I. Pendahuluan
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional yang
diarahkan guna mencapai kesadaran, kemajuan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi
setiap penduduk agar dapat mewujutkan derajat kesehatan yang optimal.Pembangunan
kesehatan tidak lagi berlandaskan pada paradikma sakit, tetapi berlandaskan pada pada
paradikma sehat, yaitu pembangunan pada setiap bidang yang berwawasan sehat,upaya
peningkatan,pencegahan dan penanggulangan masalah gizi dapat di tempatkan sebagai ujung
tombak paradigma sehat untuk mencapai Indonesia Sehat 2010
Upaya untuk meningkatkan keadaan gizi masyarakat adalah melalui UsahaPerbaikan
Gizi Keluarga (UPGK) yang sebagianpelaksanaan kegiatannya adalah
Posyandu.UPGKselama ini dititikberatkan pada kegiatan penyuluhan gizi dengan
menggunakan pesan-pesan sederhana dan pelayanan gizi sehingga dapat dilaksanakan oleh
masyarakat itu sendiri.
Untuk mencapai tujuan tersebut diwujudkan dengan kegiatan pelatihan kader posyandu
sebagai upaya untuk dapat meningkatkan kemampuan kader baik pengetahuan maupun
ketrampilan kader sehingga diharapkan dspat meningkatkan peranan kader dalam
meningkatkan keadaan gizi masyarakat.
Jumlah 62
IV. Sasaran.
20 kader diambil dari Posyandu yang kurang aktif
V. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan pelatihan kader adalah tim yang telah dibentuk sesuai SK Camat
Gubug dengan susunan sebagai berikut:
a. Panitia
1. Ketua : dr. Arief Gunawan
2. Wakil Ketua : Eko Raharjo SH
3. Sekretaris : Haryono
4. Bendahara : YF. Sudiyati
5. Tenaga Pelaks. : H. Megi Nurahmad, Amd
b. Pengajar
1. dr. Neneng Astiningsih
2. Sutati
3. Siti Masitoh
4. Ny. B.Lunto Lagiono
5. Suprat
VI. Materi
Materi pelatihan kader meliputi :
1. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita
2. Pencatatan dan pelaporan
3. Kesehatan ibu dan anak
4. Gizi Keluarga
5. Pemberantasan penyakit menular
Sumber dana pelatihan kader Posyandu diperolehdari dana APBN Propinsi Jawa Tengah
Th.2007.
X. Evaluasi
Evaluasi akan dilakukan setiap bulan dengan cara pembinaan kader pada pertemiuan kader
di tingkat desa oleh bidan desa dan Petugas Kesehatan yang lain
XI. Penutup
Demikian laporan hasil kegiatan pelatihan kader Puskesmas Gubug I tahun 2007
Gubug, 30 Nopember 2007
Kepala Puskesmas Gubug I
Pengertian
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dari waktu ke waktu, terutama pada berat
badan (BB) dan lingkar kepala ( Lika ).Garis pertumbuhan anak sehat tumbuh mengikuti
pola garis pertumbuhan normal, atau mengikutisalah satu garis pita warna dalam KMS.
Perkembangan adalah bertambahnya fungsi tubuh individu antara lain kemampuan
motorik kasar halus, pendengaran, penglihatan, Komunikasi, bicara, emosi-sosial,
kemandirian, intelegensi/kecerdasan dan moral/tanggungjawab.
Pola pertumbuhan balita yang baik adalah bertambahnya ukuran fisik dari waktu ke
waktu dan bertambahnya fungsi tubuh misalnya bayi umur 3-6 bulan dapat mengankat
kepala dengan tegak pada posisi telungkup.
Pemantauan pertumbuhan balita bertujuan untuk :
- Mencegah memburuknya keadaan gizi balita
- Meningkatkan keadaan gizi balita
- Mempertahankan keadaan gizi baik balita
GIZI SEIMBANG
Dalam menilai pertumbuhan yang dinilai adalah arah dan bukan dimana letaktitik BB tersebut dalam
KMS. Jadi setidaknya ada dua titik yang harus dihubungkan untuk menentukan arah
Timbang
Ploting
Grafik KMS
Interpretasi
N T
N1 N2 T1 T2 T3
- di puji __________________
- Dianjurkan menjaga kesehatan
- makan cukup sesuai umur
Cari kemungkinan penyebab
Tentukan penyebab
Tentukan solusi
Evaluasi
1. MARASMUS
Kurang masukan energi/kalori sehingga cadangan tubuh dipakai terutama dari proteinnya.
Penderita sangat kurus disertai tanda-tanda sebagai berikut :
- Wajah terlihat seperti orang , tua pipi kempot, tulang pipi dan tulang hidung terlihat
menonjol, mata cekung, kulit terlihat longgar seperti kulit pembungkus tulang.
- Dilihat dari depan tulang rusuk tampak terlihat jelas, kulit paha keriput
- Dilihat dari samping tulang rusuk terlihat jelas . Pertumbuhan terganggu.
- Dilihat dari belakang terlihat tulang belakang lebih menonjol dan kulit dipantat berkeriput (
baggy Pant ). Perut terlihat buncit dan anak apatis.
- Sering menangis dan bangun malam. Terkadang disertai diare.
2. KWARSIORKOR
Kurangnya masukan protein.
Gejala yang dapat dilihat :
- Pertumbuhan terganggu. Mudah menangis ( cengeng ) apatis
- Terkadang disertai odema ringan sampai berat, kadang diare.
- Rambut Kusam, kering halus warna berubah, mudah dicabut.
- Kulit kering, garis lebar dan dalam , bersisik. Ada penyakit penyerta : def.Vit A, TBC,
BRPN.
3. MARASMUS KWARSHIORKOR
- Akibat kurang energi dan protein
- Merupakan bentuk antara Narasmus dan Kwarshiorkor
- Gejala seperti marasmus dan kwarshiorkor.
Secara klinis anak dipastikan menderita gizi buruk bila ditandai dengan
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Angka kematian Ibu ( AKI ) menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan derajat
kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab
kematiaan atau kasus insiden selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas ( 42 hari
setelah melahirkan ) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.
Tahun 2012 AKI Jawa Tengah masih cukup tinngi yaitu sebesar 116,34/100.000 KH ( 675 )
sedikit meningkat dibanding AKI tahun 2011 sebesar 116,01 / 100.000 KH ( 668 kasus).
Derajat Kesehatan yang baik pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir
sampai usia balita hanya bisa tercapai jika terjadi pemenuhan nutrisi dan pemberian pelayanan
kesehatan yang berkualitas sejak terjadinya kehamilan sampai anak berusia lima tahun.
Pemenuhan ini dimulai sejak ibu dan balita dirumah sampai dipelayanan dasar dan rujukan. Oleh
karena peningkatan pengetahuan dan ketrampilan ibu dan keluarga dalam kesehatan ibu dan
anak serta kopetensi dan kepatuhan petugas dalam memberikan pelayanan sesuai standar
menjadi penting.
Pemberdayaan ibu dan keluarga merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan kesehatan
ibu dan anak. Setiap ibu hamil dianjurkan untuk mengikuti kelas ibu hamil. Kelas ibu hamil
adalah sarana belajar kelompok bagi ibu hamil dalam bentuk tatap muka yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan, mengubah persepsi, sikap dan perilaku (PSP) ibu agar dapat
menjaga kehamilan melakukan persiapan persalinan, melaksanakan perawatan nifas dan bayi
baru lahir (neonatus) dengan menggunakan buku KIA sebagai acuan.
Pada dasarnya penyuluhan kesehatan ibu Anak pada umumnya masih banyak dilakukan
melalui konsultasi perorangan atau kasus pes kasus yang diberikan pada waktu ibu
memeriksakan dengan atau pada waktu kegiatan Posyandu. Namun proses seperti ini memiliki
kelemahan antara lain :
- Pengetahuan yang diperoleh hanya sebatas pada masa kesehatan yang dialami saat
Konsultasi.
- Penyuluhan yang diberikan tidak terkoordinir sehingga ilmu yang diberikan kepada
ibu hanyalah pengetahuan yang dimiliki oleh petugas saja
- Tidak adanya rencana kerja sehingga tidak ada pemantauan atau pembinaan secara
lintas sektor dan program
- Pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak berkesinambungan.
Untuk mengatasi kelemahan tersebut direncanakan metode pembelajaran kelas ibu hamil.
Kegiatan yang direncanakan adalah pembahasan materi buku KIA dalam bentuk tatap muka
dalam kelompok yang diikuti diskusi dan tukar pengalaman antara ibu-ibu hamil dan petugas
kesehatan. Tahun 2013 adalah tahun ke -4 pelaksanaan kelas ibu hamil yang mendapat anggaran
dari APBD Provinsi Jawa Tengah.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan pengetahuan, perubahan siklap dan perilaku (ibu dan suami agar
memahami kesehatan khususnya kesehatan ibu hamil sampai persalinan )
2. Tujuan Khusus :
Terjalin interaksi dan berbagai pengalaman antar peserta, Ibu Hamil dan suami
dengan petugas kesehatan/ Bidan tentang kehamilan,
- Meningkatkan pemahaman ,sikap dan perilaku ibu hamil
- Perawatan kehamilan ( Kesiapan Spikologis )
- Perawatan Nifas, KB dan Pasca Persalinan
C. PESERTA KELAS IBU HAMIL
Peserta Kelas Ibu hamil sebaiknya ibu hamil yang pada umur kehamilannya 20
s/d 32 minggu karena pada umur kehamilan tersebut kondisi ibu sudah siap, kuat dan tidak
takut terjadi keguguran. Jumlah ibu hamil sebaiknya maksimal 10 orang setiap kelompok,
Suami/ keluarga ikur serta minimal 1 kali pertemuan sehingga dapat mengerti berbagai materi
yang penting.
D. LOKASI KEGIATAN
Lokasi bertempat di gedung PKK desa Ringinharjo
E. SUMBER DANA
Kegiatan ini dibiayai dari Anggaran APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017
Tingkat Puskesmas :
1. Pertemuan persiapan di Puskesmas dengan sasaran Bikor Puskesmas dan
bidan desa
2. Pemetaan ibu hamil Hasil Pemantauan P4K (Oleh bidan desa)
3. Pemetakan ibu hamil resiko tinggi dari pemantauan P4K (oleh bidan desa)
4. Identifikasi masalah ibu hamil resti untuk menentukan sasaran kelas ibu hamil
5 Pembentukan kelompok ibu Hamil (masing-masing 10 ibu hamil sebagai
prioritas dengan usia kehamilan antara 20 – 32 minggu)
6. menentukan tempat poelaksanaan kelompok ibu hamil
7.Masing-masing Bidan desa dan Bikor Puskesmas harus sudah memahami
proses dan pembagian tugas sesuai dengan materi
8.Advokasi kepada lurah/Kades memberi pemahaman tujuan dan
pemanfaatanKelas Ibu Hamil dalam Penggunaan buku KIA ( sebagai sumbe
informasi tentang kehamilan dan kesiapan persalinan)
Tngkat Desa :
1. Mengumpulkan sasaran ibu hamil dan sekaligus didampingi suami
2.Kegiatan kelas bu hamil, untuk pelaksanaan yang dibuka oleh Kepala
desa(Penguasa Wilayah dan Masyarakat)
3. Pengarahan Kepala Puskesmas
4. Pretest dan postest
5. Kelas ibu dipimpin oleh fasilitator Kelas ibu Hamil
Fasilitator
- Bidan Koordinator
- Bidan Desa
F. JADWAL PELAKSANAAN
1. Ringinharjo 40 20 50
b.Perbandinagan jumlah sasaran ibu hamil dengan jumlah yang telah mengikuti
kegiatan kelas ibu hamil
2 Papanrejo 47 10 21,27
.
3. Kuwaron 181 10 5,52
4 Rowosari 48 10 18,18
.
5. Baturagung 94 10 22,83
6. Ringinharjo 64 10 20,31
c. Jumlah Bumil Resti yang ditangani
d. Jumlah peserta kelas ibu hamil yang sudah melahirkan normal dan komplikasi
2. Papanrejo 10 3 3 100,00 0 0
4. Rowosari 10 1 0 0 1 100,00
5. Baturagung 10 0 0 0 0 0
6. Ronginharjo 10 3 3 100,00 0 0
2. Papanrejo 0 0 0
3. Kuwaron 0 0 0 -
5. Baturagung 0 0 0 -
6. Ringinharjo 0 0 0
f. Kondisi Ibu
2. Papanrejo 3 0 3 0 0
3. Kuwaron 1 0 1 0 0
4. Rowosari 1 0 1 0 0
5. Baturagung 0 0 0 0 0
6. Ringinharjo 3 0 3 0 0
g. Tempat Persalinan
No. Puskesmas Tempat Persalinan
/ Desa BPS % RS % Polindes % Rumah %
Sendiri
1. Gubug 4 66,66 2 33,34 0 0 0 0
2. Papanrejo 0 0 0 0 3 100,00 0 0
3. Kuwaron 1 100,00 0 0 0 0 0 0
4. Rowosari 0 0 1 100,00 0 0 0 0
5. Baturagung 0 0 0 0 0 0 0 0
6. Ringinharjo 0 0 0 0 3 100,00 0 0
h. Penolong Persalinan
2. Papanrejo 0 0 3 100,00 0 0
3. Kuwaron 0 0 1 100,00 0 0
4. Rowosari 1 100,00 0 0 0 0
5. Baturagung 0 0 0 0 0 0
6. Ringinharjo 0 0 3 100,00 0 0
i. KB Pasca Persalinan
2. Papanrejo 3 0 0 3 0
3. Kuwaron 1 0 0 0 1
4. Rowosari 1 0 0 1 0
5. Baturagung 0 0 0 0 0
6. Ringinharjo 3 0 0 3 0
LAPORAN PELAKSANAAN KELAS IBU BALITA
PUSKESMAS GUBUG I
BAB III
Kelas ibu di wilayah kerja Puskesmas Gubug I tahun 2013 dilaksanakan pada 6 desa dengan jumlah
sasaran 60 orang :
Kelas ibu hamil dilaksanakan satu bulan satu kali selama 3 bulan yaitu bulan April, Mei
dan juni, materi pembelajaran mengacu buku KIA.
b. Mitos
- Penggalian dan pelurusan mitos yang berkaitan dengan
kesehatanibu dan anak
c. Penyakit Menular
- Infeksi menular Seksual (IMS)
- Informasi dasar HIV/aids
- Pencegahan dan penanganan malaria pada ibu hamil
c. Akte Kelahian
- Pentingnya akte kelahiran
BAB IV
PENUTUP
A Kesimpulan
B. Masalah
C. Pemecahan Masalah
D. Rekomendasi
- Desa Papanrejo
NO NAMA NILAI PRE TEST NILAI POS TEST
1 St Nurazizah 80 95
2 Sri Wahyuningsih 80 95
3 Siti Basaroh 75 95
4 Yuli 70 90
5 Sugiyati 75 90
6 Hartutik Kurnia 80 95
7 Karunia 80 95
8 St Musyadah 75 95
9 Siti Umiazah 75 90
10 Muslikatul Haniah 75 95
- Desa Gubug
NO NAMA NILAI PRE TEST NILAI POS TEST
1 Maryati 50 90
2 Nur Wahidah 50 80
3 Siti Afifah 90 95
4 Indah 80 90
5 Astriyani 75 80
6 Sulistyani 45 75
7 Tutik 80 100
8 St Muzaroah 75 100
9 St Suwarni 60 90
10 Ayu 90 100
- Desa Baturagung
NO NAMA NILAI PRE TEST NILAI POS TEST
1 Sri Sundari 80 95
2 Siti Sulti 75 95
3 Yuyun Andika S 70 90
4 Nafi’ah 80 95
5 Eni Kusrini 80 95
6 Siti Munawaroh 75 95
7 Solekah 60 90
8 Umi Samah 80 100
9 Romlah 60 90
10 Eni Ari Maryati 85 100
- Desa Ringinharjo
NO NAMA NILAI PRE TEST NILAI POS TEST
1 Susi Safitri 100 100
2 Kumaidah 75 83,3
3 Ngatinah 66 83,3
4 Siti Maryatun 66 83,3
5 Dina 75 83,3
6 Ayu Stefani 83,3 100
7 Rina 100 91,6
8 Sholekah 66 83,3
9 Suwarti 75 83,3
10 Siti Ahmonah 66 91,6
- Desa Rowosari
NO NAMA NILAI PRE TEST NILAI POS TEST
1 Sri Rahayu 95 95
2 Rini 80 85
3 Sunti Astuti 80 90
4 Dyah Ekowati 90 100
5 Wiwik Anggraini 70 100
6 Puji Supeni 60 90
7 Listyowati 80 90
8 Binuryati 70 80
9 Tasripah 70 80
10 Masrianik 80 100
- Desa Kuwaron
NO NAMA NILAI PRE TEST NILAI POS TEST
1 Siti Asropah 95 100
2 Siti Azizah 80 95
3 Giyanti 90 100
4 Rina Damayanti 90 95
5 Maftukah 95 100
6 Aniroh 90 95
7 Nur Hartini 80 90
8 Inarotul Muamalah 90 100
9 St Muniah 90 100
10 Pajiyah 80 90
JADWAL KERJA KEGIATAN KELAS IBU
PUSKESMAS ; GUBUG I
KABUPATEN : GROBOGAN
BULAN / TAHUN : JUNI / 2013
. Jumlah peserta kelas ibu hamil yang sudah melahirkan normal dan komplikasi
2. Papanrejo 10 2 2 100 0 0
3. Baturagung 10 0 0 0 0 0
4. Ringinharjo 10 3 3 100 0 0
5. Rowosari 10 1 0 0 1 100
6. Kuwaron 10 1 1 100 0 0
2. Papanrejo 0 0 0
3. Baturagung 0 0 0
4. Ringinharjo 0 0 0
f. Kondisi Ibu
2. Papanrejo 2 0 2 0 0
3. Baturagung 0 0 0 0 0
4. Ringinharjo 3 0 3 0 0
5. Rowosari 1 0 1 0 0
6. Kuwaron 1 0 1 0 0
j. Tempat Persalinan
No. Puskesmas Tempat Persalinan
/ Desa BPS % RS % Polindes % Rumah %
Sendiri
1. Gubug 4 66,7 2 33,3 0 0 0 0
2. Papanrejo 0 0 0 0 2 100 0 0
3. Baturagung 0 0 0 0 0 0 0 0
4. Ringinharjo 0 0 0 0 3 100 0 0
5. Rowosari 0 0 1 100 0 0 0 0
6. Kuwaron 1 100 0 0 0 0 0 0
k. Penolong Persalinan
2. Papanrejo 0 0 2 100 0 0
3. Baturagung 0 0 0 0 0 0
4. Ringinharjo 0 0 3 100 0 0
5. Rowosari 1 100 0 0 0 0
6. Kuwaron 0 0 1 100 0 0
l. KB Pasca Persalinan
2. Papanrejo 2 0 0 2 0
3. Baturagung 0 0 0 0 0
4. Ringinharjo 3 0 0 3 0
5. Rowosari 1 0 0 1 0
6. Kuwaron 1 0 0 0 1
Kondisi Ibu Dan Bayi Lahir dari Ibu Yang Mengikuti Kelas Bumil
No. Nama Desa Jumlah Kondisi Ibu Kondisi Bayi Abortus
Partus Hidup Mati Hidup Mati
1 Papanrejo 0 0 0 0 0 0
2 Kunjeng 0 0 0 0 0 0
3 Pranten 1 1 0 1 0 0
4 Baturagung 0 0 0 0 0 0
KB Pasca Persalinan
No. Nama Desa Metode KB Yang Akan Digunakan
Pil Suntik IUD Implant MOW Kondom KB
Alami
1 Papanrejo 0 0 0 0 0 0 0
2 Kunjeng 0 0 0 0 0 0 0
3 Pranten 0 0 0 0 0 0 0
4 Baturagung 0 0 0 0 0 0 0
BAB I
PENDAHULUAN
A. lATAR BELAKANG
Melalui SK No. 284/Menkes/SK III 2004 Tentang Buku Kesehatan Ibu anak
(KIA). Menteri Kesehatan RI memutuskan Buku KIA sebagai buku pedoman resmi
yang berisi informasi dan catatan Kesehatan ibu dan anak. Sebagai buku resmi buku
KIA merupakan satu-satunya alat pencatatan pelayanan kesehatan ibu dan anak
sejak ibu hamil, melahirkan dan dan selama nifas hingga bayi yang dilahirkan berusia
lima tahun
Penggunaan Buku KIA sejalan dengan Konvensi Hak Anak yang disetujui PBB
pada 20 Nopember 1989 dan mulai berlaku 2 September 1990 tentang 1. Hak untuk
kelangsungan hidup dan berkembang, 2. Hak untuk mendapatkan Standar hidup yang
layak, 3. Hak umtuk mendapatkan stsndar kesehatan yang paling tinggi, 4. Hak
untuk mendapatkan pelatihan ketrampilan, dan 5. Hak untuk bermain
Secara umum buku KIA telah memperlihatkan hasilyang berarti dengan
meningkatnya pemahaman ibu terhahap kesehatan anak. Untuk meningkatkan
pemanfaatan buku KIA tersebut perlu daiadakan kegiatan yang disebut Kelas ibu
Balita
Selaras dengan Strategis desentralisasi dengan cara meningkatnya
kemandirian keluarga dan masyarakat dalam memelihara dan merawat kesehatan ibu
dan anak melaluipenggunaan buku KIA, maka dalam kegiatan Proyek fase II
“Ensuring MCH Services with the MCH Handbook” tahun 2006-2009, dikembangkan
model peningkatan penggunaan buku KIA oleh Masyarakat melalui Kelas Ibu Balita
Kelas ibu balita adalah kelas dimana para ibu yang mempunyai anak berusia
antara 0 sampai 5 tahun secara bersama-sama berdiskusi,tukar pendapat tukar
pengalaman akan pemenuhan pelayanan kesehatan, gizi danstimulasi pertumbuhan
dan perkembangannya dibimbing oleh fasilitator, dalam halini digunakan Buku KIA
dan pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Balita.
Mengingat pentingnya kelas ibu balita ini maka Dinas Kesehatan Kabupaten
Grobogan tahun 2015 mengadakan kegiatan Pengembangan kelas ibu balita.
Implementasi kegiatan dilakukan tingkat puskesmas salah satunya Puskesmas Gubug
I
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum :
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dalam menggunakan
buku KIA, mewujudkan tumbuh kembang yang optimal
b. Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan kesadaran pemberiaan ASI secara eklusif
2. Meningkatkan pengetahuan ibu akan pentingnya imunisasi pada bayi
3. Meingkatkan ketrampilan ibu dalam pemberian MP – ASI dan gizi
Seimbang kepada balita
4. Meningkatkan kemampuan ibu memantau pertumbuhan dan
Melaksanakan Stimulasi perkembangan balita
5. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang cara perawatan gigi balita
dan mencuci tangan yang benar
6. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang penyakit terbanyak, cara
pencegahandan perawatan balita
7. Obat pertolongan pertama
8. Pencegahan Kecelakaan
9. Perilaku hidup Bersih Sehat (PHBS)
D. METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan kegiatan dilaksanakan melalui ceramah, tanya
Jawab, diskusi, pengamatan, wawancara dan praktek lapangan
E. WAKTU PELAKSSNAAN
Desa Kuwaron dilaksanakan tanggal 17 September 2015
Desa Baturagung dilaksanakan tanggal 18 September 2015
Desa Tambakan dilaksanakan tanggal 19 September 2015
Desa Kunjeng dilaksanakan tanggal 22 September 2015
F. BIAYA
Kegiatan ini dibiayai dari Anggaran APBD Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2015
NO NAMA JABTAN
1 Zamrotun Ibu Balita
2 Sri Imam Ibu Balita
3 Puji Astustik Ibu Balita
4 Zualekah Ibu Balita
5 Sugeng Ibu Balita
6 Rina Ibu Balita
7 Luki Ibu Balita
8 Maftuhah Ibu Balita
9 Dwi Novita Ibu Balita
10 Lina Anak Balita
11 Zara Auwalia Anak Balita
12 Mutiara Anak Balita
13 Fiki Anak Balita
14 Aulia Anak Balita
15 Dafia Khoirul Anak Balita
16 Najwa Anak Balita
17 Adelia Anak Balita
18 Febian Anak Balita
19 Rachel Joquin Anak Balita
20 Maulana A. Hanafi Anak Balita
21 Suparmini Kader Posyandu
22 Sri Astutik Kader PKK
23 Nurhikmah Fatmawati Bidan desa
24 Ismulchati Fasilitator
25 Rumia Magdalena Dinas Kesehatan Kabupoten
DAFTAR PESERTA KELAS IBU BALITA DESA KUNJENG
TANGGAL KEGIATAN ; 22 SEPTEMBER 2015
NO NAMA JABTAN
1 Dyah Ragil Ponconingtyas Ibu Balita
2 Zahrun Muniroh Ibu Balita
3 Amanah Ibu Balita
4 Indriyana Pudji Astutik Ibu Balita
5 Rita Artanti Ibu Balita
6 Sitio Fatimah Ibu Balita
7 Sri Sukatmi Ibu Balita
8 Ruina Yuli Astanti Ibu Balita
9 Tri Sulistyo Handayani Ibu Balita
10 Siti Mardiyah Anak Balita
11 Agustin Eka Rahmadani Anak Balita
12 Maida Zivanna Azzahida Anak Balita
13 FikiMozza Maulina Anak Balita
14 Azaia Didri Salsabila Anak Balita
15 Pelangi Ayu Ardina Anak Balita
16 Arta Mevia Risky Bintang Z Anak Balita
17 Arnaes Ervanti Anak Balita
18 Sella Asysahra Safrina Anak Balita
19 Riztyan Affan Mahardika Anak Balita
20 Mohammad Rizqi Khoirun N Anak Balita
21 Maelani Antiningsaih Fasilitator
22 Siti Mastiah Kader PKK
23 Kastamah Kader Posyandu
24 Nining Fitriana Bidan desa
25 Retno Sudi Lestari Dinas Kesehatan Kabupoten
NO NAMA JABTAN
1 Endah Verawati Ibu Balita
2 Sri Harjuni Ibu Balita
3 Astinah Ibu Balita
4 Siti Masripah Ibu Balita
5 Sri Suranti Ibu Balita
6 Sartimah Ibu Balita
7 Suratini Ibu Balita
8 Sri Ayati Ibu Balita
9 Siti Maryatun Ibu Balita
10 Sri Wahyuni Anak Balita
11 Atiqoh Khoiriyah Anak Balita
12 Nopi Alfiatur R Anak Balita
13 Ria Agistina Anak Balita
14 Arlina Tri Astusik Anak Balita
15 Dava Daum Anak Balita
16 Fitri Nuraeni Anak Balita
17 Habibur Rohim Anak Balita
18 Ellyawati Erka S Anak Balita
19 Vega Putri A Anak Balita
20 M.Dirga Putra Anak Balita
21 Suparmini Kader Posyandu
22 Suwartini Kader PKK
23 Filaili Afitriani Bidan desa
24 Eny Subekti Fasilitator
25 Retno Sudi Lestari Dinas Kesehatan Kabupoten
NO NAMA JABTAN
1 Komaraiah Ibu Balita
2 Nur Badriyah Ibu Balita
3 Siti Maryamah Ibu Balita
4 Ailul Laila Ibu Balita
5 Isnani Ibu Balita
6 Wakiah Ibu Balita
7 Zuli Fatmawati Ibu Balita
8 Purjanji Ibu Balita
9 Siti Mukolifah Ibu Balita
10 Mela Anak Balita
11 Sinta Karina Aini Anak Balita
12 Alayiko Fatih Almajid Anak Balita
13 Muhamad Sahrul Anak Balita
14 Annisa Fiha Anak Balita
15 Rizki Saputra Anak Balita
16 Alvin Asiputra Anak Balita
17 Silvia Wulandari Anak Balita
18 Putri Nurhidayah Anak Balita
19 Sakira Anak Balita
20 Ibrahim Faza Anak Balita
21 Ewna W Kader Posyandu
22 Iriana Kader PKK
23 Suli Widyatuti Bidan desa
24 Nurjanah Fasilitator
25 Rumia Magdalena Dinas Kesehatan Kabupoten
- Desa Baturagung
NO NAMA NILAI PRE TEST NILAI POS TEST
1 Komariah 70 90
2 Nur Badriyah 70 80
3 Siti Maryamah 70 90
4 Ailul Laila 70 90
5 Isnani 70 80
6 Wakiah 80 90
7 Zuli Fatmawati 80 90
8 Purjanji 70 90
9 Siti mukolifah 70 90
10 Mela 80 90
- Desa Tambakan
NO NAMA NILAI PRE TEST NILAI POS TEST
1 Endah Verawati 70 80
2 Sri Harjuni 70 80
3 Astinah 80 90
4 Siti Masripah 70 90
5 Sri Suiranti 70 90
6 Sartimah 70 80
7 Suratini 70 80
8 Sriayati 70 80
9 Sri Wahyuni 70 90
10 Atiqoh Khoiriyah 70 90
- Desa Kunjengg
NO NAMA NILAI PRE NILAI POS TEST
TEST
1 Dyah Ragil Ponco N 80 90
2 Zahrun Muniroh 70 90
3 Amanah 70 90
4 Indriana Puji Adtutik 80 90
5 Rita Artanti 80 90
6 Siti Fatimah 70 90
7 Sri Sukatmi 70 90
8 Rina yuli Asanti 90 90
9 Tri Sulidtyo H 70 90
10 Siti Mardiyah 70 90
KESIMPULAN
1 dilihat dari hasil fre test dan post tes rata rata terjadi
peningkatan nilai
2 Kelas ibu hamil sangat diminati peserta, hal ini dilihat pada sa’at
Pelaksanaan peserta sangat aktif dan komunikatif
PENUTUP
Kelas ibu balita dengan anggaran APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 telah
dilaksanakan di wilayah Puskesmas Gubug I sejumlah 4 kelas dari 4 desa, rencana akan
ditindak lanjuti pada semua desa wilayah kerja puskesnmas Gubug I diusulkan anggaran
dari BOK tahun 2015
Kepala Puskesmas Gubug I
,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2 013, besaran masalah gizi pada balita di
Indonesia yaitu 19,6 % gizi kurang diantaranya 5,7 % gizi buruk; gizi lebih 11,9 %, Stanting (
Pendek ) 37,2 %. Data masalah Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) berdasarkan hasil
survey nasional tahun 2003 sebesar 11,1 % dan menurut hasil Riskesdes 2013, Anemia pada ibu
hamil sebesar 37,1 %
Undang-undang nomor36 tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan tujuan perbaikan gizi
adalah untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat.
Mutu gizi akan tercapaiantara lain melalui penyediaan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
profesional di semua institusi pelayanan kesehatan. Salah satu pelayanan kesehatan yang penting
adalah pelayanan gizi di Puskesmas baik puskesmas rawat inap maupun puskesmas non rawat inap.
Puskesmas dan jejaringnya harus membina Upaya Kesehatan yang Berbasis Masyarakat
Puskesmas merupakan penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan tingkat pertama.
Pelayanan gizi di Puskesmas terdiri dari kegiatan pelayanan gizi didalam gedung dan diluar gedung.
Pelayanan gizi didalam gedungumumnya bersifat individual, dapat berupa pelayanan promotif,
[reventif, kuratif dan rehabilitatif.
Sedangkan pelayanan gizi diluar gedung umumnya pelayanan gizi pada kelompok dan masyarakat
dalam bentuk peomotif dan preventif.
Dalam pelaksanaanya pelayanan gizi di Puskesmas, diperlukan pelayanan yang bermutu sehingga
dapat menghasilkan status gizi yang optimal dan mempercepat proses penyembuhan pasien.
Pelayanan gizi yang bermutu dapat diwujudkan apabila tersedia acuan untuk melaksanakan
pelayanan gizi yang bermutu sesuai dengan 4 pilar dalam pedoman Gizi seimbang (PGS)
B. Tujuan
1.Tujuan Umum :
Tersedianya acuan dalam melaksanakan pelayanan gizi di Puskesmas dan jejarinya
2.Tujuan Khusus:
a. Tersedianya acuan tentang jenis pelayanan gizi, peran dan fungsi ketenagaan,
sarana dan prasarana di Puskesmas dan jejaringnya;
b. Tersedianya acuan untuk melaksanakanpelayanan gizi yang bermutu di Puskesmas
dan jejaringnya
c. Tersedianya acuan bagi tenaga gizi puskesmas untuk bekerja secara profesional
memberikan pelayanan gizi yang bermutu kepada pasien/ klien di Puskesmas
dan jejarinya;
d. Tersedianya acuan monitoring dan evaluasi pelayanan gizi di puskesmas dan
jejaringnya
C. Sasaran Pedoman
1. Tenaga gizi Puskesmas dan tenaga kesehatan lainnya di Puskesmas
2. Pengelola program kesehatan dan lintas sektor terkait
3. Pengambil kebijakan tingkat Kabupate
D. Ruang Lingkup
1. Kebijakan Pelayanan gizi di Puskesmas
2. Pelayanan Gizi di dalam gedung
3. Pelayanan gizi di luar gedung
4. Pencatatan dan pelaporan
5. Monitoring dan Evaluasi
E. Batasan Operasional
1. Di dalam Gedung
- konseling gizi terkait penyakit dan faktor resikonya,
- konseling ASI eklusif,
- konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA),
- Konseling faktor resiko penyakit tidak menular (PTM).
2. Di luar Gedung
- Edukasi Gizi/Penyuluhan dan Pembinaan,
- Konseling ASI Eklusif dan PMBA,
- Konseling Gizi di Posbindu pada penyaki tidak menular ( Posbindu PTM ),
- Pengelolaan Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu,
- Pengelolaan Pemberian Kapsul Vitamin A,
- Pengelolaan Tablet tambah darah (TTD) untuk ibu hamil dan Nifas,
- Edukasi dalam rangka pencegahan anemi pada remaja putri dan WUS,
- Pengelolaan MP-ASI dan PMT Pemulihan ,
- Survailans Gizi,
-Pembinaan Gizi di Institusi,
-Kerja sama Lintas Dektor dan lintas Program
Sebagai dasar Penyelenggaraan pelayanan gizi di Puskesmas diperlukan peraturan
Perundang-undangan pendukung ( Legal Aspect), Beberapa ketentuan perundang-
Undangan yang diperlukan adalah sebagai berikut:
1.Undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak
2.Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 1996 tentang kesehatan
3. Peraturan pemerintah nomor 33 tahun 2012 tentang Asi Eklusif
4. Peraturan presiden nomer 42 tahun 2013 tentang Gerakan Nasional percepatan
Perbaikan Gizi
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Tenaga Gizi
Berikut ini kualifikasi SDM dan realisasi Tenaga Gizi yang ada di Puskesmas
Gubug I :
Kegiatan Kualifikasi SDM Realisasi
Pelayanan kesehatan Gizi Diampu oleh 2 orang
- Dalam gedung Peendidikan minimal dengan latar belakang
- Luar Gedung DIII Gizi pendidikan DIII Gizi
B. Distribusi Ketenagaan
Penanggung jawab Pelayanan Kesehatan Gizi dalam gedung oleh:
Retno Wulandari, AMG, sedangkan penanggung jawab pelayanan kesehat
Gizi Luar gedung oleh : Sutati, AMG.
C Jadwal kegiatan
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
Pelayanan dalam gedung
Alat
Antropometri
Meja Konsultasi
B. Standar Fasilitas
Untuk menunjang tercapainya tujuan kegiatan pelayanan gizi Puskesmas Gubug I memiliki
penunjang yang harus dipenuhi
Kegiatan pelayanan kesehatan Gizi Sarana Prasana
- Meja, Kursi
- Alat tulis
- Buku Register, Buku Pencatatan Kegiatan
- Tmbangan Dewasa, dan Bayi
Dalam Gedung - Microtoice/ Pengukur tinggi badan
- Leaflet
- alat peraga/ Foot Model
- buku panduan : penuntun diet, pedoman
pelayanan anak gizi buruk, tata laksana
balita gizi buruk,Pedoman pelayanan gizi
pada pasien tuberkulosis
- Leaflet, Lembar balik, Materi Materi
Penyuluhan : Ininsiasi Menyusui Dini,
Strategi peningkatan Penimbangan Balita
Di posyandu, Angka Kecukupan Gizi
- Tabel Antropometri
Luar Gedung - Timbangan : Dacin, Timbanan Injak,
Timbangan bayi
- Microtoice/ Pengukur Tinggi badan
- meja, Kursi, ATK, F 2 Gizi, F3 Gizi, dan
Blanko-blanko laporan lain
- Vit. A, Fe
- pita Lila
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN GIZI
A. Lingkup Kegiatan
1.Kegiatan pelayanan gizi dilakukan di dalam gedung, antara lain :
- penyelenggaraan makan pasien Rawat inap yaitu di dapur puskesmas,
- Ruang Perawatan pasien,
- Kosnseling Gizi dan ASI Eklusif di ruang konsultasi gizi
2. Kegiatan pelayanan gizi luar gedung, antara lain :
- Posyandu,
- Posbindu,
- Pustu,
- Polindes
b. Pelaksanaan :
- Pelayanan Gizi Balita, Bumil, Bufas, PUS ( Sasaran Posyandu ) berupa :
Penimbangan/ Pemantauan tumbuh kembang Bayi anak balitadan penyuluhan
Sesuai masalah yang dihadapi
- Promosi dan motivasi ASI Eklusif
- Pemantauan pemberian Kapsul Vitamin A
- Pengukuran Tinggi badan / panjang badan bayi, balita terutama yang dicurigai
Bermasalah
- Penyuluhan, Pemantauan Status Gizi dan konsultasi gizi
- Pemetaan Kadarsi
- Monitoring Garam beryodium
- Penyuluhan kelompok di posyandu
- Penyuluhan makanan Pendamping ASI pada usia 6-24 bln dan penyuluhan
pola makan yan benar pada anak balita terutama yang bermasalah ( Gizi kurang
atau gizi lebih )
- Pemberian PMT Pemulihan Bagi prioritas Gizi buruk/kurang dari keluarga
Miskin (Gakin)
- Pemantaun pemberian Tablet tambah darah (TTD) pada Bumil dan Bufas
- Pemberian PMT pemulihan Bumil KEK dari Keluarga Miskin (Gakin)
- Pelacakan kasus gizi buruk
B. Metode
1. Pelayanan gizi dalam gedung :
C. Langkah Kegiatan
BAB V
LOGISTIK
BAB VI
Keselamtan sasaran kegiatan/program
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
Pedoman ini dibuat, sesuai dengan apa yang telah dilaksanakan di Puskesmas Gubug I, tentu saja
masih memerlukan inovasi-inovasi yang sesuai dengan pedoman yang berlaku. Perubahan
perbaikan, kesempurnaan masih diperlukan sesuai dengan kebijakan, kesepakatan yang menuju pada
hasil yang optimal
Pedoman ini sebagai petunjuk dalam pelaksanaan pelayanan gizi di Puskesmas sehingga tidak
terjadi penyimpangan atau pengurangan dari kebijakan yang telah ditentukan
I
LAPORAN HASIL KEGIATAN
RESUME KEGIATAN
KEGIATAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT PILAR 2
CUCI TANGAN PAKAI SABUN
I. Pendahuluan
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional yang
diarahkan guna mencapai kesadaran, kemajuan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi
setiap penduduk agar dapat mewujutkan derajat kesehatan yang optimal. Pembangunan
kesehatan Lingkungan memerluan kerja keras semua pihak dan hal ini harus dimulai dari
keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat yang merupakan pusat dari seluruh kegiatan
sehari – hari berlangsung.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) merupakan upaya peningkatan derajat
kesehatan dari lingkungan manusia. Adapun kegiatan yang dilakukan meluput 5 pilar yaitu
Bebas Buang besar sembarangan, Cuci Tangan Pakai Sabun, Pengelolaan air minum rumah
tangga, Pengelolaan sampah, Pengelolaan Limbah rumah Tangga.
Tujuan khusus
1.. Adanya perubahan perilaku Cuci tangan
2. Adanya perubahan perilaku Pengelolaan air minum
Sasaran.
Kegiatan STBM dilakukan di masyarakat langsung / desa kunjeng, kemiri dan batur agung
V. Waktu Pelasanaan
VII. Kesimpulan
1. Kegiatan memerlukan kerjasama berbagai pihak baik lintas program maupun sektor
2. Pemicuan tidak dilakukan secara murni tetapi intinya ada pihak yang terpicu
VIII. Evaluasi
Evaluasi akan dilakukan pada bulan berikutnya.
IX. Penutup
Demikian laporan hasil kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Puskesmas Gubug I
tahun 2018
Mengetahui
Kepala Puskesmas Gubug I
I. Pendahuluan
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional yang
diarahkan guna mencapai kesadaran, kemajuan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi
setiap penduduk agar dapat mewujutkan derajat kesehatan yang optimal. Pembangunan
kesehatan Lingkungan memerluan kerja keras semua pihak dan hal ini harus dimulai dari
keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat yang merupakan pusat dari seluruh kegiatan
sehari – hari berlangsung.
Bank sampah merupakan wujud dari upaya pengelolaan sampah rumah tangga yang
merupakan pilar ke 4 dari Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) yang dilakukan
dalam rangka membudayakan masyarakat agar dapat memanfaatkan sampah yang masih
mempunyai nilai.
Tujuan Umum
Masyarakat mampu memilah dan mengelola sampah rumah tangga dengan baik dan benar
hingga terbentuk bank sampah
Tujuan khusus
1. Adanya perubahan perilaku memilah dan mengelola sampah tingkat rumah tangga yang
baik dan benar
2. Adanya Pengelolaan sampah secara sistematis
3. Terbentuknya bank sampah di tingkat desa
III. Sasaran.
Masyarakat, kader, perangkat desa, FKD wilayah kerja Puskesmas Gubug I
VIII. Kesimpulan
1. Kegiatan memerlukan kerjasama berbagai pihak baik lintas program maupun sektor
2. Kegiatan Bank Sampah akan sangat membantu dalam upaya pengurangan sampah
IX. Evaluasi
Evaluasi akan dilakukan pada bulan berikutnya.
X. Penutup
Demikian laporan hasil kegiatan Bank Sampah Puskesmas Gubug I tahun 2018
Mengetahui
Kepala Puskesmas Gubug I
B. Hasil Pembahasan
1. KIA :
- K1 Target Puskesmas bulan Januari 2017 tercapai tetapi ada desa yang tidak tercapai
target yaitu : Kemiri, Ringinharjo dan Tlogomulyo
- K4 target puskesmas bulan Januari 2017 tercapai , desa yang tidak tercapai : Kemiri,
Kunjeng, Rowosari
- KN 1 ( Kunjungan Neonatal perama lkali) Target Puskesmas bulan Januari 2017
tercapai, desa yang tidak tercapai Gubug, Jatipecaron, Ringinharjo dan Kuwaron
- KF ( Kunjungan Nifas) target Puskesmas tercapai, desa yang tidak tercapai : Kemiri,
Jatipecaron, Ringinharjo
- Komplikasi Obstetri Puskesmas tercapai target, desa yang tidak tercapai Tlogomulyo,
Kuwaron, Pranten dan Ringinkidul
- Kunjungan Bayi yang tidak tercapai desa Kemiri, Jatipecaron, Ringinharjo
- Kunjungan Balita yang tidak tercapai desa, Baturagung dan Tlogomulyo
- Kunjungan Neonatal3 ( lengkap ) target Puskesmas belum tercapai, desa yang tidak
tercapai Papanrejo
- MTBS yang tidak tercapai desa Jatipecaron
2. GIZI :
- Capaian D/S = 92,71 % target propinsi terpenuhi, tetapi target kabupaten tidak
terpenuhi karena Kabupaten Grobogan merupakan daerah bermasalah kesehatan
sehingga D/S ditargetkan 100 %
- Capaian N/D = 71,85 %
- Balita BGM = 0,61 % atau 3 balita gizi buruk, 2 diantarannya ada penyakit penyerta
yaitu talasemia dan kelainan jantung sedang yang 1 anak belum diketahui apakah ada
penyakit penyerta/ bawaan dan semua balita BGM dalam pemantauan petugas gizi dan
bidan desa wilayah
- Ibu Hamil dapat Fe 90 tablet = 79 ibu ( 104,0 % ) dari target 76 ibu, desa yang masih
rendan adalah desa Rowosari dan desa Tambakan
- Vitamin A Ibu Nifas 100 %
- Ibu Hamil KEK 21 Ibu ( 25,6 %) dari 82 ibu yang diukur LILA nya
- Ibu Hamil Anemi (HB< 11 gr %) = 28 ibu ( 34,2 %) dari 82 ibu yang diperiksa HB
nya
3. P2M:
PJB target bulan Januari 100 KK Capaian 150 KK (150 % )
PE target januari 2 kali Capaian 0 kali (0 % )
Pelacakan Kasus capaian bulan Januari 0
Penemuan kasus capaian bulan Januari 0
Klaien yang mendapat penangana HIV/AIDS target bulan Januari 2 hasil 0
4. Imunisasi :
Kebutuhan Vaksin belum terpenuhi sehingga memerlukan perencanaan yang matang
dari pelaksana kegiatan ( Bidan wilayah, Klinik Pratama, Bikor dan Cholcain
5. Kesling
Pelayanan dalam gedung :
Pengawasan pengolahan sampah limbah dalam gedung bekerja sama dengan petugas
Cleaning servis, IPAL
Pelayanan luar gedung : Inspeksi Sanitasi, Inspeksi tempat pengolahan makanan, Sarana
air bersih dll sampai dengan bulan januari target terpenuhi
Pemantauan Pengelolaan bank sampah yang sudah terbentuk ( desa Kunjeng, Kuwaron
dan Gubug)
6. Promkes: dari 13 desa baru 1 (satu) desa yang menjadi desa siaga Aktif 100 % yaitu desa
Ringinharjo
Untuk tahun 2017 setelah dilakukan penilaian/scorring strata Posyandu terjadi
peningkatan yaitu posyandu Mandiri dari 1(satu) Posyandu menjadi 5 Posyandu
2. Gizi :
Cara penghitungan ASI Eklusif DAN B 8 perlu disamakan persepsinya sehinnga tidak
terjadi kekeliruan dalam mencapai target
Penanganan Balita BGM pada bulan Januari baru bersifat pemantauan/ pelacakan dan
Pemberian MP ASI droping untuk tahun 2016 untuk lebih lanjutnya diprogramkan PMT
Pemulihan
Penanganan Ibu Hamil KEK dan Anemi Ringan pada bulan Januari sama dengan
penanganan Balita BGM yaitu pemantauan dan PMT Ibu hamil droping untuk tahun
2016, untuk selanjutnya diprogramkan PMT pemulihan
4. Imunisasi: Bidan harus disiplin dalam mengambil vaksin, tim posyandu harus bisa
Melaksanakan tugas, hubungan antar bidan dan pengelola vaksin diharapkan lebih
Harmonis
Untuk mengatasi adanya kekurangan vaksin februari 2017 perlu Perencanaan yang matang
antara kebutuhan yang untuk layanan puskesmas dan klinik-klinik pratama
5. Kesling : untuk kasus-kasus yang memerlukan konseling sanitasi petugas siap menerima
rujukan konseling tiap hari sabtu di Puskesmas
D. Hasil Pembahasan
1. KIA :
- K1 Target Puskesmas bulan Maret 2017 tercapai tetapi ada desa yang tidak tercapai
target yaitu : Kemiri, Kuwaron,Papanrejo, Kunjeng, Pranten dan Tlogomulyo
- K4 target puskesmas bulan Maret 2017 tercapai , desa yang tidak tercapai : Kemiri,
Kuwaro, Kunjeng, dan Rowosari
- KN 1 ( Kunjungan Neonatal perama lkali) Target Puskesmas bulan Maret 2017
tercapai, desa yang tidak tercapai Gubug, Kemiri, Kunjeng dan Kuwaron
- KF ( Kunjungan Nifas) target Puskesmas tercapai, desa yang tidak tercapai : Gubug,
Jatipecaron, Ringinharjo
- Komplikasi Obstetri Puskesmas tercapai target, desa yang tidak tercapai Tlogomulyo,
Kuwaron, Pranten dan Ringinkidul
- Kunjungan Bayi yang tidak tercapai desa Kemiri, Jatipecaron, Ringinharjo
- Kunjungan Balita yang tidak tercapai desa, Baturagung dan Tlogomulyo
- Kunjungan Neonatal3 ( lengkap ) target Puskesmas belum tercapai, desa yang tidak
tercapai Papanrejo
- MTBS yang tidak tercapai desa Jatipecaron
2. GIZI :
- Capaian D/S = 93,64 % target propinsi terpenuhi, tetapi target kabupaten tidak
terpenuhi karena Kabupaten Grobogan merupakan daerah bermasalah kesehatan
sehingga D/S ditargetkan 100 %
- Capaian N/D = 72,26 %
- Balita BGM = 0,61 % atau 3 balita gizi buruk, 2 diantarannya ada penyakit penyerta
yaitu talasemia dan kelainan jantung sedang yang 1 anak belum diketahui apakah ada
penyakit penyerta/ bawaan dan semua balita BGM dalam pemantauan petugas gizi dan
bidan desa wilayah
- Ibu Hamil dapat Fe 90 tablet = 78 ibu ( 102,3 % ) dari target 76 ibu, desa yang masih
rendan adalah desa Kemiri dan desa Ringinharjo
- Vitamin A Ibu Nifas 100 %
- Ibu Hamil KEK 24 Ibu ( 28,57 %) dari 84 ibu yang diukur LILA nya
- Ibu Hamil Anemi (HB< 11 gr %) = 36 ibu ( 42,9 %) dari 84 ibu yang diperiksa HB
nya
3. P2M:
PJB target bulan Maret 300 KK Capaian 276 KK (92 % )
PE target Maret 2 kali Capaian 0 kali (0 % )
Pelacakan Kasus capaian bulan Maret 0
Penemuan kasus capaian bulan Maret 0
Klaien yang mendapat penangana HIV/AIDS target bulan Maret 2 hasil 0
4. Imunisasi :
Capaian Imunisasi Sampai dengan bulan Februari 2017 = 15,83 % dari 95 % untuk
target satu tahun
5. Kesling
Pelayanan dalam gedung :
Pengawasan pengolahan sampah limbah dalam gedung bekerja sama dengan petugas
Cleaning servis, IPAL
Pelayanan luar gedung : Inspeksi Sanitasi, Inspeksi tempat pengolahan makanan, Sarana
air bersih dll sampai dengan bulan januari target terpenuhi
Pemantauan Pegelolaan bank sampah yang sudah terbentuk ( desa Kunjeng, Kuwaron
dan Gubug)
6. Promkes: dari 13 desa baru 1 (satu) desa yang menjadi desa siaga Aktif 100 % yaitu
desa Ringinharjo
Untuk tahun 2017 setelah dilakukan penilaian/scorring strata Posyandu terjadi
peningkatan yaitu posyandu Mandiri dari 1(satu) Posyandu menjadi 5 Posyandu ( 7,7 % )
dari 65 Posyandu
D. Rencana Tindak Lanjut ( RTL )
1 KIA : desa-desa yang tidak tercapai target, diperbaiki bulan selanjutnya, Lebih
Meningkatkan elayanan ANC terpadu, kekurangan di desa wilayahnya bisa diselesaikan
dengan tim, Kelas ibu Hamil dan ibu balita tahap I akan dilaksanakan bulan April 2017
2. Gizi : Penanganan Balita BGM dan Gizi Kurang untuk bulan Maret 2017 akan mendapat
PMT Pemulihan dengan jumlah anak 10 anak , dan Ibu hamil KEK yang mendapat PMT
Pemulihan sebanyak 10 Ibu Hamil, Hal ini berkaitan dengan tingginya anemi dan KEK
3.Imunisasi: Capaian Imunisasi Sampai dengan bulan Februari 2017 = 15,83 % dari 95 %
untuk target satu tahun
4. Kesling : untuk kasus-kasus yang memerlukan konseling sanitasi petugas siap menerima
rujukan konseling tiap hari sabtu di Puskesmas
5.Promkes : Program yang berkaitan dengan AKB setiap rumah harus PHBS, untuk
pelaksanaan akan disinkronkan dengan Kunjungan KS. Kegiatan UKS untuk bulan April
direncakan pemeriksaan berkala anak sekolah Dasar kelas 5, bersamaan dengan
Penyuluhan Sikat gigi masal.
Pelatihan Kader Tahap pertama dengan jumlah peserta 64 orang
A. WAKTU PELAKSANAAN
Hari/tanggal : Rabu, 27 Pebruari 2019
Pukul : 09.00 – 16.00 WIB
Tempat : RM. KOPI MENDUT Gubug
Peserta :
- Camat Gubug
- Kepala Puskesmas Gubug I
- Ka.Pol.Sek. Gubug
- Danramil Gubug
- Kepala KUA Kec. Gubug
- Kepala BP3 AKB Kec. Gubug
- Ketua FMM-KIA Kec. Gubug
- Ketua TP PKK Kec. Gubug
- Kepala Desa Se wilayah kerja Puskesmas gubug
- Korwilcam bidang Pendidikan
- Ka. TU Puskesmas Gubug I
- Bendahara BOK
- Penanggung Jawab Program, UKM, UKP, MUTU, ADMEN
- Bidan Koordinator
- Pendamping desa
- Promoter Kesehatan
B. SUSUNAN ACARA
1. Pembukaan
2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya
3. Sambutan camat Gubug
4. Penyampaian Kinerja Puskesmas Gubug I Tahun 2018
5. Analisa Situasi dan Masalah Kesehatan Puskesmas Gubug I
6. Diskusi Pemecahan Masalah :
7. Rencana Kerja (RTL) tahun 2019 dan Inovasi
8. Kesimpulan
C..PEMBAHASAN
Sambutan Camat Gubug ( Ahmad Basuki Mulyono )
- Upaya Perbaikan pelayanan Kesehatan wajuib dilaksanakandan diperbaiki untuk kedepan,
terutama untuk menekan terjadinya AKI-AKB
- Stunting juga perlu diperhatikan, perlu pemantauan pertumbuhan Bayi dan Balita oleh
lintas terkait
- Pengelolaan Sampah dan air limbah industri ( pabrik tahu, Rs PKU ) Mengganggu sumber
air minum warga sekitarnya
Penyampaian kinerja Puskesmas Gubug I tahun 2018, sekaligus analisa situasi dan masalah
Kesehatan oleh kepala Puskesmas ( Terlampir )
Inovasi
- Tim Yandu : Kegiatan pelayanan kesehatan secara terpadu dari berbagai program
- POSTTDU : Pos STBM Terpadu
- Kelas Ibu hamil dengan Hipnobrithing
- Pemeriksaan HB pada Ratri
- Konseling Pada Pra perkawinan oleh instansi terkait ( KUA, Kesehatan )
- Desa Siaga STBM
D. KESIMPULAN
Himbauan dari bapak Camat Gubug :
1 . Kegiatan Bank sampah bisa dikoordinasikan ke LH/ormas terkait seperti Muslimat dll.
2. Untuk kegiatan rapet kesehatanagar koordinasi antara Gubug I dan Gubug II terutama
berkaitan dengan kegiatan dokter kecil
3. Kegiatan PSN untuk dilaksanakan segera di semua desa untuk menurunkan/ mencegah
DBD
4. PMT Balita agar diperhatikan kualitas / kelayakannya karena dengan PMT yang baik
akan mempengaruhi kuwalitas posyandu
c. AKB ( Angka kematian Bayi ) kabupaten Grobogan nomor satu se Jawa Tengah
Faktor AKB: Bumil KEK dan Anemi salah satu penyebab bayi lahir rendah, kondisi
tersebut menyebabkan Balita gizi buruk/Stunting sehingga berpotensi tumbuh menjadi
remaja KEK dan anemi berlanjut menjadi ibu hamil KEK begitu terus hingga
membentuk lingkaran masalah ( lingkaran setan).
Untuk memutus mata rantai perlu kerjasama dengan stake holder yang terkait yaitu :
Kepala desa dan perangkatnya, Muspika, dan tenaga kesehatan.
Rencana kegiatan disusun dalam tahapan jangka pendek, menengah dan jangka panjang
* Jangka pendek;
- pemeriksaan HB dan Pemberian TTD pada Ratri ( ambil sampling di 7 Sekolah
sejumlah 220 Ratri ) dilakukan pada bulan Mei
- Sweeping Ibu hamil di 4 desa
- Konseling Pra perkawinan
- Pembentukan grup Sos Med di masing masing desa
* Jangka menengah : dilaksanakan s/d Desember 2018 kegiatannya :
- melanjutkan pemeriksaan HB dan TTD pada Ratri ( Siswi SMP dan SLTA )
- Konseling Pra Perkawinan
- Pelaksanaan Kelas Ibu hamil lebih di intensifkan dan inovasi hipno birthing
- Melanjutkan Sweeping ibu hamil di semua desa se wilayah kerja Puskesmas
Gubug I
- Mengintensifkan penggunaan Grub SosMed
* Jangka Panjang :
- Melanjutkan kegiatan jangka menenengah
- Untuk Ratri SLTP dan SLTA pengadaan buku raport kesehatan
d. Kunci Keberhasilan :
- Sinergi ( Kerjasama)
- Kebersamaan
- Berkelanjutan
4. Diskusi :
- dari KUA : Usulan untuk setiap Calon pengantin (Catin) dilakukan Pembinaan
Catin dan pemeriksaan HB
- dari Kepala desa Papanrejo : Kepala desa tidak punya kewenangan untuk melarang
pernikahan dini, Cuma bisa memberikan nasehat, untuk AKI dan AKB sudah
disampaikan setiap pertemuan Linsek sehingga penurunan akan tercapai, untuk
kegiatan di desa supaya menggandeng dinas yang lain.
5. Tanggapan :
a. Konseling pra perkawinan dilakukan di Puskesmas sambil menunggu hasil
Laboratorium
b. Pertemuan Litas Sektoral dilakukan setiap 3 bulan sekali
c. Persalinan Puskesmas Pembantu desa Ringin kidul sebelum ada aturan yang bisa
diterapkan belum bisa dilakukan
d..Dinas Sosial turun ke desa
e. Untuk pembinaan Ratri di sekolah - sekolah untuk bulan berikutnya terjadwal
f. BP3AKB untuk kerjasama dengan kelompok sebaya
6..Usulan :
a. Dari Polsek : Mengadakan penyuluhan tentang perkawinan dini / hubungan sex bebasdi
sekolah- sekolah dari Polsek, Kesehatan dan KUA
b. Dari SMA Keluarga : Penyuluhan di MOS, penjaringan siswa di tahun ajaran , pengisian
raport kesehatan dipandu dari Puskesmas
c. Pengadaan buku raport kesehatan disinergikan dengan dinas pendidikan
d. dari Ketua Tim PKK kecamatan : disetiap desa diadakan sosialisasi keluarga Samawa
karena masalah Free sek sudah merajalela
7. Kesimpulan
a.. Bekerja sama untuk bersama –sama bekerja untuk menurunkan AKB
b. Peran keluarga sangat kuat
c. Membuat Tulisan / Pamplet “ Habis Magrib matikan TV dan HP “ untuk dampingi anak
belajar
d..Sosialisasi Keluarga Sakinah di masing masing desa
e. dengan raport kesehatan : kesehatan anak sekolah terpantau
f. BP3 AKB Kesehatan, Polsek dan KUA bekerjasama mengatasi kenakalan remaja
anggaran.
- Dalam Musdes dan Musrenbang bidan desa akan dilibatkan melalui rancangan masalah
* Pendataan dan Pelaksanaan Imunisasi MR dengan sasaran bayi 9 bulan s/d anak usia
* Pendataan dan pelaksanaan Penjaringan anak sekolah kelas 1,7 dan 10 dilaksanakan
2017
Mengetahui
D. Kesimpulan
1. Melakukan penandatangan Kesepakatan linsek
2. Puskesmas memvasilitasi kegiatan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Gubug I
3. Staf Puskesmas nmeningkatkan kerja sama dengan masyarakat
B. Hasil Pembahasan
1.kegiatan KIA
- K1 tidak ada masalah
- K4 Target Puskesmas tercapai tingkat desa yang tidak tercapai Kemiri, Kunjeng dan
Kuwaron
- KF ( Kunjungan Nifas) target Puskesmas tercapai, desa yang tidak tercapai : Kemiri
Kunjeng, Papanrejo
- Komplikasi Obstetri Puskesmas tercapai target, desa yang tidak tercapai Tlogomulyo,
Kuwaron, Pranten dan Ringinkidul
- Kunjungan Bayi tercapai targeto
- Kunjungan Balita tercapai target
- Kunjungan Neonatal3 ( lengkap ) target Puskesmas belum tercapai, desa yang tidak
Tercapai Kemiri, Kunjeng dan Papanrejo
- MTBS yang tidak tercapai desa Jatipecaron
2. Kegiatan PROMKES:
- Cakupan Posyandu Purnama 30 % dari target puskesmas (92%)
- Cakupan Posyandu Mandiri tercapai 6 % dari target 70 %
3. Kegiatan GIZI
- Capaian D/S = 93,64 % target propinsi terpenuhi, tetapi target kabupaten tidak
terpenuhi karena Kabupaten Grobogan merupakan daerah bermasalah kesehatan
sehingga D/S ditargetkan 100 %
- Capaian N/D = 72,26 %, yang capaian terendah desa kunjeng dan desa Pranten
- Balita BGM = 0,61 % atau 3 balita gizi buruk, 2 diantarannya ada penyakit penyerta
yaitu talasemia dan kelainan jantung sedang yang 1 anak belum diketahui apakah ada
penyakit penyerta/ bawaan dan semua balita BGM dalam pemantauan petugas gizi dan
bidan desa wilayah
- Ibu Hamil dapat Fe 90 tablet = 73 ibu ( 96,05 % ) dari target 76 ibu, desa yang masih
rendah adalah desa Kemiri dan desa Ringinharjo
- Vitamin A Ibu Nifas 100 %
- Ibu Hamil KEK 28 Ibu ( 28 %) dari 100 ibu yang diukur LILA nya
- Ibu Hamil Anemi (HB< 11 gr %) = 40 ibu ( 53.33 %) dari 75 ibu yang diperiksa HB
nya
4. Kegiatan P2M:
PJB target bulan April 300 KK Capaian 276 KK (92 % )
PE target April 2 kali Capaian 1 kali (50 % )
Pelacakan Kasus capaian bulan April 1
Penemuan kasus capaian bulan April 1
Klaien yang mendapat penangana HIV/AIDS target bulan April 2 hasil 0
5. Kegiatan Imunisasi :
Capaian Imunisasi Sampai dengan bulan April 2017 = 31,66 % dari 95 % untuk
target satu tahun
6. Kegiatan Kesling
Pelayanan dalam gedung :
Pengawasan pengolahan sampah limbah dalam gedung bekerja sama dengan petugas
Cleaning servis, IPAL
Pelayanan luar gedung : Inspeksi Sanitasi, Inspeksi tempat pengolahan makanan, Sarana
air bersih dll sampai dengan bulan januari target terpenuhi
Pemantauan Pegelolaan bank sampah yang sudah terbentuk ( desa Kunjeng, Kuwaron
dan Gubug)
7. Promkes: dari 13 desa baru 1 (satu) desa yang menjadi desa siaga Aktif 100 % yaitu desa
Ringinharjo
C. Masalah
1.. Anemi ibu hamil dan KEK ibu hamil masih tinggi
2. Adanya Kematian Bayi
3. Balita gizi kurang dan buruk masih ada 7 anak
B. Hasil Pembahasan
1.kegiatan KIA bulan Mei 2017
- K1 tidak ada masalah
- K4 Target Puskesmas tercapai tingkat desa yang tidak tercapai Rowosari, Jatipecaron
dan Kuwaron
- KF ( Kunjungan Nifas) target Puskesmas tercapai, desa yang tidak tercapai : Rowosari,
Kuwaron
- Komplikasi Obstetri Puskesmas tercapai target, desa yang tidak tercapai Tlogomulyo,
Pranten dan Ringinkidul
- Kunjungan Bayi tercapai target
- Kunjungan Balita tercapai target
- Kunjungan Neonatal 3 ( lengkap ) target Puskesmas belum tercapai, desa yang tidak
Tercapai Kemiri, Kunjeng dan Papanrejo
- MTBS yang tidak tercapai desa Tambakan
2. Kegiatan PROMKES:
- Cakupan Posyandu Purnama 30 % dari target puskesmas (92%)
- Cakupan Posyandu Mandiri tercapai 6 % dari target 70 %
- PHBS rumah Tangga s/d bulan mei tercapai 372 (34,57 %)
9. Kegiatan Imunisasi :
Capaian Imunisasi Sampai dengan bulan Mei 2017 = 42,52 % dari 95 % untuk
target satu tahun
.
LAPORAN RAPAT MINILOKAKARYA
LINTAS PROGRAM PUSKESMAS GUBUG I
B. Hasil Pembahasan
1.kegiatan KIA bulan Juli 2017
- K1 tidak ada masalah
- K4 Target Puskesmas tercapai tingkat desa yang tidak tercapai Kemiri, Papanrejo
- KF ( Kunjungan Nifas) target Puskesmas tercapai, desa yang tidak tercapai : Papanrejo
dan Kuwaron
- Komplikasi Obstetri Puskesmas tercapai target, desa yang tidak tercapai Ringinharjo,
Pranten
- Kunjungan Bayi tercapai target
- Kunjungan Balita tercapai target
- Kunjungan Neonatal 3 ( lengkap ) target Puskesmas belum tercapai, desa yang tidak
Tercapai Jatipecaron
- MTBS yang tidak tercapai desa Baturagung
2. Kegiatan PROMKES:
- Cakupan Posyandu Purnama 30 % dari target puskesmas (92%)
- Cakupan Posyandu Mandiri tercapai 6 % dari target 70 %
- PHBS rumah Tangga s/d bulan Juli tercapai 2658 (53,2 %)
C. Masalah
1. Anemi ibu hamil bulan Juli 2017 ada 20 IH dari 83 IH yang diukur HB nya
2. Ibu hamil KEK bulan Juli 2017 ada 13 IH dari 81 ibu hamil yang diukur LiLanya
2. Adanya BBLR bulan Juli 2017 ada 3 anak
3. Balita gizi buruk bulan juni 2017 ada 5 anak
B. Hasil Pembahasan
1.kegiatan KIA bulan Agustus 2017
- K1 tidak ada masalah
- K4 Target Puskesmas tercapai tingkat desa yang tidak tercapai Kemiri, Papanrejo,,
Ringinharjo
- KF ( Kunjungan Nifas) target Puskesmas tercapai tingkat desa yang tidak tercapai
Kemiri
- Kunjungan Bayi tercapai target
- Kunjungan Balita tercapai target
- Kunjungan Neonatal 3 ( lengkap ) tercapai target.
- MTBS yang tidak tercapai desa Baturagung
2. Kegiatan PROMKES:
- Cakupan Posyandu Purnama 30 % dari target puskesmas (30%)
- Cakupan Posyandu Mandiri tercapai 70 % dari target 70 %
- Cakupan rumah tangga sehat 70 %
- Cakupan desa siaga aktif 100%
B. Hasil Pembahasan
1.kegiatan KIA bulan Oktober 2017
- K1 tidak ada masalah
- K4 Target Puskesmas tercapai tingkat desa yang tidak tercapai Baturagung, Tambakan
- KF ( Kunjungan Nifas) target Puskesmas tercapai tingkat desa yang tidak tercapai
Rowosari
- Kunjungan Bayi tercapai target
- Kunjungan Balita tercapai target
- Kunjungan Neonatal 3 ( lengkap ) tercapai target.
- MTBS yang tidak tercapai desa Baturagung
2. Kegiatan PROMKES:
- Cakupan Posyandu Purnama 30 % dari target puskesmas (30%)
- Cakupan Posyandu Mandiri tercapai 70 % dari target 70 %
- Cakupan rumah tangga sehat 70 %
- Cakupan desa siaga aktif 100%
5. Kegiatan Kesling
Pelayanan dalam gedung :
Pengawasan pengolahan sampah limbah dalam gedung bekerja sama dengan petugas
Cleaning servis, IPAL
Pelayanan luar gedung : Inspeksi Sanitasi, Inspeksi tempat pengolahan makanan, Sarana
air bersih dll sampai dengan bulan Oktober target terpenuhi
Pemantauan Pegelolaan bank sampah yang sudah terbentuk ( desa Kunjeng, Kuwaron
dan Gubug)
C. Masalah
1. Anemi ibu hamil bulan Oktober 2017 ada 19 IH dari 81 IH yang diukur HB nya
2. Ibu hamil KEK bulan Oktober 2017 ada 5 IH dari 77 ibu hamil yang diukur LiLanya
3. Balita gizi buruk bulan Oktober 2017 ada 6 anak
D. Rencana Tindak Lanjut RTL
1. membuat jadwal kegiatan UKM
2. Peningkatan Pelayanan ANC terpadu
3. Pemberian PMT Pemulihan dan Penyuluhan pada ibu hamil dan Balita gizi buruk dan
Kurang
HASIL RAPAT
A. Proses Pelaksanaan
- Peserta pertemuan minilokakarya lintas program adalah Pemegang program, bidan desa,
bendahara BOK, sekretaris BOK, Ka. TU. Dan Perawat
- Jumlah Peserta 40 Orang
- Pertemuan dilaksanakan jam 09.30 s/d 14.00 WIB
- Bertempat di ruang pertemuan Puskesmas Gubug I
- Membahas hasil kegiatan Nopember 2017
- menyusun rencana tindak lanjut yaitu kegiatan bulan Desember 2017
- Membuat/ menyusun jadwal kegiatan dan Kesepakatan untuk bulan Desember 2017
B. Hasil Pembahasan
1.kegiatan KIA bulan Oktober 2017
- K1 tidak ada masalah
- K4 Target Puskesmas tercapai tingkat desa yang tidak tercapai Baturagung, Tambakan
- KF ( Kunjungan Nifas) target Puskesmas tercapai tingkat desa yang tidak tercapai
Rowosari
- Kunjungan Bayi tercapai target
- Kunjungan Balita tercapai target
- Kunjungan Neonatal 3 ( lengkap ) tercapai target.
- MTBS yang tidak tercapai desa Baturagung
2. Kegiatan PROMKES:
- Cakupan Posyandu Purnama 30 % dari target puskesmas (30%)
- Cakupan Posyandu Mandiri tercapai 70 % dari target 70 %
- Cakupan rumah tangga sehat 70 %
- Cakupan desa siaga aktif 100%
7. Kegiatan Kesling
Pelayanan dalam gedung :
Pengawasan pengolahan sampah limbah dalam gedung bekerja sama dengan petugas
Cleaning servis, IPAL
Pelayanan luar gedung : Inspeksi Sanitasi, Inspeksi tempat pengolahan makanan, Sarana
air bersih dll sampai dengan bulan Oktober target terpenuhi
Pemantauan Pegelolaan bank sampah yang sudah terbentuk ( desa Kunjeng, Kuwaron
dan Gubug)
C. Masalah
1. Anemi ibu hamil bulan Oktober 2017 ada 19 IH dari 81 IH yang diukur HB nya
2. Ibu hamil KEK bulan Oktober 2017 ada 5 IH dari 77 ibu hamil yang diukur LiLanya
3. Balita gizi buruk bulan Oktober 2017 ada 6 anak
HASIL RAPAT
A. Proses Pelaksanaan
- Peserta pertemuan minilokakarya lintas program adalah Pemegang program, bidan desa,
bendahara BOK, sekretaris BOK, Ka. TU. Dan Perawat
- Jumlah Peserta 40 Orang
- Pertemuan dilaksanakan jam 09.30 s/d 14.00 WIB
- Bertempat di ruang pertemuan Puskesmas Gubug I
- Membahas hasil kegiatan Nopember 2017
- menyusun rencana tindak lanjut yaitu kegiatan bulan Desember 2017
- Membuat/ menyusun jadwal kegiatan dan Kesepakatan untuk bulan Desember 2017
B. Hasil Pembahasan
1.kegiatan KIA bulan Nopember 2017
- K1 tidak ada masalah tercapai target
- K4 Target Puskesmas tercapai tingkat desa yang tidak tercapai Baturagung
- KF ( Kunjungan Nifas) target Puskesmas tercapai tingkat desa yang tidak tercapai
Rowosari
- Kunjungan Bayi tercapai target
- Kunjungan Balita tercapai target
- Kunjungan Neonatal 3 ( lengkap ) tercapai target.
- MTBS yang tidak tercapai desa Baturagung
2. Kegiatan PROMKES:
- Cakupan Posyandu Purnama 30 % dari target puskesmas (30%)
- Cakupan Posyandu Mandiri tercapai 70 % dari target 70 %
- Cakupan rumah tangga sehat 70 % ( target tercapai)
- Cakupan desa siaga aktif 100% ( tercapai target )
9. Kegiatan Kesling
Pelayanan dalam gedung :
Pengawasan pengolahan sampah limbah dalam gedung bekerja sama dengan petugas
Cleaning servis, IPAL
Pelayanan luar gedung : Inspeksi Sanitasi, Inspeksi tempat pengolahan makanan, Sarana
air bersih dll sampai dengan bulan Nopember target terpenuhi
Pemantauan Pegelolaan bank sampah yang sudah terbentuk ( desa Kunjeng, Kuwaron
dan Gubug)
C. Masalah
1. Anemi ibu hamil bulan Nopember 2017 ada 19 IH dari 81 IH yang diukur HB nya
2. Ibu hamil KEK bulan Nopember 2017 ada 5 IH dari 77 ibu hamil yang diukur LiLanya
3. Balita gizi buruk bulan Nopember 2017 ada 6 anak, 1 kasus baru, 5 kasus lama
B. Hasil Pembahasan
- Karena kegiatan bulan Nopember belum berakhir hasil yang dibahas di sini hasil kegiatan
bulan Nopember 2016
- Pada dasarnya semua kegiatan program s/d Nopember sudah mencapai target Nopember
2016 sehingga hanya diperlukan capaian bulan desember untuk memenuhi target 1 tahun,
tahun 2016
- yang masih menjadi masalah utama tahun 2016 yaitu masih adanya kematian bayi s/d
bulan nopember 2016 ada 14 bayi
10. GIZI :
Capaian D/S = 92,52 % target propinsi terpenuhi, tetapi target kabupaten tidak terpenuhi
karena Kabupaten Grobogan merupakan daerah bermasalah kesehatan sehingga D/S
ditargetkan 100 %
Capaian N/D = 78,28 %
Balita BGM = 0,71 %
balita gizi buruk, 2 diantarannya ada penyakit penyerta yaitu talasemia dan kelainan jantung
sedang yang 2 anak belum diketahui apakah ada penyakit penyerta/ bawaan dan semua balita
BGM dalam pemantauan petugas gizi dan bidan desa wilayah
Ibu Hamil dapat Fe 90 tablet = 64 ibu ( 81,01 % ) dari target 79 ibu
Vitamin A Ibu Nifas 100 %
Ibu Hamil KEK 24 Ibu (28,91 %) dari 83 ibu yang diukur LILA nya,dibanding dengan bulan
lalu kejadiaan KEK menurun
Ibu Hamil Anemi (HB< 11 gr %) = 45 ibu ( 54,21 %) dari 83 ibu yang diperiksa HB nya
11. P2M:
PJB target 1 Tahun 26 kali pencapaian s/d Nopemberr adalah 19 kali ( 65 % )
DBD 32 Kasus (123 % ) dari targrt satu tahun 30 kasus
PEDBD target 1 tahun 13 kali s/d Nopember = 22 kali (169,23 % )
Pelacakan Kasus target 1 tahun 30 kali s/d bulan Nopember kali (123 % )
Penemuan kasus target 1 tahun 20 kali s/d bulan Nopember tercapai 16 kali (83 % )
Pnemoni s/d bulan Nopember 272 kasus ditemukan ( 31,5 % )
Diare s/d bulan Nopember 800 kasus ( 79,84 % )
TBC s/d bulan Nopember = 26 kasus 86,67 % dari target 30 kasus
HIV / AIDS = 15 Kasus ( 110 % )
12. Imunisasi :
Lebih diaktifkan lagi petugas yang mengantar vaksin, kegiatan sampai dengan bulan
Nopenber desa yang belum UCI desa Kemiri dan Kunjeng
Imunisasi Boster dikesampingkan dulu diprioritaskan Vaksin rutin
BIAS telah dilaksanakan bulan Nopember denga sasaran 32 SD/MI tercapai 100 %
13. Kesling
Rumah bebas jentik nyamuk tercapai 100 % dari target 96 %
Rumah tangga pengguna air bersih tercapai 96 %
Pengguna jamban 100 %
Cakupan PHBS 100 %
Inspepeksi sanitasi target 73,3 % capaian hasil 90 %
- Balita dengan Gizi kurang yang mendapat PMT Pemulihan target 15 anak kali 90 hari
makan ( 1350 HMA) tercapai 930 HMA (68,89 %)
- PMT ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) tahun 2016 target 600 HMI tercapai 100 %
- Untuk meningkatkan kinerja diharapkan kegiatan yang sudah dilaksanakan segera ditindak
lanjuti Laporan Kegiatan dalam bentuk SPJ tidak terlambat lagi
- Pelayanan ANC Terpadu selain mendapat pelayanan secara dasar lengkap juga ada
penyuluhan dan konseling Gizi dan sanitasi dilaksanakan setiap hari kam
LAPORAN RAPAT
B. Susunan Acara :
1. Pembukaan
2. Sambutan Camat Gubug
3. Sambutan Kepala Puskesmas Gubug
4. Evaluasi Hasil Cakupan program
5. Penyampaian Hasil MMD
6. Inventarisasi Masalah Kesehatan
7. Prioritas Masalah, dan masukan
8. Rencana Tindak lanjut dan Kesimpulan
9. Ishoma
10. Kesepakatan
11. Penutup
C. EVALUASI DAN HASIL KEGIATAN TAHUN 2016
Secara umum semua program Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM ) sudah memenuhi
target yang ditetapkan, tetapi masih ada masalah antara lain :
1. KIA : Angka Kematian Bayi masih tinggi, deteksi dinin bumil resiko tinggi yang
ditemukan masyarakat masih rendah
2. GIZI : Masih ada Balita Gizi buruk, ibu hamil KEK ( Kurang energi Kronis),
Anemi dan ASI Eklusif rendah
3. PROMKES : Desa siaga aktif belum maksimal
4. P2M : kejadian DBD 33 kasus, TB baru ditemukan 26 Kasus, HIV positif 15
Kasus
5. KESLING : Sanitasi Lingkungan belum Maksimal
F. Prioritas masalah
a. AKB (angka Kematian Bayi ) tinggi
b. Masih adanya Balita gizi buruk
c. Masih tingginya bumil KEK dan Anemi
d. Masih rendahnya cakupan ASI Eklusif
e . Ditemukannya HIV / AIDS positip
f. Penemuan TB belum maksimal
g. Desa siaga aktif masih kurang
h. masih adanya kasus DBD
i. Sanitasi Lingkungan masih Kurang ( Penanganan sampah dan limbah)
j. Cakupan D/S belum 100 %
g. Penyalah gunaan obat pada remaja meningkat
G. Kesepakatan :
a. Camat : Memfasilitasi seluruh kegiatan berkaitan dengan masalah kesehatan
b. Desa : Kepala desa memfasilitasi , mengkoordinasikan program kesehatan.
c. FKD : Bersama petugas Kesehatan membantu pelaksanaan kegiatan dan
membantu mencari solusi dalam menyelesaikan masalah kesehatan di
desa
d. Kader : Membantu mensukseskan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan
untuk mencapai target yang sudah ditentuan
A. PENDAHULUAN
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (
UKBM ) yang dikelola dan diselengarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggara pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan
kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/sosial dasar
untuk mempercepat Penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Posyandu yang
terintegrasi adalah kegiatan pelayanan sosial dasar keluarga dalam aspek pemantauan
tumbuh kembang balita. Posyandu sebagai sarana pelayanan masyarakat sebagai sarana
pemantauan pertumbuhan, yang pelaksanaannya berintegrasi dengan pelayanan lainnya
seperti gizi, imunisasi, pelayanan kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana,
penanggulangan diare serta penyuluhan dan konseling.
B. LATAR BELAKANG
Dalam pelaksanaannya, posyandu dimotori oleh kader terpilih yang terlatih dan terampil
untuk melaksanakan kegiatan rutin posyandu maupun diluar buka posyandu. Namun
demikian kondisi dilapangan masih menunjukkan adanya kendala dalam pelaksanaannya,
seperti terbatasnya pengetahuan dan keterampilan kader, jumlah kader, dan adanya
pergantian kader/drop out kader, serta kurangnya dukungan aparat terkait yang berakibat
kurang optimalnya cakupan program kesehatan.
Kementrian Kesehatan 2010-2014 telah menetapkan 2 (dua) indikator keluaran pembinaan
gizi yang harus dicapai Yaitu: (1) 85 % balita ditimbang berat badannya (D/S), dan (2) 100
% balita gizi buruk mendapat perawatan, Peraturan tersebut menjadi dasar dalam upaya
meningkatkan daya guna dan hasil guna Posyandu melalui pembinaan dan penyegaran bagi
kader posyandu secara berkesinambungan
C. TUJUAN
Tujuan Umum:
Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan kader posyandu dalam melakukan tugasnya.
Tujuan Khusus:
1. Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader Posyandu dalam rangka
pengelolaan Posyandu secara mandiri termasuk dalam pengelolaan MP- ASI lokal,
sehingga Posyandu dapat berjalan setiap hari
2. Kader dapat melaksanakan penyu luhan kepada sasaran di Posyandu
3. Kader dapat mengerakan masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat.
kesepakatan, Materi, teknis pelaksanaan, rencana tindak lanjut, dan telah dibentuk Tim
Pelaksanan. Untuk wilayah desa Tlogomulyo oleh tim 2 , Sutati, Arif Rahman, Sugito, Sigit
F. MATERI
Materi pelatihan kader meliputi :
1. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita
a. Pencatatan dan pelaporan (SIP)
b. Kesehatan ibu dan anak
c. Gizi Keluarga
d. Pemberantasan penyakit menular
e. Imunisasi
f. USILA
g. UKGMD
h. Promkes
i. Penyakit Menular
G. WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan pembinaan kader dalam rangka Peningkatan UKMB desa Tlogomulyo
dilaksanakan pada hari senin, 9 Juli 2018 bertempat di gedung PKK desa Tlogomulyo
H. SUMBER DANA
Sumber dana dari BOK tahun anggaran 2018 diperuntukkan penyediaan snac, makan minum
dan bantuan transport peserta
I. HASIL PEMBINAAN
Pengisian SIP belum terkafer semua, terutama SIP anak yang umurnya lebih 3 tahun, selain
itu juga kurang lengkap di Pemberiaan Vit A dan ASI eklusif masih terlewat. Pengukuran
tinggi badan belum semua Balita ditimbang dilakukan ukur tinggi badannya.
Peran kader dalam pelaksanaan Posyandu dengan system 5 meja belum berjalan
J. EVALUASI
Evaluasi dilakukan setiap bulan berdasarkan hasil capaian program terutama SKDN dan data
dari sistim Informasi Posyandu (SIP) oleh bidan setempat serta pemegang program upaya
K. PENUTUP
Demikian hasil Laporan Pelaksanaan Pembinaan kader desa Tlogomulyo dalam Peningkatan
M. EVALUASI
Evaluasi akan dilakukan setiap bulan dengan cara pembinaan kader pada pertemuan kader
di tingkat desa atau langsung pada pelaksanaan posyandu rutin oleh bidan desa dan Petugas
Kesehatan yang lain
N. PENUTUP
Demikian Kerangka acuan ini dibuat sebagai pedoman pelaksanaan pelatihan kader tahap
Pertama Puskesmas Gubug I tahun 2017
A. PENDAHULUAN
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (
UKBM ) yang dikelola dan diselengarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggara pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan
kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/sosial dasar
untuk mempercepat Penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Posyandu yang
terintegrasi adalah kegiatan pelayanan sosial dasar keluarga dalam aspek pemantauan
tumbuh kembang balita. Posyandu sebagai sarana pelayanan masyarakat sebagai sarana
pemantauan pertumbuhan, yang pelaksanaannya berintegrasi dengan pelayanan lainnya
seperti gizi, imunisasi, pelayanan kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana,
penanggulangan diare serta penyuluhan dan konseling.
B. TUJUAN
Tujuan Umum:
Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan kader posyandu dalam melakukan tugasnya.
Tujuan Khusus:
1. Untuk mengingat kembali tugas dan kuwajiban kader posyandu
2. Kader mampu menggali masalah kesehatan yang ada di wilayah kerjanya
3. Kader dapat mengerakan masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat.
4. Kader mampu melakukan administrasi pencatatan dan pelaporan yang diperlukan di
Posyandu
5..Kader mampu menjaring Balita BGM untuk di scrining stanting
D. WAKTU PELAKSANAAN
Pelaksanaan Kegiatan pembinaan kader dilakukan secara bertahap untuk bulan Juni 2018,
desa Tambakan, Baturagung, Gubug dan Papanrejo
E. MATERI PEMBINAAN
Materi Pembinaan :
1.. PROMKES
2. P2M
3. Kesehatan Lingkungan
4. Panduan teknis pelaksanaan Posyandu
5. Gizi : ASI Eklusif, Menjaring BGM
6. PELAKSANA KEGIATAN
Sebelum pelaksanaan tingkat desa telah dibahas di tingkat Puskesmas untuk kesepakatan
Materi, teknis pelaksanaan, rencana tindak lanjut dan dibentuk tim pelaksanakan
Tim 1 : M. Musafak, Titih Tri Purwasih, Anida Iriana T, Arif Rahman dan Bidan
Koordinator
Tim 2 : Sutati, Sugito, Sigit DP, Arif Rahman, dan bidan koordinator
7. SUMBER DANA
Sumber dana dari BOK diperuntukkan penyediaan Snack,Makan minum dan bantuan
transport peserta
8. HASIL PEMBINAAN
a. Desa Tambakan : pengisian format SIP sudah dilakukan, tetapi masih kurang
maksimal. Pengisian KMS rata – rata belum lengkap terutama pada pemberian
Vitamin A dan ASI eklusif, agar untuk ditindak lanjuti. Balita Gizi kurang dan buruk
sudah terpantau secara rutin, kerjasama dengan PAUD/TK sudah dilakukan,
Penyuluhan oleh kader kurang maksimal agar lebih ditingkatkan. Menghendaki
adanya Bank Sampah
b. Desa Baturagung :Peran kader dalam pelaksanaan Posyandu sistim lima meja untuk
dilakukan, kelengkapan administrasi dalam pengisian SIP untuk lebih diperhatikan,
Posyandu integrasi dengan PAUD/TK dapat dilakukan dengan penambahan kader ,
pencatatan ASI Eklsklusif dilakukan di buku KMS dan direkap dalam buku rekapan
dan SIP, pengukuran status gizi balita untuk lingkar kepala dan tinggi badan
dilakukan setiap bulan. sosialisasi tentang penyakit-penyakit menular dan tidak
menular perlu dilakukan agar masyarakat terutama kader terpapar pengetahuan atau
informasi mengenai perkembangan penyakit saat ini.
c. Desa Gubug : Peran kader dalam pelaksanaan Posyandu dengan sistim 5 meja belum
berjalan, pengukuran lingkar kepala belum dilakukan, pengisian SIP belum maksimal
sehingga dengan adanya pembinaan ini hasil pencatatn dan pelaksanaan posyandu
bisa berjalan lebih baik, pengelolaan sampah masih belum optimal sehingga kader
mengusulkan untuyk dilaksanakan pelatihan bank sampah serta edukasi tentang trend
penyakit saat ini perlu lebih ditingkatkan. Menghendaki semua kader ( 5 kader setiap
Posyandu) mendapatka pelatihan. Bank sampah yang telah terbentuk agar selalu
dimonitor dan agar berkembang dan meningkat
d. Desa Papanrejo : Peran kader dalam pelaksanaan Posyandu dengan sistim 5 meja
belum berjalan, pengukuran lingkar kepala belum dilakukan, pengisian SIP belum
maksimal sehingga dengan adanya pembinaan ini hasil pencatatn dan pelaksanaan
posyandu bisa berjalan lebih baik, pengelolaan sampah masih belum optimal
sehingga kader mengusulkan untuyk dilaksanakan pelatihan bank sampah serta
edukasi tentang trend penyakit saat ini perlu lebih ditingkatkan.
9. EVALUASI
Evaluasi dilakukan setiap bulan berdasarkan hasil capaian program terutama SKDN dan
data dari sistim informasi posyandu (SIP) oleh bidan desa setempat serta pemegang
program upaya kesehatan masyarakat agar target bulanan terpenuhi dengan baik.
10. PENUTUP
Demikian Hasil laporan pelaksanaan pembinaan kader Puskesmas Gubug I tahun 2018
TAHUN 2017
SUSUNAN ACARA
PERTEMUAN LINTAS SEKTORAL
UPTD PUSKESMAS GUBUG II
TAHUN 2017
1 PEMBUKAAN MC 10.00
Jumlah 115 IH HB< 11gr.dl.= Ibu Hmil KEK= 10 IH, Pemeriksaan Gigi,
31 IH tensi > dari 120 ada 2 Pemeriksaan oleh
HBSAG (+) = Palpasi gondok = 24 IH dokter, dan bidan,
1 IH dng hasil semua konseling sesuai dengan
negatip. penyuluhan : permasalahan per
ttg ASI Eklusif, dan orangan
Konseling untuk IH Tensi > 120 = 5 IH
KEK
3 16/5/2019 32 IH HB< 11gr.dl.= 18 IH, Ibu Hmil KEK= 6 IH, Pemeriksaan Gigi,
An.: an.: 1. Sari Silviawati, Pemeriksaan oleh
1. Siti Kotijah, 2. Sariningsih, dokter, dan bidan,
2. Siti Ernawati, 3.Winarti , konseling sesuai dengan
3.Ida Purwanigsih, 4. Mualifah, permasalahan per
4. Asturiyah, 5. Ria Cahyaningsih, orangan
5. Sari Silviawati, 6. Indri Noviyanti
6. Mualifah, Palpasi gondok = 32
7. Mulyaningsih, IH dng hasil semua
8.Indri Noviayanti, negatip. penyuluhan :
9. Dewi Anggara, ttg ASI Eklusif, dan
10. Risqi Alya, Konseling untuk IH
11. Riyanti KEK dan Ibu Hamil
12. Ictiar Anemi
13. Sariningsih
14. Nurhayati
15. Sekarsari
16. Winarti
17. Ria Cahyaningsih
18. Sri Maryani
23/5/2019 15 IH 4 Ibu Hmil KEK= 1 IH, Pemeriksaan Gigi,
an. : Indrawati, Pemeriksaan oleh dokter,
Palpasi gondok = 15 dan bidan, konseling
IH dng hasil semua sesuai dengan
negatip. penyuluhan : permasalahan per
ttg ASI Eklusif, dan orangan
Konseling untuk IH
KEK