Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA ACUAN IMS

I. Latar Belakang
IMS Infeksi menular seksual merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cukup
menonjol pada sebagian wilayah dunia. Insiden kasus IMS diyakini tinggi pada banyak
negara serta kegagalan dalam mendiagnosis dan memberikan pengobatan pada stadium
dini dapat menimbulkan komplikasi serius / berat dan berbagai gejala sisa lainnya antara
lain : Imfertilitas, akibat buruk pada bayi, kehamilan ektopik, kaker di daerah anogenital,
kematian dini, serta infeksi baik pada neonatus maupun pada bayi. Disamping itu
keberadaan IMS akan mengakibatkan biaya pengobatan yang sangat besar. Untuk itu
identifikasi kebutuhan dan harapan sasaran adalah suatu cara / usaha untuk meningkat
mutu pelayanan. Program sasaran untuk pro aktif dalam menanggapi kebutuhan dan
harapan sasaran melalui pengisian kuisioner dan surat saran

II. Dasar Hukum


Dasar pemikiran untuk menetapkan rekomendasi pengobatan baku. Penatalaksanaan
IMS yang efektif akan menurunkan prevalensi dan mencegah timbulnya komplikasi dan
kelaianan lebih lanjut yang menetap, mengurangi penyebaran penyakit di masyarakat
dan memberikan kesempatan atau peluang khusus dalam menjangkau kelompok
sasaran dengan melakukan penyuluhan tentang upaya mencegah infeksi HIV.
Pengobatan yang tepat dan baku sangat di anjurkan untuk menjamin pengobatan yang
adekuat di semua tingkat pelayanan kesehatan.

III. Tujuan dan Sasaran


III.1 Tujuan
Tujuan penata laksaan pasien IMS di sarana pelayanan kesehatan adalah :
1. Agar penata laksaan pasien IMS dapat di lakukan secara efektif pada
semua tingkat pelayanan kesehatan sesuai dengan kemampuannya.
2. Meningkatkan cakupan pelayanan IMS
3. Mengurangi penyebaran kasus IMS / menurunkan angka prevalensi IMS
4. MEngurangi laju penambahan kasus infeksi HIV

1
5. Untuk meningkatkan mutu pelayanan sesuai kebutuhan dan harapan
sasaran
III.2 Sasaran
Masyarakat pengguna pelayanan kesehatan yang dalam pelayanan sehari-hari
menjumpai pasien IMS / tersangka IMS

IV. Jadwal Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan pengambilan spesimen dilakukan tiap hari rabu

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


9 Langkah penatalaksanaan IMS :
1. Anamnesia
2. Pemeriksaan fisik, pengambilan sampel dan pemeriksaan penunjang
3. Diagnosis
4. Pengobatan
5. Edukasi dan konseling berkaitan dengan perilaku seksual
6. Promosi dan atau penyedian kondom
7. Penatalaksanaan pasangan sexual
8. Pencatatan 2 pelaporan
9. Tindak lanjut klinis

VI. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi Kegiatan


Kuisioner yang sudah terisi di kumpulkan pada pemegang program selanjutnya di rekap
dan di jadikan materi rapat identifikasi kebutuhan dan harapan sasaran setiap bulan.

Anda mungkin juga menyukai