Anda di halaman 1dari 2

PENGUKURAN PANJANG BADAN ATAU TINGGI

BADAN BALITA
No Dokumen
No Revisi
SOP Tanggal
Terbit
Halaman

1. Pengertian Pengukuran panjang badan atau tinggi badan adalah kegiatan yang dilakukan
untuk menentukan panjang badan atau tinggi badan anak balita. Pengukuran
panjang badan menggunakan alat pengukur panjang badan (Length Board),
pengukuran tinggi badan menggunakan mikrotois.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pengukuran panjang
badan atau tinggi badan.
3. Kebijakan

4. Referensi 1. Buku Pedoman Pemantauan Pertumbuhan Balita, Depkes RI


2. Buku Juknis Antropometri, Kemenkes 2010
3. Modul Pelatihan Penilaian Pertumbuhan Anak, Kerjasama Depkes RI dengan
WHO
5. Prosedur
1. Pengukuran dengan alat ukur panjang badan
a. Siapkan alat ukur panjang badan pada tempat yang datar untuk
membaringkan anak.
b. Jelaskan secara singkat tujuan pengukuran pada orang tua.
c. Sebelum diukur, pastikan sepatu, kaus kaki dan hiasan rambut anak sudah
dilepas.
d. Letakkan anak berbaring terlentang diatas alat.
e. Pastikan posisi anak lurus, pandangan menghadap ke atas.
f. Luruskan lutut bayi dan tarik batas kaki sampai ke telapak kaki.
g. Baca angka di tepi luar pengukur.
h. Catat hasil pengukuran panjang badan
i. Bila anak 0-24 bulan diukur berdiri, maka hasil pengukuran ditambahkan
toleransi 0,7 cm.

2. Pengukuran dengan alat ukur tinggi badan (mikrotois)


a. Siapkan alat ukur mikrotois dilantai yang datar dan pada dinding yang rata
dengan posisi tegak lurus setinggi 2 meter
b. Mikrotois di paku atau ditempelkan ujung pita meteran pada dinding.
c. Tarik mikrotois sampai menempel rapat pada dinding menempelnya
kepala, dan pastikan meteran menunjukan angka nol mengatur skrup
skala yang ada dibagian kaki balita.
d. Jelaskan secara singkat ujuan pengukuran kepada orang tua.
e. Sebelum diukur, pastikan sepatu, kaus kaki, sandal, dan hiasan rambut
anak dilepas.
f. Posisikan anak berdiri tegak lurus dibawah mikrotois membelakangi
dinding.
g. Posisikan kepala anak berada dibawah alat geser mikrotoise , pandangan
ke depan.
h. Posisikan anak tegak, bagian belakang kepala, punggung, pantat, betis,
dan tumit menempel ke dinding.
i. Untuk anak obesitas, posisi ini sulit dilakukan, untuk itu cukup tulang
belakang dan pinggang dalam keadaan seimbang (tidak membungkuk atau
tengadah).
j. Posisikan kedua lutut dan tumit rapat.
k. Tarik kepala mikrotois sampai ke puncak kepala anak.
l. Baca angka pada pada jendela baca dari arah depan, mata pembaca harus
sejajar dengan garis merah.
m. Catat hasil pengukuran tinggi badan.

6. Diagram Alir -

7. Unit Terkait 1. Bidan Desa


2. TPG
3. Kader Posyandu
8. Dokumen Terkait Buku Data Pengukuran PB dan TB di Posyandu

Anda mungkin juga menyukai