Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PELACAKAN KASUS GIZI BURUK


UPT PUSKESMAS SUSUKAN

A. PENDAHULUAN
Untuk mencegah terjadinya KLB giziburuk dan mengetahui penyebab
terjadinya giziburuk diperlukan sistim surveilans gizi yang berkelanjutan, salah
satu bentuk kegiatannya melalui pelacakan kasus.Surat Edaran Menteri
Kesehatan RI Nomor 1209/Menkes/X/1998 tanggal 19 Oktober 1998
menyatakan untuk memperlakukan kasus kurang gizi berat sebagai Kejadian
Luar Biasa (KLB), sehingga setiap kasus gizi buruk harus; a. Dilaporkan 1x24
jam; b. Ditangani sesuai dengan tatalaksana giziburuk yang standar baik rawat
inap atau rawat jalan; c. Melakukan penyelidikan epidemiologis atau pelacakan
kasus gizi buruk. Berdasarkan laporan perkembangan kasus giziburuk pada
tiaptahunnya mengalami peningkatan. Hal ini terlihat pada tahun 2015 terdapat
kasus 3 kasus balita sangat kurus berdasar kanindikator BB/TB (0,05 %) dan
tahun 2016 menjadi 5 kasus balita sangat kurus berdasarkan indikator BB/TB
(0,1 %).

B. LATAR BELAKANG

Semakin meningkatnya kasus giziburuk dari tahun 2015 sampai tahun 2016
di wilayah UPT Puskesmas Susukan maka perlu dilaksanakan kegiatan
surveilans gizi buruk di wilayah Kecamatan Susukan untuk memperoleh
informasi kasus gizi buruk yang merupakan peningkatan Kinerja Pembinaan Gizi
Masyarakat secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan.

Oleh karena itu pada tahun 2017 ini salah satu kegiatan program perbaikan
dan peningkatan gizi masyarakat salah satunya adalah pelacakan
kasusgiziburuk atau surveilan giziburuk di Kecamatan Susukan.

C. TUJUAN KEGIATAN
- Untuk mengetahui kasus gizi buruk yang ditemukan secara tepat dan akurat
- Untuk mengetahui penyebab kejadian kasus gizi buruk dan faktor resiko
- Menentukan jenis penanganan secara cepat, tepat dan efisien

D. PESERTA KEGIATAN
Peserta kegiatan pelacakan kasus gizi buruk ini adalah:
1. Programer Gizi
2. Bidan Desa
3. Kader Posyandu
4. Aparat Desa atau Kepala Blok di Desa

E. PELAKSANAAN KEGIATAN
a. Uraian Kegiatan
Rangkaian kegiatan penyelidikan atau investigasi terhadap faktor resiko
terjadinya gizi buruk dan penemuan kasus balita gizi buruk lainnya di wilayah
kerja UPT Puskesmas Susukan.
b. Batasan Kegiatan
1. Mempelajari laporan balita gizi buruk
2. Menyiapkan instrumen pelacakan (form pelacakan gizi buruk)
3. Melaksanakan surveilans gizi buruk bersama dengan petugas surveilans
dan dokter Puskesmas melakukan penyelidikan kasus balita gizi buruk
sesuai dengan form pelacakan kasus gizi buruk (menimbang BB,
mengukur TB dan memeriksa balita gizi buruk)
4. Identifikasi masalah dan tantangan dalam pelaksanaan kegiatan
surveilans gizi buruk serta rencana tindak lanjut.
F. SASARAN
Sasaran : Balita gizi buruk BB/TB, BB/U dan TB/U dan dengan tanda klinis di 7
Desa di wilayah kerja Puskesmas Susukan

G. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan direncanakan akan diselenggarakan pada bulan Februari dan Agustus


tahun 2017 di 7 desa wilayah kerja UPT Puskesmas Susukan.

H. OUTPUT
Terlacaknya, terpantaunya, terolahnya dan teranalisanya kasus gizi buruk yang
ditemukan di 7 Desa wilayah kerja Puskesmas Susukan

I. INDIKATOR KEBERHASILAN
- 100 % kasus gizi buruk yang ditemukan terlacak dan teridentifikasi serta
terlaporkan secara akurat sebagai pelaksanaan sistim surveilans
- 100 % gizi buruk mendapat penanganan secara dini

J. BIAYA
Biaya kegiatan ini akan dibebankan pada pembiayaan BOK Tahun Anggaran
2017 sebesar : 1 orang x 14 kasus x 1 hr x Rp.30.000,- = Rp. 420.000,-

Mengetahui, Cirebon, Januari 2017


Kepala UPT Puskesmas Susukan Programer Gizi

Dr. H. Andi Ridwan, S Khulasotun Nafiah, A.Md GIZI


NIP. 19710223 200112 1 003 NIP. 19790704 201410 2 002

Anda mungkin juga menyukai