Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

REVITALISASI MKJP ( METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG)


DI WILAYAH KERJA UPT. PUSKESMAS SUKAGALIH

A. PENDAHULUAN
Kontrasepsi merupakan salah satu kebutuhan hidup sehat, selain makanan yang
sehat, air bersih dan lingkungan sehat. Pasangan usia subur yang belum/tidak berencana
punya anak lagi dan tidak memakai kontrasepsi, termasuk kelompok “unmet need“ mereka
tanpa sadari, masuk kedalam kelompok masyarakat yang berisiko tinggi, mereka termasuk
kelompok dengan angka kesakitan dan kematian yang relatif tinggi di bandingkan dengan
yang memakai kontrasepsi.
Salah satu srategi dasar upaya menurunkan AKI (angka kematian ibu) adalah semua
kehamilan seyogyanya kehamilan yang di rencanakan, ini setiap kehamilan didahului oleh
perencanaan. Sekitar 98% wanita pasca persalinan, belum ingin hamil dulu dalam waktu 2
tahun. Pencegahan kematian dan kesakitan ibu merupakan alasan utama di perlukannya
pelayanan keluarga berencana. Banyak perempuan mengalami kesulitan didalam
menentukan pilihan jenis kontrasepsi. Hal ini tidak hanya karena keterbatasannya metode
yang tersedia, tetapi juga oleh ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan keamanan
metode kontrasepsi tersebut. Berbagai faktor harus dipertimbangkan, termasuk status
kesehatan, efek samping potensial, konsekwensi kegagalan atau kahamilan yang di
inginkan.
Kebutuhan dan harapan masyarakat maupun sasaran program dapat diidentifikasi
melalui survey, kotak saran, maupun temu muka dengan tokoh masyarakat. Komunikasi
perlu dilakukan untuk menyampaikan informasi tentang program kepada masyarakat,
kelompok masyarakat maupun individu yang menjadi sasaran program.

B. LATAR BELAKANG
Angka unmet need di indonesia pada pertengahan 2010 di perkirakan 9% atau lebih
dari 5 juta pasangan usia subur. Keadaan ini merupakan salah satu penyebab tingginya
angka kematian ibu (AKI ). Di indonesia 228/100.000 kelahiran hidup. Dalam Millenium
Development Goals (MDGs) Indonesia menargetkan penurunan AKI menjadi 108/100.000
kelahiran hidup pada tahun 2014.
Revitalisasi program kontrasepsi pascapersalinan dan pasca keguguran di
perkirakan setiap tahun ada sekitar 4,5 juta persalinan di Indonesia. Hanya sekitar 5-10%
yang memakai kontrasepsi pasca persalinan. Begitu pula halnya dengan kontrasepsi pasca
keguguran. Dan sekitar 3,5 juta keguguran pertahun, kurang dari 10% yang memakai
kontrasepsi pasca keguguran. Implant 2 batang ( Norplant ) tidak ada lagi di seluruh dunia.
Yang ada sekarang adalah implant 1 batang dan 2 batang.

C. TUJUAN
1. Untuk meningkatkan akses terhadap pelayanan KB yang bermutu
2. Untuk meningkatkan upaya kesehatan perempuan dan anak, serta merupakan hak asasi
manusia (HAM).
3. Menurunkan angka kematian ibu (AKI).

D. SASARAN
Pasangan Usia Subur ( PUS )

E. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


Revitalisasi Pelayanan MKJP ( Metode Kontrasepsi Jangka Panjang ) atau di lakukan
Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sukagalih

F. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Metode Pelaksanaan
Revitalisasi Pelayanan MKJP dilaksanakan di Kelurahan Sukagalih dengan cara memberi
penyuluhan menggunakan ABPK KB (Alat bantu pengambil keputusan keluarga
berencana).
2. Tahap kegiatan
- Persiapan pelaksanaan.
- Pelaksanaan Sosialisasi
- Pencatatan dan pelaporan

G. WAKTU DAN TEMPAT


1. Waktu pelaksanaan di sesuaikan dengan jadwal
2. Tempat dilaksanakan di masing-masing RW.

H. PEMBIAYAAN
Sumber dana APBD tahun 2019
I. PENUTUP
Demikian disampaikan kerangka acuan kegiatan Revitalisasi Pelayanan MKJP ( Metode
kontrasepsi jangka panjang ) di wilayah kerja Puskesmas Sukagalih.

Koordinator UKM Pelaksana

Chatrin Marinda Siti Lativa Amin


NIPK. 2018.11.04.014 NIP. 19851230 200902 2 003

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Sukagalih

drg. Galuh Widya Sidarta


NIP. 19700903 200012 2 002

Anda mungkin juga menyukai