DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KAUBELE
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi sumber daya
manusia, serta memiliki konstribusi yang besar untuk meningkatkan indeks pembangunan
manusia (IPM). Oleh karena itu menjadi satu keharusan bagi semua pihak untuk memelihara,
meningkatkan dan melindungi kesehatan dan kesejahteraan seluruh masyarakat.
Keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat utama dalam mewujudkan sumber daya
manusia yang sehat dan sekaligus berkualitas. Masalah gizi terjadi di setiap siklus kehidupan
dimulai sejak dalam kandungan (janin), bayi, anak, dewasa dan usia lanjut. Periode 2 tahun
pertama merupakan masa kritis, karena masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang
sangat pesat.
Gambar masalah Stunting di Kecamatan Biboki Moenleu pada bulan juli tahun 2019,
sebanyak 330 anak balita. Faktor-faktor yang berhubungan langsung dengan masalah gizi adalah
faktor asupan makanan dan faktor panyakit, sehingga dapat menyebabkan anak mengalami
gangguan pertumbuhan. Selain itu, faktor ekonomi dalam keluarga juga menjadi salah satu
penyebab terjadinya stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kaubele. Untuk mengetahui
status gangguan pertumbuhan (stunting) balita dapat dilihat menggunakan standar antropometi
WHO-NCHS 2005, berdasarkan indikator Panjang/Tinggi badan menurut umur (PB/U,TB/U).
Apabila tinggi badan balita setelah diplot pada buku antropometri dan berada di bawah -2
Standar Deviasi (SD) maka balita tersebut termasuk dalam kategori pendek dan apabila berapa
dibawah – 3 SD maka bayi/balita tersebut termasuk dalam kategori sangat pendek.
Oleh karena itu pemerintah lewat Dinas Kesehatan mengalokasikan dana untuk membantu
balita yang termasuk dalam kategori Stunting yaitu dalam bentuk kegiatan PMT-P, dimana
dalam kegiatan tersebut ada kegiatan Demo Masak dan konseling. Kegiatan PMT-P Balita
Stunting di harapkan dapat menjadi stimulan bagi masyarakat untuk selalu memberikan
kontribusi dalam pemecahan masalah kurang gizi demi penyelamat nasib dan kualitas generasi
penerus bangsa di masa mendatang.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan status Gizi balita
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan status gizi balita Stunting peserta PMT-P.
Meningkatkan kesadaran orang tua balita dan partisipasi masyarakat dalam
menangani masalah Stunting pada anak
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dengan menggunakan Buku KIA
dalam mewujudkan tumbuh kembang balita yang optimal.
BAB II
PELAKSANAAN
A. PELAKSANA
Pelaksana kegiatan PMT-P Balita Stunting adalah Tenaga Gizi Puskesmas, Bidan Desa dan
kader posyandu.
C. WAKTU
Pelaksanaan kegiatan PMT-P Balita Stunting dilaksanakan di wilayah puskesmas
Kaubele selama 30 hari makan, mulai tanggal 01 Februari s/d 02 Maret 2020 oleh Tenaga
Gizi Puskesmas, Bidan Desa dan para kader posyandu setempat.
D. BIAYA
Biaya yang digunakan dalam pelaksanaan PMT-P Balita Stunting bersumber dari dana
DIPA TP. BOK Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun Anggaran 2019,
berupa belanja makanan dan minuman kepada Balita Stunting yang tersebar di wilayah
kerja Puskesmas Kaubele yaitu di Desa Tunbes, Matabesi, Luniup, Kaubele, Tainsala,
Oepuah, Oepuah Utara dan Oepuah Selatan. Jumlah Dana untuk pelaksanaan PMT-P
Balita Stunting dengan sasaran 330 balita adalah Rp. 148.500.000, dan dana tersebut
digunakan untuk pembelian bahan makanan selama 30 hari.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. PROSES PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan PMT-P Balita Stunting antara lain sebagai berikut :
a. Kegiatan PMT berlangsung selama 30 hari makan terhitung tanggal 01 Februari
s/d 02 Maret 2020
b. Petugas Gizi Puskesmas membuat siklus menu 7 hari yang akan diterapkan selama
kegiatan PMT-P.
c. Petugas Gizi Puskesmas mengatur pembelanjaan bahan kering untuk kegiatan
PMT-P.
d. Pemberian paket bahan makanan yang telah ditentukan ukurannya sesuai
kebutuhan zat gizi per orang/hari diberikan kepada sasaran PMT-P sesuai dengan
petunjuk yang ada dibawah pengawasan Tenaga Gizi Puskesmas dan diberikan
setiap minggu sekali, sekaligus melakukan penimbangan berat badan sasaran
PMT-P.
e. Melaksanakan kegiatan demo masak bersama sasaran PMT-P setiap 2 (dua)
minggu sekali dan bertempat di Pustu/Polindes .
f. Pada waktu sasaran sedang makan, tenaga gizi puskesmas memberikan
penyuluhan tentang pemberian makanan sesuai dengan kelompok umur.
USUL SARAN
Diharapkan untuk kedepannya, pelaksanaan kegiatan PMT-P dapat berpusat di satu
tempat yang letaknya mudah dijangkau oleh semua sasaran ibu Balita Stunting.
Adanya kerja sama antara pihak kesehatan dengan pihak terkait lainnya dalam
melakukan kegiatan sosialisasi atau penyuluhan.
Demikian laporan hasil kegiatan PMT-P Balita Stunting selama 30 hari makan ini dibuat
sebagai bentuk pertanggungjawaban dan dapat digunakan sebagaimana mestinya oleh semua
pihak yang terkait.
Kepada semua pihak yang memberikan kontribusi dalam pelaksanaan kegiatan PMT-P
baik untuk balita Stunting, disampaikan limpah terima kasih dan sekiranya apabila terdapat
banyak kekurangan, maka mohon kerja sama kita semua dalam menyempurnakannya, demi
mencapai keberhasilan dalam penyelamatan masa depan penerus bangsa.
Mengetahui Kaubele,
Kepala Puskesmas Kaubele Tenaga Gizi Puskesmas