, menyusun materi yang akan
disampaikan
c. Berkoordinasi dengan Penanggung Jawab Program Lansia Puskesmas
Kelurahan dan Pokja IV terkait kegiatan yang akan dilaksanakan
2. Hari Pelaksanaan Kegiatan
a. Melakukan registrasi peserta
b. Pembukaan
c. Menyanyikan lagu Indonesia Raya
d. Paparan Materi Osteoporosis
e. Break
f. Tanya jawab
3. Setelah hari kegiatan
Membuat laporan kegiatan Sosialisasi Kesehatan Lansia

F. SASARAN
Ketua Kader Posyandu Lansia masing-masing Posyandu Lansia Se-Kecamatan
Tanah Abang

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Berikut ini merupakan rincian pelaksanaan kegiatan :
Kelurahan Minggu ke-
I II III IV V
Kebon Kacang √
Bendungan Hilir √
Gelora √
Kampung Bali √
Kebon Melati √
Petamburan √
Karet Tengsin √

H. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Monitoring pelaksanaan Sosialisasi Kesehatan Lansia dilakukan pada saat
kegiatan berlangsung. Dilakukan oleh petugas Puskesmas Kecamatan
Tanah Abang dengan memantau langsung jalannya kegiatan.
2. Evaluasi pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan melakukan tanya jawab
kepada seluruh peserta untuk menilai efektifitas dari Sosialisasi Kesehatan
Lansia.

3
I. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN
1. Pencatatan dan pelaporan kegiatan menggunakan format susunan SPJ
kegiatan yang telah baku dari Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta
disertai foto-foto kegiatan paling lambat 1 minggu setelah pelaksanaan.
2. Melaporkan hasil kegiatan berupa pertanggung jawaban ada dalam bentuk
SPJ.
3. Evaluasi dilakukan dalam rapat evaluasi program di Puskesmas Kecamatan
Tanah Abang yang dilakukan antara pelaksana dan penanggung jawab UKM
Puskesmas.

Jakarta, 12 Juni 2023


Kasatpel UKM
Pusat Kesehatan Masyarakat Koordinator
Kecamatan Tanah Abang Program Lansia

dr. Dwi Sulistyowati dr. Nila Ijma Septiana


NIP. 198001042006042011 NIP. 102013199709202303202

Mengetahui,
Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Tanah Abang
Kota Administrasi Jakarta Pusat

dr. Ovi Norfiana, MKM.


NIP. 197511272006042014

Anda mungkin juga menyukai